Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN PENDAHULUAN

FRAKTUR

A. Konsep Medik
1. Pengertian
Faktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang / tulang rawan
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa.
Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang dapat
diabsorpsinya. Fraktur dapat di sebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk,
gerakan puntir mendadak dan bahkan kontraksi otot ekstrem. Meskipun tulang
patah, jaringan sekitarnya juga akan terpengaruh, mengakibatkan edema
jaringan, perdarahan ke otot dan sendi, ruptur tendo, kerusakan saraf, dan
kerusakan pembuluh darah. Organ tubuh dapat mengalami cedera akibat gaya
yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang.
2. Klasifikasi Fraktur
Adapun klasifikasi fraktur yang terdiri dari :
a. Komplit tidak komplit
1. Fraktur komplit, garis patah melalui seluruh penumpang tulang.
2. Fraktur tidak komplit, garis patah tidak melalui seluruh oenumpang
tulang seperti : Hairline fraktur, buckle fraktur, greenstick fraktur.
b. Bentuk, garis dan hubungannya dengan mekanisme trauma
1. Garis patah melintang : Trauma angulasi atau langsung
2. Garis patah obligue : Trauma angulasi
3. Garis patah spiral : trauma rotasi
4. fraktur kompresi : Trauma axil flexi
5. Fraktur avulse : Trauma tarikan otot pada tulang misalnya
fraktur patella
c. Jumlah Garis Patah
1) Fraktur Komunitif, garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
2) Fraktur segmental, garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan
3) Fraktur multiple
d. Bergeser tidak bergeser

1
1) Fraktur indiplaced (tidak bergeser), garis patah komplit tetap tidak
fragmen yang satu dengan bergeser yang lain
2) Fraktur displaced (bergeser), tidak terjadi pergeseran fragmen-fragmen
tulang yang disebut juga dislokasi fragmen
a. Dislokasi ad longtudiman cum contractionum (pergeseran searah
sumbu dan overlapping)
b. Dislokasi ad axim (pergeseran membentuk sudut)
c. Dislokasi ad latus (pergeseran dimana kedua fragmen saling
menjauhi)
e. Terbuka tertutup
1) Fraktur terbuka, bila terdapat luka yang menghubungkan tulang yang
patah dengan udara dan permukaan kulit.
2) Fraktur tertutup, bila tidak ada yang menghubungkan fraktur dengan
udara luar atau permukaan kulit.
3. Etiologi
Etiologi fraktur terdiri dari
a. Trauma langsung berarti pada tulang yang mengakibatkan fraktur di tepat itu
misalnya benturan pada paha yang dapat menyebabkan fraktur femoralis.
b. Trauma tidak langsung, bila dimana titik lampu bentura dengan terjadinya
fraktur berjauhan, misalnya seorang anak yang jatuh dan berusaha menahan
dengan telapak tangan membentur lantai. Gaya benturan akan diteruskan ke
proksimal dan dapat mengakibatkan : Fraktur distal radius, fraktur ante
brechi, fraktur caput radius, fraktur clavikula.
c. Fraktur yang di akibatkan trauma yang minimal atau tanpa trauma adalah
fraktur patologis yaitu fraktur dan tulang yang patologik akibat suatu proses
misalnya osteoporosis, infeksi tulang, tumor tulang, dan penyakit metabolic.
4. Patofisiologi
Jika suatu tulang patah, maka jaringan lunak sekitar fraktur juga rusak,
periosteum terpisah dan tulang dan terjadi perdarahan yang cukup berat. Bekuan
darah terbentuk pada daerah tersebut, bekuan akan membentuk jaringan
granulasi, di mana sel-sel pembentuk tulang primitive (osteogenik)
berdeferensiasi menjadi kondroblas dan osteoblas, kondroblas akan mesekresi

2
fosfat yang merangsang deposisi kalium. Terbentuk lapisan tebal (kalus) di
sekitar lokasi fraktur, lapisan ini terus menebal dan meluas bertemu dengan
lapisan kalus dari fragmen satunya dan menyatu. Fusi dan kedua fragmen
(penyembuhan tulang) terus berlanjut denga terbentuknya.
Trabukula oleh osteoblas, yang melekat pada tulang dan meluas
menyeberangi lokasi fraktur. Persatuan (union) tulang provisional ini akan
mengalami transformasi metalplastik untuk menjadi lebih kuat dan lebih
terorganisasi. Kas tulang akan mengalami re-modeling di mana osteoblas akan
membentuk tulang baru sementara akhirnya akan terbentuk tulang yang
menyerupai keadaan tulang aslinya.
5. Tanda Dan Gejala
1. Deformitas
2. Nyeri
3. Krepitasi
4. Ocdema
5. Ecchymosis
6. Fungsiolesa (Gangguan Fungsi)
7. Spasme Otot
8. Kemungkinan Lain - Kehilangan Sensasi
- Mobilisasi Yang Abnormal
- Hipovolemik Shock
6. Komplikasi
a. Segera (Immediate)
a. Shok Neurogenik
b. Kerusakan Organ
c. Kerusakan saraf
d. Injuri atau perlukan Kulit
b. Early Complication
e. Osteomelitis
f. Emboli
g. Tetanus
h. Nekrosis

3
i. Sindrom
c. Late Complication
j. Steffnes (Kaku sendi)
k. Degenerasi Sendi
l. Penyembuhan Tulang terganggu : Mal Union
m. Non Union
n. Delayed Union
o. sCross Union
7. Perawatan
Imobilitasi dengan gips / traksi
Mempertahankan penjajaran
Pencegahan Rotasi
Latihan persendian secara aktif
Pengunaan ke empat ekstremitas (kecuali bagian anggota gerak yang di
imobilisasi)
Dibuat jendela setelah beberapa hari di atas luka dari lubang jendela ini luka
dirawat sampai sembuh.
8. Pengobatan
Penderita di beri toksid, ATS atau tetanus human globulin
Antibiotika untuk kuman gram positif dan negative dengan dosis tinggi
Troniquet disiapkan tetapi tidak perlu ditutup
Luka di irigasi dengan cairan nacl steril
Tindakan desinfeksi dan pemasangan duk (draping)
Luka fraktur terbuka selalu dibiarkan terbuka dan bila perlu ditutup setelah satu
minggu setelah oedema menghilang
9. Tahap dan Proses Penyembuhan Tulang
a) Hematoma: dan pembuluh darah yang pecah.
Dalam 24 jam mulai pembekuan darah dan terjadi hematum di sekitar
fraktur setelah 24 jam suplai darah ke ujung fraktur menungkat, hematoma
mengelilingi fraktur dan tidak d absorbsi selama penyembuhan tapi berubah
dan berkembang menjadi granulasi.
b) Proliferasi

4
Sel-sel dan lapisan dalam periosteum berpreliferasi pada sekitar fraktur,
di mana sel-sel ini menjadi precusor dan osteoblast, osteogenesisi ini
berlangsung terus, lapisan fibrosa periosteum melebihi tulang. setelah
beberapa hari kombinasi dan periosteurn yang meningkat dengan fase
granulasi membentuk collar di ujung fraktur.
c) Pembentukan Callus
6-10 hari setelah faktur jaringan granulasi berubah dan membentuk
callus. sementara pembentukan cartilage dan matrik tulang diawali dari
jaringan callus yang lunak. Callus ini bertambah banyak, callus sementara
meluas, menganyam massa tulang dan cartilage sehingga diameter tulang
melebihi normal. Hal ini melindungi fragmen tulang tapi tidak memberikan
kekuatan callus sementara ini meluas melebihi garis fraktur.
d) Ossification
Callus yang menetap / apermanen menjadikan tulang kaku karena adanya
penumpukan garam-garam kalsium dan bersatu bersama ujung-ujung tulang.
Proses ossifikasi ini mulai dari callus bagian luar kemudian bagian dalam
dan terakhir bagian tengah. Proses ini terjadi selama 3-10 minggu.
e) Konsolidasi Dan Remodeling
Pada waktu yang sama pembentukan tulang yang sebenarnya callus
dibentuk dan aktivitas osteoblas dan osteoklas kelebihan-kelebihan tulang
seperti dipahat dan diabsorbsi dan callus proses pembentukan lagi ditentukan
oleh beban tekanan dan otot.
10. Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan rontgen menemukan lokasi/luasnya fraktur
Scan tulang, scan (tmri : memperhatikan fraktur, mengidentifikasi kerusakan
jaringan lunak)
Arteriograsi : dilakukan bila kerusakan vaskuler di curigai
Hitung darah lengkap hematokrit mungkin meningkat (hemakonsentrasi)
atau menurun (perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada
trauma multiple)
Kreatinin : trauma otot meningkat beban kretinin untuk klierens
ginjal.

5
Profil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfusi
multiple atau cedera hati.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengertian Konsep Keperawatan
Proses keperawatan adalah metode sistematika di mana secara langsung
perawat dan klien bersama-sama menentukan masalah keperawatan, membuat
perencanaan dan implementasi serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan
tersebut.
2. Tujuan Proses Keperawatan
Tujuan proses keperawatan adalah memberikan pelayanan yang utama
berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam aspek bio-psiko-
sosio spiritual yang komperhensif ditujukan pada individu, keluarga maupun
komunitas yang sehat sakit.
3. Tahap-tahap Proses Keperawatan.
A. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dalam proses
keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data / informasi
tentang klien yang dibutuhkan, dikumpulkan dan dianalisa untuk
menentukan diagnosa keperawatan.
1. Biodata
Terdiri dan nama, umur, jenis kelamin, tanggal masuk rumah sakit,
tanggal dikaji, No CM, No Reg, dan identitas penanggung jawab.
2. Riwavat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Atasan masuk rumah sakit, keluhan utama yang dirasakan, riwayat
keluhan utama, keluhan menyertai.
b. Riwayat kesehatan lalu.
Penyakit yang pernah dialami, pernah mengalami pembedahan,
riwayat alergi, riwayat kebiasaan terhadap zat makanan / obat /
rokok, imunisasi.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram dan riwayat kesehatan anggota keluarga.

6
d. Riwayat Psikososial
Meliputi orang yang terdekat dengan klien, interaksi dalam keluarga,
dampak penyakit terhadap keluarga,bagaimana hubungan klien engan
tenaga kesehatan . keperawatan selama dirawat.
e. Keadaan spiritual
f. Kondisi lingkungan rumah
g. Pemeriksaan fisik
h. Keadaan Umum
1) Tingkat kesadaran
2) Tanda-tanda vital
3) Pemeriksaan sistemik.
Gejala-gejala fraktur tergantung pada sisi, beratnya, dan jumlah
kerusakan pada struktur lain.
Aktivitas / istirahat
Tanda
Keterbatasan I kehilangan fungsi pada bagian yang terkena
(mungkin segera, fraktur itu sendiri, atau terjadi secara
sekunder, dan pembengkakan jaringan, nyeri)
Sirkulasi
Tanda :
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap
nyeri / ansietas ) atau hipotensi (kehilangan darah)
Takikardia (respon stress, hipovolemia)
Penurunan / tak ada nadi pada bagian distal yang cedera
pengisian kapiler lambat, pucat pada bagian yang terkena.
Pernbengkakan jaringan atau massa hematnya pada sisi
cedera.
Neurosensori
Gejala :
Hilang gerakan /scnsasi, spasmi otot
Kebas atau kesemutan

7
Tanda :
Deformitas local angulasi abnormal, pemendekan, rotasi,
krepitasi (bunyi berderit), spasmi otot, terlihat kelemahan atau
hilang fungs.
Agitasi(mungkin berhubungan dengan nyeri/ansietas atau
trauma lain)
Nyeri/kenyamanan Gejala
Nyeri berat tiba-tiba pada saat cedera (mungkin terlokalisasi
pada area jaringan/kerusakan tulang dapat berkurang pada
imobilisasi); tidak ada nyeri akibat kerusakan syaraf
Spasmi atau keram otot (setelah imobilisasi)
Keamanan
Tanda :
Laserasi kulit, afulsi jaringan, perdarahan, perubahan warna
Pembengkakan local atau dapat mengikat secara bertahap
atau tiba-tiba
Penyuluhan / pembelajaran
Gejala :
Lingkungan cedera Pertimbangan rencana pemulangan:
DRG menunjukkan rerata lama dirawat femur 7,8 hari;
panggul atau felfis 6,7 hari; lain-lain 4,4 hari bila memerlukan
perawatan di rumah sakit
Memerlukan bantuan dengan transportasi, aktivitas perawatan
diri, dan tugas pemeliharaan atau perawatan rumah.
C. Daignosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan dan masalah klien yang actual
maupun potensial berdasarkan data yang nyata melalui pengumpulan data.
Tujuan dibualnya diagnosa keperawatan yaitu untuk mengidentifikasi
kemampuan klien mencegah atau menghilangkan masalah. Diagnosa keperawatan
dibuat dengan menggunakan rumus P + E + S.
Adapun diagnosa yang muncul pada kasus fraktur:

8
1. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan integritas tulang
2. Nyeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang
3. Resiko tinggi terhadap disfungsi neurofaskuler penifer berhubungan dengan
hipovolemia.
4. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan aliran
darah
5. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri atau ketidaknyamanan
6. Resiko tinggi terus akan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik
7. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
8. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal informasi
D. IMPLEMENTASI
lmplementasi merupakan pelaksanaan dan perencanaan keperawatan yang
telah dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan tindakan keperawatan
berdasarkan rencana asuhan keperawatan yang disusun, dengan tujuan memenuhi
kebutuhan klien dan mempertimbangkan factor pendukung dan factor penghambat
dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.
Implementasi dan diagnosa yang muncul pada kasus fraktur:
1. Resiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan integritas tulang
Intervensi
a. Pertahankan tirah baring / ekstremitas sesuai indikasi. Berikan sokongan
sendi di atas dan di bawah fraktur bila bergerak / membalik
rasional : meningkatkan stabilitas, menurunkan kemungkinan gangguan
posisi/penyembuhan.
b. Letakkan papan dibawah tempat atau tempatkan pasien pada
tempat tidur ortopedik.
Rasional : tempat tidur lembut atau lentur dapat membuat deformasi gips
yang masih basah, mematahkan gips yang sudah kering, atau mempengaruhi
dengan penarikan traksi.
c. Sokong fraktur dengan bantal / gulungan selimut. Pertahankan
posisi netral pada bagian yang sakit dengan bantal pasir, pembebat, gulungan
trokanter, papan kaki.

