Anda di halaman 1dari 3

Cara Sederhana Identifikasi Endapan Skarn di Lapangan

Saat ini dalam dunia explorasi endapan skarn cukup menarik untuk dipelajari, meskipun
beberapa exploration geologist menganggap bahwa Skarn hanyalah sebagai "bonus"
pada endapan emas tipe porfiri. Berbeda dengan endapan emas tipe porfiri, endapan
skarn dalam proses pembentukannya tidak memerlukan beberapa kali proses intrusi
(multiple intrusion). (Sumber foto: Hiroyasu, 2005).

Berikut akan di jelaskan cara-cara sederhana identifikasi endapan skarn (saya pelajari
dari beberapa literatur, serta pengalaman explorasi di Peulumat, South Aceh).

Sebelum masuk ke pembahasan cara identifikasi, ada baiknya di ulas sedikit apa itu
endapan skarn? Pada awalnya endapan skarn dianggap sebagai batuan metamorf hasil
kontak antara (hanya) batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli
petrologi metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya
karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg
dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi
batuan beku (Best, 1982). Tetapi definisi saat ini lebih tepatnya, secara sederhana
endapan skarn terbentuk sebagai hasil interaksi/reaksi antara larutan hidrothermal yang
kaya silika bereaksi dengan batuan sedimen/non sedimen yang kaya akan unsur Ca
(kalsium), pada batuan sedimen misalnya pada batugamping (tetapi bukan hanya pada
batugamping). Hasil dari reaksi tersebut akan menghasilkan mineral-mineral calc-
silicate seperti garnet, epidote, pyroxene sekunder, dll. Secara umum skarn
dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan suhu pembentukannya; prograde skarn, dan
retrograde skarn. Skarn prograde terbentuk pada suhu tinggi, dicirikan oleh asosiasi
mineral-mineral bersuhu tinggi, seperti garnet, klinopiroksen, biotit, humit, montiselit,dll,
sedangkan skarn retrograde terbentuk pada suhu rendah umumnya tersusun oleh
mineral-mineral serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit, kalsit, dll. Berdasarkan posisi
dan batuan dasar yang tergantikan endapan skarn dapat diklasifikasikan berdasarkan
dari batuan asal yang tergantikan dengan istilah eksoskarn dan endoskarn yang
digunakan pada batuan yang tergantikan. Dengan kandungan mineral-mineral bijih
tertinggi dapat dijumpai pada endapan skarn tipe eksoskarn. Eksoskarn yaitu skarn
yang terbentuk pada batuan sedimen di sekitar intrusi batuan beku, sedangkan
endoskarn yaitu skarn yang terbentuk pada batas atau di dalam batuan beku itu sendiri.

Bagaimana cara memetakan endapan skarn? Beberapa hal yang harus dilakukan di
lapangan dalam identifikasi endapan skarn:

1. Identifikasi mineral penciri skarn

Di antara banyaknya mineral-mineral skarn, bukan hanya garnet dan piroksen sekunder
saja yang menjadi perhatian penting, tetapi mineral-mineral lain seperti grup amfibol dan
epidot juga harus mendapat perhatian lebih dalam rangka mengidentifikasi endapan
skarn. Identifikasi mineral-mineral tersebut dapat memberikan gambaran; suhu
pembentukan, tekanan, oksigen, dan jarak dari tubuh endapan skarn/zona kontak
dengan intrusi. Asosiasi mineral garnet dan piroksen sekunder memberikan informasi
bahwa endapan terbentuk pada suhu >400 C, sedangkan asosiasi mineral-mineral
amfibol dengan epidot menunjukkan bahwa endapan terbentuk pada suhu <400 C.

2. Tekstur dan mode pembentukan endapan skarn

tekstur dan mode pembentukan endapan skarn sangat terkait dengan kedalaman
endapan tersebut. Jika kedalaman endapan skarn dapat ditentukan, persebaran dari
endapan tersebut akan dapat ditentukan. Tekstur endapan skarn misalnya, jika batuan
induk memiliki banyak lubang-lubang (porous) tetapi tidak terisi oleh mineral-mineral
skarn, artinya endapan tersebut tidak terlalu banyak memiliki volume untuk mengisi
lubang-lubang tersebut, sebaliknya jika lubang-lubang terebut terisi oleh mineral-mineral
endapan skarn, itu memberikan informasi bahwa endapan tersebut memiliki tubuh yang
cukup besar.

3. warna mineral endapan skarn

Warna mineral endapan skarn dapat memberikan informasi seberapa jauh mineral dari
zona kontak. Garnet yang berwarna coklat (lebih gelap) berarti dekat dengan zona
intrusi, sedangkan yang berwarna lebih terang (coklat terang dll) berarti berjarak lebih
jauh dari zona intrusi.
4.Ukuran butir mineral pada endapan skarn dan mineral-mineral konstituen pada batuan
induk/asal,

Ukuran butir dapat menunjukkan dalam tidaknya tempat pembentukan endapan skarn
tersebut.
5. batuan dan struktur batuan induk/asal (contoh: dolomitic or calcareous, bedding
plane, schistosity, dan joint).

6. Kehadiran urat

Urat pada endapan skarn juga menjadi jalan masuknya fluida hidrothermal pda batuan
yang kaya akan Ca, hal ini akan mempermudah proses alterasi skarn pada tubuh
batuan induk yang ada.

Demikin sedikit penjelasan tentang cara sederhana mengidentifikasikan endapan skarn


di lapangan. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai