Anda di halaman 1dari 36

BAHAN AJAR

U
n
tu
k
M
a
m
te
a
tik
aS
M
A
/M
A
K
e
la
sX
S
m
e
s
ter2

Dun
isole
h
:
O
k
tav
n
ia
iHn
e
d
rik
w
ati,S
.P
d
.
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan buku bahan ajar ini dengan materi “Vektor”.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membantu
kami dalam mengerjakan proyek buku bahan ajar ini.
Materi pada buku ini disusun dan disesuaikan berdasarkan kurikulum 2013 dengan
menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga mudah untuk dipahami oleh siswa. Selain
itu, pada buku ini tewrdapat masalah-masalah aplikatif yang disesuaikan dengan aplikasi
dari materi yang dibahas di buku ini sehingga secara tidak langsung siswa diharapkan dapat
meningkatkan permasalahannya terhadap konsep-konsep matematika dan kemampuan serta
keterampilan dalam menyelesaikan suatu permasalahan
Akhir kata semoga buku ajar ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan buku ajar ini masih
jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun
demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

PRAKATA ........................................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

PETA KONSEP .................................................................................................................

PENDAHULUAN ..............................................................................................................

Materi

1. Konsep Vektor
a. Besaran Skalar dan Besaran Vektor .............................................................
b. Vektor Posisi ....................................................................................................
c. Vektor Nol ........................................................................................................
d. Lawan Suatu Vektor .......................................................................................
e. Kesamaan Vektor ............................................................................................
2. Operasi Vektor
a. Perkalian Vektor dengan Skalar ....................................................................
b. Penjumlahan Vektor .......................................................................................
c. Resultan Vektor ...............................................................................................
d. Pengurangan Vektor .......................................................................................
e. Perbandingan Vektor ......................................................................................
3. Panjang Vektor
a. Panjang Vektor ................................................................................................
b. Vektor Satuan ..................................................................................................
4. Perkalian Skalar Dua Vektor
a. Definisi Hasil Kali Skalar Dua Vektor ..........................................................
b. Hasil Kali Skalar Dua Vektor di Ruang ........................................................
5. Proyeksi Vektor
a. Proyeksi Skalar Ortogonal ⃗ pada ⃗ .............................................................
b. Panjang Proyeksi Vektor Ortogonal ⃗ pada ⃗ .............................................
c. Proyeksi Vektor Ortogonal ⃗ pada ⃗ ............................................................

Uji Kompetensi .................................................................................................................

Rangkuman .......................................................................................................................

Daftar Pustaka
PETA KONSEP

VEKTOR
POSISI

VEKTOR DI
R2 DAN R3 VEKTOR
SATUAN

KESAMAAN
VEKTOR

VEKTOR
ATURAN
SEGITIGA

PENJUMLAHAN
ATURAN JAJAR
OPERASI GENJANG
VEKTOR

PERKALIAN
PENGURANGAN
SKALAR DENGAN
VEKTOR
PROYEKSI
VEKTOR
PERBANDINGAN

PERKALIAN
SKALAR DUA
VEKTOR
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari konsep vektor, operasi vektor, panjang
vektor, perkalian skalar dua vektor dan proyeksi vektor

B. Prasyarat
Untuk mempelajari modul ini, para siswa diharapkan telah memahami operasi bilangan
real yang telah dimiliki siswa pada jenjang sebelumnya.

C. Petunjuk Penggunaan
Untuk mempelajari modul ini, hal-hal yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempelajari modul ini haruslah berurutan, karena materi yang mendahului
merupakan prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
2. Pahamilah contoh-contoh soal yang ada, dan kerjakan semua soal latihan yang ada.
Jika dalam mengerjakan soal Anda menemui kesulitan, kembalilah mempelajari
materi yang terkait.
3. Jika Anda menemui kesulitan yang tidak dapat Anda pecahkan, catatlah dan
tanyakan kepada teman atau guru pada saat kegiatan tatap muka atau bacalah
referensi lain yang berhubungan dengan materi modul ini. Dengan membaca
refereensi lain, Anda juga akan mendapatkan pengetahuan tambahan.
VEKTOR

a.konsep VEKTOR

(Sumber: www.google.com)

Jika kita sedang bepergian ke laut di sebuah pulau yang merupakan daerah perbatasan
dengan negara lain, misalnya Batam yang berbatasan dengan Singapura, akan terlihat kapal
TNI AL sedang berpatroli mengamati kapal lain yang masuk di perairan Indonesia. Jika ada
kapal lain yang mendekati daerah perbatasan, kapal TNI AL kita mendekati kapal tersebut.
Kejadian ini merupakan penerapan prinsip vektor dan aplikasinya yang akan kita pelajari
dalam bab ini.
1. Besaran Skalar dan Besaran Vektor

Besaran Skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai
besar saja, seperti: panjang, waktu, massa, suhu/temperature. Luas dan isi atau volume
merupakan besaran skalar. Setiap besaran skalar biasanya dinyatakan oleh sebuah bilangan.