9
Rasional : mencegah gerakan yang tidak perlu dan perubahan posisi. Posisi
yang tepat dari bantal juga dapat mencegah tekanan deformitas pada gips
yang kering.
d. Tugaskan yang cukup untuk membalik pasien. Hindari
menggunakan papan abduksi untuk membalik pasien dengan gips spika.
Rasional ; gips panggul / tubuh atau multiple dapat membuat berat dan tidak
praktis secara ekstrem. Kegagalan untuk menyokong ekstremitas yang digips
dapat menyebabkan gips patah.
e. Evaluasi pembebat ektremitas terhadap resolusi edema.
Rasional ; pembebat koaptasi mungkin digunakan untuk memberikan
imobilisasi fraktur pembengkakan jaringan berlebihan. Seiring dengan
berkurangnya edema, penilaian kembali pembelat atau penggunaan gips
plester mungkin diperlukan untuk mempertahankan kesejajaran fraktur.
f. Kolaborasi kaji ulang foto/evaluasi
Rasional memberikan bukti visual mulainya pembentukan kalus/proses
penyembuhan untuk menentukan tingkat aktivitas dan kebutuhan
perubahan / tambahan terapi.
g. Kolaborasi berikan / pertahankan stimulasi listrik bila digunakan
Rasional mungkin diindikasi untuk meningkatkan pertumbuhan tulang pada
keterlambatan penyembuhan / tidak menyatu.
2. Nyeri berhubungan dengan terputusiiya jaringan tulang
Intervensi :
a. Pertahankan imobilisasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips,
pembebat, traksi.
Rasional ; menghilangkan nyeri dan mencegah kesalahan posisi tulang /
tegangan jaringan yang cedera.
b. Tinggikan dan dukung ekstemitas yang terkena
Rasional meningkatkan aliran batik vena, menurunkan edema, dan
menurunkan nyeri.
c. Hindari penggunaan sprei / bantal plastic di bawah ekstremitas dalam gips.
Rasional dapat meningkatkan ketidaknyamanan karena peningkatan produksi
panas dalam gips yang kering.

10
d. Tinggikan penutup tempat tidur ; pertahankan linen terbuka pada ibu jari.
Rasional mempertahankan kehangatan tubuh tanpa ketidaknyamanan karena
tekanan selimut pada bagian yang sakit.
e. Berikan alternative tindakan kenyamanan, contoh pijatan, pijatan punggung.
perubahan posisi.
Rasional ; meningkatkan sirkulasi umum menurunkan area tekanan local dan
kelelahan otot.
f. Dorong menggunakan teknik manajemen stress, contoh relaksasi progresif,
latihan nafas dalam, imajinasi visualisasi. Sentuhan terapcutik. Rasional
memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa control, dan dapat
meningkatkan kekuatan otot; dapat meningkatkan harga diri dan kemampuan
koping.
g. Identifikasi aktivitas terapuetik yang tepat untuk usia pasien, kemampuan
fisik, dan penampilan pribadi.
Rasional : mencegah kebosanan, menurunkan tegangan, dan dapat
meningkatkan kekuatan otot; dapat meningkatkan harga diri dan kemampuan
koping.
h. Kolaborasi ; berikan / awasi analgesis yang dikontrol pasien (ADP) bila
indikasi.
Rasional ; pemberian rutin ADP mempertahankan kadar analgesic darah
adekuat, mencegah fluktuasi dalam penghilangan nyeri sehubungan dengan
tegangan otot / spasme.
3. Resiko tinggi terhadap disfungsi neurofaskuler perifer berhubungan dengan
hipovolemia.
Intervensi
a. Kaji aliran kapiler, warna kulit dan kehangatan distal pada fraktur
Rasional ; kembalinya warna harus cepat (3-5 detik). Warna kulit putih
menunjukkan gangguan arterial. Sianosis diduga ada gangguan vena.
Catatan; nadi periver, pengisian kapiler, warna kulit, dan sensasi mungkin
normal meskipun ada syndrome kompartemen, karena sirkulasi supervisial
biasanya tidak dipengaruhi.

11
b. Lakukan pengkajian neurofaskuler
Rasional peningkatan nyeri terjadi bila sirkulasi pada saraf tidak adekuat
c. Pertahankan peninggian ekstremitas yang cedera
Rasional meningkatkan drainase vena. / menurunkan edema.
d. Observasi vital sign
Rasional ; ketidak adekuatan volume sirkulasi akan mempengaruhi system
perfusi jaringan
e. Kolaborasi: penatalaksanaan pemberian obat sesuai terapi Rasional:
menurunkan thrombus dalam.
4. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan aliran
darah
lntervensi
a. Awasi frekuensi pernafasan.
Rasional : untuk mengetahui adanya emboli paru pada tahap awal.
b. Auskultasi bunyi nafas
Rasional : perubahan bunyi nafas menunjukkan terjadinya komplikasi
pernafasan
c. Atasi jaringan cedera / tulang dengan lembut
Rasional : mencegah terjadinya emboli lemak
d. Anjurkan latihan nafas dalam dan batuk efektif
Rasional meningkatkan ventilasi alveolar dan perfusi
e. Penatalaksanaan obat sesuai terapi (heparin dan kortikosteroid)
Rasional ; mencegah terjadinya pembekuan dan mengatasi emboli lemak.
5. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengari nyeri atau ketidaknyamanan
Intervensi
a. Kaji derajat mobilitas
Rasional : pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri tentang keterbatasan
fisik actual
b. lnstruksikan pasien dalam rentang gerak aktif
Rasional : meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang
c. Berikan papan kaki, bebat pergelangan
Rasional ; berguna dalam mempertahankan posisi fungsional ekstremitas

12
d. Ubah Posisi secara periodik
Rasional mencegah / menurunkan insiden komplikasi kulit
e. Kolaborasi dengan ahli terapi okupasi
Rasional berguna dalam membuat aktivitas individual.
6. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi fisik
Intervensi :
a. Kaji kulit untuk luka terbuka, kemerahan, perdarahan.
Rasional ; memberikan informasi tentang sirkulasi kulit
b. Kaji posisi cincin bebat pada alat traksi
Rasional : posisi yang tidak tepat dapat menyebabkan cedcra kulit
c. Lindungi gips dan kulit pada area perineal
Rasional ; mencegah kerusakan jaringan.
d. Tingkatkan pemiringan gips dengan mengangkat linen tempat tidur
Rasional ; mencegah kerusakan kulit.
e. Kolaborasi ; gunakan tempa tidur busa, bulu domba, tempat tidur apung
Rasional ; karena imobilisasi bagian tubuh, tonjolan tulang lebih dan area
yang sakit oleh gips mungkin sakit karena penurunan sirkulasi.
7. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur infasif
Intervensi :
a. lnspeksi kulit untuk adanya iritasi atau robekan kontinuitas
Rasional ; pen atau kawat tidak harus dimasukkan melalui kulit yang
terinfeksi, kemerahan atau abrasi (dapat menimbulkan infeksi ulang)
b. Observasi luka untuk pembentukan bula, krepitasi, perubahan warna kulit
kecoklatan, bau drainase yang tak enak / asam.
Rasional ; tanda perkiraan infeksi gas gangrene
c. Kaji tonus otot, refleks tendon dalam dan kemampuan untuk berbicara
Rasional kekuatan otot, spasme tonik otot rahang, dan disfagia
menunjukkan terjadinya ganggren
d. Selidiki nyeri tiba-tiba / keterbatasan gerakan dengan edema local eritema
ekstremitas cedera.
Rasional dapat mengindikasikan terjadinya osteomielitis.

13
e. Kolaborasi : berikan obat sesuai indikasi contoh antibiotik IV atau tropical
Rasional : antibiotic spectrum luas dapat digunakan secara profilaktif dapat
ditujukan pada mikroorganisme khusus.
8. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan tidak mengenal informasi.
Intervensi
a. Kaji ulang patologi, prognosis, dan harapan yang akan datang
Rasional memberikan dasar pengetahuan di mana pasien dapat membuat
pilihan informasi. catatan fiksasi internal dapat mempengaruhi kekuatan
tulang dan intraniedula, kuku / akar atau piringan mungkin di angkat
beberapa hari kemudian.
b. Beri penguatan metode mobilitas dan Ambulasi sesuai instruksi dengan
terapi spisik bla di indikasikan.
Rasional banyak fraktur memerlukan gips bebat atau penjepit selama proses
penyembuhan. Kerusakan lanjut dan pelambatan penyembuhan dapat terjadi
sekunder terhadap ketidaktepatan penggunaan alat ambulasi.
c. Buat daftar aktivitas dimana pasien dapat melakukannya secara mandiri dan
memerlukan bantuan.
Rasional : Penyusunan aktivitas sekitar kebutuhan dan memerlukan bantuan
d. Dorongan pasien untuk melanjutkan latihan aktif untuk sendi di atas
dibawah fraktur.
Rasional : Mencegah kekakuan sendi, kontraktor, dan kelelahan otot,
meningkatkan kembalinya aktivitas sehari-hari secara dini.
E. EVALUASI
Tahap evaluasi adalah tahap terakhir dari proses keperawatan, dimana pada
tahap ini perawat mengevaluasi tentang pemberian tindakan keperawatan yang telah
dilaksanakan pada klien. Dalam mengevaluasi ini bias saja berhasil, berhasil
sebagian dan tidak berhasil.
Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 bagian
1. Evaluasi Normatif
Pernyataan formatif merefleksikan observasi perawat dan analisis klien
terhadap respons langsung pada intervensi keperawatan, evaluasi formatif,

14
observasi perawat dan kesan terhadap apa yang sedang terjadi pada klien saat
itu.
2. Evaluasi Sumatif
Pernyataan sunati merefleksikan rekapitulasi dan synopsis, observasi dan
analisis mengenai status kesehatan klien terhadap waktu. Pernyataan-pernyataan
ini menguraikan kemajuan terhadap pencapaian kondisi yang dijelaskan dalam
hasil yang diharapkan perawat menggunakan data pengkajian yang
didokumentasikan. Tanpa informasi ini, evaluasi sumatif tidaklah mungkin
karena ada standar lain yang dapat dibandingkan dengan kemajuan klien.

15
16
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUAN M. L DENGAN GANGGUAN
SISTEM MUSKULUSKELETALFRAKTUR TERBUKA 1/3 OS TIBIALIS
DI RUANG BEDAH KELAS III RSUD PROF. Dr. ALOEI SABOE
KOTA GORONTALO

Tanggal Masuk : 24-08-08 Sumber Informasi : Klien & Keluarga


Ruang / Kelas : 307/III Tanggal Pengkajian : 26-08-08
Nomor Reg :
Diagnosa Medis : Fraktur Terbuka

I. DATA DEMOGRAFI
a. Identifikasi Klien
Nama : Tn. E. B
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin :
Alamat : Kayu Merah
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Gorontalo
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pengemudi bentor
b. Tanggung Jawab
Nama : Ny. R. M
Umur : 47 Tahun
Jenis Kelamin :
Pekerjaan : IRT
Hub dengan Klien : Istri
Lain-lain : Umum
II. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan MRS

17
Klien masuk rumah sakit tanggal 24 Agustus 2008 pada pukul 19.30 wita
dengan keluhan KLL sementara berjalan kaki kemudian disambar oleh
kendaraan bermotor kejadian tersebut sekitar pukul 19.00 wita. Klien
mengalami patah tulang terbuka pada bagian 1/3 pada tulang tibialis kanan.
Keadaan umum : tampak kesakitan, tingkat kesadaran : composmentis, MA
& MI (+), TD : 140/80 mmhg N: 86 x/m SB : 36,5 C R: 24 x/m
2) Keluhan saat dikaji
Pada saat dikaji tanggal 26 Agustus 2008 pukul 09.00 wita, Klien
mengeluh nyeri pada daerah fraktur yaitu 1/3 dari tungkai bawah sebelah
kanan , nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan sifat nyeri hilang timbul
3-5 menit, klien mengeluh nyeri dirasakan tidak menentu, dengan faktor
yang memperberat nyeri pada saat klien bergerak. Skala nyeri berat 8 (1-10)
klien terpasang spalak. Keluhan menyertai klien mengeluh susah untuk
bergerak / beraktivitas, klien mengeluh hanya berbaring di tempat tidur.
Klien mengatakan daerah punggung klien kadang terasa panas , klien
5 5
mengeluh
0 5 pada daerah fraktur terasa gatal, Klien mengeluh badannya terasa
panas.
klien tampak maringis. Klien selalu bertanya tanya tentang penyakitnya,
klien mengatakan cemas tentang penyakitnya.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada waktu klien masih anak-anak klien hanya mengalami sakit biasa seperti
flu, & sakit kepala, klien belum pernah masuk rumah sakit & tidak pernah
mengalami penyakit yang sama.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Genogram

18
Ket : : Laki-laki : Menikah
: Perempuan : Meninggal
: Klien : Keturunan
: Tinggal Serumah

2. Riwayat Kesehatan Keluarga


Orang tua telah meninggal, penyebab orang tua klien meninggal tidak
diketahui, sedangkan saudara klien meninggal tidak diketahui juga. Dalam
keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit yang menular.
d. Riwayat Psikologi
Orang terdekat dengan klien saat ini adalah istri klien. Klien mampu
berinteraksi dengan perawat dan keluarga terutama dalam hal pelaksanaan
tindakan keperawatan. Pola komunikasi dengan klien terbuka harapan klien
setelah berobat di rumah sakit, klien akan kembali dengan sembuh dan dapat
beraktivitas.
e. Keadaan Spiritual Klien
Sumber kekuatan klien adalah Allah SWT, klien rajin dalam hal
melaksanakan ibadah, tapi saat ini klien tidak dapat melakukannya sebagaimana
biasa karena keadaannya dan kondisi klien tidak memungkinkan.
f. Kondisi lingkungan rumah
Menurut klien rumahnya dalam keadaan bersih dan tertata rapi menurut klien
rumah klien mempunyai ventilasi dan cukup dengar besar rumah status rumah
milik sendiri.
g. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Sebelum Sakit : Frekuensi makan klien 3x sehari dengan porsi makan
dihabiskan, nafsu makan baik dengan waktu makan
pagi, siang dan malam hari. Jenis makan nasi, ikan dan
sayuran. Klien tidak alergi terhadap makanan.

19
Saat dikaji : Frekuensi makan 3x sehari dengan porsi makan klien
sedikit namun dihabiskan, waktu makan klien tidak
menentu, makanan yang dikonsumsi klien adalah bubur,
telur dan buah-buahan.
2. Cairan
Sebelum Sakit : Frekuensi minum 7-8 gelas/hari (1250-2000 cc)
dengan jenis minuman air putih, dan teh, jumlah yang
dikonsumsi klien tidak menentu.
Saat dikaji : Frekuensi minum 7-8 gelas/hari (1250-2000 cc)
dengan jumlah yang tidak menentu pula, klien
mengatakan mengkonsumsi air putih.
3. Eliminasi
BAK
Sebelum Sakit : Frekuensi BAK Klien 3x/hari warna uring klien
kuning bau khas amoniak tidak ada keluhan dalam
BAK.
Saat sakit : Frekuensi BAK klien 3/hari dengan warna urin
kekuning-kuningan dan bau khas obat yang dikonsumsi.
Klien tidak ada keluhan dalam BAK.
BAB
Sebelum Sakit : Frekuensi BAB klien 3 x/hari dengan konsisten feses
padat, warna kuning, tidak ada keluhan dalam BAB.
Saat Sakit : Frekuensi BAB klien 4 x/hari dengan konsisten feses
padat, warna kuning, tidak ada keluhan dalam BAB
4. Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : Pola tidur klien sebelum sakit 7-8 jam, waktu tidur
klien malam mulai pukul. 21.00-05.00. sedangkan
waktu tidur siang klien mulai 14.00-15.00. Saat tidur
klien cukup tenang, tidak ada kebiasaan pengantar tidur
dan klien tidak mengalami gangguan dalam tidur.
Saat Sakit : Pola tidur klien saat sakit 7-8 jam, waktu tidur klien r
malam mulai pukul 21.30-06.00. Sedangkan waktu tidur

20
siang klien mulai 13.30-16.00. klien tidak mengalami
gangguan dalam tidur.
5. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Sebelumnya kegiatan sehari-hari klien yaitu pengemudi
bentor mulai jam kerja dari jam 06.00-13.00.
Saat Sakit : Saat ini klien sedang terbaring di tempat tidur, sulit
melakukan aktivitas sehari-hari, mobilisasi fisik
dilakukan dengan bantuan keluarga dan perawat.
6. Personal Hygene
Sebelum Sakit : Frekuensi mandi 2x sehari, pada waktu pada waktu pagi
dan sore hari, pada saat mandi klien menggunakan
sabun mandi dan sampo untuk mencuci rambut. Klien
menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi.
Saat Sakit : Klien mengatakan belum bisa mandi klien hanya melap
tubuhnya dengan handuk basah 1x sehari dan
menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi 1x
sehari.
7. Rekreasi
Sebelum Sakit : Dalam seminggu klien sering mengajak keluarganya
refresing di tempat-tempat wisata.
Saat Sakit : Klien hanya terbaring di tempat tidur. Rekreasi klien
selama dirawat di rumah sakit hanya mendengar radio.
III. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum : Cukup
Tingkat Kendaraan : Compos Mentis
Vital Sign : TD : 130/80 mmHg SB : 380c
N : 82 x/n
RR : 20 x/m
B. Pemeriksaan Sistemik
a. Sistem Pernafasan
Mata : Posisi mata simetris kiri dan kanan, tidak terjadi
peradangan, kelopak mata normal, Tekanan intra okuler

21
normal (tidak ada nyeri tekan), konjungtiva merah muda,
skelera normal, gerakan bola mata normal, pupil Isokor,
ketajaman penglihatan baik, tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
Telinga : Struktur telinga simetris kiri dan kanan tetapi di bagian
kanan terdapat luka jahitan. Tidak ada cairan dari telinga,
fungsi pendengaran klien normal.
Hidung : Posisi simetris, tidak terjadi defiasi septum, tidak terdapat
polip, tidak terdapat, fungsi penciuman baik.
Mulut dan
Kerongkongan : Struktur bibir simetris, bibir merah mudah, gusi merah
mudah, gigi klien sudah ada yang tanggal 10 Buah, lidah
merah mudah, tidak ada pembesaran tonsil, klien tidak
mengalami kesulitan dalam menelan.
b. Sistem Pernafasan
Bentuk data simetris kiri/kanan (normo Chest) pergerakan dada normal,
irama pernapasan Eupnoe, klien tidak mengalami batuk, bunyi nafas normal,
vokal premitus normal.
c. Sistem Kardiovaskular
Tidak terjadi distensi vena jugularis kiri dan kanan, pengisian kapiler 2-3
detik, kecepatan denyut apikal 52 x/m TD : 130/80 mmHg, bunyi jantung
normal, klien tidak terdapat nyeri dada.
d. Sistem Pencernaan
Warna kulit merata sama dengan warna kulit sekitar, bentuk simetris
kuntur asistes, gerakan abdomen normal peristaltik usus 9 x/menit, tidak
terdengar bunyi bruits perkusi dada hepar dan lien pekak, lambung bunyi
timpani palpasi hepar dan lien normal (tidak teraba). Tidak ada nyeri tekan
pada abdomen, keadaan anus klien baik.
e. Sistem Perkemihan
CVA normal kiri dan kanan, tidak terdapat nyeri pinggang, palpasi ginjal
kanan dan kiri tidak teraba klien tidak mengalami distensil kandung kemih,
klien tidak terpasang kateter.

22
f. Sistem Endokrin
Klien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid tidak ada perubahan
suara, tidak termor, pigmentasi kulit normal, tidak terdapat polioria polidipsi,
polidnaga.
g. Sistem Persarafan
GCS : (E : 4 M : 6 V : 5) jumlah 15, orientasi terhadap orang, tempat,
waktu baik : untuk nervus I XII Normal (berfungsi dengan baik),
sedangkan pergerakan aktif kecuali yang mengalami fraktur, yaitu pada
bagian kaki kanan, keadaannya, edema dengan warna kulit merah, refleks
trisep, bisep normal, kaku kuduk tidak ada, kernig sign (positif), klien tidak
kejang.
h. Sistem moskuloskeletal
5 5
Klien tirah baring di tempat tidur, kekuatan otot0 5 , klien mengeluh
nyeri pada daerah fraktur dengan skala nyeri 8 nyeri berat (1-10), terdapat
fraktur terbuka di bagian 1/3 pada tulang tibialis kanan. Bagian yang fraktur
terdapat tanda tanda infeksi yaitu color, dolor, rubor, tumor dan fingsiolesa.
Pada ekstremitas kiri atas terpasang IVFD RL 20 gtt/m,
i. Sistem Integumen
Turgor kulit baik, warna kulit sawo matang, jenis kulit kering, kecuali
pada daerah sekitar luka warana kulit nampak kemerahan, klien mengatakan
punggung klien sering terasa panas.
IV. Pemeriksaan Penunjang
A. Laboratorium
Tanggal 24-08-2008
- Glukosa Sewaktu : 100 mg/dl.
B. Pemeriksaan Diagnostik
- Foto Rontgen dengan hasil terdapat fraktur 1/3 dari tulang tibialis sebelah
kanan
Pengobatan
- Ranitidine 2 x 1 Ampul / IV
- Kalnex 2 x 1 Ampul /IV
- Ceftriaxone 2 x 1 gram /IV

23
KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif
- Klien mengeluh nyeri pada daerah fraktur yaitu 1/3 dari tangkai bawah sebelah
kanan
- Klien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk
- Klien mengeluh nyeri hilang timbul
- Klien mengeluh nyeri dirasakan tidak menentu
- Klien mengeluh susah untuk bergerak / beraktivitas
- Klien mengeluh hanya berbaring di tempat tidur.
- Klien mengeluh daerah punggung klien terasa panas
- Klien mengeluh badannya terasa panas
- Klien mengeluh pada daerah fraktur terasa gatal.
- Klien selalu bertanya tanya tentang penyakitnya.
- Klien mengtakan cemas dengan penyakitnya.
Data Objektif
- KU cukup
- Daerah yang faktur immobilisasi
- Wajah klien nampak meringis
- Skala nyeri 8 (1-10) nyeri berat
- Wajah klien nampak cemas
- Aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat
- Bagian yang fraktur bengkak dan berwarna kemerahan
- Terdapat tanda tanda infeksi seperti color, dolor, rubor, tumor, fungsiolesa.
- Daerah yang fraktur terpasang spalak
- Terdapat luka pada daerah fraktur.
- Warna kulit sekitar luka namapak kemerahan
- Klien nampak berbaring di tempat tidur.
- Vital Sign : TD : 130/80 mmHg
SB : 300 c
N : 82 x/m
R : 20 x/m

24
ANALISA DATA

No. SYMPTON ETIOLOGI PROBLEM


1. Data Subjektif Terputusnya keutuhan Nyeri
- Klien tulang
mengeluh nyeri pada daerah fraktur yaitu
1/3 dari tungkai bawah sebelah kanan Gerakan fragmen tulang
- Klien
mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk Cedera jaringan lunak
- Klien
mengeluh nyeri hilang timbul
- Klien Merusak saraf dan
mengeluh nyeri dirasakan tidak menentu. pembuluh darah

Data Objektif Terjadi metabolisme


- KU anaerob
cukup
- Wajah Penimbunan asam laktat
klien nampak meringis
- Skala Implus nyeri dihantar ke
nyeri 8 (1-10) nyeri berat traktus spinothalmik
- Bagian
fraktur terpasang spalak Menuju thalmus dan
- vital korteks selebri
Sign
To : 130/80/mmHg Nyeri dipersepsikan
SB : 380 c
2. N : 82 x/m Terputusnya keutuhan Infeksi
R : 20 x/m tulang

trauma jaringan lunak

jaringan terbuka

25
Terpanjannya luka dengan
Data Subjektif : dunia luar
- Klien
mengatakan badannya terasa panas. Infeksi

Data Objektif
- Bagian
3. yang fraktur bengkak dan berwarna Terputusnya keutuhan Resiko tinggi
kemerahan. tulang Kerusakan
- Terdapa integritas
t tanda tanda infeksi seperti color, dolor, Terapi reskriptif melalui Kulit
rubor, tumor dan fungsiolesa reposisi tulang dengan
- TTV : gips
TD : 130/80 mmHg
N : 82 x/m Imobilisasi
SB : 380c
R : 20 x/m Penekanan pada daerah
- Terdapat luka pada daerah fraktur bokong dan punggung
yang lama
Data Subjektif
- Klien Kurang faskularisasi ke
mengeluh daerah punggung Klien terasa daerah tersebut
panas
- Klien Iskemik pada daerah kulit
mengeluh pada daerah fraktur terasa gatal
Nekrotik pada kulit
Data Objektif
- KU Kerusakan integritas kulit
cukup
- Daerah
4. yang fraktur terpasang spalak Terputusnya keutuhan Gangguan

26
- Daerah tulang mobilitas
yang fraktur imobilosasi fisik
- Warna Terapi reskriptif melalui
kulit sekitar luka namapak kemerahan resposisi tulang dengan
traksi

Imobilisasi

5. Terputusnya keutuhan Ansietas


tulang

Perubahan status
kesehatan
Data Subjektif :
Mekanisme koping tidak
- klien efektif
mengatakan susah untuk melakukan
Informasi kurang
aktivitas
Kurangnya pemahaman
tentang penyakit
Data Objektif :
Kurang pengetahuan
- Aktivita
s dibantu oleh keluarganya dan perwat
- Nampak
berbaring di tempat tidur
- KU
cukup
- Kekuata
n otot
- Daerah
fraktur terpasang spalak

27
Data subjektif :
- Klien selalu bertanya tanya tentang
penyakitnya
- Klien
mengatakan cemas dengan penyakitnya

Data Objektif :
- Wajah
klien nampak cemas

28
DIAGNOSA KEPERAWATAN

- Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang


- Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi
- Infeksi berhubungan dengan adanya luka akibat fraktur
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan immobilisasi
- Ansietas berhubungan dengan kurang penegetahuan

