Anda di halaman 1dari 7

PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RSU. BHAKTI YUDHA No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Jl. Raya Sawangan No. 2A - 1/6
Depok 16432

Tanggal Terbit : Ditetapkan

SPO
Drg.Sjahrul Amri, MHA
Direktur Utama
1. Pengertian Upaya untuk mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang
pengganggu lainnya sehingga keberadaannya tidak menjadi
vektor penularan penyakit.
2. Tujuan 1. Meningkatkan sanitasi di Rumah Sakit Bhakti Yudha
2. Melakukan pengamatan keberadaan gangguan serangga, tikus
dan binatang pengganggu lainnya.
3. Terbebasnya Rumah Sakit Bhakti Yudha dari gangguan
serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya.
4. Menurunkan kepadatan dan penyakit yang bersumber dari
serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya.
5. Meningkatkan kemandirian Rumah Sakit dalam pengendalian
3. Kebijakan 1. Kep MenKes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
2. Bahan kimia yang digunakan harus terdaftar di Departemen
Kesehatan.
3. Pelaksanaan Pengelolaan Program Pest and Rodent Control
bisa dikelola sendiri oleh Rumah Sakit Bhakti Yudha atau
dikelola oleh Outsourching.
4.Prosedur 1. Petugas menyiapkan alat dan bahan.
2. Surveilans jentik nyamuk, nyamuk, kecoa, lalat, tikus dan
kucing. Dilakukan seluruh area rumah sakit terutama area
rawan dan dilakukan secara berkala sesuai jadwal harian.
3. Melakukan tindakan jika ditemukan binatang pengganggu
seperti :
NYAMUK
a. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
a. Mengamati tempat berkembang biak (breeding places).
Larva Aedes Agypti dapat dijumpai pada hampir semua
tempat yang mengandung air, seperti genangan air,
kaleng kosong & ban bekas berisi air, pohon bambu,
pelepah daun, lubang pohon.
Larva Culex ditemui ditempat-tempat dekat perumahan
yang sistem drainasenya kotor, dapat juga ditemukan di
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RSU. BHAKTI YUDHA No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Jl. Raya Sawangan No. 2A - 2/6
Depok 16432
Tanggal Terbit : Ditetapkan

SPO
Drg.Sjahrul Amri, MHA
Direktur Utama
4.Prosedur air sawah.
Larva Anopheles dijumpai pada air tergenang seperti
rawa, kolam dan sawah, disumur atau sungai yang
tidak mengalir.
Mengamati tempat mendapatkan makanan / darah
(feeding places), seperti didalam ruangan , aktifitas
membuka pintu jendela, ada atau tidaknya kawat kasa.
b. Mengamati tempat istirahat (resting places).
Didalam ruangan seperti : dibalik gorden jendela,
gantungan pakaian, pojok ruangan, pojok gedung
yang gelap, tanaman dalam ruangan.
Diluar rumah seperti : semak semak, taman,
tempat sampah kering.
c. Mengamati lingkungan sekitar, seperti semak semak,
taman, pepohonan, saluran limbah / got & kondisi
umum sanitasi.

2. Pelaksanaan pengendalian nyamuk.


1. Pengendalian secara sanitasi (koordinasi dengan bag
RT)
Membersihkan saluran air yang macet.
Memusnahkan semak- semak yang kotor.
Membuang dan membersihkan tempat sampah
secara teratur.
2. Pengendalian fisik (koordinasi dengan bag Sarana )
Memasang kawat halus pada lubang ventilasi.
3. Pengendalian kimia( pihak ke 3)
Abatesasi pada tempat yang berpotensi.
Coldfog pada ruangan secara periodik (2 kali
seminggu) atau sesuai dengan kondisi ruangan.
Fogging satu bulan dua kali atau lebih jika
booming.
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RSU. BHAKTI YUDHA No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Jl. Raya Sawangan No. 2A - 3/6
Depok 16432
Tanggal Terbit : Ditetapkan

SPO
Drg.Sjahrul Amri, MHA
Direktur Utama
4.Prosedur KECOA
1. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
Jejak kecoa.
Habitat yang sesuai dengan kehidupan kecoa.
Kecoa Amerika : dikamar mandi, toilet, saluran air,
saringan pembuangan air.
Kecoa Jerman : dapur / pantry, tumpukan kertas,
celah lemari, retakan dan tembok tembok dinding.
Kulit yang ditinggalkan.
Dropping / kotoran kecoa.
Tercium bau khas kecoa.
Kapsul telur kecoa.
Terlihat kecoa hidup.
2. Pelaksanaan pengendalian kecoa.
1. Pengendalian secara sanitasi (koordinasi dengan bag
RT).
Menghilangkan sisa-sisa makanan dengan cara
mengumpulkan sampah, terutama sampah basah di
dalam kantong plastik
2. Pengendalian secara fisik (koordinasi dengan bag
Sarana).
Meniadakan tempat-tempat yang retak, celah-celah
dan kemudian mengatur pembuangan air kotor
dengan baik.
3. Pengendalian kimiawi.
Spraying knockdown effect, biasanya ditujukan ke
tempat-tempat tertutup/ agak tertutup seperti
lubang-lubang septic tank.
Spraying dengan residual effect, bertujuan untuk
meninggalkan residu ditempat-tempat tertentu yang
biasa dilalui dan dijadikan tempat berkembang biak.
Fogging satu bulan dua kali atau lebih jika booming
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RSU. BHAKTI YUDHA No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Jl. Raya Sawangan No. 2A - 4/6
Depok 16432
Tanggal Terbit : Ditetapkan

