Anda di halaman 1dari 26

Journal Reading

“Kesuksesan dari trabekulotomi pada


pasien dengan glaucoma kongenital
dioperasi dalam waktu 3 bulan setelah
lahir”

Oleh :
Allycia Maharatti Zen, S.Ked

Pembimbing :
dr. Rosmaryati Manalu,Sp.M
Referensi :
Success of trabeculotomy in patients with congenital glaucoma operated
on within 3 months of birth
IS Yalvac, B Satana, A Suveren, U Eksioglu and S Duman

2
Abstrak
PENDAHULUAN
Glaukoma perkembangan bertanggung jawab atas 2. 5–
15% dari semua kasus kebutaan pediatrik yang
didokumentasikan. Prognosis glaukoma kongenital yang
buruk ini telah berubah baru-baru ini dengan diagnosis dini
dan pengenalan teknik bedah mikro. 3–6 Namun, hanya
sedikit penelitian yang ada tentang hasil trabekulotomi
pada pasien glaukoma kongenital yang dioperasi dalam
bulan pertama kelahiran.

3
METODE
Sebanyak 36 mata dari 24 pasien dengan glaukoma
kongenital, yang menjalani trabekulotomi primer dalam 3
bulan pertama kelahiran dimasukkan. Tekanan
intraokular pra operasi dan pasca operasi (TIO),
kejernihan kornea, diameter, panjang aksial, tingkat
keberhasilan, dan komplikasi dievaluasi dalam hal ini.

4
HASIL
✗ Tindak lanjut rata-rata adalah 38,38 7 11,77 bulan (kisaran 12–48
bulan). Berarti TIO itu 33.16 7 7,28 mmHg (kisaran 23–50 mmHg)
sebelum operasi.
✗ Pada kunjungan tindak lanjut terakhir, rata-rata TIO adalah 21,41 7
7,34 mmHg (kisaran 8–38 mmHg). Perbedaan TIO pra dan pasca
operasi secara statistik signifikan pada semua periode pemeriksaan
✗ ( P. Hai 0,001). Tingkat keberhasilan A12, 24, dan 36 bulan adalah
92, 82, dan 74%, masing-masing.
✗ Analisis kelangsungan hidup terkait dengan jenis kelamin, diameter
kornea pra operasi dan kekerabatan tidak signifikan secara statistik.
Hanya panjang aksial sebelum operasi merupakan parameter yang
signifikan secara statistik ( P. ¼ 0,024) untuk sukses. Kejernihan
kornea normal pasca operasi dicapai pada 29 mata (80,5%).
Komplikasi utama adalah ruang anterior dangkal di satu (4,2%) mata
dan lepasnya membran Descement di dua (8,4%) mata.

5
KESIMPULAN
✗ Trabekulotomi primer adalah prosedur yang aman dan
efektif untuk pasien glaukoma kongenital jika
dioperasi dalam waktu 3 bulan setelah lahir. Ini
memiliki kontrol TIO yang baik dan tingkat
komplikasi yang rendah dalam periode tiga tahun.

6
Tujuan penelitian :
Penelitian ini dilakukan untuk
mengevaluasi keberhasilan 3 tahun
pasien glaukoma kongenital, yang
menjalani trabekulotomi primer dalam
3 bulan pertama setelah lahir.

7
PASIEN DAN
METODE
PENELITIAN
Pasien
✗ mengevaluasi secara retrospektif 36 mata dari 24
pasien yang menjalani pemeriksaan primer
trabeculotomy dalam 3 bulan pertama setelah lahir,
antara Januari 1999 dan Februari 2003. Ethichs
Committee for Human Research di Ankara Research
and Education Hospital menyetujui penelitian ini.
✗ Semua pasien menjalani pemeriksaan mata lengkap
dengan anestesi umum (halotan, nitrous oxide, dan
oksigen) sebelum, selama dan setelah operasi.
Ketamine tidak digunakan sebagai agen anestesi.
10
✗ merupakan studi cross sectional berbasis sekolah
yang dilaksanakan dari Mei 2019 hingga Juni 2019.
✗ Enam sekolah negeri dipilih secara acak di antara 35
sekolah Pokhara.
✗ Semua siswa dari kelas delapan, sembilan dan
sepuluh dilibatkan dalam penelitian ini.
✗ Variabel terikat adalah pengetahuan dan variabel
bebas adalah umur dan jenis kelamin, kelas siswa.
✗ Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner terstruktur.

11
✗ Kuesioner disiapkan setelah meninjau artikel dan
buku standar. Kuesioner meliputi (i) data demografi,
(ii) pernah mendengar konjungtivitis, (iii) penyebab
konjungtivitis, (iv) penyakit menular atau tidak,(v)
gejala konjungtivitis, (vi) penyakit dapat
disembuhkan atau tidak, (vii) modalitas pengobatan,
(viii) tindakan pencegahan, (ix)kebutuhan
pengobatan, (x) komplikasi konjungtivitis, (xi) cara
penularan.