PRIORITAS MASALAH

1. Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan tulang


2. Infeksi berhubungan dengan adanya luka akibat fraktur
3. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi
4. Gangguan Mobilitas fisik berhubungan dengan Immobilisasi.
5. Ansietas berhubungan dengan kurang penegetahuan

29
RENCANA KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. E.B DENGAN GANGGUAN
SISTEM MOSKULUSKELETAL FRAKTUR TERBUKA
DI RUANGAN G2 LT II KELAS III RSUD Prof. Hi. ALOEI SABOE GORONTALO

Nama : Tn. E.B Ruang Rawat : Bedah


Jenis Kelaamain : Laki-laki Tanggal MRS : 24 Agustus 2008
NO Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Selasa Nyeri B/D terputusnya Nyeri berkurang dengan 1. Kaji tingkat 1 Nyeri tajam infermiten
26-08-2008 kontinuitas jaringan tulang kriteria nyeri, perhatikan lokasi dengan dorongan
ditandai dengan 1. Klien dan intensitas spasma kandung kemili
DS. mengatakan nyeri (menggunakan skala yang lebih barat.
- Klien mengeluh nyeri berkurang. nyeri (1-10). 2 Peningkatan tanda vital
pada daerah fraktur yaitu 2. TTV dalam 2. Pantau menunjukkan klien
1/3 dari tungkai bawah batas normal kembali tanda-tanda vital dalam kondisi stres
sebelah kanan TD : 120/80 mmhg sign akibat nyeri
- Klien mengeluh nyeri SB : 36,5 - 37,5C 3. Menurunkan tegangan
seperti ditusuk-tusuk N : 80x/m otot memfokuskan
- Klien mengeluh nyeri R : 20x/m 3. Bantu / kembali perhatian dan
hilang timbul 3. Skala nyeri Ajarkan klien untuk dapat meningkatkan
- berkurang melakukan relaksasi kemampuan koping.
Klien mengeluh nyeri 4. wajah klien

30
dirasakan tidak menentu. nampak rileks kembali. 4, Posisi yang nyaman
Data Objektif dapat menghilangkan
- 4. Atur posisi ketidaknyamanan tonus
KU cukup klien senyaman mungkin otot.
- Wajah klien nampak 5. Membantu
meringis proses penyembuhan
- 5. Anjurkan 6. Membantu
Skala nyeri 8 (1-10) nyeri klien senyaman mungkin mengatasi / mengurangi
berat 6. Anjurkan mengatasi nyeri
- Bagian fraktur terpasang klien untuk dapat berlebihan.
spalak membatasi aktivitas yang
- vital Sign berlebihan serta
To : 130/80/mmHg menghindari banyak
2. Selasa SB : 380 c pergerakan.
26-08-2008 N : 82 x/m 1. Infeksi dapat
R : 20 x/m mempeberat proses
Infeksi B/D adanya luka Infeksi teratasi dengan 1. Observasi adanya penyembuhan luka dan
pada daerah fraktur ditandai kriteria tanda-tanda infeksi menambah masalah
dengan - Tidak ada tanda-tanda yang lalu
DS : infeksi pada daerah luka 2. Mengurangi media
- seperti Rubor, color, dolor bakteri yang tumbuh

31
Klien mengatakan badannya dan fungsiolesa 2. Ganti balutan luka didaerahkan luka
terasa panas. dengan sering. 3. mencegah timbulnya
infeksi silang.
Data Objektif 3. jelaskan kepada
- klien tahap upaya 4. Teknik aseptik akan
Bagian yang fraktur bengkak pencegahan infeksi mengurangi media
dan berwarna kemerahan. 4. Anjurkan kepada pertumbuhan kuman di
- klien agar dari daerah luka.
Terdapat tanda tanda mempertahankan teknik 5. Pemberian antibiotik
infeksi seperti color, dolor, sterilisasi dapat membantu
rubor, tumor dan 5. kolaborasi dengan mencegah timbulnya
fungsiolesa dokter tentang sepsis.
- pemberian obat
TTV : TD : 130/80 mmHg antibiotik sesuai dengan
3. Selasa N : 82 x/m indikasi.
26-08-2008 SB : 380c 1. Memberikan
R : 20 x/m informasi
- Terdapat luka pada daerah Resiko tinggi kerusakan 1. Kaji kulit terhadap tentang surkulasi kulit
fraktur integritas kulit tidak terjadi benda asing, kemerahan, dan masalah yang
dengan kriteria pendarahan dan mungkin disebabkan
Resiko tinggi kerusakan - perubahan warna. oleh alat / pemasangan

32
integritas kulit berhubungan Daerah yang fraktur tidak Gips.
dengan imobilisasi ditandai terasa gatal 2. Menurunkan
dengan - tekanan pada area yang
Data Subjektif Daerah yang fraktur tidak 2. Pertahankan kulit peka dan resiko abrasi /
- terasa panas. terhadap benda asing, kerusakan kulit.
Klien mengeluh daerah kemerahan, perdarahan, 3. Mengurangi
punggung Klien terasa dan perubahan warna. tekanan konstan pada
panas 3. Ubah posisi dengan area yang sama dan
- sering meminimalkan resiko
Klien mengeluh pada daerah kerusakan kulit.
fraktur terasa gatal 4. mempunyai efek
4. masase kulit sekitar pengering yang dapat
Data Objektif akhir gips dengan alkohol membuat kulit.
- 5. daerah yang lembab
KU cukup 5. Hindari daerah yang dapat mempercepat
- fraktur dari kelembapan. kerusakan kulit.
Daerah yang fraktur 6. karena immobilisasi
terpasang spalak 6. Gunakan tempat tidur bagian tubuh tonjolan
- busa, bulu domba, bantai tulang lebih dari area
Daerah yang fraktur apung atau kasur udara yang sakit oleh gips
imobilosasi sesuai indikasi. mungkin sakit karena

33
4. Selasa - penurunan sirkulasi.
26-08-2008 - Warna kulit sekitar luka
- 1. Pasien mengeluh
namapak kemerahan 1. Kaji derajat dibatasi oleh pandangan
immobilitas yang diri atau persepsi diri
Klien dapat dihasilkan oleh udara. tentang keterbatasan
mempertahankan mobilitas fisik aktual
pada tingkat paling tinggi 2. Peningkatan aliran
yang mungkin dengan 2. Instruksikan pasien darah ke otot dan tulang
kriteria : untuk bantu dalam untuk mempertahankan
- Ku baik rentang gerak aktif pada gerak sendi,
- aktifitas tidak dibantu oleh ekstremitas yang sakit. menegilatrofi
keluarga 3. observasi vitall sign 3. hipotensi postural
Gangguan mobilitas fisik - Klien bisa berjalan terutama tekanan darah adalah masalah umum
B/D Immobilitas ditandai dengan seperti biasa saat melakukan aktivitas menyertai darah kuning
dengan lama dan dapat
Data Subjektif : memerlukan intervensi
- khusus.
klien mengatakan susah 4. berikan/banu dalam 4. Mobilisasi dini
untuk melakukan aktivitas mobilisasi dengan kursi menurunkan komplikasi
roda, tongkat segera tidur baring

34
Data Objektif : mungkin.
- 5. ubah posisi setara 5. Mencegah /
5. Selasa Aktivitas dibantu oleh periodik dan dorong menurunkan insiden
26-08-2008 keluarganya dan perwat latihan nafas dalam. komplikasi, kola /
- pernafasan.
Nampak berbaring di tempat 1. Kaji tingkat pengetahun
tidur klien tentang penyakit 1.
- Ansietas dapat teratasi klien Sebagai dasar untuk
KU cukup dengan kriteria : 2. anjurkan keluarga memberikan
- - klien tidak bertanya melaporkan jika ada pengetahuan pada klien
Kekuatan otot tanya tentang penyakitnya keluhan tentang keadaan 2.
- - klien mengerti dengan penyakit. klien akan merasa
Daerah fraktur terpasang penyakitnya perhatian dan
spalak 3. Berikan informasi mengurangi beban
- tentang penyakit klien pikiran sehingga
perg (HE) kecemasan berkurang
3.
Dengan memahami
penyakit perawatan
4. Berikan informasi dan pengobatan klien
tertulis kepada klien dan tidak akan cemas lagi

35
Ansietas berhubungan keluarga. dan menghindari yang
dengan kurang penegetahuan salah.
di tandai dengan 4.
DS : Informasi terlalu
- Klien selalu bertanya 5. Berikan suport banyak sulit untuk
tanya tentang penyakitnya mental pada klien. diingat, makanya
- diberikan secara
Klien mengatakan cemas tertulis materi.
dengan penyakitnya
5.
DO : Akan menambah
Wajah klien nampak cemas dukungan mental
kepada klien sehingga
mempercepat
penyembuhan.

36
37
IMPLEMNTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn E.B Tanggal MRS : 24 Agustus 2008
Umur : 53 Tahun Tanggal dikaji : 26 Agustus 2008
HARI/TANGG No
IMPLEMENTASI EVALUASI
AL DX
Selasa I 1) Jam 11.00 : Hari/tanggal : Selasa, 26-08-
26 08 2008 Mengkaji tingkat nyeri, perhatian 2008
lokasi dan intensitas Jam 14.00
Sift Pagi (menggunakan skala nyeri 1-10) S : - Klien mengeluh nyeri
dengan hasil tingkat nyeri berat pada 1/3 dari tungkai
dengan skala 8 (1-10), nyeri timbul bawah sebelah kanan.
saat bergerak, nyeri dirasakan - Klien mengeluh nyeri
seperti di tusuk tusuk lama nyeri seperti ditusuk-tusuk
3-4 menit lokasi didaerah fraktur - Klien mangeluh nyeri
2) Jam 11.15: yang dirasakan didaerah
membantu mengajarkan klien fraktur.
untuk melakukan teknik relaksasi - Klien mengatakan nyeri
dengan hasil klien melakukan apa hilang timbul + 3-4
yang diajarkan dengan cara menarik menit
nafas dalam-dalam melalui hidung - Klien mengeluh nyeri
dan ditahan + 2-3 detik lalu timbul saat bergerak
dikeluarkan melalui mulut secara O : - Skala Nyeri 8 berat ( 1-
perlahan-lahan dengan hasil klien 10)
mengerti dan mau melakukannya. TTV : TD: 130/80 mmHg
3) Jam 11.20 : N : 82 x/m
Mengtur posisi klien senyaman R : 20 x/m,
mungkin dengan hasil klien SB: 38OC
mengubah posisi dalam semifowler A : Masalah nyeri belum
teratasi
4) Jam 11.45 : P : Lanjutkan intevensi

38
Menganjurkan klien untuk dapat 1. Kaji tingkat nyeri,
membatasi aktifitas yang perhatikan loaksi-loaksi
berlebihan serta menghindari dan insensitas
banyak pergerakan dengan hasil (menggunakan skala
klien mengerti dengan anjuran neyeri 1-10
yang diberikan oleh perawat dan 2. Pantau tanda-tanda vital
berjanji akan menuruti anjuran 3. bantu/ajarkan klien
tersebut untuk melakuakn
5) Jam 12.00 : tingkat relaksasi
Memantau tanda-tanda vital 4. Atur posisi klien
dengan hasil senyaman mungkin
TTU : TD: 130/80 mmHg 5. Anjurkan klien untuk
N : 82 x/m dapat membatasi
R : 20 x/m, aktifitas yang
SB: 38OC berlebihan serta
6) Jam 12.05 : menghindari banyak
Penatalaksanaan dengan dokter pergerakan
tentang pemberian obat analgetik 6. kolaborasi dengan
yaitu injeksi ranitidin 2X1 gram/IV dokter tentang
pemberian obat
analgetik

IMPLEMNTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

39
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Selasa II 1) Jam 09.00 : Hari/tanggal: selasa, 26-08-08
26 08 2008 Mengobservasi adanya tanda- Jam : 14.00
tanda infeksi dengan hasil tanda- S: -
tanda infeksi seperti calor, dolor, O : - Terdapat tanda tanda
Sift Pagi tumor, rubok dan fungsiolesa infeksi seperti color,
terjadi dolor, tumor, rubor dan
2) Jam 10.30 : fungsiolesa
Mengganti balutan luka dengan - Perawatan luka di lakukan
sering setiap hari dengan hasil A : Masalah infeksi belum
balutan luka/rawat luka telah terjadi
dilakukan. P : Lanjutkan intervensi
3) Jam 10.45 1. Observasi adanya tanda-
Menjelaskan kepada klien tanda infeksi
terhadap pencegahan infeksi 2. Ganti balutan luka
dengan hasil penjelasan dengan sering setiap hari
pencegahan infeksi seperti rawat 3. Jelaskan kepada klien
luka dengan alat dan bahan yang terhadapa pencegahan
steril, jangan pernah menyentuh infeksi
daerah luka dengan tangan dan 4. Anjurkan kepada klien
makan makanan yang agar dapat mempertahankan
mengandung tinggi protein untuk teknik sterelisasi
kekebalan tubuh dan klien dan 5. kolaborasi pemberian
klien mengerti dengan penjelasan obat antibiotik
perawat tersebut
4) Jam 10.45
Menganjurkan kepada klien agar
dapat mempertahankan teknik

40
sterilisasi seperti tidak menyentuh
daerah luka telah diikuti oleh
klien.
5) Jam 12.00 :
Penatalaksanaan pemberian obat
antibiotik yakni ceftriaxone
2x1gram/IV sudah diberikan

IMPLEMNTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


HARI/TANGGAL No IMPLEMENTASI EVALUASI

41
DX
Selasa III 1) jam 09.45 Hari/tanggal: selasa, 26-08-08
26 08 2008 Mengkaji kulit terhadap benda Jam : 14.00
asing, kemerahan, perdarahan dan S :
Sif Pagi perubahan warana dengan hasil O : - Warna kulit disekitar
tidak terjadi perdarahan, warna daerah fraktur
kulit daerah fraktur kemerahan. kemerahan
2) Jam 10.45 - kulit disekitar akhir
Mempertahankan tempat tidur spalak di masase dengan
kering dan bebas kuman dengan alkohol
hasil tempat tidur klien dalam A : Masalah kerusakan
keadaan kering dan bebas dari integritas kulit belum
kuman teratasi
3) Jam 11.20 P : lanjutkan intervensi
Mengubah posisi dengan sering 1. kaji kulit terhadap
mungkin dengan hasil klien benda asing, kemerahan,
dalam posisi semi fowler perdarahan dan
4) Jam 13.00 perubahan warana
Masase kulit sekitar akhir spalak 2. pertahankan tempat
dengan alkohol dengan hasil kulit tidur kering dan bebas
sekitar akhir spalak di masase kuman
dengan alkohol 3. ubah posisi dengan
5) Jam 13.15 sering mungkin
Menghindari daerah yang fraktur 4. Masase kulit sekitar
dari kelembapan dengan hasil akhir spalak dengan
daerah fraktur klien tidak lembap alkohol
5. hindari daerah yang
fraktur dari kelembapan

IMPLEMNTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

42
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Selasa IV 1. jam 10.15 Hari/tanggal : selasa,26-08-08
26 08 2008 Mengkaji derajat imobilitas yang Jam 14.00 wita
di hasilkan untuk cedera dengan S:- Kilen mengatakan sulit
Sift Pagi hasil klien mengatakan sulit untuk bergerak
untuk bergerak O: - Klien tidak mampu
2. jam 10.45: melakukan rentang aktif
Instruksikan klien untuk bantu pada ekstremitas
dalam rentang gerak aktif pada - Klien tidak mampu
ekstremitas yang sakit dengan melakukan aktifitasnya
hasil klien tidak mampu - Aktifitas klien dibantu
melakukan rentang gerak oleh keluarga
3. Jam 11.15 : TTV
Menganjurkan pada klien untuk TD: 130/80 mmHg
mengubah posisi secara periodik N : 82 x/m
dengan hasil klien mau R : 20 x/m,
melakukannya perlahan lahan. SB: 38OC
4. jam 11.15 : A : Gangguan mobilitas fisik
Memberikan bantuan dalam belum teratasi
mobilisasi dengan hasil klien di P : Lanjutkan intervensi
bantu oleh keluarga saat 1. kaji derajat imobilitas yang
melakukan aktifitas. di hasilkan untuk cedera
5. Jam 11.45 : 2. Instruksikan klien untuk
Menganjurkan pada klien untuk bantu dalam rentang gerak
mengubah posisi secara periodik aktif pada ekstremitas
dengan hasil klien mau yang sakit
melakukannya perlahan lahan. 3. Evaluasi tekanan darah saat
6. Jam 12.00 melakukan aktivitas
Mengevaluasi TTV terutama 4 Berikan/ bantuan dalam

43
tekanan darah dalam melakukan mobilisasi dengan
aktifitas dengan hasil 5. Anjurkan pada klien untuk
TD: 130/80 mmHg mengubah posisi secara
N : 82 x/m periodik
R : 20 x/m,
SB: 38OC

No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

44
Selasa V 1. Jam 13.30 Hari/tanggal : selasa,26-08-08
26 08 2008 Mengkaji tingkat pengetahun klien Jam 14.00 wita
tentang penyakit klien dengan S : - klien dan keluarga tidak
Sift Pagi hasil klien bertanya tanya bertanya tanya lagi
tentang penyakitnya. tentang penyakitnya
2. Jam 13.45 - Klien tidak cemas lagi
Mengananjurkan keluarga dengan penyakitnya
melaporkan jika ada keluhan - Klien mengatakan
tentang keadaan penyakit dengan mengerti dengan
hasil keluarga paham dengan penjelasan dari
perkataan perawat. penyakitnya
3. Jam 13.50 O : - Klien nampak rileks
memberikan penjelasan tentang A : Kurang pengetahuan
pengertia,tanda dan gejala, dari teratasi
fraktur dengan hasil klien paham P : Pertahankan intervensi
dan mengerti penjelasan tersebut.. 1. Kaji tingkat pengetahun
4. Jam 14.00 klien tentang penyakit klien
Memberikan suport mental pada 2. anjurkan keluarga
klien dalam hal kesembuhan melaporkan jika ada
penyakit dengan hasil klien mau keluhan tentang keadaan
menerima suport atau dorongan penyakit.
mental dalam kesembuhan 3. Berikan informasi
penyakitnya. tentang penyakit klien (HE)
4. Berikan informasi tertulis
kepada klien dan keluarga.
5. Berikan suport mental
Pada klien.

CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGG No IMPLEMENTASI EVALUASI

45
AL DX
Selasa I 1. Jam 16.00 : Hari/tanggal : Selasa, 26-08-
26 08 2008 Mengkaji tingkat nyeri, perhatian 2008
lokasi dan infensitas Jam 21.00
Sift Sore (menggunakan skala nyeri 1-10) S : - Klien mengeluh nyeri
dengan hasil tingkat nyeri sedang pada 1/3 dari tungkai
dengan skala 5 (1-10), nyeri timbul bawah sebelah kanan.
saat bergerak, nyeri dirasakan - Klien mengeluh nyeri
seperti di tusuk tusuk lama nyeri seperti ditusuk-tusuk
2-3 menit lokasi didaerah fraktur - Klien mangeluh nyeri
2. Jam 16.10: yang dirasakan didaerah
Menganjurkan pada klien fraktur.
untuk melakukan teknik relaksasi - Klien mengatakan nyeri
dengan hasil klien melakukan apa hilang timbul + 2-3 menit
yang diajarkan dengan cara menarik - Klien mengeluh nyeri
nafas dalam-dalam melalui hidung timbul saat bergerak
dan ditahan + 2-3 detik lalu O : Skala Nyeri 5 sedangt ( 1-
dikeluarkan melalui mulut secara 10)
perlahan-lahan dengan hasil klien TTV : TD: 130/70 mmHg
sementara melakukannya. N : 82 x/m
3. Mengalihkan perhatian denagn cara R : 20 x/m,
mengajak klien untuk bicara dengan SB: 37,8OC
hasil klien mau di ajak bicara. A : Masalah nyeri belum
4. Jam 16.30 : teratasi
Mengtur posisi klien senyaman P : Lanjutkan intevensi
mungkin dengan hasil klien 1. Kaji tingkat nyeri,
mengubah posisi dalam semifowler perhatikan loaksi-loaksi
5. Jam 16.50 : dan insensitas
Menganjurkan klien untuk dapat (menggunakan skala
membatasi aktifitas yang neyeri 1-10

46
berlebihan serta menghindari 2. Pantau tanda-tanda vital
banyak pergerakan dengan hasil 3. bantu/ajarkan klien
klien mengerti dengan anjuran untuk melakuakn
yang diberikan oleh perawat dan tingkat relaksasi
berjanji akan menuruti anjuran 4. Atur posisi klien
tersebut.. senyaman mungkin
.6. Jam 18.00 : 5. Anjurkan klien untuk
Memantau tanda-tanda vital dengan dapat membatasi
hasil aktifitas yang
TTV : TD: 130/70 mmHg berlebihan serta
N : 82 x/m menghindari banyak
R : 20 x/m, pergerakan
SB: 37,8OC 6. kolaborasi dengan
dokter tentang
pemberian obat
analgetik

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

47
Selasa II 1. Jam 15.00 : Hari/tanggal: selasa, 26-08-08
26 08 2008 Mengobservasi adanya tanda- Jam : 21.00
tanda infeksi dengan hasil tanda- S: -
tanda infeksi seperti calor, dolor, O : - Terdapat tanda tanda
Sift Sore tumor, rubok dan fungsiolesa infeksi seperti color, dolor,
terjadi tumor, rubor dan
2. Jam 15.15 : fungsiolesa.
Menjelaskan kepada klien A : Masalah infeksi belum
terhadap pencegahan infeksi terjadi
dengan hasil penjelasan P : Lanjutkan intervensi
pencegahan infeksi seperti rawat 1. Observasi adanya tanda-
luka dengan alat dan bahan yang tanda infeksi
steril, jangan pernah menyentuh 2. Ganti balutan luka
daerah luka dengan tangan dan dengan sering setiap hari
makan makanan yang 3. Jelaskan kepada klien
mengandung tinggi protein untuk terhadapa pencegahan
kekebalan tubuh dan klien dan infeksi
klien mengerti dengan penjelasan 4. Anjurkan kepada klien agar
perawat tersebut dapat mempertahankan
3. Jam 15.40 ; teknik sterelisasi
Menganjurkan kepada klien agar 5. Kolaborasi pemberian
dapat mempertahankan teknik obat antibiotik
sterilisasi seperti tidak menyentuh
daerah luka telah diikuti oleh
klien.

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

48
Selasa III 1. Jam 15.00 : Hari/tanggal: selasa, 26-08-08
26 08 2008 Mengkaji kulit terhadap benda Jam : 21.00
asing, kemerahan, perdarahan dan S :
perubahan warana dengan hasil O : - Warna kulit disekitar
Sift Sore tidak terjadi perdarahan, warna daerah fraktur
kulit daerah fraktur kemerahan. kemerahan
2. Jam 15.15 : - kulit disekitar akhir
Mempertahankan tempat tidur spalak di masase dengan
kering dan bebas kuman dengan alkohol
hasil tempat tidur klien dalam A : Masalah kerusakan
keadaan kering dan bebas dari integritas kulit belum
kuman teratasi
3. Jam 16.30 P : lanjutkan intervensi
Mengubah posisi dengan sering 1. kaji kulit terhadap
mungkin dengan hasil klien benda asing, kemerahan,
dalam posisi semi fowler perdarahan dan perubahan
4. Jam 16.45 : warana
Masase kulit sekitar akhir spalak 2. Pertahankan tempat
dengan alkohol dengan hasil kulit tidur kering dan bebas
sekitar akhir spalak di masase kuman
dengan alkohol 3. Ubah posisi dengan
5. Jam 16.50 : sering mungkin
Menghindari daerah yang fraktur 4. Masase kulit sekitar
dari kelembapan dengan hasil akhir spalak dengan alkohol
daerah fraktur klien tidak lembap 5. Hindari daerah yang
fraktur dari kelembapan

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX

49
Selasa IV 1. Jam 17.20 Hari/tanggal : selasa,26-08-08
26 08 2008 Mengkaji derajat imobilitas yang Jam 21.00 wita
di hasilkan untuk cedera dengan S : - kilen mengatakan sulit
Sift Sore hasil klien mengatakan sulit untuk bergerak
untuk bergerak O : - Klien tidak mampu
2. Jam 17.30: melakukan rentang aktif
Instruksikan klien untuk bantu pada ekstremitas
dalam rentang gerak aktif pada - Klien tidak mampu
ekstremitas yang sakit dengan melakukan aktifitasnya
hasil klien tidak mampu - Aktifitas klien dibantu
melakukan rentang gerak sendiri. oleh keluarga
3. Jam 17.45 : TTV
Memberikan bantuan dalam TD: 130/70 mmHg
mobilisasi dengan hasil klien di N : 82 x/m
bantu oleh keluarga saat R : 20 x/m,
melakukan aktifitas. SB: 37,8OC
4. Jam 17.50 : A : Gangguan mobilitas fisik
Menganjurkan pada klien untuk belum teratasi
mengubah posisi secara periodik P : Lanjutkan intervensi
dengan hasil klien mau 1. kaji derajat imobilitas yang
melakukannya perlahan lahan. di hasilkan untuk cedera
5. Jam 18.00 2. Instruksikan klien untuk
Mengevaluasi TTV terutama bantu dalam rentang gerak
tekanan darah dalam melakukan aktif pada ekstremitas
aktifitas dengan hasil yang sakit
TD: 130/70 mmHg 3. Evaluasi tekanan darah saat
N : 82 x/m melakukan aktivitas
R : 20 x/m, 4 Berikan/ bantuan dalam
SB: 37,8OC mobilisasi dengan
5. Anjurkan pada klien untuk

50
mengubah posisi secara
periodik

CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TANGG No
IMPLEMENTASI EVALUASI
AL DX
Rabu I 1. Jam 10.30: Hari/tanggal : Rabu 27-08-2008

51
27 08 2008 Mengkaji tingkat nyeri, perhatian Jam 14.00
lokasi dan infensitas S : - Klien mengeluh nyeri
Sift Pagi (menggunakan skala nyeri 1-10) pada 1/3 dari tungkai
dengan hasil tingkat nyeri sedang bawah sebelah kanan.
dengan skala 4 (1-10), nyeri timbul - Klien mengeluh nyeri
saat bergerak, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
seperti di tusuk tusuk lama nyeri - Klien mangeluh nyeri
2-3 menit lokasi didaerah fraktur yang dirasakan didaerah
2. Jam 10.45 fraktur.
Menganjurkan klien - Klien mengatakan nyeri
untuk melakukan teknik relaksasi hilang timbul + 2-3 menit
dengan hasil klien melakukan apa - Klien mengeluh nyeri
yang diajarkan dengan cara menarik timbul saat bergerak
nafas dalam-dalam melalui hidung O : - Skala Nyeri 4 sedang ( 1-
dan ditahan + 2-3 detik lalu 10)
dikeluarkan melalui mulut secara TD: 120/80 mmHg
perlahan-lahan. N : 84 x/m
3, Jam 11.05 : R : 20 x/m,
Mengtur posisi klien senyaman SB: 37,6OC
mungkin dengan hasil klien A : Masalah nyeri belum
mengubah posisi dalam terlentang teratasi
4. Jam 11.25 : P : Lanjutkan intevensi
Menganjurkan klien untuk dapat 1. Kaji tingkat nyeri,
membatasi aktifitas yang perhatikan loaksi-loaksi dan
berlebihan serta menghindari insensitas (menggunakan
banyak pergerakan dengan hasil skala neyeri 1-10
klien mengerti dengan anjuran 2. Pantau tanda-tanda vital
yang diberikan oleh perawat dan 3. bantu/ajarkan klien untuk
berjanji akan menuruti anjuran melakuakn tingkat relaksasi
tersebut 4. Atur posisi klien

