Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUGAS ATK

DISUSUN OLEH:
PONTIUS PARDEDE ( 1104050)
MARADONA SIMANJUNTAK ( 1104050)
RIO NAZIF (1110405)
MARIA KRISTIANI P. (110405104)
PRI HARTINI (110405112)

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
A. DERAJAT KEBEBASAN

Derajat kebebasan merupakan suatu indeks yang sederhana yang dapat


memberikan pertanda apakah persoalan neraca bahan dapat diselesaikan , apabila ada
sebanyak N yang tidak diketahui maka diperlukan sebanyak N persamaan yang TTSL
(tidak terhunbungkan secara linier) . Apabila ada lebih dari N persamaan maka dipilih N
persamaan agar persamaan-persamaan tersebut dapat terselesaikan ,namun selalu ada
resiko sebab ada eror dan ketidak konsistenan yang mungkin ada dalam memilih
persamaan-persamaan tersebut , oleh sebab itu harus dipastikan bahwa jumlah variable dan
persamaan adalah seimbang sebelum berusaha menyelesaikan.

Derajat kebebasan akan memudahkan untuk menyelesaikan persoalan peneracaan .


Analisa derajat kebebasan adalah mekanisme yang sistematik untuk menghitung semua
variabel, persamaan-persamaan neraca dan hubungan yang terlibat dalam persoalan.

Derajat kebebasan juga didefenisikan sebagai berikut :

DK = banyaknya variabel-variabel bebasa semua aliran-aliran


= banyaknya persamaan neraca TTSL
= banyaknya variabel alur yang nilainya telah ditentukan
= banyaknya hubungan pembantu

Bila DK positif besar dari 0 , maka persoalan kurang spesifikasi sehingga tidak
mungkin menyelesaikan persoalan untuk semua variabel variabel pada alur yang tidak
diketahui . Bila DK negative kecil dari 0 maka persoalan kelebihan spesifikasi sehingga
ada informasi yag harus dibuang sebelum diperoleh penyelesaian . Bila DK = 0 maka
spesifikasi tepat, jumlah variabel variabel alur yang tidak diketahui sama dengan jumlah
persamaan yang diperoleh.

Pada derajat kebebasan dalam menentukannya dibuat berupa table derajat kebebasan

-Variabel
-Neraca TTSL
-Komposisi alur yang spesifikasi
komposisi
laju alir
-Hubungan pembantu
Jumlah variabel akan sama dengan total jumlah zat yang ada pada setiap alur,
persamaan neraca TTSL sesuai dengan komponen yang dimilikinya,jumlah komposisi
yang telah di spesifikasi berupa banyak nilai yang diketahui dari zat-zat tersebut.

Analisa derajat kebebasan pada unit ganda akan sama dengan penentuan derajat
kebebasan unit tunggal , disebabkan aturan untuk menghitung variabel alur dan informasi
spesifiknya tidak berubah.

B. NERACA MASSA

Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa dalam
sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau dikaji.
Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang menyebutkan
bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat dimusnahkan ataupun
diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk merancang reaktor kimia,
menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan
pendispersian polusi.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau
terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan
persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa keluar]
merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan akumulasi
massa dalam sistem.

Langkah-Langkah Penyusunan dan Penyelesaian Neraca Massa

1. Membuat diagram alir proses, lengkapi dengan data-data :


a. Kualitatif dan kuantitatif
b. Kondisi arus masuk dan keluar sistem.

2. Tandai variabel aliran yang tidak diketahui pada diagram alir.


Buatlah permisalan variabel.
3. Menentukan basis perhitungan.

Pilihlah suatu laju alir proses sebagai basis perhitungan. Basis perhitungan dapat
diambil berdasarkan bahan keluar sistem. Basis perhitungan dapat dinyatakan dalam
satuan berat atau satuan mol. Jika terjadi proses kimia dalam sistem yang ditinjau, lebih
mudah bila basis perhitungan menggunakan satuan mol. Jika terjadi proses fisis, basis
perhitungan dapat menggunakan satuan berat atau satuan mol.

4. Konversikan laju alir volumetrik menjadi laju alir massa atau molar.

5. Susunlah persamaan neraca massa.

Dalam menyusun neraca, perlu disebutkan apa yang dineracakan dan dimana neraca itu
disusun, Persamaan neraca dapat disusun untuk : sebuah unit saja, multi unit, atau unit
keseluruhan.