12
Proses pengumpulan data
1. Siswa diminta mengisi
angket dengan lengkap.
Mereka hanya diberi tahu
untuk mengisi hanya satu
terbaik opsi dalam
pertanyaan.
2. Siswa diminta mengisi
angket dengan lengkap.
Mereka hanya diberi tahu 3. Analisis data menggunakan
untuk mengisi hanya satu SPSS versi 11.6. Rata-rata
dan deviasi standar dihitung.
terbaik opsidalam
Semua hasil dinyatakan
pertanyaan. dalam frekuensi dan
persentase.

13
HASIL
PENELITIAN
Siswa yang dilibatkan dalam penelitian
   

Umur (10-15 thn)


Jenis Kelamin Umur (>15thn) Jumlah n (%)
n (%)
n (%)

Laki-laki 183 (35%) 63 (12%) 246 (47%)

Perempuan 200 (38%) 77 (15%) 277 (53%)

15
Pengetahuan siswa tentang penyebab
konjungtivitis
Penyebab konjungtivitis Jumlah Persentase

Organisme 420 80,3%

Hantu 10 1,9%

Air 20 3,8%

Iklim panas 72 13,8%

Tidak tahu 1 0,2%

Jumlah 523 100%

Sebagian besar Siswa 80,3% (420/523) menyebutkan organisme penyebab konjungtivitis


diikuti oleh iklim panas 13,8% (72/523) dan air 3,8% (20/523)

16
Pengetahuan siswa tentang gejala
konjungtivitis
Gejala Angka Persentase

Kemerahan 89 17

Keluarnya 15 2,9

Gatal 47 9

Semua di atas 363 69,4

Lainnya 9 1,7

Total 523 100

Sebagian besar siswa benar menyebutkan gejala


konjungtivitis.

17
Pengetahuan siswa tentang tempat pelayanan
kesehatan
Perilaku pencarian kesehatan Jumlah Persentase
siswa

Pergi ke rumah sakit 510 97,5

Taruh gazal 2 0,4

Masukan susu 8 1,5

Pergi ke dukun 3 0,6

Jumlah 523 100

Mengenai perilaku pencarian kesehatan siswa, 97,5% (510/523) siswa menyatakan


bahwa seseorang harus berobat ke rumah sakit.

18
Pengetahuan siswa tentang Pencegahan
konjungtivitis
Pencegahan konjungtivitis Frekuensi Persentase

Membersihkan mata dengan air 92 17,6

Pergi ke rumah sakit 66 12,6

Kedua hal di atas 356 68,1

Lainnya 9 1,7

Total 523 100

Untuk pencegahan konjungtivitis, 98,3% siswa menyebutkan bahwa


seseorang harus pergi ke rumah sakit atau membersihkan mata dengan air
dingin.

19
Pengetahuan siswa tentang komplikasi
konjungtivitis
Komplikasi Frekuensi Persentase

Ketajaman visual menurun 107 20,5

Penyakit mata lainnya terjadi 33 6,3

Kedua hal di atas 375 71,7

Tidak terjadi apa-apa 8 1,5

Total 523 100

Mayoritas siswa 98,5% (515/523) menyebutkan komplikasi konjungtivitis


dengan benar. Hanya 1,5% yang mengatakan tidak akan ada komplikasi
konjungtivitis.

20
Pengetahuan siswa tentang penularan
konjungtivitis
Penularan Cara Penularan Frekuensi Persentase
Konjungtivitis

Air Mata 29 5.5

Darah 25 4.8

Debit 34 6.5

Dengan melihat mata penderita 435 83.2


konjungtivitis
Jumlah 523 100

Mayoritas siswa salah menjawab modus penularan konjungtivitis seperti


yang mereka sebutkan ditularkan melalui penglihatan mata pasien dengan
konjungtivitis (83,2%).

21
PEMBAHASAN
PENELITIAN
Konjungtivitis Di Nepal, mayoritas jika pelajar diberikan
merupakan penyakit komunitas kami melek pendidikan kesehatan yang
menular huruf. layak, itu akan membantu
untuk mengubah sikap dan
Kasus penyakit ini Siswa sekolah menengah praktek mereka terhadap
banyak terlihat pada adalah masa depan negara penyakit tersebut. Ini akan
musim panas dan musim kita dan mereka diberi membantu mengurangi
hujan. pengetahuan dasar tentang beban penyakit dan
berbagai penyakit menular kemungkinan komplikasi
umum.

23
Sebagian besar siswa menjawab dengan
benar bahwa mereka mengetahui
mengenai penyakit konjungtivitis.
Dalam penelitian ini 69,4% siswa
mengatakan kemerahan, keluarnya
cairan dan gatal sebagai gejala
konjungtivitis.

24
Kesimpulan

✗ Di Nepal, mayoritas komunitas kami


melek huruf. Siswa sekolah menengah
adalah masa depan negara kita dan
mereka diberi pengetahuan dasar
tentang berbagai penyakit menular
umum.
✗ Pendidikan kesehatan mata yang tepat
harus diberikan kepada siswa sekolah
untuk mencegah penyebaran
konjungtivitis infektif yang cepat.

25
Terima kasih.

26

Anda mungkin juga menyukai