Besaran vektor atau disebut vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan
arah, seperti: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet. Kita dapat
menggambarkan suatu vektor dengan memberi tanda panah pada titik ujungnya. Sementara
itu, cara penulisan vektor antara lain:

a. dengan huruf kecil dicetak tebal, misalnya: a (dibaca: vektor a)


b. dengan huruf kecil dengan tanda panah di atasnya, misalnya: ̅ ⃗⃗⃗
c. dengan 2 huruf kapital dengan tanda panah diatasnya, misalnya: ̅̅̅̅ ⃗⃗⃗⃗⃗ (yaitu
suatu vektor yang titik awal/pangkalnya A dan titik ujungnya B).
Penulisan secara geometris: vektor dinyatakan dalam ruas garis berarah pada salah
satu ujungnya. Dalam penyajiannya sebuah vektor biasa digambarkan sebagai segmen atau
ruas garis yang berarah sebagai berikut:
B ⃗⃗⃗⃗⃗ = ̅̅̅̅
𝑣
⃗⃗⃗ 𝑣 = 𝐴𝐵 𝐴𝐵

𝐴 = titik pangkal 𝑖𝑛𝑖𝑡𝑖𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡

A 𝐵 = titik ujung 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡


Gambar 1.ruas garis AB

Pada gambar disamping, terlihat vektor ⃗⃗⃗ atau vektor


⃗⃗⃗⃗⃗ , titik pangkalnya adalah titik A dan titik ujungnya
adalah titik B. Garis lurus yang melalui A dan B disebut
garis pembawa vektor itu. Sedangkan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
menyatakan sebuah vektor dari garis OA, yaitu yang
berpangkal di O dan berujung di A dan dapat ditulis
Gambar 2.
dengan vektor ⃗⃗⃗ .
2. Vektor Posisi

Misalkan titik dan adalah titik-titik sebarang (di bidang kartesius). Jika titik
sebagai titik pangkal, maka ruas-ruas berarahC ⃗⃗⃗⃗⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ , dan ⃗⃗⃗⃗⃗ mewakili vektor-
vektor , ⃗ , dan . Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ , dan ⃗⃗⃗⃗⃗ disebut vektor posisi dari titik , , dan .

Gambar 3. Vektor melaui titik pangkal


𝑂

Perhatikan di samping, terlihat bahwa: A

⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑏⃗ 𝑎

𝑎
= ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
B

= ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑏⃗
=⃗ O

Gambar 4.Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗


𝐴𝐵
1. Vektor posisi dalam bidang
Untuk menentukan vektor posisi dalam bidang perhatikan gambar di bawah ini.
Y
𝐵 𝑥 𝑦

𝐴 𝑥 𝑦

Gambar 5. Vektor pada bidang

Berdasarkan gambar di atas, untuk menentukan vektor posisi dari ruas garis dapat
menggunakan rumus:
⃗⃗⃗⃗⃗ = = =( )

2. Vektor posisi dalam ruang


Menggunakan pemahaman yang sama seperti vektor pada bidang kalian dapat
memahami vektor pada ruang . Misalnya, ambil sebarang titik dan
pada ruang seperti gambar berikut.
Z
𝐵 𝑥 𝑦 𝑧

𝐴 𝑥 𝑦 𝑧

Y
Gambar 6. Vektor pada ruang
Berdasarkan gambar di atas, jita dapat mencari vektor posisi dari ruas garis

menggunakan rumus: ⃗⃗⃗⃗⃗ = = =( )


3. Vektor Nol

Sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berhimpit) disebut vektor nol,
seperti: ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ Vektor nol mempunyai Panjang nol dan arah tak tentu. Vektor nol dituliskan
dengan notasi ⃗ .

4. Lawan Suatu Vektor

Misalkan diketahui vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ . Vektor ⃗⃗⃗ mempunyai panjang yang sama
dengan panjang vektor ⃗⃗⃗ , tetapi arah vektor ⃗⃗⃗ berlawanan arah dengan arah vektor ⃗⃗⃗ . Dalam
hal demikian, dikatakan bahwa vektor ⃗⃗⃗ adalah lawan dari vektor ⃗⃗⃗ dan sebaliknya.

Catatan :
Lawan dari suatu vektor juga disebut invers tambah dari suatu vektor

5. Kesamaan Antar Dua Vektor

Definisi: Kesamaan Dua Vektor

Misalkan diketahui vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ . Vektor ⃗⃗⃗ dikatakan sama atau ekuivalen dengan
vektor ⃗⃗⃗ (ditulis: ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ , jika dan hanya jika :

1. panjang vektor ⃗⃗⃗ sama dengan panjang vektor ⃗⃗⃗ , dan


2. arah vektor ⃗⃗⃗ sama dengan arah vektor ⃗⃗⃗
Secara geometris, vektor ⃗⃗⃗ = vektor ⃗⃗⃗ divisualisasikan pada gambar berikut .

𝑐
𝑏⃗ 𝑏⃗
𝑎
𝑎

(a) 𝑎 = 𝑏⃗ (b) 𝑎 = 𝑏⃗ , tetapi 𝑎 ≠ 𝑐 dan 𝑏⃗ ≠ 𝑐


Gambar 7.Kesamaan dua vektor
Perlu diingat bahwa vektor tidak bergantung pada tempatnya, tetapi bergantung pada
panjang dan arahnya. Jika |⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗ |, tidak berarti kedua vektor itu sama, tetapi harus dilihat

arahnya. Jika titik ujung dan pangkalnya berlawanan sehingga ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ berarti ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ .

Contoh Kesamaan Dua Vektor

pada gambar di samping, ABCD adalah bangun geometri


jajargenjang.

