Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN EVALUASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENGENDALIAN HAMA TERPADU


PT SANKEN INDONESIA

PERIODE 2019

DISUSUN OLEH:
RIZKIA INTAN ATHIFA, S.P.

PT. GUCI EMAS PRATAMA


2019
1. LOKASI
Nama Instansi : PT SANKEN INDONESIA
Lokasi : MM 2100 Industrial Town Blok GG-8, Cibitung - Bekasi

2. PELAKSANAAN
Pest Control
a. Melakukan pengasapan (fogging) pada seluruh area luar gedung (outdoor)
dengan menggunakan swing fog.
b. Melakukan penyemprotan pada bagian luar gedung, saluran drainase, parit,
semak/taman, got, dan bak sampah dengan menggunakan B&G dan Mist
Blower.
c. Melakukan penyemprotan residual pada dinding di bagian dalam gedung
(indoor) dengan menggunakan ULV dan B&G.
Rat Control
a. Memberikan racun/umpan tikus pada : posisi-posisi yang dilalui tikus,
sekeliling luar bangunan dan areal taman.
b. Melakukan pengontrolan dan pemberian racun tikus secara berkala.

3. TAHAP PENGENDALIAN & QUALITY CONTROL


a. Tenaga dan Pelaksana General Pest Control
- Untuk melaksanakan pest control di lingkungan PT. Sanken Indonesia, kami
menempatkan 1 (satu) orang petugas tetap untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut di atas setiap hari kerja.
- Pelaksanaan general pest control dilaksanakan 1 bulan sekali sesuai dengan
jadwal yang telah disetujui.
b. Quality Control
Selama pelaksanaan pest control akan digunakan laporan kerja 2 rangkap,
masing-masing untuk pengawas PT. Sanken Indonesia dan PT. Guci Emas
Pratama yang mencatat seluruh pekerjaan yang telah dilakukan dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak (PT. Gucimas dan PT. Sanken).
4. HAMA YANG DIKENDALIKAN
a. Nyamuk : Nyamuk rumah, nyamuk hutan, nyamuk malaria dan nyamuk
demam berdarah
b. Kecoa : Kecoa Jerman dan Kecoa Amerika
c. Lalat : Lalat hijau, lalat biru, lalat rumah, dan lalat buah
d. Extra : Kucing, ular, lebah, kaki seribu, ulat bulu, belalang, rayap
5. LINGKUP PEKERJAAN
Secara rinci area pelaksanaan treatment adalah sebagai berikut :
Outdoor area Indoor area
Spot spraying, Baiting System, Spot spraying, Trapping, ULV, Baiting
Trapping, Fogging
- Toilet
- Keliling bangunan - Ski Hall
- Saluran got - Office
- Tanah kosong - Loker
- Area parkir - Kantin
- Pos Satpam
- Kantor Bea Cukai
- Gudang Sampah
- Gudang Kardus
- Taman Belakang

6. TINDAKAN PENGENDALIAN

Pengendalian hama dilakukan dengan metode pengendalian hama terpadu


(PHT) yaitu menggabungkan beberapa teknik pengendalian seperti secara fisik
mekanik, kimia, dan biologi. Secara rinci berikut kami sampaikan metode
pengendalian seperti yang tertera pada tabel.

Jenis Hama Peralatan Bahan/chemical


Nyamuk 1. Cold foger (aplikasi area dalam sipermetrin
office) Dosis: 1:10
Kecoa, 2. Alat B&G
Nyamuk, dan
Serangga
Terbang
Lainnya

