Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pasien halusinasi di

ruang mawar Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.

B. Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2009).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien

halusinasi di ruang Mawar Rumah Sakit Jiwa provinsi

(RSJP) NTB sebanyak 10 orang.

2. Sampel dan tehnik sampling

a. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah atau

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh pasien dengan halusinasi di ruang Mawar Rumah

Sakit Jiwa provinsi (RSJP) NTB sebanyak 10 orang


b. Tehnik Sampling

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah tehnik sample jenuh (Total sampling) yaitu

tehnik penentuan sample bila semua populasi digunakan

jadi sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi

relatif kecil kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2009)

C. Rancangan penelitian

Rancangan penelitan yang digunakan dalam peneltian ini

adalah metode pra eksperimental dengan pendekatan one group

pre test post test (Notoatmodjo, 2005), yaitu melibatkan

satu kelompok subjek dengan cara membandingkan hasil pre

test dengan post test. Kelompok subjek diukur dengan

menggunakan lembar observasi sebelum dilakukan intervensi

Terapi Aktivitas Kelompok persepsi halusinasi (TAK),

kemudian diobservasi lagi setelah diberikan intervensi.

Penelitian ini tidak melibatkan kelompok kontrol, tetapi

sudah dilakukan observasi awal (pre test) yang memungkinkan

peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi

setelah diberikan TAK.


Bentuk rancangan ini dapat digambarkan sebagai

berikut:

Pre test Perlakuan Post test

01 X 02

Gambar Bentuk rancangan penelitian pre eksperimental

design dengan rancangan penelitian one group pre test

post tes (Setiadi,2007)

D. Tehnik pengumpulan data dan pengolahan data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan pedoman observasi. Pedoman observasi

Yaitu alat ukur dengan cara memberikan observasi secara

langsung kepada responden. Yang akan dilakukan penelitian

untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.

Alat ukur observasi ini dapat digunakan apabila objek

penelitian bersifat prilaku manusia, proses kerja atau

responden kecil. (Alimul, 2002).

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan

digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo,2010).Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi yang

sudah ditetapkan untuk mengukur atau menilai kemampuan

mengontrol halusinasi. Observasi dilakukan sebelum dan


sesudah perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam permainan

adalah bola

Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka peneliti

menggunakan prosedur sebagai berikut:

1. Penderita yang menjalani rawat inap yang belum diberikan

TAK dengan gangguan persepsi halusinasi dikumpulkan

menjadi sebuah kelompok untuk dilakukan perlakuan terapi

aktivitas kelompok: persepsi halusinasi sessi 1,2 dan 3.

2. Mengukur kemampuan awal penderita berhubungan dengan

orang lain dengan mengisi cheek list terapi aktivitas

kelompok: persepsi halusinasi sessi 1,2 dan 3 sebelum

diberikan perlakuan pada kelompok eksperimen dan

penilaian awal dilakukan oleh peneliti sendiri.

3. Melakukan intervensi pada kelompok eksperimen dengan

terapi aktivitas kelompok: persepsi halusinasi sessi 1,2

dan 3 dan dalam pelaksanaanya peneliti dibantu oleh

perawat di Ruang Mawar dan teman-teman mahasiswa program

B STIKES Mataram.

4. Mengukur kemampuan penderita setelah satu hari diberikan

intervensi dengan mengisi cheek list terapi aktivitas

kelompok: persepsi halusinasi sessi 1,2 dan 3, penilaian

ini dilakukan oleh perawat lainnya yang mempunyai

kemampuan dalam hal terapi aktivitas kelompok.


Menilai pengaruh terapi aktivitas kelompok: persepsi

halusinasi sessi 1,2 dan 3 terhadap kemampuan mengontrol

halusinasi pada pasien halusinasi antara sebelum dan

sesudah diberi perlakuan dengan membandingkan nilai rata-

rata sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kemudian di

uji menggunakan uji t test.

Populasi penelitian yaitu pasien dengan gangguan

halusinasi yang kemudian akan dilakukan penetapan sampel

sesuai criteria peneliti yaitu sebanyak 10 pasien.

Sampling yang digunakan adalah Nonprobability Sampling

dengan metode pengambilan sampel total sample Selanjutnya

responden akan diberikan inform consent dan dilakukan

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Data tentang kemampuan pasien mengontrol halusinasi

sebelum dilakukan terapi aktvivitas kelompok yang

terdiri dari 3 sesi dan ditabulasi dengan menggunakan

distribusi frekuensi yang dikelompokkan menjadi 3

kategori, sebagai berikut :

1). Mampu : 76-100%

2). Cukup : 56-75%

3). Kurang : <55%

Rumus peniliannya

n = f/n x 100%

Keterangan :
P : Presentase

f : Jumlah score observasi

n : Jumlah skor maximal

b. Data tentang kemampuan pasien mengontrol halusinasi

setelah dilakukan terapi aktvivitas kelompok yang

terdiri dari 3 sesi dan ditabulasi dengan menggunakan

distribusi frekuensi yang dikelompokkan menjadi 3

kategori, sebagai berikut :

1). Mampu : 76-100%

2). Cukup : 56-75%

3). Kurang : <55%

Rumus peniliannya

P = f/n 100%

Keterangan :

P : Presentase

f : Jumlah score observasi

n : Jumlah skor maximal

Setelah data dianalisa maka dapat dibuat suatu

kesimpulan :

a). Hipotesis :