 Misalkan ⃗⃗⃗⃗⃗ wakil dari vektor ⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ wakil dari
vektor ⃗⃗⃗ . Karena AB dan DC mempunyai panjang dan
arah yang sama, maka vektor ⃗⃗⃗ sama dengan ⃗⃗⃗ .
 Misalkan ⃗⃗⃗⃗⃗ wakil dari vektor ⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ wakil dari
vektor ⃗⃗⃗ . Karena BC dan AD mempunyai panjang dan
arah yang sama, maka vektor ⃗⃗ sama dengan ⃗⃗⃗ .
EVALUASI

1. Diberikan jajargenjang ABCD berpusat di O


dengan AB = ⃗⃗⃗ dan AD = ⃗⃗⃗ . Tuliskan dalam
bentuk ⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗ untuk setiap vektor :
a. ⃗⃗⃗⃗⃗
b. ⃗⃗⃗⃗⃗
2. Diketahui PQRS adalah sebuah belah ketupat.

Manakah yang merupakan pernyataan yang benar: (sertakan alasanmu)


(i) ⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ (iv) |⃗⃗⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗⃗⃗ |

(ii) ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ (v) |⃗⃗⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗⃗⃗ |

(iii) ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ (vi) |⃗⃗⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗⃗⃗ |


3. Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambarkan masing-masing 3 vektor


lain yang sama dengan vektor ⃗⃗⃗
dan lawan dari vektor ⃗⃗⃗ .

⃗⃗⃗
𝑢
4. Jika diketahui suatu kubus PQRS.TUVW, carilah 3 vektor yang:
(i) Berlawanan dengan ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ serta berikan alasannya.
(ii) ekuivalen dengan ⃗⃗⃗⃗⃗ serta berikan alasannya.
5. Diketahui suatu balok ABCD.EFGH dengan sisi EA, EF, EH dan EG mewakili vektor
⃗ an .
a. Gambarkan balok ABCD.EFGH beserta vektor yang mewakilinya.
b. Berdasarkan gambar yang telah kalian buat, nyatakan dalam ⃗ an vektor
yang diwakili oleh :
(1) ⃗⃗⃗⃗⃗ (4) ⃗⃗⃗⃗⃗
(2) ⃗⃗⃗⃗⃗ (5) ⃗⃗⃗⃗⃗
(3) ⃗⃗⃗⃗⃗ (6) ⃗⃗⃗⃗⃗
6. Diketahui trapesium sama kaki seperti pada gambar di bawah ini !

Manakah yang merupakan pernyataan yang benar: (sertakan alasanmu)


(i) ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ (iv) |⃗⃗⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗⃗⃗ |

(ii) ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ (v) |⃗⃗⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗⃗⃗ |

(iii) ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ (vi) |⃗⃗⃗⃗⃗ | = |⃗⃗⃗⃗⃗ |


b. OPERASI DASAR VEKTOR

Operasi vektor meliputi perkalian sebuah vektor dengan skalar, penjumlahan dua
vektor, selisih dua vektor, vektor posisi, teorema titik tengah, dan resultan dari beberapa
vektor. Dalam sub bab ini akan dibahas tafsiran vektor secara geometri khususnya untuk
perkalian vektor dengan skalar, serta penjumlahan dan selisih dua vektor .

1. Perkalian Sebuah Vektor dengan Skalar

Jika k suatu bilangan real dan ⃗⃗⃗ suatu vektor, perkalian ⃗⃗⃗ menghasilkan suatu
vektor yang panjangnya | | kali panjang ⃗⃗⃗ dan arahnya sama dengan ⃗⃗⃗ jika , atau
berlawanan arah dengan ⃗⃗⃗ jika . Sedangkan jika = , maka akan diperoleh vektor
nol.

Gambar 8.

Sifat – sifat perkalian vektor dengan skalar

(i) 𝑘 ⃗⃗⃗ =
𝑎 𝑘𝑎
⃗⃗⃗ = 𝑘𝑎
⃗⃗⃗
(ii) 𝑘 𝑚𝑎
⃗⃗⃗ = 𝑘𝑚 𝑎
⃗⃗⃗ = 𝑚 𝑘𝑎
⃗⃗⃗
(iii) 𝑘±𝑚 𝑎
⃗⃗⃗ = 𝑘𝑎
⃗⃗⃗ ± 𝑚𝑎
⃗⃗⃗
(iv) ⃗⃗⃗ ± ⃗⃗𝑏⃗ = 𝑘𝑎
𝑘 𝑎 ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗ ± 𝑘𝑏

2. Penjumlahan Dua Vektor


Jumlah dua vektor atau lebih disebut vektor hasil atau resultan. Untuk menjumlahkan dua
buah vektor ⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗ , dapat kita gunakan menggunakan 2 metode sebagai beikut ini.

A. Metode Segitiga
Jumlah vektor ⃗⃗⃗ ngan v kt ⃗⃗⃗⃗ diperoleh
dengan menempatkan/memindahkan titik pangkal
salah satu vektor (misalnya ⃗⃗⃗ pada titik ujung vektor
yang lainnya tanpa mengubah besar dan arahnya.
Resultan dari ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ dengan metode segitiga
diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal
vektor ⃗⃗⃗ dengan titik ujung vektor ⃗⃗⃗ yang telah Gambar 9.

dipindahkan.
Apabila ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ , maka ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ .
Berdasarkan uraian di atas diperoleh :
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗

B. Metode Jajargenjang
Jumlah vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ dengan metode jajargenjang diperoleh dengan cara
memindahkan salah satu vektor (misalnya vektor ⃗⃗⃗ ) tanpa mengubah besar dan arah,
dimana titik pangkal vektor ⃗⃗⃗ berhimpit dengan titik pangkal vektor ⃗⃗⃗ .
Resultan ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ adalah vektor yang titik pangkalnya tepat di titik pangkal
persekutuan vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ yang telah dipindahkan, serta resultan vektor ini
berimpit dengan diagonal jajargenjang yang dibentuk oleh vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ .
Proses ini dapat divisualisasikan diperlihatkan pada gambar berikut

Gambar 10.