Tikus 3. Perangkap masal


Ikan/daging

Kucing 4. Perangkap kucing

Ikan/daging

5. Jaring kucing
7. HASIL INSPEKSI/MONITORING

Analisa Kucing
Permasalahan hama di lingkungan PT Sanken Indonesia adalah populasi kucing
yang cukup banyak yang dikhawatirkan mengganggu pekerjaan di pabrik tersebut.
Populasi kucing dapat mengganggu dikarenakan kucing yang berada di pabrik
membuang kotoran sembarangan dan mengganggu pekerjaan maupun karyawan yang
ada di pabrik.
Terhitung mulai awal Januari 2019, permasalahan hama yang sering dialami PT
Sanken Indonesia adalah keberadaan kucing. Kucing sering ditemukan di ruang driver,
area warehouse atau packing box dan kantin baru. Kucing masuk ke area pabrik untuk
mencari makan dan mencari tempat untuk berteduh dan resting. Area warehouse
menjadi area yang senang disinggahi kucing saat pintu rolling terbuka saat jam kerja.
Banyaknya tumpukan barang di area tersebut bisa menjadi sarang yang nyaman untuk
kucing.
Pada periode akhir tahun 2019 kucing yang berkeliaran di area pabrik
dibandingkan bulan-bulan awal tahun 2019 sudah sangat berkurang dikarenakan sudah
banyak dilakukan penangkapan kucing-kucing tersebut dan dipindahkan ke tempat yang
jauh dari area pabrik. Apabila kucing masuk area pabrik, dikhawatirkan mengganggu
pekerjaan karyawan maupun merusak alat yang ada di dalam pabrik, hal ini dapat
menimbulkan kerugian yang cukup besar dikarenakan kotoran atau urine kucing yang
dibuang sembarangan di dalam area pabrik dan mengenai alat hingga rusak. Maka dari
itu kami melakukan pengendalian diantarannya :
1. Sweeping rutin khusus kucing
Hal ini dilakukan untuk mencari kucing yang berkeliaran di sekitar area
pabrik dengan menggunakan alat jaring kucing. Pencarian ini dilakukan rutin
guna mengurangi populasi kucing yang ada di sekitar pabrik. Kucing yang telah
ditangkap sebisa mungkin diberikan ke orang yang ingin memelihara atau
dibawa jauh dari area pabrik. Kucing memiliki ingatan yang cukup kuat, kucing
akan kembali ke habitatnya yang lama jika dia dibawa tidak jauh dari pabrik.
2. Memasang perangkap kucing
Pemasangan perangkap kucing dilakukan di area yang sering dilalui kucing.
Pemasangan sebisa mungkin diletakkan di area luar pabrik dikarenakan ukuran
perangkap yang cukup besar. Pastikan perangkap kucing yang tidak
membahayakan hewan yang bisa didapat di toko perkakas atau pet shop.
Penampungan hewan juga mungkin bisa meminjamkan atau menyewakannya.
Perangkap besi tersebut mempunyai pintu dengan per yang menutup saat kucing
menekan pemicu di dalamnya, sambil memberikan kucing sedikit kemungkinan
kesulitan dan cedera.
- Pastikan bahwa perangkap tersebut tidak mempunyai ujung-ujung yang tajam
dan bisa melukai kucing.
- Letakkan handuk kecil atau kain di dalam perangkap untuk membuat perangkap
tersebut terasa lebih nyaman. Namun, ingatlah bahwa hewan mempunyai indra
penciuman yang kuat. Jadi, jika handuk yang sama digunakan berulang kali,
kucing akan tidak datang.
Jika perangkap mempunyai dua pintu, tutuplah salah satu pintunya agar
kucing yang berukuran besar bisa benar-benar masuk ke dalamnya. Letakkan
makanan kucing yang basah, daging ayam, ikan tuna, atau hati di belakang
pemicu untuk memancing kucing menginjaknya.
- Letakkan perangkap di bawah atap agar kucing tidak kepanasan atau kehujanan
setelah ditangkap. Jangan pernah membiarkan perangkap tanpa pengawasan.
- Jika kucing akan berada dalam perangkap selama lebih dari 12 jam, sediakan air
di dalam wadah yang terbuat dari plastik agar kucing tidak kehausan. Ikatkan
juga wadah tersebut agar tidak tersenggol oleh kucing.
- Tutupi perangkap dengan selimut. Hal ini untuk menenangkan kucing dan
mengurangi trauma.
- Pakailah sarung tangan yang tebal saat memegang perangkap. Hal ini untuk
mencegah infeksi serius jika Anda terluka oleh perangkap atau kucing tersebut
saat memindahkannya. Jika panik, kucing bisa menggigit melewati bahan yang
keras.