H1 :Ada pengaruh TAK Stimulasi Persepsi

Halusinasi Terhadap Kemampuan Pasien

Mengontrol Halusinasi .
H0 :Tidak ada pengaruh TAK Stimulasi Persepsi

Halusinasi Terhadap Kemampuan Pasien

Mengontrol Halusinasi.

b). Pengambilan keputusan :

Dasar pengambilan keputusan :

(1) Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima

(2) Jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak

E. Identifikasi variabel dan defunisi operasional

1. Identifikasi variable

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk

apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :

a. Variabel Independen (Bebas)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang


mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009).
Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah
terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi (TAK)
b. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel terikat adalah merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2009). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah kemampuan mengontrol

halusinasi.
2. Defenisi operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel

secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang

diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi

atau pengukuran secara cermat terhadap obyek atau

fenomena (Hidayat, 2007).

Table 4.1 Defenisi operasional

Jenis Definisi Parameter Alat Skala Skor


variable Operasion ukur
al
Independe Kegiatan Observas Lembar Nomin Ya= 1
n : terapi i klien observ al Tidak=0
yang saat TAK asi
Terapi dilakukan
aktivitas untuk
kelompok melatih
responden
mempersep
sikan
stimulus
yang
disediaka
n atau
stimulus
yang
pernah
dialami,
terapi
ini
terdiri
dari 5
sesi
yaitu:
1. Sesi I:
mengena
l
halusin
asi
2. Sesi 2:
menghar
dik
3. Sesi 3:
melakuk
an
kegiata
n
4. Sesi 4:
bercaka
p-cakap
5. Sesi 5:
patuh
minum
obat
Dependen: Suatu Observasi Lembar Ordin < 55% =
kemampuan klien observ al kurang
Mengontro yang saat TAK asi mampu
l dimiliki yaitu mengontrol
halusinas responden 1. mampu halusinasi
i. dalam mengena
mengontro l 56-75 % =
l halusin cukup
halusinas asi mampu
i 2. mampu mengontrol
menghar halusinasi
dik
3. mampu 76-100
melakuk % =
an mampu
kegiata mengont
n rol
4. mampu halusin
bercaka asi
p-cakap
5. mampu
patuh
minum
obat

F. Kerangka kerja

Kerangka kerja yaitu langkah-langkah kerja yang kita

lakukan selama penelitian secara umum. Dan merupakan

bagan kerja rancangan kegiatan penelitian yang akan

dilakukan(Azis Alimul hidayat, 2007)


Pasien RSJP NTB
Di ruang mawar

Populasi:
Pasien halusinasi

Total sampling

Sampel:
Pasien halusinasi yang
memenuhi kriteria sampel

Informed concent
Pre test

Kemampuan
mengontrol Uji t-test
halusinasi

TAK:persepsi Penyajian hasil


halusinasi
Sessi 1,2 dan 3

Laporan hasil
Pre test

Kemampuan
mengontrol
halusinasi

Gambar : Bagan kerangka kerja Pengaruh Terapi Aktivitas


Kelompok (TAK) persepsi halusinasi Sessi 1,2 dan 3
Terhadap Kemampuan mengontrol halusinasi pada
Pasien halusinasi di Ruang Mawar Rumah Sakit Jiwa
Provinsi (RSJP) NTB.
G. Analisa data

Teknik analisa data menggunakan uji t test dengan

tingkat kemaknaan 0,05 atau selang kepercayaan 95%, bila

hasil uji t test p< 0,05 maka dapat dikatakan hasilnya

signifikan.

Rumus :


=
2

( 1)

Keterangan

Md = mean dari perbedaan pre test dengan post test (post

test pre test)

xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md)

x2d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel

d.b = ditentukan dengan N-1 (Arikunto, 2005)

H. Etika penelitian

Penelitian yang menggunakan manusia sebagai objek

peneltian, maka hal ini tidak boleh bertentangan dengan

kode etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak

responden harus dilindungi. Pada penelitian ini, peneliti

mendapatkan pengantar dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Mataram yang akan diberikan kepada direktur Rumah Sakit

Jiwa Provinsi NTB untuk mendapatkan persetujuan

penelitian serta pengambilan data jumlah pasien rawat


inap yang mengalami gangguan halusinasi dari tahun 2010

sampai bulan mei 2012. Pada saat melakukan penelitian,

peneliti akan menyerahkan surat izin yang berasal dari

STIKES MATARAM ke RSJP NTB. Dari RSJP NTB, peneliti akan

mendapatkan surat rekomendasi untuk melakukan penelitian

langsung ke pasien yang dirawat di RSJP NTB, dan sebelum

peneliti mendapat persetujuan, peneliti akan melakukan

penelitian dengan menekankan masalah etika meliputi:

1. Inform Concent (Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden

yang akan diteliti, dengan tujuan agar responden

mengetahui maksud dan tujuan penelitian, responden

yang bersedia diteliti diminta menandatangani atau cap

jempol pada lembar persetujuan tersebut, responden

yang tidak diteliti tetap dihormati hak-haknya.

2. Anonimty (Tanpa nama)

Nama subyek tidak dicantumkan pada lembar

pengumpulan data, untuk mengetahui keikutsertaan

responden, peneliti memberi kode masing-masing pada

lembar observasi.

3. Confidentialy (Kerahasiaan)

Kerahasiaan pasien yang dijadikan responden

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data saja yang

akan disampaikan dan dilaporkan sebagai hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai