I IP UM
XI
AS
GA
KEL
si
11
BUN
Se
MATEMATIKA
GAN
VEKTOR
A. DEFINISI VEKTOR
Vektor adalah ruas garis yang memiliki nilai dari arah. Nilai vektor disini adalah panjang
vektor. Vektor adalah notasi untuk arah pergerakan suatu subjek. Setiap subjek yang
bergerak dapat dinyatakan dengan vektor.
a. Unsur-Unsur Vektor
Vektor memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pangkal vektor
2. Ujung vektor
3. Panjang vektor
A B
A adalah pangkal vektor, B adalah ujung vektor, dan panjang garis AB adalah panjang
vektor AB.
b. Notasi Vektor
Vektor dinotasikan dengan penulisan huruf pangkal dan ujung disatukan dengan
dilengkapi tanda panah dibagian atasnya. Vektor pada gambar diatas dapat dinyatakan
1
dengan AB , yang menunjukkan pergerakan objek dari A ke B sejauh AB. Penulisan AB
dengan BA tentunya berbeda, karena vektor terakhir menunjukkan arah gerak yang
berlawanan dengan vektor pertama.
B. VEKTOR POSISI
Vektor akan ditempatkan dalam sistem koordinat. Vektor posisi adalah vektor yang memiliki
pangkal di pusat koordinat O. Bila disebutkan vektor OA itu berarti vektor tersebut memiliki
pangkal di O dan ujung vektor di titik A. Vektor posisi OA dapat dinyatakan dalam bentuk
a , begitu pula vektor-vektor posisi yang lain.
4
A
3
2
1
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Terlihat bahwa koordinat titik A adalah (8, 3), maka vektor OA dapat dinyatakan dalam 3
bentuk penulisan, yaitu
8
OA = a = [ 8 3] = = 8i + 3j
3
3
Demikian pula dengan vektor OB = b = [3 5] = = 3i + 5j
5
P (x, y, z)
k p
O y
i i y
x
Vektor OP dapat dinyatakan
x
OP = [ x y z ] = y = xi + y j + zk
z
c. Panjang Vektor
Vektor posisi baik untuk dua dimensi atau tiga dimensi dapat ditentukan dengan mudah
menggunakan dalil Pythagoras.
a = [ x y ] maka panjang a ditulis a = x + y
2 2
dan
a = [ x y z ] maka panjang a ditulis a = x + y + z
2 2 2
3
CONTOH SOAL
y
10
9
A
8
7
6
5
4
3
2
1
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Carilah koordinat vektor a dan panjangnya!
Pembahasan:
8
Karena koordinat A (3, 8) maka a = dan a = 82 + 32 = 73
3
2. Perhatikan gambar berikut!
z
6 A
8
x
y
Koordinat vektor OA dan panjangnya adalah .
4
Pembahasan:
8
OA = 7 fi OA = 82 + 72 + 62 = 141
6
C. VEKTOR NONPOSISI
Vektor nonposisi adalah suatu vektor yang pangkalnya tidak tepat di titik pusat. Perhatikan
gambar berikut:
y
10
9
8
7
6
B
5
4
A
3
2
1
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Vektor AB adalah contoh vektor nonposisi karena pangkalnya ada di titik A (8, 3).
Kemudian bagaimana menyatakan vektor AB ? Karena vektor didefinisikan sebagai besar
dan arah perpindahan, maka bisa kita simpulkan bahwa pergeseran dari titik A menuju
B dengan menggeser 5 satuan ke kiri (-5) dan 2 satuan ke atas (+2), sehingga vektor AB
dapat dinyatakan sebagai berikut:
-3
AB = [ -3 2] = = -3i + 2j
2
Hanya saja tidak setiap vektor praktis untuk digambar, maka diperlukan bentuk umum
atau rumus mencari vektor nonposisi. Rumus umum untuk mencari vektor posisi baik di
dua dimensi atau tiga dimensi adalah
AB = b a
Dimana a dan b adalah vektor-vektor posisi.
5
CONTOH SOAL
1. Bila diketahui bidang R2 dimana P(2, 4) dan Q(-1 ,5), maka dan panjangnya adalah .
Pembahasan:
Karena P(2, 4) maka p = [2 4 ] dan q = [ -1 5] , maka
QP = p - q = [2 4 ] - [ -1 5] = [3 -1] (sifat pengurangan sebagaimana pengurangan matriks)
Maka panjang QP = 32 + (-1)2 = 10
2. Bila diketahui bidang R3 dimana A(-1, 3, 4) dan B(-3, 4, 5) maka vektor AB dan AB adalah .
Pembahasan:
-3 -1 -4
AB = b a = 4 3 = 1
5 4 1
( -4 )
2
AB = +12 +12 = 18
CONTOH SOAL
10 Q
9
8 P L
7
6 K B
5 D
4 A
3
2
1
C
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6
Manakah vektor-vektor yang sama pada gambar di atas?
Pembahasan
AB = PQ karena panjang dan arahnya sama (panjangnya 29 dan arahnya ke atas),
sedangkan AB LK karena arahnya saling berlawanan, juga AB CD karena arahnya
tidak sama walaupun panjangnya sama.