SPO
Drg.Sjahrul Amri, MHA
Direktur Utama
4.Prosedur SEMUT
1. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
Mengamati serpihan kayu atau semut mati yang
dikeluarkan dari koloni.
Mengamati adanya lubang-lubang sarang.
Mengamati tempat semut memperoleh makanan seperti
dapur & tempat penyimpanan bahan makanan.
Mengamati semut terbang atau semut bersayap.
2. Pelaksanaan pengendalian semut.
1. Sanitasi (koordinasi dgn bag RT dan Ruangan).
Membersihkan sisa-sisa dan tempat-tempat
penyimpanan makanan, membuang kayu kayu yang
sudah lapuk.
2. Pengendalian kimiawi.
Melakukan spraying residual dicelah atau diretakkan
keramik, dinding, pintu, dan jendela
LALAT
1. Inspeksi ruangan dan area outdoor.
Inspeksi di dalam dan di luar gedung.
Tempat-tempat teduh.
Tempat-tempat berdebu, kotoran, tumpukan sampah
& saluran got.
2. Pelaksanaan pengendalian lalat.
1. Pengendalian secara sanitasi (koordinasi dengan bag RT).
Membersihkan sampah atau kotoran sebelum
treatment secara berkelanjutan.
Membersihkan saluran air atau got secara teratur
dan berkelanjutan.
Membersihkan dapur dan tempat penyimpanan
yang berbau.
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RSU. BHAKTI YUDHA No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Jl. Raya Sawangan No. 2A - 5/6
Depok 16432
Tanggal Terbit : Ditetapkan

SPO
Drg.Sjahrul Amri, MHA
Direktur Utama
4.Prosedur 2. Pengendalian secara mekanis (koordinasi dengan bag
Sarana )
Menggunakan kipas, exhause, gorden, door closer
untuk pintu.

3. Pengendalian secara kimiawi.


Fly Trap dengan menggunakan lem.
Spraying direct contact (penyemprotan langsung)
dengan menggunakan alat mist blower di area
outdoor.
Spraying residual, di tempat sampah dan tempat
kotor yang diidentifikasi sebagai resting dan
feeding site lalat.
Fogging untuk tempat-tempat tertutup seperti
saluran limbah.

TIKUS
1. Inspeksi seluruh area rumah sakit.
Pengamatan lokasi secara detail dengan melihat
tanda-tanda kotoran tikus, urine, jejak kaki, jejak
badan, kerusakan akibat bekas gigitan, lubang tikus,
tikus mati atau hidup dan suara tikus.
Pengamatan jalur yang dilalui (akses masuk)
seperti lubang-lubang atau retakan pada dinding
luar, ventilasi, pintu-pintu.
Pengamatan sumber makanan, jenis bahan
makanan yang sering rusak oleh tikus.
Pemetaan perangkap massal.
2 Pelaksanaan pengendalian tikus.
Peletakan umpan pada station umpan di sekeliling
PENGENDALIAN BINATANG PENGGANGGU

RSU. BHAKTI YUDHA No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :


Jl. Raya Sawangan No. 2A - 6/6
Depok 16432
Tanggal Terbit : Ditetapkan

SPO
Drg.Sjahrul Amri, MHA
Direktur Utama
4.Prosedur pagar bagian dalam dengan jarak 20 m.
Peletakkan umpan pada station umpan di sekeliling
dinding bangunan bagian dasar dengan jarak 20 m.
Peletakkan perangkap lem atau di sekeliling dinding
dalam.
Peletakan jebakan dengan lem kertas di atap atau
plafon.
Setiap station umpan, perangkap lem, dan jebakan
dilengkapi dengan label peringatan bahaya dan checking
list.
PEMANTAUAN
1. Inspeksi rutin dilakukan setiap hari.
2. Kegiatan pemantauan meliputi pemeriksaan umpan,
penggantian umpan dan pencucian jebakan.
3. Hasil pekerjaan didokumentasikan sebagai bukti pekerjaan.
4. Pembuatan denah lokasi umpan, perangkap lem dan
jebakan tikus.
LAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM
1. Petugas pest and rodent control melaporkan pada atasan
area-area yang menjadi rawan hama dan mengajukan
perbaikan yang diketahui oleh penanggung jawab kesehatan
lingkungan.
2. Kemudian pengajuan perbaikan diserahkan kepada bagian
Rumah Tangga untuk dilakukan perbaikan.
3. Petugas melaporkan hasil kerjanya setiap hari agar dapat
langsung dievaluasi dan dibuat laporan bulanan untuk
diserahkan pada atasan.

Kesehatan Lingkungan.
RT.
Unit Terkait
Sarana
Unit Pelayanan.

Anda mungkin juga menyukai