3. Resultan dari Beberapa Vektor


Untuk menentukan resultan dari beberapa vektor, berarti kita menentukan
penjumlahan lebih dari dua vektor sehingga dapat digunakan cara poligon. Cara ini
merupakan pengembangan metode segitiga.
Perhatikan :

⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗

⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗

⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗

Hal ini berarti :


Gambar 11.
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗

Secara umum

⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗

Sifat – sifat Penjumlahan Dua Vektor

(i) Sifat Komutatif (pertukaran)


⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗
Untuk setiap vektor 𝑎 𝑏 , berlaku :
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
𝒂 𝒃 = ⃗⃗⃗
𝒃 𝒂 ⃗⃗⃗
(ii) Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
Untuk setiap vektor 𝑎 ⃗⃗⃗ , dan 𝑐⃗⃗ , berlaku :
⃗⃗⃗ 𝑏
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
𝒂 𝒃 𝒄⃗⃗ = 𝒂 ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
𝒃 ⃗⃗
𝒄
(iii) Elemen Identitas, yaitu vektor nol
Untuk setiap vektor 𝑎⃗⃗⃗ , berlaku :
⃗⃗⃗ ⃗𝟎 = 𝒂
𝒂 ⃗⃗⃗ = ⃗𝟎 𝒂 ⃗⃗⃗
(iv) Invers Tambah
Invers tambah suatu vektor 𝑎
⃗⃗⃗ ditulis 𝑎
⃗⃗⃗ dan memenuhi
:
⃗⃗⃗
𝒂 𝒂 = ⃗𝟎
⃗⃗⃗

4. Selisih atau Pengurangan Dua Vektor


Definisi Pengurangan Dua Vektor

Misalkan diketahui vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ .

Selisih atau Pengurangan vektor ⃗⃗⃗ dengan vektor ⃗⃗⃗ ditentukan sebagai jumlah vektor ⃗⃗⃗ dengan
lawan dengan vektor ⃗⃗⃗ , ditulis:
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗

Selisih vektor ⃗⃗⃗ dengan vektor ⃗⃗⃗ dapat divisualisasikan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 12. Aturan Segitiga dan Jajar Genjang


Sama seperti pada penjumlahan dua vektor, selisih dua vektor juga dapat dikerjakan
menggunakan metode segitiga atau metode jajargenjang, dimana cara penyelesaiannya sama
dengan penjumlahan antar dua vektor.

Contoh Soal

Diberikan = ⃗ dan = ⃗.

Nyatakanlah dalam vektor dan ⃗ setiap operasi vektor berikut.

a. b.

Pembahasan
a. = ⃗ ⃗
= ⃗ ⃗
=

b. =
=
= ⃗ ⃗
= ⃗ ⃗
= ⃗

5. Perbandingan Vektor
A Teorema Titik Tengah

Jika titik dan mempunyai mempunyai vektor posisi dan ⃗ terhadap , maka vektor posisi
dari titik yang merupakan titik tengah dari titik dan , ditulis vektor posisi ⃗⃗ yaitu:

𝑎 M
𝑚
⃗⃗

𝑏⃗
O B
Gambar 13. Menentukan vektor ⃗⃗⃗⃗⃗⃗

⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗
=⃗ ⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ , berarti ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
= ⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗
⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗

Pandang, ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗

= ⃗

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗

⃗⃗ = ⃗

atau

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗

⃗⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗

= ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗

=⃗ ⃗
B Vektor posisi dari titik formula pembagian

Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ sering ditulis sebagai . Sembaranng vektor


⃗⃗⃗⃗⃗ dapat dituliskan dalam vektor posisi dan sebagai
berikut.
⃗⃗⃗⃗⃗ =

O
m+n

Perhatikan gambar di samping. Titik


membagi ruas garis dalam rasio . Misalkan m P n
A B
⃗⃗⃗⃗⃗ = , ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗ , dan ⃗⃗⃗⃗⃗ = . ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ dapat
dinyatakan dalam vektor posisi, yaitu:

⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ =


𝑝
𝑎 𝑏⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗

⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
O

= ⃗

= ⃗


=


=
Titik membagi pada perpanjang ruas garis dalam rasio . Misalkan
⃗⃗⃗⃗⃗ = , ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗ , dan ⃗⃗⃗⃗⃗ = . ⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ dapat dinyatakan dalam vektor posisi, yaitu:

⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ =

A
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗

⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ =
m
𝑎
⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗

B
⃗ 𝑏⃗
=
n
O

= ⃗
𝑝
P

= ⃗


=


=

Jika merupakan titik tengah dan = , maka vektor posisi dari ditentukan oleh:

= ⃗
EVALUASI

1. Diberikan ⃗⃗ = ⃗ dan ⃗ = ⃗ .

Nyatakanlah dalam vektor ⃗ dan setiap operasi vektor berikut.