6. Selesaikan persamaan neraca massa.

Contoh :

Proses desalinasi dianggap tunak. Dalam proses ini, anggap air laut mengandung 0,035
frasi massa garam diuapkan sehingga dihasilkan 1000 lb/jam air murni, Tentukan jumlah
air laut yang diproses jika fraksi massa air garam menjadi 0.07.

Penyelesaian :
Penyelesaian persoalan ini adalah sangat penting dalam menentukan kapasitas proses
penguapan, pompa, dan pipa transfer. Sistem tersebut dapat digamvbarkan sebagai berkut :

Air paya
1 desalinasi 2 Air
F1 = ? F2= 1000 lb/jam
x1garam= 0,035
Air garam
x3= 0,07
Telah diketahui fraksi massa garam dalam air laut dan fraksi air dapat diperoleh dari :

x1H2O = 1 x1garam
x3H2O = 1 x3garam
Neraca total adalah : F1 = F2 + F3
Neraca garam : F1x1garam = F3x3garam
Neraca air : F1( 1- x1garam) = F3 ( 1- x3garam) + F2
Telah diketahui :
F2 = 1000 kg/jam
x1garam = 0,035
x3garam = 0,07
Apabila nilai ini dimasukkan kepersamaan diatas, maka persamaan menjadi :
F1 = 1000+ F3
F1 (0,035) = F3 (0,07)
F1 (0,965) = F3(0,93) + 1000
Ada tiga persamaan dan dua variabel, persamaan tersebut dapat diselesaikanb dengan cara
substitusi diantara persamaan 1 dengan 2 atau 1 dengan 3 sehingga diperoleh :
F1 = 2000 kg/jam dan F3 = 1000 kg/jam
C. SIMBOL ALAT DAN FUNGSI

*PERCOLATOR
Fungsi : alat penyaring yang secara khusus di gunakan untuk mengekstrak komponen
yang dapat larut

KOPI -LARUT
-TIDAK LARUT

AIR -AIR

PANAS Perco -KOPI LARUT


-lator mixer
-AIR

*MIXER
Fungsi : alat pengaduk/pencampuran pada kopi yang bisa larut dalam air

-AIR
-KOPI LARUT EKSTRAK
mixer
35 % AIR,KOPI LARUT

-AIR
-KOPI LARUT

*SPRAY DRIER
Fungsi :alat pengeringan yang akan berproses benar-benar dalam keadaan kering 100%
tanpa melakukan tahapan selanjutnya karena telah memberikan hasil produk akhir berupa
kopi instan bubuk

Spray AIR
drier

`
KOPI INSTAN BUBUK
*CYCLONE SEPARATOR
Fungsi :alat pemisahan suatu larutan yang bisa terlarut dan yang tidak bisa terlarut dalam
air.

-AIR -AIR
-KOPI LARUT -KOPI LARUT
-KOPI TIDAK
LARUT

-AIR
- KOPI TIDAK LARUT

*PRESS
Fungsi : alat menekan atau mempress, di sini dalam hal kopi yang tidak bisa larut dalam
air. Ampas kopi yang masih menyisahkan air tersebut di press hingga yang keluar terdapat
kopi yang bisa larut dalam air dan adapun yang tidak larut dalam air sebesar 50%.

-AIR
-KOPI

-AIR
-KOPI LARUT
-KOPI TIDAK LARUT (50%)

*DRIER
Fungsi : alat penguapan. Dimana ketika penguapan di lakukan air keluar dan juga masih
menyisahkan kopi yang bisa larut dan yang tidak larut dalam air sebesar 69%

AIR

- AIR
- KOPI LARUT
- KOPI TIDAK LARUT(69%)
E. ALUR PEMBUATAN KOPI INSTAN

Kopi instant diproduksi dengan proses pada flowsheet dibawah. Bubuk kopi dimasak
dengan cara dikontakkan dengan air panas pada percolator yang panjang dimana material
yang terlarut akan diekstrak. Ekstrak di keringkan pada spray drier untuk mendapatkan
produk dan dan padatan yang basah dikeringkan sebelum dibuang atau untuk bahan bakar.
Umpan kopi diasumsikan terdiri dari bagian terlarut, tidak larut, dan tidak ada air. Dan
perbandingan masukan yaitu 1.2lb air per 1lb kopi. Dengan perkiraan, bisa diasumsikan
rasio bagian terlarut-dan-air dalam dua alur yang meninggalkan percolator adalah sama
untuk separator dan press, tapi tidak untuk drier.
Berikut alur pembuatan kopi instan pada gambar diatas yaitu sebagai berikut :