52
5. Jam 12.00 : senyaman mungkin
Memantau tanda-tanda vital dengan 5. Anjurkan klien untuk
hasil dapat membatasi aktifitas
TTV : TD: 120/80 mmHg yang berlebihan serta
N : 84x/m menghindari banyak
R : 20 x/m, pergerakan
SB: 37,6OC 6. kolaborasi dengan dokter
6. Jam 12.00 : tentang pemberian obat
Penatalaksanaan dengan dokter analgetik
tentang pemberian obat analgetik
yaitu injeksi ranitidin 2X1 gram/IV

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu II 1. Jam 08.00 : Hari/tanggal: Rabu, 27-08-08
27 08 - 08 Mengobservasi adanya tanda- Jam : 14.00

53
tanda infeksi dengan hasil tanda- S: -
tanda infeksi seperti calor, dolor, O : - Terdapat tanda tanda
Sift Pagi tumor, rubok dan fungsiolesa infeksi seperti color,
terjadi dolor, tumor, rubor dan
2. Jam 08.20 : fungsiolesa
Mengganti balutan luka dengan - Perawatan luka di lakukan
sering setiap hari dengan hasil A : Masalah infeksi belum
balutan luka/rawat luka telah terjadi
dilakukan. P : Lanjutkan intervensi
3. Jam 08.45 1. Observasi adanya tanda-
Menjelaskan kepada klien tanda infeksi
terhadap pencegahan infeksi 2. Ganti balutan luka dengan
dengan hasil penjelasan sering setiap hari
pencegahan infeksi seperti rawat 3. Jelaskan kepada klien
luka dengan alat dan bahan yang terhadapa pencegahan
steril, jangan pernah menyentuh infeksi
daerah luka dengan tangan dan 4. Anjurkan kepada klien
makan makanan yang agar dapat mempertahankan
mengandung tinggi protein untuk teknik sterelisasi
kekebalan tubuh dan klien dan 5. Kolaborasi pemberian obat
klien mengerti dengan penjelasan antibiotik
perawat tersebut
4. Jam 09.00
Menganjurkan kepada klien agar
dapat mempertahankan teknik
sterilisasi seperti tidak menyentuh
daerah luka telah diikuti oleh
klien.
5. Jam 12.00 :
Penatalaksanaan pemberian obat

54
antibiotik yakni ceftriaxone
2x1gram/IV sudah diberikan

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu III 1. Jam 09.00 Hari/tanggal: Rabu 27-08-08
27 08 2008 Mengkaji kulit terhadap benda Jam : 14.00
asing, kemerahan, perdarahan dan S :

55
Sift pagi perubahan warana dengan hasil O : - Warna kulit disekitar
tidak terjadi perdarahan, warna daerah fraktur kemerahan
kulit daerah fraktur kemerahan. - Kulit disekitar akhir
2. Jam 09.10 spalak di masase dengan
Mempertahankan tempat tidur alkohol
kering dan bebas kuman dengan - Daerah sekitar fraktur
hasil tempat tidur klien dalam tampak kering.
keadaan kering dan bebas dari A: Masalah kerusakan
kuman integritas kulit belum
3. Jam 11.05 teratasi
Mengubah posisi dengan sering P : lanjutkan intervensi
mungkin dengan hasil klien 1. Kaji kulit terhadap
dalam posisi terlentang benda asing, kemerahan,
4. Jam 12.30 perdarahan dan perubahan
Masase kulit sekitar akhir spalak warana
dengan alkohol dengan hasil kulit 2. Pertahankan tempat
sekitar akhir spalak di masase tidur kering dan bebas
dengan alkohol kuman
5. Jam 12.55 3. Ubah posisi dengan sering
Menghindari daerah yang fraktur mungkin
dari kelembapan dengan hasil 4. Masase kulit sekitar akhir
daerah fraktur klien tidak lembap spalak dengan alkohol
5. Hindari daerah yang
fraktur dari kelembapan

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu IV 1. Jam 10.00 Hari/tanggal : Rabu 27-08-08
27 08 2008 Mengkaji derajat imobilitas yang Jam 14.00 wita

56
di hasilkan untuk cedera dengan S : - Kilen mengatakan sulit
Sift Pagi hasil klien mengatakan sulit untuk bergerak
untuk bergerak O : - Klien tidak mampu
2. Jam 10.10: melakukan rentang aktif
Instruksikan klien untuk bantu pada ekstremitas
dalam rentang gerak aktif pada - Klien tidak mampu
ekstremitas yang sakit dengan melakukan aktifitasnya
hasil klien tidak mampu - Aktifitas klien dibantu
melakukan rentang gerak oleh keluarga
3. Jam 10.25 : TTV
Memberikan bantuan dalam TD: 120/80 mmHg
mobilisasi dengan hasil klien di N : 84 x/m
bantu oleh keluarga saat R : 20 x/m,
melakukan aktifitas. SB: 37,8OC
4. Jam 10.30 : A : Gangguan mobilitas fisik
Menganjurkan pada klien untuk belum teratasi
mengubah posisi secara periodik P : Lanjutkan intervensi
dengan hasil klien mau 1. kaji derajat imobilitas yang
melakukannya perlahan lahan. di hasilkan untuk cedera
5. Jam 12.00 2. Instruksikan klien untuk
Mengevaluasi TTV terutama bantu dalam rentang gerak
tekanan darah dalam melakukan aktif pada ekstremitas
aktifitas dengan hasil yang sakit
TD: 120/80 mmHg 3. Evaluasi tekanan darah saat
N : 84 x/m melakukan aktivitas
R : 20 x/m, 4 Berikan/ bantuan dalam
SB: 37,8OC mobilisasi dengan
5. Anjurkan pada klien untuk
mengubah posisi secara
periodik

57
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/TANGG No
IMPLEMENTASI EVALUASI
AL DX
Rabu I 1. Jam 17.00 : Hari/tanggal : Rabu 27-08-2008
27 08 2008 Mengkaji tingkat nyeri, perhatian Jam 21.00

58
lokasi dan infensitas S : - Klien mengeluh nyeri
Sift Sore (menggunakan skala nyeri 1-10) pada 1/3 dari tungkai
dengan hasil tingkat nyeri sedang bawah sebelah kanan.
dengan skala 4 (1-10), nyeri timbul - Klien mengeluh nyeri
saat bergerak, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk
seperti di tusuk tusuk lama nyeri - Klien mangeluh nyeri
2-3 menit lokasi didaerah fraktur yang dirasakan didaerah
2, Jam 17.10: fraktur.
Menganjurkan pada klien - Klien mengatakan nyeri
untuk melakukan teknik relaksasi hilang timbul + 2-3 menit
dengan hasil klien melakukan apa - Klien mengeluh nyeri
yang diajarkan dengan cara menarik timbul saat bergerak
nafas dalam-dalam melalui hidung O : Skala Nyeri 4 sedang ( 1-
dan ditahan + 2-3 detik lalu 10)
dikeluarkan melalui mulut secara TTV : TD: 120/70 mmHg
perlahan-lahan dengan hasil klien N : 80 x/m
mau melakukannya. R : 20 x/m,
3, Jam 17.25 : SB: 37,5OC
Mengtur posisi klien senyaman
mungkin dengan hasil klien A : Masalah nyeri belum
mengubah posisi dalam semifowler teratasi
P : Lanjutkan intevensi
4, Jam 17.40 : 1. Kaji tingkat nyeri,
Menganjurkan klien untuk dapat perhatikan loaksi-loaksi dan
membatasi aktifitas yang insensitas (menggunakan
berlebihan serta menghindari skala neyeri 1-10
banyak pergerakan dengan hasil 2. Pantau tanda-tanda vital
klien mengerti dengan anjuran 3. bantu/ajarkan klien untuk
yang diberikan oleh perawat dan melakuakn tingkat relaksasi
berjanji akan menuruti anjuran 4. Atur posisi klien senyaman

59
tersebut. mungkin
5, Jam 18.00 : 5. Anjurkan klien untuk
Memantau tanda-tanda vital dengan dapat membatasi aktifitas
hasil yang berlebihan serta
TTV : TD: 120/70 mmHg menghindari banyak
N : 80 x/m pergerakan
R : 20 x/m, 6. kolaborasi dengan dokter
SB: 37,5OC tentang pemberian obat
analgetik

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu II 1. Jam 16.00 : Hari/tanggal: Rabu 27-08-08
27 08 2008 Mengobservasi adanya tanda- Jam : 21.00
tanda infeksi dengan hasil tanda- S: -
tanda infeksi seperti calor, dolor, O : - Terdapat tanda tanda

60
Sift Sore tumor, rubok dan fungsiolesa infeksi seperti color,
terjadi dolor, tumor, rubor dan
2. Jam 16.10 : fungsiolesa.
Menjelaskan kepada klien A : Masalah infeksi belum
terhadap pencegahan infeksi terjadi
dengan hasil penjelasan P : Lanjutkan intervensi
pencegahan infeksi seperti rawat 1. Observasi adanya tanda-
luka dengan alat dan bahan yang tanda infeksi
steril, jangan pernah menyentuh 2. Ganti balutan luka dengan
daerah luka dengan tangan dan sering setiap hari
makan makanan yang 3. Jelaskan kepada klien
mengandung tinggi protein untuk terhadapa pencegahan
kekebalan tubuh dan klien dan infeksi
klien mengerti dengan penjelasan 4. Anjurkan kepada klien agar
perawat tersebut dapat mempertahankan
3. Jam 16.30 ; teknik sterelisasi
Menganjurkan kepada klien agar 5. Kolaborasi pemberian
dapat mempertahankan teknik obat antibiotik
sterilisasi seperti tidak menyentuh
daerah luka telah diikuti oleh
klien.

No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu III 1. Jam 16.15 : Hari/tanggal: Rabu 27 -08-08
27 08 2008 Mengkaji kulit terhadap benda Jam : 21.00
asing, kemerahan, perdarahan dan S :
perubahan warana dengan hasil O : - Warna kulit disekitar
Sift Sore tidak terjadi perdarahan, warna daerah fraktur

61
kulit daerah fraktur kemerahan. kemerahan
2. Jam 16.30 : - kulit disekitar akhir
Mempertahankan tempat tidur spalak di masase
kering dan bebas kuman dengan dengan alkohol
hasil tempat tidur klien dalam - Daerah sekitar fraktur
keadaan kering dan bebas dari kering
kuman A : Masalah kerusakan
3. Jam 17.25 integritas kulit belum
Mengubah posisi dengan sering teratasi
mungkin dengan hasil klien P : lanjutkan intervensi
dalam posisi semi fowler 1. Kaji kulit terhadap
4. Jam 19.00 : benda asing, kemerahan,
Masase kulit sekitar akhir spalak perdarahan dan perubahan
dengan alkohol dengan hasil kulit warana
sekitar akhir spalak di masase 2. Pertahankan tempat tidur
dengan alkohol kering dan bebas kuman
5. Jam 19.20 : 3. Ubah posisi dengan
Menghindari daerah yang fraktur sering
dari kelembapan dengan hasil mungkin
daerah fraktur klien tidak lembap 4. Masase kulit sekitar
akhir spalak dengan alkohol
5. Hindari daerah yang
fraktur dari kelembapan

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu IV 1. Jam 19.30 Hari/tanggal : Rabu 27-08-08
27 08 2008 Mengkaji derajat imobilitas yang Jam 21.00 wita
di hasilkan untuk cedera dengan S : - kilen mengatakan sulit

62
Sift Sore hasil klien mengatakan sulit untuk bergerak
untuk bergerak O : - Klien tidak mampu
2. Jam 19.50: melakukan rentang aktif
Instruksikan klien untuk bantu pada ekstremitas
dalam rentang gerak aktif pada - Klien tidak mampu
ekstremitas yang sakit dengan melakukan aktifitasnya
hasil klien tidak mampu - Aktifitas klien dibantu
melakukan rentang gerak sendiri. oleh keluarga
3. Jam 20.00 : - TTV
Memberikan bantuan dalam TD: 120/70 mmHg
mobilisasi dengan hasil klien di N : 80 x/m
bantu oleh keluarga saat R : 20 x/m,
melakukan aktifitas. SB: 37,5OC
4. Jam 20.10 : A : Gangguan mobilitas fisik
Menganjurkan pada klien untuk belum teratasi
mengubah posisi secara periodik P : Lanjutkan intervensi
dengan hasil klien mau 1. kaji derajat imobilitas yang
melakukannya perlahan lahan. di hasilkan untuk cedera
5. Jam 18.00 2. Instruksikan klien untuk
Mengevaluasi TTV terutama bantu dalam rentang gerak
tekanan darah dalam melakukan aktif pada ekstremitas
aktifitas dengan hasil yang sakit
TD: 120/70 mmHg 3. Evaluasi tekanan darah saat
N : 80 x/m melakukan aktivitas
R : 20 x/m, 4 Berikan/ bantuan dalam
SB: 37,5OC mobilisasi dengan
5. Anjurkan pada klien untuk
mengubah posisi secara
periodik