a. ⃗⃗ ⃗ b. ⃗⃗ ⃗ ⃗

2. Diketahui vektor ⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗ , seperti pada gambar di bawah ini.
Gambarlah secara geometri vektor di bawah
ini:
a. ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗
𝑏 b. ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
c. ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
⃗⃗⃗
𝑎 d. ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗

3. Perhatikan gambar berikut ini!


Lengkapilah titik-titik berikut ini sesuai
gambar disamping dengan menuliskan
ruas garisnya.
a. ⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗
b. ⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗
c. ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗
d. ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗

4. Diketahui ABCD adalah sebuah segi empat.


C Sederhanakan.
D
a. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
b. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
c. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
d. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
A B
e. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
f. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗

5. Diketahui PQRS merupakan jajargenjang, O titik potong antar diagonalnya.


S R a. Sederhanakanlah:
(i) ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
O (ii) ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗

P Q
(iii) ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
b. Jika ⃗⃗⃗⃗⃗ = dan ⃗⃗⃗⃗ = ⃗ , nyatakan
dalam bentuk dan ⃗ setiap bentuk
berikut
(i) ⃗⃗⃗⃗⃗ (ii) ⃗⃗⃗⃗⃗

6. Diketahui ABCDE merupakan segi lima beraturan.


D Sederhanakanlah:
a. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
E C b. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
c. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
d. ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
A B

7. Pada gambar berikut ini, ⃗⃗⃗⃗⃗ = , ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗ = , ⃗⃗⃗⃗⃗ = ⃗ , dan titik tengah
garis . A

M
C
Nyatakan dalam bentuk dan ⃗ vektor ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ dan ⃗⃗⃗⃗⃗ .
c. PANJANG VEKTOR

1. Panjang Vektor

Jika = , maka besar (Panjang) vector adalah | |, yaitu jarak titik ke titik
yang berkoordinat . Jadi,

| |=√

Jika adalah titik dan adalah titik , maka mewakili vector

( ).

Jarak antara dan adalah panjang vector ⃗⃗⃗⃗⃗

|⃗⃗⃗⃗⃗ | = √

2. Vektor Satuan

Untuk setiap vektor ⃗⃗⃗ yang bukan vektor nol, dapat ditentukan suatu vektor satuan
dari vektor ⃗⃗⃗ , dilambangkan dengan ̂ . Vektor satuan arahnya searah dengan vektor ⃗⃗⃗ dan
panjangnya sama dengan satu satuan. Jika vektor satuan dari ⃗⃗⃗ dinyatakan sebagai ̂ ⃗ ,
maka :

𝑒̂ 𝑎⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗
𝑎
|𝑎
⃗⃗⃗ |
d. Perkalian skalar dua VEKTOR

1. Perkalian Skalar Dari Dua Vektor/ Dot Product

Misalkan diketahui dua vektor sebarang (vektor di bidang atau vektor di ruang), yaitu
vektor dan vektor ⃗ . Hasil kali skalar antara vektor dengan vektor ⃗ ditulis dengan
notasi ⃗ (dibaca: dot ). Hasil kali skalar vektor dengan vektor ⃗ ditentukan oleh
hubungan berikut:

⃗ = | | |⃗ |

Dengan:

 | | dan | ⃗ | berturut-turut menyatakan panjang vektor dan panjang vektor ⃗ .


 menyatakan besar sudut lancip yang dibentuk oleh vektor dengan vektor ⃗ .
Sudut seringkali dilambangkan sebagai ⃗ , sebagaimana diperlihatkan pada
gambar disamping.

Definisi:

Misalkan diketahui vektor 𝑎 dan vektor 𝑏⃗ .

Hasil kali vektor 𝑎 dengan vektor 𝑏⃗ ditentukan oleh hasil kali panjang vektor 𝑎, panjang
vektor 𝑏⃗ , dan kosinus sudut terkecil antara vektor 𝑎 dengan vektor 𝑏⃗ . Dituliskan:

𝑎 𝑏⃗ = |𝑎||𝑏⃗ | 𝜃

Dari rumus diatas, kita dapat memperoleh rumus untuk mencari besar sudut antar dua
vektor yang terbentuk.
= Rumus *

= | || | Rumus **
= Menuliskan rumus *

| || | = Substitusi rumus **

Ubah ruas kirim


=
| || | menjadi

= Tuliskan rumus
√ √
panjang vektor

Perhatikan bahwa ⃗ adalah suatu bilangan (skalar) dan bukan suatu vektor. Jika ≠
dan ⃗ ≠ , berdasarkan definisi di atas, ⃗ adalah bilangan nyata yang tandanya
ditentukan oleh besarnya .

Kondisi Lukisan

1. Jika , maka ⃗ atau jika = sudut


lancip, maka ⃗ bertanda positif.

2. Jika = = (siku-siku), maka ⃗ = . Jika


dalam keadaan ⃗ atau vektor ortogonal terhadap
vektor ⃗ , maka ⃗ =

3. Jika , maka ⃗ atau jika = sudut


tumpul, maka ⃗ bertanda negatif.