1. Kopi instant(terdiri dari soluble dan insoluble) dimasukkan kedalam percolator


dimana didalam percolator telah dicampurkan dengan air panas sehingga kopi itu
masuk ke mixer dimana kopi tersebut terdiri atas soluble dan air.
2. Kemudian, dari percolator juga dipisahkan padatan dgn cairan dimana padatan
tersebut dibawa ke cyclone separator. Padatan tersebut masih mengandung
soluble, air dan insoluble sehingga di cyclone separator dipisahkan lagi dimana
soluble dan air dibawa ke mixer.
3. Kemudian, kopi dari percolator dan dari cyclone separator dicampur sehingga
didapat ekstraknya 35%.
4. Kemudian ekstraknya dimasukkan kedalam spray drier, dimana di spray drier
digunakan suhu tinggi sehingga airnya dikeluarkan, sehingga hasilnya kopi
soluble/ kopi instant.
5. Di cyclone separator, kopi yang tertinggal (padatan) kemudian dialirkan ke press,
dimana kopi tersebut jga mengandung soluble, air dan insoluble(20%).
6. Di press, limbah yg mengandung soluble dan air dikeluarkan. Namun disoal, ini
tidak digunakan/ dipakai lagi. Maksudnya, tidak dibawa ke percolator maupun ke
mixer untuk diolah.
7. Kemudian, setelah melewati press, sisa kopi tadi dibawa ke drier dan kandungan
kopi tersebut masih tetap soluble, air dan insoluble. Disini airnya diserap sehingga
dihasilkan wet coffe dengan insoluble 65%. Disini juga masih terdapat air dan
soluble, namun sudah sangat kecil sekali konsentrasinya.
F. SOAL PEMICU : G.V.Reklaitis (number.2.27)

Kopi instant diproduksi dengan proses pada flowsheet dibawah. Bubuk kopi dimasak
dengan cara dikontakkan dengan air panas pada percolator yang panjang dimana material
yang terlarut akan diekstrak. Ekstrak di keringkan pada spray drier untuk mendapatkan
produk dan dan padatan yang basah dikeringkan sebelum dibuang atau untuk bahan bakar.
Umpan kopi diasumsikan terdiri dari bagian terlarut, tidak larut, dan tidak ada air. Dan
perbandingan masukan yaitu 1.2lb air per 1lb kopi. Dengan perkiraan, bisa diasumsikan
rasio bagian terlarut-dan-air dalam dua alur yang meninggalkan percolator adalah sama
untuk separator dan press, tapi tidak untuk drier.

a) Dari informasi yang diberikan diatas, apakah problem tersebut sudah lengkap ?
(Buat derajat kebebasannya!)
b) Misalkan kita tidak memerlukan alur 3,4dan 5 maka percolator, separator, dan
mixer dapat disatukan dalam satublack box. Hitunglah rasio dari bagian terlarut
yang didapat dan yang terbuang pada alur buangan.
G. PENYELESAIAN

Penyelesaian : (a).

1. Notasikan semua alur yang berhubungan dengan alat dan buat notasi setiap komponen
dari masing-masing unit.

Percolator Mixer SD CS Press Drier Proses Overall

- Jumlah Variable 8 6 4 8 8 7 26 11
- Neraca TTSL 3 2 2 3 3 3 16 3
- Hub spesifikasi : 1
*Komposisi 0 0 1 1 2 2 4 1
*Lajualir 0 1 0 0 0 0 0 0
HubunganPembantu 2 0 1 1 0 2 1

DK 3 2 1 3 3 2 4 6
- Maka untuk melengkapi sebagian data, di pilih unit dengan derajat kebebasan paling
kecil yaitu :

SD

- Jumlah Variable 4
- Neraca TTSL 2
- Hub spesifikasi :
*Komposisi 1
*Lajualir 0
HubunganPembantu 0

DK 1

NeracamassauntukSD :
F6 = F7 + F8 (asumsi basis : F8 = 100lb
F6 = F7 + 10 (2)