A(2, 1, 3) B(4, 1, 5)
A(2, 1, 3) B(4, 1, 5)
7
b. Vektor Satuan Dari Vektor Nonposisi
Perhatikan gambar berikut!
Q
P
Bila panjang vektor PQ adalah 5 satuan panjang, kemudian dibagi 5 bagian, maka
akan terbentuk vektor-vektor yang memiliki panjang 1. Vektor PA = AB = BC = CD = DQ
semuanya adalah vektor satuan PQ , dinotasikan e PQ
dimana
1
e PQ
= PQ
PQ
CONTOH SOAL
1. Tentukan vektor satuan dari vektor AB = [3 4 ] !
Pembahasan:
vektor satuan dari vektor
1 1 1 3 4
e AB
= AB = [ 3 4 ] = [3 4 ] =
AB 32 + 4 2 5 5 5
8
CONTOH SOAL
2 a -1
1. Diketahui AB = -3 ,PQ = b + 2 , dan AB = QP , maka nilai dari a, b dan c adalah .
1 c + 3
Pembahasan:
AB = QP
AB = -PQ
2 a -1
-3 = - b + 2
1 c + 3
2 -a +1
-3 = -b 2
1 -c 3
-a +1= 2 a = -1
-b 2 = -3 b = 1
-c 3 = 1 c = -4
Diketahui pada bidang R2 vektor a = [ x1 y1 ] dan b = [ x 2 y 2 ] maka berlaku
1. a b = [ x1 x 2 y 1 y 2 ]
2. untuk k konstanta tidak nol, maka berlaku ka = [kx1 ky1 ]
CONTOH SOAL
1. Jika vektor a = [5 12] ,b = [3 4 ] maka nilai dari a a + b b = .
Pembahasan:
a = 13, b = 5 , maka
9
a a + b b = 13 [5 12] + 5 [3 4 ]
= [ 65 156 ] + [15 20 ]
= [ 80 176 ]
1
2. Jika vektor a = maka panjang dari vektor 5a adalah .
2
Pembahasan:
1 5
5a = 5 =
2 10
Maka 5a = 52 +102 = 125
3. Diketahui a = 3i - 2j,b = -i + 4j dan r = 7i 8j . Jika r = ka mb , maka k + m = .
Pembahasan:
3 -1 7
a = ,b = dan r = , maka
-2 4 -8
r = ka mb
7 3 -1
-8 = k -2 m 4
7
3k + m
-8 = -2k 4m
a. Penjumlahan Vektor
Perhatikan gambar berikut!
Misal didefinisikan bentuk vektor a dan b
b
a
10
Maka hasil atau resultan dari a + b adalah
a
b
a+b
a+b
b
Menghubungkan kedua pangkal vektor, kemudian membuat garis sejajar vektor a pada
ujung vektor b, dan membuat garis sejajar vektor b pada ujung vektor a. Resultannya
adalah dari pertemuan titik pangkal ke titik potong dua garis sejajar. (metode jajaran
genjang).
CONTOH SOAL
2 2
1. Diketahui vektor AB = -1 dan AC = 1 , maka panjang vektor CB adalah .
3 6
11
Pembahasan:
CB = CA + AB
= - AC + AB
2 2
= - 1 + -1
6 3
0
= -2
-3
Maka panjang vektor CB = 02 + (-2)2 + (-3)2 = 13
1
2. Vektor PQ = [2 0 1] dan vektor PR = [1 1 2] . Jika PS = PQ , maka vektor RS = .
2
Pembahasan:
1
PS = PQ
2
1
= [2 0 1]
2
1
= 1 0
2
Maka
RS = RP + PS
= -PR + PS
1
= - [1 1 2] + 1 0
2
3
= 0 -1 -
2
b. Pengurangan Vektor
Resultan dari a b adalah
-b
( )
=a+
-b
a - b
12
c. Perkalian Angka dengan Vektor
ka
ka
dengan k > 1
ka
dengan 0 < k < 1
ka
dengan k < -1
ka
dengan -1 < k < 0
Perkalian suatu vektor dengan angka, akan mengubah panjang dan arah vektor. Terlihat
jelas dalam gambar bila k >1 maka vektor memiliki arah sama tetapi lebih panjang, bila
0 < k < 1 vektor menjadi lebih pendek tetapi arahnya sama, bila k < -1 vektor menjadi lebih
panjang akan tetapi arahnya berlawanan, dan bila -1 < k < 0 maka vektor menjadi lebih
pendek dan berlawanan arah dengan sebelumnya. Bila kalian perhatikan semua vektor
yang telah dikalikan memiliki posisi yang sejajar, oleh karena itu bisa diambil kesimpulan
sebagai berikut
a b atau a berimpit dengan b . Jika dan hanya jika terdapat k 0 sehingga b = ka .
CONTOH SOAL
1. Diketahui A(1, 2, 3), B(3, 3, 1), C(7, m, -3). Jika A, B, dan C segaris (kolinear), maka nilai k
adalah .