Analisa Tikus
Populasi tikus yang ada di sekitar area PT Sanken Indonesia pada tahun 2019
adalah rendah hingga terkendali. Tikus pernah ditemukan di Factory Office. Tikus
dikhawatirkan masuk melalui jalur pipa AC atau kabel. Tikus dapat meniti jalur pipa
untuk masuk ke suatu ruangan dan tikus cenderung mendekatkan diri ke sumber panas
sehingga tubuhnya dapat menyimpan panas yang cukup dan area yang terdapat sumber
makanan dapat mengundang tikus untuk datang. Populasi yang ada tidak terlalu
mengganggu karyawan yang ada di lingkungan pabrik. Namun kami tetap melakukan
pengecekan rutin dan pengendalian diantaranya adalah :
1. Memasang Perangkap Massal
Perangkap tikus massal merupakan makna lain dari jebakan tikus yang
berbentuk seperti kandang dan biasanya terbuat dari besi. Model jebakan tikus
massal dapat dikatakan sebagai perangkap tikus paling ampuh karena pintu
akan mengunci secara otomatis ketika tikus masuk ke dalamnya.
Perangkap tikus massal dapat menampung lebih dari satu tikus secara
bersamaan, sehingga bisa diandalkan jika tikus telah banyak berkembang biak.
2. Racun Tikus / Umpan Tikus
Salah satu upaya untuk mengendalikan hama tikus adalah dengan
menggunakan umpan beracun (Rodentisida). Produk rodentisida. mengandung
bahan aktif yang membuat tikus kehausan dan keluar mencari cahaya sebelum
waktu kematiannya. Racun tersebut akan bekerja sebagai antagonis vitamin K
dalam darah dan menghambat proses pembekuan darah. Setelah memakan
racun, tikus akan mati dalam waktu kurang lebih seminggu.
Proses kematian yang menghabiskan waktu seminggu ini merupakan
kesengajaan. Ini didasarkan bahwa tikus merupakan hewan yang pintar.
Apabila kematian tikus berdekatan dengan rodentisida, maka tikus lainnya
mampu mengaitkan proses kematian temannya dengan umpan yang berada
didekatnya tersebut.
Selain itu tikus juga mempunyai perilaku “Neophobia” atau curiga
terhadap sesuatu makanan yang baru. Tikus hanya mencicipi sedikit makanan
baru tersebut, apabila ada hal yang mencurigakan, seperti membuat sakit,
maka tikus segera memberi tanda bahaya berupa sinyal kimiawi bahwa umpan
tersebut tidak boleh dimakan, sehingga tikus lainnya tidak akan memakan
umpan tersebut hal inilah yang biasa disebut “jera umpan”.
Analisa Serangga Terbang
Serangga terbang yang ada di area PT Sanken Indonesia adalah nyamuk dan
lalat. Nyamuk dan lalat sering ditemukan di area skihall dimana pintu rolling yang
selalu terbuka saat jam operasional kerja. Nyamuk dan lalat dari area luar dapat
langsung masuk dikarenakan ada akses masuk baik pintu atau jendela yang terbuka.
Adanya beberapa genangan air dan pohon-pohon di area luar pabrik membuat nyamuk
senang singgah di area sekitar pabrik.
Lebah, belalang dan burung juga pernah beberapa kali ditemukan di area luar
pabrik seperti di pohon dan area taman belakang. Hama tersebut tidak sampai masuk ke
dalam pabrik. Populasi yang ada di sekitar pabrik berubah-ubah seiring dengan cuaca.
Hal ini berkorelasi dengan faktor cuaca karena kedua hama ini keberadaaanya sangat
tergantung pada kondisi cuaca. Aktivitas nyamuk akan meningkat pada cuaca yang
panas dengan curah hujan yang minim, sebaliknya aktivitas lalat akan meningkat seiring
dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi karena apabila banyak hujan maka
banyak bahan organik yang cepat membusuk yang merupakan tempat
perkembangbiakan lalat sehingga populasi akan meningkat.
Pengendalian serangga terbang diantaranya adalah:
- Fogging
Fogging dilakukan setiap 1 kali dalam sebulan guna meminimalisir populasi
serangga terbang yang ada di sekitar pabrik. Fogging dilakukan di luar area
pabrik.
- Residual Spray
Spray dilakukan secara rutin jika populasi serangga terbang meningkat. Spray
dilakukan di toilet, ski hall, dan area dalam office.
- Penebaran umpan lalat dan abate
Penebaran umpan lalat bisa ditebar di sekitar tempat perkembangan lalat, seperti
bak sampah, got-got, dan sebagainya. Untuk abate bisa ditebar di lingkungan
yang terdapat genangan air agar jentik nyamuk yang ada bisa mati dan nyamuk
tidak dapat berkembang biak.
Analisa Hama Lainnya
Hama lain yang pernah ditemukan di sekitar area pabrik Sanken Indonesia
adalah kaki seribu, semut dan ulat bulu. Populasi yang ditemukan sangat rendah.
Adanya kaki seribu berkolerasi dengan keadaan musim hujan dan pernah ditemukan
keluar dari toilet dan gudang sampah. Hama semut beberapa kali ditemukan di dinding
bangunan dan gardu listrik. Semut biasanya keluar pada musim kemarau. Semut berasal
dari celah dinding tembok yang berasal dari luar. Treatment yang kami lakukan yaitu
spraying pada sumber dan jalur semut dan memperhatikan kebersihan area agar tidak
mengundang semut datang kembali.