63
CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/TANGG No
IMPLEMENTASI EVALUASI
AL DX
Kamis I 1. Jam 08.30 : Hari/tanggal : Kamis 28-08-
28 08 2008 Mengkaji tingkat nyeri, perhatian 2008
lokasi dan infensitas Jam 14.00

64
Sift Pagi (menggunakan skala nyeri 1-10) S : - Klien mengeluh nyeri
dengan hasil tingkat nyeri sedang pada 1/3 dari tungkai
dengan skala 3 (1-10), nyeri timbul bawah sebelah kanan.
saat bergerak, nyeri dirasakan - Klien mengeluh nyeri
seperti di tusuk tusuk lama nyeri seperti ditusuk-tusuk
2-3 menit lokasi didaerah fraktur - Klien mangeluh nyeri
2. Jam 11.00: yang dirasakan didaerah
Menganjurkan klien fraktur.
untuk melakukan teknik relaksasi - Klien mengatakan nyeri
dengan hasil klien melakukan apa hilang timbul + 2-3 menit
yang diajarkan dengan cara menarik - Klien mengeluh nyeri
nafas dalam-dalam melalui hidung timbul saat bergerak
dan ditahan + 2-3 detik lalu O : - Skala Nyeri 3 sedang ( 1-
dikeluarkan melalui mulut secara 10)
perlahan-lahan. TTV : TD: 140/90 mmHg
3, Jam 11.20 : N : 80x/m
Mengtur posisi klien senyaman R : 20 x/m,
mungkin dengan hasil klien SB: 37,5OC
mengubah posisi dalam terlentang A : Masalah nyeri belum
3 Jam 11.30 : teratasi
Menganjurkan klien untuk dapat P : Lanjutkan intevensi
membatasi aktifitas yang 1. Kaji tingkat nyeri,
berlebihan serta menghindari perhatikan loaksi-loaksi dan
banyak pergerakan dengan hasil insensitas (menggunakan
klien mengerti dengan anjuran skala neyeri 1-10
yang diberikan oleh perawat dan 2. Pantau tanda-tanda vital
berjanji akan menuruti anjuran 3. Bantu/ajarkan klien
tersebut untuk
5. Jam 12.00 : melakuakn tingkat relaksasi
Memantau tanda-tanda vital dengan 4. Atur posisi klien senyaman

65
hasil mungkin
TTV : TD: 140/90 mmHg 5. Anjurkan klien untuk
N : 80x/m dapat membatasi aktifitas
R : 20 x/m, yang berlebihan serta
SB: 37,5OC menghindari banyak
6. Jam 12.00 : pergerakan
Penatalaksanaan dengan dokter 6. Kolaborasi dengan dokter
tentang pemberian obat analgetik tentang pemberian obat
yaitu injeksi ranitidin 2X1 gram/IV analgetik

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis II 1. Jam 08.45 : Hari/tanggal: Kamis 28-08-08
28 08 - 08 Mengobservasi adanya tanda- Jam : 14.00
tanda infeksi dengan hasil tanda- S: -
tanda infeksi seperti calor, dolor, O : - Terdapat tanda tanda

66
Sift Pagi tumor, rubok dan fungsiolesa infeksi seperti color,
terjadi dolor, tumor, rubor dan
2. Jam 09.00 : fungsiolesa
Mengganti balutan luka dengan - Perawatan luka di lakukan
sering setiap hari dengan hasil A : Masalah infeksi belum
balutan luka/rawat luka telah terjadi
dilakukan. P : Lanjutkan intervensi
3. Jam 09.20 1. Observasi adanya tanda-
Menjelaskan kepada klien tanda infeksi
terhadap pencegahan infeksi 2. Ganti balutan luka dengan
dengan hasil penjelasan sering setiap hari
pencegahan infeksi seperti rawat 3. Jelaskan kepada klien
luka dengan alat dan bahan yang terhadapa pencegahan
steril, jangan pernah menyentuh infeksi
daerah luka dengan tangan dan 4. Anjurkan kepada klien
makan makanan yang agar dapat mempertahankan
mengandung tinggi protein untuk teknik sterelisasi
kekebalan tubuh dan klien dan 5. Kolaborasi pemberian obat
klien mengerti dengan penjelasan antibiotik
perawat tersebut
4. Jam 10.00
Menganjurkan kepada klien agar
dapat mempertahankan teknik
sterilisasi seperti tidak menyentuh
daerah luka telah diikuti oleh
klien.
5. Jam 12.00 :
Penatalaksanaan pemberian obat
antibiotik yakni ceftriaxone
2x1gram/IV sudah diberikan

67
CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis III 1. Jam 10.30 Hari/tanggal: Kamis 28-08-08
28 08 2008 Mengkaji kulit terhadap benda Jam : 14.00
asing, kemerahan, perdarahan dan S :
Sift pagi perubahan warana dengan hasil O : - Warna kulit disekitar
tidak terjadi perdarahan, warna daerah fraktur kemerahan

68
kulit daerah fraktur kemerahan. - Kulit disekitar akhir
2. Jam 11.00 spalak di masase dengan
Mempertahankan tempat tidur alkohol
kering dan bebas kuman dengan - Daerah sekitar fraktur
hasil tempat tidur klien dalam tampak kering.
keadaan kering dan bebas dari A: Masalah kerusakan
kuman integritas kulit belum
3. Jam 11.20 teratasi
Mengubah posisi dengan sering P : lanjutkan intervensi
mungkin dengan hasil klien 1. Kaji kulit terhadap
dalam posisi terlentang benda asing, kemerahan,
4. Jam 12.15 perdarahan dan perubahan
Masase kulit sekitar akhir spalak warana
dengan alkohol dengan hasil kulit 2. Pertahankan tempat tidur
sekitar akhir spalak di masase kering dan bebas kuman
dengan alkohol 3. Ubah posisi dengan
5. Jam 13.00 sering
Menghindari daerah yang fraktur mungkin
dari kelembapan dengan hasil 4. Masase kulit sekitar akhir
daerah fraktur klien tidak lembap spalak dengan alkohol
5. Hindari daerah yang fraktur
dari kelembapan

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis IV 1. Jam 11.10 Hari/tanggal : Kamis 28-08-08
28 08 2008 Mengkaji derajat imobilitas yang Jam 14.00 wita
di hasilkan untuk cedera dengan S : - Kilen mengatakan sulit
Sift Pagi hasil klien mengatakan sulit untuk bergerak

69
untuk bergerak O : - Klien tidak mampu
2. Jam 11.25: melakukan rentang aktif
Instruksikan klien untuk bantu pada ekstremitas
dalam rentang gerak aktif pada - Klien tidak mampu
ekstremitas yang sakit dengan melakukan aktifitasnya
hasil klien tidak mampu - Aktifitas klien dibantu
melakukan rentang gerak oleh keluarga
3. Jam 12.40 : TTV
Memberikan bantuan dalam TD: 140/90 mmHg
mobilisasi dengan hasil klien di N : 80x/m
bantu oleh keluarga saat R : 20 x/m,
melakukan aktifitas. SB: 37,5OC
4. Jam 13.00 : A : Gangguan mobilitas fisik
Menganjurkan pada klien untuk belum teratasi
mengubah posisi secara periodik P : Lanjutkan intervensi
dengan hasil klien mau 1. Kaji derajat imobilitas yang
melakukannya perlahan lahan. di hasilkan untuk cedera
5. Jam 13.45 2. Instruksikan klien untuk
Mengevaluasi TTV terutama bantu dalam rentang gerak
tekanan darah dalam melakukan aktif pada ekstremitas
aktifitas dengan hasil yang sakit
TD: 140/90 mmHg 3. Evaluasi tekanan darah saat
N : 80x/m melakukan aktivitas
R : 20 x/m, 4 Berikan/ bantuan dalam
SB: 37,5OC mobilisasi dengan
5. Anjurkan pada klien untuk
mengubah posisi secara
periodik

70
CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGG DX IMPLEMENTASI EVALUASI
AL
Kamis I 1. Jam 15.00 : Hari/tanggal : Kamis 28-08-
28 08 2008 Mengkaji tingkat nyeri, perhatian 2008
lokasi dan infensitas Jam 21.00
Sift Sore (menggunakan skala nyeri 1-10) S : - Klien mengeluh nyeri

71
dengan hasil tingkat nyeri sedang pada 1/3 dari tungkai
dengan skala 4 (1-10), nyeri timbul bawah sebelah kanan.
saat bergerak, nyeri dirasakan - Klien mengeluh nyeri
seperti di tusuk tusuk lama nyeri seperti ditusuk-tusuk
2-3 menit lokasi didaerah fraktur - Klien mangeluh nyeri
2. Jam 18.00 : yang dirasakan didaerah
Memantau tanda-tanda vital dengan fraktur.
hasil - Klien mengatakan nyeri
TTV : TD: 120/80 mmHg hilang timbul + 2-3 menit
N : 88 x/m - Klien mengeluh nyeri
R : 22 x/m, timbul saat bergerak
SB: 37 OC O : Skala Nyeri 4 sedang ( 1-
3, Jam 18.10: 10)
Menganjurkan pada klien TTV : TD: 120/80 mmHg
untuk melakukan teknik relaksasi N : 88 x/m
dengan hasil klien melakukan apa R : 22 x/m,
yang diajarkan dengan cara menarik SB: 37 OC
nafas dalam-dalam melalui hidung A : Masalah nyeri belum
dan ditahan + 2-3 detik lalu teratasi
dikeluarkan melalui mulut secara P : Lanjutkan intevensi
perlahan-lahan. 2. Kaji tingkat nyeri,
4. Jam 18.00 : perhatikan loaksi-loaksi dan
Mengtur posisi klien senyaman insensitas (menggunakan
mungkin dengan hasil klien skala neyeri 1-10
mengubah posisi dalam semifowler 3. Pantau tanda-tanda vital
5, Jam 18.05 : 4. Bantu/ajarkan klien
Menganjurkan klien untuk dapat untuk melakuakn tingkat
membatasi aktifitas yang relaksasi
berlebihan serta menghindari 5. Atur posisi klien senyaman
banyak pergerakan dengan hasil mungkin

72
klien mengerti dengan anjuran 6. Anjurkan klien untuk dapat
yang diberikan oleh perawat dan membatasi aktifitas yang
berjanji akan menuruti anjuran berlebihan serta
tersebut. menghindari banyak
pergerakan
7. Kolaborasi dengan
dokter tentang pemberian
obat analgetik

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis II 1 Jam 16.15 : Hari/tanggal: Kamis 28-08-08
28 08 2008 Mengobservasi adanya tanda- Jam : 21.00
tanda infeksi dengan hasil tanda- S: -
tanda infeksi seperti calor, dolor, O : - Terdapat tanda tanda

73
Sift Sore tumor, rubok dan fungsiolesa infeksi seperti color,
terjadi dolor, tumor, rubor dan
2. Jam 16.20 : fungsiolesa.
Menjelaskan kepada klien A : Masalah infeksi belum
terhadap pencegahan infeksi terjadi
dengan hasil penjelasan P : Lanjutkan intervensi
pencegahan infeksi seperti rawat 1. Observasi adanya tanda-
luka dengan alat dan bahan yang tanda infeksi
steril, jangan pernah menyentuh 2. Ganti balutan luka dengan
daerah luka dengan tangan dan sering setiap hari
makan makanan yang 3. Jelaskan kepada klien
mengandung tinggi protein untuk terhadapa pencegahan
kekebalan tubuh dan klien dan infeksi
klien mengerti dengan penjelasan 4. Anjurkan kepada klien agar
perawat tersebut dapat mempertahankan
3. Jam 16.30 ; teknik sterelisasi
Menganjurkan kepada klien agar 5. Kolaborasi pemberian obat
dapat mempertahankan teknik antibiotik
sterilisasi seperti tidak menyentuh
daerah luka telah diikuti oleh
klien.

No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis III 1. Jam 16.45 : Hari/tanggal: Kamis 28-08-08
28 08 2008 Mengkaji kulit terhadap benda Jam : 21.00
asing, kemerahan, perdarahan dan S :
perubahan warana dengan hasil O : - Warna kulit disekitar
Sift Sore tidak terjadi perdarahan, warna daerah fraktur

74
kulit daerah fraktur kemerahan. kemerahan
2. Jam 16.50 : - kulit disekitar akhir
Mempertahankan tempat tidur spalak di masase
kering dan bebas kuman dengan dengan alkohol
hasil tempat tidur klien dalam - Daerah sekitar fraktur
keadaan kering dan bebas dari kering
kuman A : Masalah kerusakan
3. Jam 18.00 integritas kulit belum
Mengubah posisi dengan sering teratasi
mungkin dengan hasil klien P : lanjutkan intervensi
dalam posisi semi fowler 1. Kaji kulit terhadap
4. Jam 18.10 : benda asing, kemerahan,
Masase kulit sekitar akhir spalak perdarahan dan perubahan
dengan alkohol dengan hasil kulit warana
sekitar akhir spalak di masase 2. Pertahankan tempat
dengan alkohol tidur kering dan bebas
5. Jam 18.20 : kuman
Menghindari daerah yang fraktur 3. Ubah posisi dengan sering
dari kelembapan dengan hasil mungkin
daerah fraktur klien tidak lembap 4. Masase kulit sekitar akhir
spalak dengan alkohol
5. Hindari daerah yang fraktur
dari kelembapan.

