TENTANG
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT
RUMAH SAKIT UMUM MELATI PERBAUNGAN
1. Sehubungan dengan pelaksanaan Akreditasi Nasional (KARS versi 2012) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan di RSU MELATI, maka perlu menerapkan tentang
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT.
2. Sehubungan dengan butir (a) maka perlu dibuat Surat Keputusan Direktur RSU
MELATI Medan.
Mengingat :
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Kedua : 1. Pengelolaan obat merupakan satu aspek manajemen yang penting, oleh karena
ketidakefisienan pemberien obat akan memberi dampak yang negatif terhadap
sarana kesehatan baik secara medis maupun ekonomis.
2. Penggunaan obat di rumah sakit meliputi tahap-tahap perencanaan, pengadaan,
penyimpanan pendistribusian, serta penggunaan yang saling terkait satu sama
lainnya, sehingga harus terkoordinasi dengan baik agar masing-masing dapat
berfungsi secara optimal.
a) Perencanaan Obat
Perencanaan obat merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan
harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk
menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan
antara lain konsumsi, Epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan
epidemiologi disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
RUMAH SAKIT UMUM MELATI
Jl. Deli No 115 Perbaungan, Telp 061-7990056, fax 7990057
Email :rsumelati_perbaungan@yahoo.co.id
A = ( B+C+D ) - E
Keterangan :
A = Rencana Pengadaan
B = Pemakaian rata-rata x 12 bulan
C = Buffer stock (10% 20%)
D = Lead time 3 6 bulan
E = Sisa stok
Seleksi obat dalam rangka efisiensi dapat dilakukan dengan cara analisis VEN
dan analisis ABC. Analisis VEN adalah suatu cara untuk mengelompokkan
obat yang berdasarkan kepada dampak tiap jenis obat pada kesehatan, yaitu
sebagai berikut:
1. Kelompok V adalah kelompok obat-obatan yang sangat esensial, yang
termasuk dalam kelompok ini adalah obat-obat penyelamat (life saving
drugs), obat-obatan untuk pelayanan kesehatan pokok dan obat-obatan untuk
mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian terbesar.
2. Kelompok E adalah obat-obatan yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja
pada sumber penyebab penyakit.
3. Kelompok N adalah merupakan obat-obatan penunjang yaitu obat-obat yang
kerjanya ringan dan bisa dipergunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau
untuk mengatasi keluhan ringan.
b. Penyimpanan Obat
Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang
ditetapkan :
1) dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya,
2) dibedakan menurut suhunya, kesetabilannya,
3) mudah tidaknya meledak/terbakar,
4) tahan tidaknya terhadap cahaya disertai dengan sistem informasi yang selalu
menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
3) Persentase obat yang sampai kadaluwarsa dan atau rusak, indikator ini
digunakan untuk menilai kerugian rumah sakit,
c. Pendistribusian/Penyaluran Obat
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di RS untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan
serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar
kemudahan untuk di jangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan :
1) efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada,
2) metode sentralisasi atau desantrilisasi,
3) sistem floor stock, resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi.
Keempat : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
akan diadakan perubahan bila terdapat kesalahan dikemudian hari.
Ditetapkan : Di Perbaungan
Pada Tanggal : 10 APRIL 2017
RSU MELATI
PERBAUNGA N