Pada bulan Januari 2019 ditemukan kecoa di area kantin, toilet dan loker
karyawan. Kecoa Jerman bersembunyi di lemari-lemari loker karyawan dimana banyak
makanan yang tersimpan dan kebersihannya kurang terjaga. Kecoa Amerika juga
beberapa kali ditemukan keluar dari saluran pembuangan air toilet. Populasi kecoa di
area pabrik semakin berkurang sampai dengan akhir tahun 2019. Treatment yang kami
lakukan yaitu treatment spraying dengan misting ULV serta memperhatikan kebersihan
area loker dari makanan yang berserakan sehingga tidak mengundang kecoa untuk
datang kembali.
Kaki seribu dan ulat bulu beberapa kali ditemukan di luar area pabrik yaitu di
area pohon dan got. Hama-hama tersebut muncul dikarenakan mulai memasuki musim
penghujan, dimana hama tersebut mulai keluar dari sarangnya. Treatment residual
spraying dilakukan untuk membunuh hama tersebut.

Analisa Rayap
Populasi rayap di sekitar pabrik Sanken beberapa kali ditemukan di area tanah
sekitar gundukan tanah di dekat batang pohon tanaman dan gudang depan parkiran bus.
Rayap dapat muncul akibat tingkat kelembaban di area pabrik. Pengendalian yang kami
lakukan untuk pengendalian rayap yaitu dengan treatment spraying. Pengecekan rutin
pada area luar pabrik di sekitar gundukan tanah dilakukan agar menghindari rayap
menyebar ke area dalam pabrik dan treatment residual spraying pada area gundukan
tanah yang terdapat rayap.
8. KESIMPULAN DAN SARAN
Permasalahan hama lingkungan yang ada di PT Sanken Indonesia adalah populasi
kucing yang cukup banyak yang mengganggu pekerjaan di PT Sanken Indonesia.
Populasi kucing sangat mengganggu dikarenakan kucing yang berada di pabrik
membuang kotoran sembarangan dan dapat mengganggu pekerjaan maupun karyawan
yang ada di pabrik. Sampai dengan akhir tahun 2019, populasi kucing sudah sangat
berkurang karena sudah banyak dilakukan penangkapan dan pemindahan kucing ke area
yang jauh dari pabrik. Pengendalian tetap kami lakukan dengan cara sweeping rutin
dengan penggunaan jaring kucing dan pemasangan perangkap kucing.
Populasi tikus yang ada di sekitar area PT Sanken Indonesia pada tahun 2019
adalah rendah hingga terkendali. Populasi yang ada tidak terlalu mengganggu karyawan
yang ada di lingkungan pabrik. Namun kami tetap melakukan pengendalian diantaranya
dengan pengecekan rutin, memasang perangkap massal dan memberi umpan tikus atau
racun tikus.
Serangga terbang yang sering ada di area PT Sanken Indonesia adalah nyamuk
dan lalat. Populasi yang ada disekitar pabrik berubah-ubah seiring dengan cuaca. Hal ini
berkorelasi dengan faktor cuaca karena biasanya aktivitas nyamuk akan meningkat pada
cuaca yang panas dengan curah hujan yang minim, sebaliknya aktivitas lalat akan
meningkat seiring dengan adanya curah hujan yang cukup tinggi karena apabila sering
hujan maka banyak bahan organik yang membusuk yang merupakan tempat
perkembangbiakan lalat sehingga populasi akan meningkat. Treatment pengendalian
yang dilakukan yaitu treatment spraying dengan B&G atau misting ULV pada area
dalam pabrik, penaburan umpan lalat dan abate, serta dilakukan general treatment
sebulan sekali dengan fogging.
Hama lain yang ada di sekitar area pabrik Sanken Indonesia adalah kaki seribu,
semut, ulat bulu, dan rayap. Populasi hama-hama tersebut rendah hingga terkendali dan
diemukan di area luar pabrik. Adanya kaki seribu berkolerasi dengan keadaan cuaca
penghujan. Treatment dilakukan dengan residual treatment dengan spraying pada area
luar.
Hama kecoa ditemukan pada awal-awal tahun 2019 di area kantin, toilet dan
loker karyawan. Kecoa Jerman bersembunyi di lemari-lemari loker karyawan dan kecoa
Amerika juga beberapa kali ditemukan keluar dari saluran pembuangan air toilet.
Populasi kecoa di area pabrik semakin berkurang sampai dengan akhir tahun 2019.
Treatment yang kami lakukan untuk pengendalian populasi kecoa yaitu treatment
spraying dengan misting ULV serta memperhatikan kebersihan area loker dari makanan
yang berserakan dan melakukan pengecekan apakah ada retakan/celah pada tembok
serta lemari sehingga tidak mengundang kecoa untuk datang bersarang dan mencari
makan kembali ke area tersebut.
Demikian laporan ini dibuat. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan
terima kasih.

Jakarta, 20 Januari 2020


Dibuat oleh:

PT. Guci Emas Pratama

Rizkia Intan Athifa, S.P

Anda mungkin juga menyukai