Air : F6A = F7A + F8A


W6A.F6 = F7 + 0 maka,
F7 = W6A.F6 (3) sub pers 3 ke 2

F6 = 0,65F6 + 10
0,35. F6 = 100
F6 = 285,714lb/jam

F7 = 0,65 . 285,714
= 185,715lb/jam
(b). Misalkan alur 3, 4 dan 5 dijadikan black box maka :

Derajat kebebasan untuk 3 unit (black box)

Black Box
8
- Jumlah Variable 3
- Neraca TTSL
- Hub spesifikasi : 2
*Komposisi 1
*Lajualir 2
HubunganPembantu

DK 0

Tinjau alur F9

W9 S F6 S 0,35 0,35
maka W9 S W9 A (4)
W9 A F6 A 0,65 0,65

W9IS + W9S + W9A = 1 Substitusikan pers 4


0,35
0,2 + W9 A + W9A = 1
0,65
W9A = 0,52lb
W9IS + W9S + W9A = 1
0,2 + W9S + 0,52 = 1
W9S = 0,28lb

Tinjau neraca keseluruhan, masing-masing komponen TTSL


Soluble F1S= F6S + F9S
F1S= 0,35F6 + W9S . F9
F1S= 0,35 . 285,714 + 0,28 . F9
F1S= 100 + 0,28F9 ..(5)

Insoluble F1IS = F6IS+ F9IS


F1IS = 0 + 0,2 F9
F1IS = 0,2 F9 ..(6)

Air F2 = F6A + F9A


F2 = W6A . F6 + W9A . F9
F2 = 0,65 . 285,714 + 0,52 . F9
F2 = 185,714 + 0,52 . F9 ..(7)

Neraca F1 F1 = F1IS + F1S substitusikan pers 5 dan6


F1 = (10 + 0,28F9) + ( 0,2F9)
F1 = 10 + 0,48.F9 (8)
Dari persamaan 1 diketahui :

F2 = 1,2 F1 substitusikan pers 7 dan 8


185,714 + 0,52F9= 1,2 (10 + 0,48F9)
185,714 - 12 = 0,576F9 - 0,52F9
65,714 = 0,056F9
F9 = 1173,4661lb

Maka setelah itu melalui persamaan 5 dicari nilai F1S dan F1IS

F1S = 10 + 0,28(F9)
F1S = 10 + 0,28 (1173,4661)
F1S = 428,5705lb

F1IS = 0,2F9
F1IS = 0,2 . (1173,4661)
F1IS = 234,6932lb

Maka dari hasil diatas dapat dihitung F2


F2 = 1,2 . F1
F2 = 1,2 . (F1S + F1IS)
F2 = 1,2 (428,5705 + 234,6932)
F2 = 795,91644 lb

Selanjutnyaditinjau Unit, Press Filter

Press

- Jumlah Variable 8
- Neraca TTSL 2
- Hub spesifikasi :
*Komposisi 3
*Lajualir 1
HubunganPembantu 1

DK 0

Makaneraca untuk unit ini :


F9 = F10 + F11
1173,4661 = F10 + F11

Tinjau neraca keseluruhan, masing-masing komponen TTSL

Soluble F9S = F10S + F11S


0,28.(1173,4661) = F10S + F11S

Insoluble F9IS = F10IS+ F11IS


0,2 . (1173,4661) = 0 + 0,5F11
F11 = 469,384

Air F9A = F10A + F11A


0,52.(1173,4661) = F10S + F11S

Maka : F10 = F9 - F11


F10 = 1173,4611 - 463,984
F10 = 704,0771

Maka untuk Neraca pada F10


W10 S W9 S 0,28

W10 A W9 A 0,052
0,28
W10 S W10 A
0,52
W10S + W10A = 1
0,28
W10 A + W10A =1
0,52
1,5384615 W10A = 1
W10A = 0,65 maka
W10S = 0,35

MakauntukNeracapada F11
W11 S W9 S 0,28

W11 A W9 A 0,052
0,28
W11 S W11 A
0,52
W11A + W11IS + W11S =1
0,28
W10 A + 0,5 + W11S = 1
0,52
W11S = 0,175

Perbandingan rasio Soluble yang di dapat dan yang terbuang pada alurbuangan adalah

F11 S W11 S.F11 0,175 . 46,9384 1



F10 S W10 S.F10 0,35 . 70,40771 3

Anda mungkin juga menyukai