4. Jika ⃗ = | || ⃗ |, maka = atau = . Hal


demikian, dikatakan vektor berhimpit dengan vektor ⃗
atau vektor searah dengan vektor ⃗ .
(i)

(ii)
5. Jika ⃗ = | || ⃗ |, maka = atau = .
Hal demikian, dikatakan vektor berlawanan arah
dengan vektor ⃗
(i)

(ii)

2. Hasil Kali Skalar Dua Vektor di Ruang

Jika , dan ⃗ adalah vektor-vektor satuan saling tegak lurus dan panjangnya satu satuan,
maka:

= | || | = | || | = =

= | || | = | || | = =

⃗ ⃗ = | ⃗ || ⃗ | = | ⃗ || ⃗ | = =

= | || | = | || | = =

⃗ = | || ⃗ | = | || ⃗ | = =

⃗ = | ⃗ || | = | ⃗ || | = =

Jika = ⃗ dan ⃗ = ⃗ , maka:

⃗ = ⃗ ⃗

= ⃗ ⃗ ⃗ ⃗
⃗ ⃗

= ⃗ ⃗
⃗ ⃗ ⃗ ⃗

=
Dengan demikian, hasil kali scalar dua vektor di ruang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Misalkan diketahui vektor 𝑎 = 𝑎 𝑖 𝑎 𝑗 ⃗ dan 𝑏⃗ = 𝑏 𝑖


𝑎 𝑘 𝑏 𝑗 ⃗.
𝑏 𝑘

Hasil kali skalar vektor 𝑎 dengan vektor 𝑏⃗ ditentukan dengan rumus:

𝑎 𝑏⃗ = 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏

e. proyeksi VEKTOR

Proyeksi ortogonal adalah cara pandang mata pada sebuah objek yang ditarik garis
tegak lurus pada sebuah bidang datar. Terdapat dua proyeksi ortogonal yang akan dibahas
yaitu, proyeksi skalar ortogonal dan proyeksi vektor ortogonal
Penentuan proyeksi ortogonal suatu vektor pada vektor lain selalu bergantung pada
perkalian skalar dua vektor.

1. ⃗ pada ⃗𝒃
Proyeksi Skalar Ortogonal 𝒂

Proyeksi skalar ortogonal biasanya disingkat dengan proyeksi skalar saja dan
hasilnya berupa bilangan real (bilangan negatif, nol, atau bilangan positif). Objek proyeksi
berupa panjang vektor. Proyeksi skalar ortogonal pada atau terhadap ⃗ berarti proyeksi
vektor searah dengan ⃗ sebagai landasan proyeksinya. Hasil proyeksinya terletak pada
vektor ⃗ , misalkan .

A Diketahui:
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑏⃗ , serta sudut
⃗⃗⃗⃗⃗ = 𝑎 dan 𝑂𝐵
Vektor 𝑂𝐴
𝑎
antara vektor 𝑎 dan 𝑏⃗ adalah 𝜃. Jika ruas
garis OA diproyeksikan ke ruas garis
O  OB dan misalkan hasil proyeksinya
𝑐 C B
diwakili oleh OC, maka segitiga OAC
𝑏⃗ siku-siku di C.
Akan dicari panjang ruas garis OC atau proyeksi ruas garis OA ke OB

Lihat segitiga siku-siku AOC yang siku-siku di C

Untuk mencari panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ atau menggunakan rumus dasar trigonometri
|⃗⃗⃗⃗⃗ |
Cos  = = |⃗⃗⃗⃗⃗⃗ |
Panjang ruas garis OC adalah |⃗⃗⃗⃗⃗ |= |⃗⃗⃗⃗⃗ |

| |= | | ……..(i)

⃗ ⃗
Mengingat rumus sudut antara dua vektor, = | ⃗ | |⃗ |
……. (ii)

substitusikan persamaan (ii) ke persamaan (i)


| |= | |
⃗ ⃗
| |= | |
| ⃗ | |⃗ |

⃗ ⃗
| |=
|⃗ |

Notasi untuk proyeksi skalar ortogonal vektor pada vektor ⃗ ditulis: ‖ ⃗ ‖ = ‖ ‖.

𝑎 𝑏⃗ 𝑎 𝑏⃗
‖𝑐 ‖ = 𝑎𝑡𝑎𝑢 ‖𝑎𝑏⃗ ‖ =
|𝑏⃗ | |𝑏⃗ |

2. ⃗ pada ⃗𝒃
Panjang Proyeksi Vektor Ortogonal 𝒂

Panjang proyeksi vektor ortogonal pada ⃗ ditulis sebagai | ⃗ | adalah nilai mutlak
dari proyeksi skalar ortogonal pada ⃗ ditulis sebagai:

𝑎 𝑏⃗
|𝑎𝑏⃗ | =
|𝑏⃗ |

Panjang proyeksi vektor ortogonal pada ⃗ selalu berupa bilangan real positif.
3. ⃗ pada ⃗𝒃
Proyeksi Vektor Ortogonal 𝒂

Objek pada proyeksi skalar ortogonal adalah panjang proyeksi vektor, sedangkan
pada proyeksi vektor ortogonal yang menjadi objek utamanya adalah vektornya.

A Diketahui:
Vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ 𝑂𝐵 = 𝑏⃗ , serta sudut
𝑂𝐴 = 𝑎 dan ⃗⃗⃗⃗⃗
𝑎 antara vektor 𝑎 dan 𝑏⃗ adalah 𝜃. Jika ruas
garis OA diproyeksikan ke ruas garis

O  OB dan misalkan hasil proyeksinya


𝑐
C B diwakili oleh OC, maka segitiga OAC
𝑏⃗ siku-siku di C.