Pembahasan:
Dari garis yang mengandung A, B, dan C dapat dibentuk vektor sejajar atau berimpit,
misal AB dan BC , maka akan berlaku
AB = kBC
(
(b a) = k c b )
3 1 7 3
3
2 = k m 3
1 3 -3 1
2 4
1 = k m 3
13
-2 -4
AB = kBC
(
(b a) = k c b )
3 1 7 3
3
2 = k m 3
1 3 -3 1
2 4
1 = k m 3
-2 -4
d. Perbandingan Vektor
Didefinisikan vektor OC : OB sebagaimana gambar berikut:
C
a
mb + na
c=
m+n
O B
b
Dimana diketahui perbandingan AC : CB = m : n , maka vektor C dapat ditentukan
mb + na
c=
m+n
Karena AC : CB =searah
m : n maka m dan n memiliki kesamaan tanda (sama-sama positif atau
sama-sama negatif ). Apabila AC : CB =tidak
m : nsearah maka m dan n berlawanan tanda. Kasus
m dan n berlawanan bila titik C membagi AB di luar garis.
14
CONTOH SOAL
1. Diketahui titik A(3, 1, -4), B(3, -4, 6), dan C(-1, 5, 4). Titik P membagi AB sehingga AP : PB =
3 : 2, maka vektor p adalah
Pembahasan:
Dengan menggunakan rumus di atas
3b + 2a
AP : PB = 3 : 2 p =
5
3 3
3 -4 + 2 1
6 -4
p=
5
15
-10
10
p=
5
3
p = -2
2
2. Bila diketahui A(5, 2) dan B(1, 4). Bila C membagi di luar dengan perbandingan AC : CB =
3 : 1, maka koordinat C adalah
Pembahasan:
Karena C membagi AB di luar maka AC : CB = 3 : -1 sehingga
3b a 3 [1 4 ] [5 2]
c= = = [ -1 5]
2 2
Maka koordinat C (-1, 5)
E
M
A B
15
Pada segitiga ABC, E adalah titik tengah BC dan M adalah titik berat segitiga tersebut. Jika
u = AB dan v = AC maka ruas garis berarah ME dapat dinyatakan .
Pembahasan:
AB + AC u + v
E adalah titik tengah BC, maka BE : EC = 1: 1 AE = =
2 2
Karena M titik berat dan AE adalah garis berat maka selalu berlaku
1 1 u + v 1
ME = AE =
3
(
= u+ v
3 2 6
)
LATIHAN SOAL
x
0
8
A. 2
2
B. 8
C. 7
2
D. 2
7
6
E. 2
16
2. Vektor q dapat dinyatakan .
8 2
A. 2 D. 7
2 6
B. 8 E. 2
C. 7
2
3. Vektor QP dapat dinyatakan .
6 7
A. 6 D. 6
6 -6
B. -6 E. -7
-6
C. 6
7 W T
V
U
O P x
8
R
6 Q
y
Vektor p adalah .
0 8
A. 8 D. 0
0 1
0 8
B. 0 E. 1
8 0
8
C. 0
0
17
5. Vektor PR adalah .
0 8
A. 8 D. 0
0 1
0 8
B. 0 E. 1
8 0
8
C. 0
0
6. VP = .
A. 140 D. 150
B. 145 E. 152
C. 149
2 2 5
7. Jika vektor a = 1 ,b = 4 dan c = -1 maka vektor a 2b + 3c sama dengan .
1 -2 5
13 13
A. 10 D. -10
20 -20
13 13
B. -10 E. -10
20 10
-13
C. -10
20
8. Jika a = 3i 2j + k,b = 2i 4j 3k dan c = 3i 2j + k , maka 2a + b 4c adalah
A. 39 D. 42
B. 40 E. 43
C. 41
18
9. Diketahui AB = ti 2j + hk dan PQ = ( t + 2 ) i + 2j + 3k . Jika AB = QP , maka nilai dari h dan
t berturut-turut .
A. -3 dan -1 D. -1 dan 3
B. 3 dan -1 E. 1 dan 3
C. -1 dan -3
10. Diketahui segi enam beraturan ABCDEF. Jika AB = u dan AF = v maka
AB + AC + AD + AE + AF = .
A. 3u + 3v D. 6u + 3v
B. 3u + 6v E. 6u + v
C. 6u + 6v
11. Pada jajaran genjang ABCD, vektor-vektor posisinya a = (1,2,3),b = (2, -1,5), dan c = (4,1,3)
maka BD =
3
12. Jika titik P 2, - ,1 , Q (1, 0, 0 ) dan R(4,3, a) terletak pada satu garis lurus, maka a =
2
13. Diketahui a = -5i + 2j , jika PQ = a dan PQ berlawanan arah dengan a , maka koordinat
titik Q adalah .
PT
14. Ditentukan titik-titik P(-1, 2, 11) dan Q(-4, 2, 5). Jika T pada ruas garis PQ dan = 2 , maka
QT
vektor posisi T adalah .
19