CATATAN PERKEMBANGAN
No
HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
Kamis IV 1. Jam 19.00 Hari/tanggal : Kamis 28-08-08
28 08 2008 Mengkaji derajat imobilitas yang Jam 21.00 wita
di hasilkan untuk cedera dengan S : - kilen mengatakan sulit

75
Sift Sore hasil klien mengatakan sulit untuk bergerak
untuk bergerak O : - Klien tidak mampu
2. Jam 19.10: melakukan rentang aktif
Instruksikan klien untuk bantu pada ekstremitas
dalam rentang gerak aktif pada - Klien tidak mampu
ekstremitas yang sakit dengan melakukan aktifitasnya
hasil klien tidak mampu - Aktifitas klien dibantu
melakukan rentang gerak sendiri. oleh keluarga
3. Jam 19.15 : - TTV
Memberikan bantuan dalam TD: 120/80 mmHg
mobilisasi dengan hasil klien di N : 88 x/m
bantu oleh keluarga saat R : 22 x/m,
melakukan aktifitas. SB: 37 OC
4. Jam 19.20 : A : Gangguan mobilitas fisik
Menganjurkan pada klien untuk belum teratasi
mengubah posisi secara periodik P : Lanjutkan intervensi
dengan hasil klien mau 1. kaji derajat imobilitas yang
melakukannya perlahan lahan. di hasilkan untuk cedera
5. Jam 13.45 2. Instruksikan klien untuk
Mengevaluasi TTV terutama bantu dalam rentang gerak
tekanan darah dalam melakukan aktif pada ekstremitas
aktifitas dengan hasil yang sakit
TD: 120/80 mmHg 3. Evaluasi tekanan darah saat
N : 88 x/m melakukan aktivitas
R : 22 x/m, 4 Berikan/ bantuan dalam
SB: 37 OC mobilisasi dengan
5. Anjurkan pada klien untuk
mengubah posisi secara
periodik

76
FASE AWAL
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tanggal : Selasa, 26 Agustus 2008
Ruangan : Bedah Kelas III

1. Orientasi / Perkenalan
a. Salam Terapeutik

77
Selamat pagi ibu / bapak perkenalkan nama saya Jein Mende biasa dipanggil
ein saya mahasiswa AKPER GORONTALO kebetulan pada hari ini saya ujian akhir
di ruangan ini selama lebih kurang 3 hari. Saat ini saya dinas dari pukul 08.00-19-00
WITA. Selam saya dinas diruangan ini saya akan bertanggung jawab atas perawatan
ibu / bapak. Nama ibu / bapak siapa? Senangnya di panggil apa?
b. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kesempatan kali ini kita bicarakan mengenai
keadaan ibu / bapak sekarang, semoga dengan perbincangan ini
kita dapat mencarikan cara penyelesaiannya atau hal hal lain
yang mungkin ingin ibu / bapak sampaikan untuk mendapat /
membantu proses perawatan ibu / bapak.
Waktu : Kalau ibu / bapak mau, berapa lama ibu / bapak mau
membicarakan hal ini? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat : Bagaimana kalau kita bicarakan di ruangan ini saja, ibu / bapak
berbaring saja supaya bisa dalam tetap istrahat.
c. Validasi
Bagaimana perasaan ibu / bapak sekarang?
2. Fase Kerja
- Bisa ibu / bapak katakan pada saya keluhan atau masalah yang ibu / bapak rasakan
sekarang?
- Sejak kapan ibu / bapak merasakan hal ini?
- Jika keluhan itu datang bagaimana perasaan ibu / bapak?
- Pada saat bnagaimana keluhan itu datang?
- Apa yang ibu / bapak lakukan untuk mengatasinya?
- Apa saja yang bisa menjadi pencetus keluhan itu atau yang memperberat keluhan
itu?
3. Terminasi
a. Evaluasi
S : Bagaimana perasaan ibu / bapak setelah kita berbincang bincang tadi?
O : Kontak mata yang tetap ada sambil senyum.

78
b. Tindak Lanjut
Selain keluhan yang telah ib / bapak katakan tadi, apa masih ada hal lain yang ingin
ibu / bapak katakan.
c. Kontrak yang akan datang
Waktu : Saya akan datang 2 jam lagi ke ibu / bapak, tepatnya pukul 10.00
nanti.
Topik : Kita akan membicrakan mengenai bagaiman cara mengatasi
penyakit ibu / bapak.
Tempat : Nantinya ibu / bapak mau berbincang bincang dimana?
Bagaiman kalau di ruangan ini saja.

FASE PERTENGAHAN
STRATEGI PELAKSANAA TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tanggal : Rabu, 27 Agustus 2008
Ruangan : Bedah Kelas III

A. Proses Keperawatan

79
1. Kondisi klien
Tn. E.B umur 53 thn mengeluh nyeri pada daerah fraktur. Ku, Cukup,klien
nampak kesakitan
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan terputusnya kontuinitas jaringan tulang.
3. Tujuan Khusus
Nyeri teratasi dan tidak terasakan lagi.
4. Tindakan Keperawatan
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu alaikum Pak E.B
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapaka sekarang
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji saya pada hari kita akan membicarakan tentang
bagaimana cara menghilangkan nyeri.
Waktu : Berapa lama bapak mau berbincang bincang dengan
saya? Bagaimana kalau 15 menit
Tempat: Bapak mau berbincang bincang di mana? Bagaimana
kalau di ruangan ini saja, supaya bapak dapat berbaring.
2. Fase Kerja
Bapak E.B, apa bila sudah terasa nyeri saya ajarkan bapak untuk melakukan
teknik relakasasi nafas dalam, teknik nini untuk menghilangkan rasa nyeri seperti
tarik nfas lewat hidung perlahan lahan kemudian di tahan 2-3 menit kemudian di
keluarkan melalui mulut. Bagaimana apakah bapak sudah bisa melakukan sekarng?
Bagus bapak bisa melakukannya.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi

80
S : Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang bincang tadi?
O: Bisa bapak mengulangi kembali apa yang telah kita bicarakan
b. Tindak lanjut
Bapak E.B, karena bapak sudah mengetahui bagaimana cra untuk mengatasi
nyeri, jadi mulai sekarang jika ada rangsangan nyeri bapak sudah dapat
melakukannya.
c. Kontrak yang akan datang
Waktu : Saya akan datang kembali 1 jam akan datang
Topik : Saya akan menjelaskan tentang penyakit bapak.
Tempat : Nantinya bapak mau berbincang bincang dimana? Bagaimana
kalau tetap di ruangan ini.

FASE TERMINASI
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari / Tanggal : Kamis, 28 Agustus 2008
Ruangan : Bedah Kelas III

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien

81
Tn. E.B umur 53 tahun, KU cukup, kesadaran compos mentis dan mengatakan
kurang begitu paham tentang penyakitnya.
2. Dx kep
Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi
3. Tujuan
Klien mengerti dan paham tentang penyakitnya
4. Tindakan keperawatan
HE : Tentang proses penyakit

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi / Perkenalan
a. Salam
Assalamu Allaikum Tn. E.B !
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana keadaan Tn. E.BL !
c. Kontrak
Topik : Sesuai dengan janji saya kemarin, hari ini saya akan membicarakan
tentang proses penyakit yang Tn. E.B tidak pahami sekalian
persiapan untuk berpisah karena hari ini adalah hari terkhir saya
dinas disini.
Waktu : Berapa lama Tn. E.B mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana
kalau 10 menit saja ?
Tempat : Bagaimana kalau kita berbincang-bincang diruangan ini saja agar Tn.
E.B masih bisa tetap beristirahat.
2. Fase Kerja
Tn. E.B perlu mengetahui tentang proses penyakit yang sudah bapak alami yakni
pengertian fraktur, etiologi, manifestasi klinis, pengobatan dn perawatan yang sudah
saya buat untuk memperingan masalah yang Tn. E.B hadapai. Apakah Tn. E.B
sudah megerti ?
3. Fase Terminasi

82
a. Evaluasi
Bagaimana perasaan Tn. E.BL setelah kita berbincang-bincang tadi ?
b. Tindak Lanjut
Karena Tn. E.B sudah mengerti dengan penjelasan saya selam 3 hari ini, maka
saya harap Tn. E.B dapat melakukan apa yang telah saya jelaskan. Ajarkan dan
anjurkan baik masih dirumah sakit maupun Tn. E.B akan pulang nanti.
c. Evaluasi
Tn. E.B karena hari ini adalah hari terakhir saya dinas diruangan ini maka saya
harap apa yang telah saya ajarkan pada Tn. E.B bisa Tn praktekan sendiri, untuk
itu saya permisi dulu, semoga Tn. E.B cepat sembuh

FRAKTUR

1. PENGERTIAN
Fraktur atau patah tuang adalah terputusnya keutuhan tulang yangumumnya
disebabkan oleh trauma (benturan)
2. PENYEBAB
1. Trauma langsung atau benturan pada tulang dan mengakibatkan patah tulang
ditempat itu seperti benturan pada paha.

83
2. Trauma tidak langsung bilamana titik tumpu benturan dengan terjadinya patah
tulang berjauhan.
3. Patah tulang tanpa trauma atau fraktur patologis akibat suatu proses misalnya
infeksi padatulang
3. TANDA DAN GEJALA
1. Daerah yang patah tampak bengkak
2. Nyeri gerak, nyeri tekan pada daerah yang patah.
3. Menurunnya pergerakan
4. Menolak untuk berjalan atau bergerak.
4. KOMPLIKASI
1. Infeksi pada tulang
2. Pembuluh darah yang robek
3. Batu ginjal bila lama tidak Bergerak
5. PERAWATAN
1. Pergeakan ( IMOBILISASI) dengan Gips batau traksi
2. Latihan persendian (Pergerakan ) secara aktif
3. Penggunaan keempat ekstemitas ( anggota gerak ) kecuali bagian gerak yang
diimobilisasi
6. PENGOBATAN
1. Pembidaian ( pembalutan )
2. Menghentikan pendarahan dengan perban
3. Menghentikan pndarahan besar dengan klem ( penyumbatan ).
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Cabang ilmu : Ilmu Bedah


Topik : Fraktur
Hari/tanggal : Rabu / 27-08-2008
Waktu : 10.00 wita
Tempat : Ruang Bedah G2 Lantai 2 Kelas III

84
Sasaran : Klien dan Keluarga
Metode : Ceramah Dan Diskusi
Media : Leaflet, lembar Balik
Materi : Terlampir

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan tentang penyakit
fraktur selama 30 menit diharapkan keluarga pasien mengenal, merawat dan
menggunakan fasilitas kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang fraktur diharapkan
Keluarga pasien dapat
Keluarga pasien dapat :
a. Menyebutkan pengertian Fraktur
b. Menyebutkan penyebab dan Fraktur
c. Menyebutkan tanda dan gejala dari faktur
d. Menyebutkan komplikasi dari Fraktur
e. Menyebutkan perawatan dari Fraktur
f. Mengetahui pengobatan dan Fraktur
B. Metode
1. Ceramah : memberikan penyuluhan/penjelasan tentang Fraktur
2. Diskusi dan tanya jawab
C. Media
1. Leaf Let
2. Lembar Balik

D. Kegiatan Penyuluhan
NO Tahap Kegiatan Media Waktu
1. Pembukaan - Memberi Salam 3 menit

85
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan
penyuluhan
- Kontrak waktu
2. Penyajian - Menjelaskan - Leaflet 20 Menit
pengertian Fraktur - Lembar Baik
- Menjelaskan
penyebab Fraktur
- Menyebutkan tanda
dan gejala
- Fraktur
- Menjelaskan
komplikasi Fraktun
- Menjelaskan
perawatan dan
Fraktur
- Menjelaskan
pengobatan dan
Fraktur
3. Penutup - Memberikan 7 Menit
kesempatan bertanya
- Memberikan umpan
balik
- Menjelaskan hal-hal
yang belum
- dimengerti
- Memberi salam
penutup

E. Evaluasi
1. Menyebutkan pengertian dari fraktur

86
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2 : menyebutkan tapi tidak benar
3 : menyebutkan sebagian benar
4 : menyebutkan dengan baik dan benar
5 : menyebutkan dengan baik dan benar
2. Menyebutkan penyebab dari faktur
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2. : menyebutkan 1 dari 3 item
3. : menyebutkan 2 dari 3 item
4 : menyebutkan seluruhnya dengan baik dan benar
3. Menyebutkan tanda dan gejala dan Frakwr
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2 : menyebutkan I dan 4 item
3 : menyebutkan 2,3 dari 4 item
4 : menyebutkan seluruhnya dengan baik dan benar
4. Menyebutkan komplikasi dan Fraktur
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2 : menyebutkan I dan 3 item
3 : menyebutkan 2 dan 3 item
4 : menyebutkan seluruhnya dengan baik dan benar
5. Menyebutkan perawatan dan Fraktur
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2 : menyebutkan 1 dan 3 item
3 : menyebutkan 2 dan 3 item
4 : menyebutkan seluruhnya dengan baik dan benar
6. Menjelaskan tentang pengobatan dan Fraktur
Score 1 : tidak dapat menyebutkan
2 : menyebutkan I dan 3 item
3 : menyebutkan 2 dan item
4 : menyebutkan dengan baik dan benar

87
Kriteria hasil
Score : 20 amat baik
Scone : 15-19 baik
Score : 10-14 cukup
Score . : > 10 kurang

Dengan hasil : 13 Cukup

88

Anda mungkin juga menyukai