Vektor proyeksi terhadap ⃗ adalah ⃗⃗⃗⃗⃗ =


=| |
Vektor proyeksi ⃗⃗⃗⃗⃗ berimpit dengan vektor ⃗ , maka vektor satuan = vektor satuan ⃗
Sehingga
=| | ⃗
⃗ ⃗ ⃗
Mengingat rumus vektor satuan ⃗ , yaitu | ⃗ | dan rumus proyeksi skalar ⃗ pada ⃗ , yaitu | |= |⃗ |

⃗ ⃗ ⃗
Maka = |⃗ | |⃗ |


= ⃗
|⃗ |

Proyeksi vektor ortogonal pada ⃗ dinotasikan oleh ⃗

𝑏⃗ 𝑎 𝑏⃗
𝑎𝑏⃗ = ‖𝑎𝑏⃗ ‖ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑏⃗ = 𝑏⃗
|𝑏⃗ | ⃗
|𝑏|

Proyeksi vektor ortogonal pada ⃗ , hasilnya berupa vektor.


Contoh 1

Diketahui 𝑎 = 𝑖 𝑘⃗ dan 𝑏⃗ = 𝑖
𝑗 𝑗 ⃗ . Tentukan:
𝑘
a. Panjang proyeksi 𝑎 pada 𝑏⃗
b. Proyeksi skalar ortogonal 𝑎 pada 𝑏⃗
c. Proyeksi skalar ortogonal 𝑏⃗ pada 𝑎
d. Proyeksi vektor 𝑎 pada 𝑏⃗

Alternatif Penyelesaian

a. Panjang proyeksi pada ⃗ adalah | ⃗ | ditentukan oleh:


⃗ ⃗ ⃗
| ⃗|= =
|⃗ | √

=| |

=| |

= =

Jadi, panjang proyeksi pada ⃗ adalah

⃗ ⃗
b. ‖ ⃗ ‖=
|⃗ |
=
⃗ ⃗
c. ‖ ⃗ ⃗ ‖ = |⃗ |

=

=

=

=

Jadi, proyeksi skalar ortogonal ⃗ pada adalah



d. ⃗ =‖ ⃗ ‖ |⃗ |
karena | ⃗ | = dan ‖ ⃗ ‖=

=

= ⃗
= ⃗

Jadi, proyeksi vektor pada ⃗ adalah ⃗.

Contoh 2

Apabila proyeksi skalar 𝑎 = ( ) terhadap vektor 𝑏⃗ = (𝑛) adalah

sepertiga panjang vektor 𝑏⃗ , carilah kemungkinan nilai n yang memenuhi.

Alternatif Penyelesaian

=( ), maka | | = √ =√

⃗ = ( ), maka | ⃗ | = √ =√

⃗ = =
Diketahui dari soal ‖ ⃗ ‖ = | ⃗ | maka:


= |⃗ |
|⃗ |

⃗ = |⃗ |

=
=
=
=
= =
Jadi, nilai n yang mungkin adalah -8 atau 2.
Latihan

1. Diketahui 𝑎 = 𝑖 𝑗 ⃗ dan 𝑏⃗ = 𝑖
𝑘 𝑗 ⃗ . Tentukan:
𝑘
a. Proyeksi vektor ortogonal 𝑎 pada 𝑏⃗
b. Proyeksi vektor ortogonal 𝑏⃗ pada 𝑎
𝑥
2. Proyeksi skalar vektor 𝑎 pada 𝑏⃗ adalah 6. Vektor 𝑎 = ( ) dan 𝑏⃗ = ( )
𝑦
dengan |𝑎| = √ , maka nilai x = ….
3. Proyeksi vektor 𝑎 = 𝑖 𝑗 ⃗ pada 𝑏⃗ = 𝑖
𝑘 𝑗 ⃗ adalah …..
𝑘

⃗ = ( 𝑡 ) dan 𝑣 = ( ). Jika proyeksi skalar ortogonal vektor


4. Diketahui vektor 𝑢

√5
𝑢
⃗ pada vektor 𝑣 = , maka t = …….
5
5. Diketahui panjang proyeksi vektor 𝑎 = 𝑖√ 𝑗 ⃗ pada 𝑏⃗ = 𝑖√
𝑘 𝑝𝑗
⃗ adalah . Tentukanlah nilai p.
𝑘
UJI KOMPETENSI

Kerjakanlah soal berikut dengan jelas dan benar!

1. Pada balok ABCD.EFGH Diketahui vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ mewakili ⃗ , ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ mewakili , dan ⃗⃗⃗⃗⃗
mewakili ⃗⃗ . Nyatakan hasil operasi vektor berikut dalam ⃗ , dan ⃗⃗ .
a) ⃗⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
b) ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
2. Diketahui koordinat titik P(4, -2, 3), Q(1, -3, 6) dan R(-2, 5, 0). Jika ⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ dan = ⃗⃗⃗⃗⃗ ,
tentukan hasil operasi berikut.
a) ⃗
b) ⃗⃗⃗⃗
3. Diketahui =( ) dan ⃗ = ( ). Tentukan vektor yang memenuhi kesamaan berikut.

a) ⃗ =
b) ⃗ =
4. Diketahui koordinat titik A(-2, 0, 1), B(x, 3, -1), dan C(6, x+y, -3). Jika A, B, dan C segaris,
tentukan nilai ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
5. Diketahui koordinat titik A(1, 2, 3) dan B(3, 1, 2). Jika titik C pada perpanjangan AB
dengan perbandingan ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ = . Tentukan:
a) Koordinat titik C
b) Panjang vektor C
6. Diketahui segitiga ABC dengan titik A(2, 4, -1), B(-4, 7, 5) dan C(2, 4, -5). Titik P pada
AB sehingga AP : PB = 2 : 1. Jika ⃗ = ⃗⃗⃗⃗⃗ dan = ⃗⃗⃗⃗⃗ , tentukan:
a) Koordinat titik P
b) Hasil ⃗

7. Diketahui ⃗⃗⃗⃗⃗ = ( ) dan ⃗⃗⃗⃗⃗ = ( ). Tentukan besar sudut BAC.

8. Diketahui tiga vektor ⃗ ⃗⃗ dengan | ⃗ | =4, | | = 8, dan | ⃗⃗ | = 6. Jika ⃗ =


dan ⃗⃗ = , hitunglah | ⃗ ⃗⃗ |.

9. Diketahui vektor =( ) dan vektor ⃗ = ( ). Jika proyeksi skalar ortogonal pada ⃗

adalah dan panjang vektor = tentukan nilai x dan y.

10. Diketahui vektor =( ) dan ⃗ = ( ). Tentukan:

a) Vektor = ⃗
b) Proyeksi vektor ortogonal pada
RANGKUMAN

1. Besaran Skalar atau disebut skalar adalah suatu besaran yang hanya mempunyai besar
saja, seperti: panjang, waktu, massa, suhu/temperature.
2. Besaran vektor atau disebut vektor adalah suatu besaran yang mempunyai besar dan arah,
seperti: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, dan medan magnet.
3. Vektor nol (⃗ ) adalah sebuah vektor yang titik awal dan titik ujungnya sama (berhimpit),
seperti: ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ Vektor nol mempunyai Panjang nol dan arah tak tentu.
4. Misalkan diketahui vektor ⃗⃗⃗ dan vektor ⃗⃗⃗ . Vektor ⃗⃗⃗ dikatakan sama atau ekuivalen
dengan vektor ⃗⃗⃗ (ditulis: ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ , jika dan hanya jika :
a) panjang vektor ⃗⃗⃗ sama dengan panjang vektor ⃗⃗⃗ , dan
b) arah vektor ⃗⃗⃗ sama dengan arah vektor ⃗⃗⃗
5. Sifat-sifat perkalian vektor dengan skalar:
a) ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗
b) ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗
c) ± ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ± ⃗⃗⃗
d) ⃗⃗⃗ ± ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ± ⃗⃗⃗
6. Sifat-sifat penjumlahan dua vektor:
a) Sifat Komutatif (pertukaran)
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗
b) Sifat Asosiatif (Pengelompokan)
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ ⃗⃗
c) Elemen Identitas, yaitu vektor nol
⃗⃗⃗ ⃗ = ⃗⃗⃗ = ⃗ ⃗⃗⃗
d) Invers Tambah
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ = ⃗
7. Selisih atau Pengurangan vektor ⃗⃗⃗ dengan vektor ⃗⃗⃗ ditentukan sebagai jumlah vektor ⃗⃗⃗ dengan
lawan dengan vektor ⃗⃗⃗ , ditulis:
⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗ = ⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
8. Jika P membagi AB dengan perbandingan AP : PB = m : n, vektor posisi titik P:
⃗ ⃗
=
9. Jika P merupakan titik tengah AB maka:
⃗ ⃗
=
10. Jika = , maka besar (Panjang) vector adalah | |, yaitu jarak titik ke titik
yang berkoordinat . Jadi,

| |=√
11. Vektor satuan adalah vektor yang panjangnya satu.

Jika vektor satuan dari ⃗⃗⃗ dinyatakan sebagai ̂ ⃗ , maka :


̂ ⃗⃗⃗ = |⃗⃗⃗ |
⃗⃗⃗

12. Hasil kali vektor dengan vektor ⃗ ditentukan oleh hasil kali panjang vektor , panjang
vektor ⃗ , dan kosinus sudut terkecil antara vektor dengan vektor ⃗ . Dituliskan:
⃗ = | || ⃗ |
13. Misalkan diketahui vektor = ⃗ dan ⃗ = ⃗.
Hasil kali skalar vektor dengan vektor ⃗ ditentukan dengan rumus:
⃗ =
14. Notasi untuk proyeksi skalar ortogonal vektor pada vektor ⃗ ditulis: ‖ ⃗ ‖ = ‖ ‖.
15.
16.
𝑎 𝑏⃗ 𝑎 𝑏⃗
‖𝑐 ‖ = 𝑎𝑡𝑎𝑢 ‖𝑎𝑏⃗ ‖ =
|𝑏⃗ | |𝑏⃗ |

15. Proyeksi vektor ortogonal pada ⃗ dinotasikan oleh ⃗

16.
17.
18.𝑏⃗ 𝑎 𝑏⃗
𝑎𝑏⃗ = ‖𝑎𝑏⃗ ‖ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑏⃗ = 𝑏⃗
|𝑏⃗ | ⃗
|𝑏|
Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017.Buku Guru: Matematika SMA/SMK Kelas


X.Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sukino. 2016. Matematika Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan. Jakarta: Erlangga.

Sukino. 2017. Matematika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Wirodikromo, S. 2006. Matematika Untuk SMA Kelas XII Program Ilmu Alam. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai