Anda di halaman 1dari 3

2.

2 analisis Bivariat

Analisis Bivariat menggunakan tabel silang untuk menyoroti dan menganalisisi


perbedaan atau hubungan antara dua variabel. Menguji ada tidaknya perbedaan/
hubungan antara variable metode cermat dan metode demonstrasi terhadap hubungan
kadar darah terhadap penyakit periodontal digunakan analisis Chi Square, dengan
derajat kepercayaan () 0,05.

Hasil yang diperoleh pada analisis Chi Square dengan menggunakan program
SPSS yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan = 0,05. apabila nilai p kecil dari
= 0,05 maka ada hubungan atau perbedaan antara dua variable tersebut (Agung,
1993).
Sedangkan untuk mengetahui kuatnya perbedaan antara variable dikonsultasikan
dengan Contigency Coeffcient (untuk variable dengan data nominal) sementara untuk
mengetahui pola dan kuatnya hubungan antara variable dikonsultasikan dengan uji
Spearman Correlation (untuk variable dengan data interval). nilai Chi Square,
Contigency Coefficient dan Spearman Correlation diperoleh dari hasil pengolahan
program SPSS (Santoso,2000: 30).
Kegunaan ChiSquare:
1. Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah
variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Karakteristik ChiSquare: y
Nilai ChiSquare selalu positip. y Terdapat beberapa keluarga distribusi ChiSquare,
yaitu distribusi ChiSquare dengan DK=1, 2, 3, dst. y Bentuk Distribusi ChiSquare
adalah menjulur positip.

Anova
Dalam sebuah penelitian, terkadang kita ingin membandingkan hasil perlakuan
(treatment) pada sebuah populasi dengan populasi yang lain dengan metode uji
hipothesis yang ada (Distribusi Z, Chi Kuadrat, atau Distribusi-T). Membandingkan
satu rata-rata populasi dengan satu rata-rata populasi yang lain, selain memakan
waktu, juga beresiko mengandung kesalahan yang besar. Untuk itu, kita memerlukan
sebuah metode yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan
lebih kecil, yakni ANOVA (Analysis of Variance) [1].

Pada dasarnya, pola sampel dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yakni:
1. Seluruh sampel, baik yang berada pada kelompok pertama sampai dengan yang ada
di kelompok yang lain, berasal dari populasi yang sama. Untuk kondisi ini, hipotesis
nol berbunyi: tidak ada efek dari perlakuan (treatment).

2. Sampel yang ada pada kelompok yang satu berasal dari populasi yang berbeda
dengan populasi sampel yang ada di kelompok yang lain. Untuk kondisi ini, hipotesis
nol berbunyi: tidak ada perbedaan efek perlakuan antar kelompok. Sebagai contoh,
ANOVA digunakan untuk membandingkan rata-rata dari beberapa populasi yang
diwakili oleh beberapa kelompok sampel secara bersama.

Anova dapat digunakan untuk menganalisa sejumlah sampel dengan jumlah data yang
sama pada tiap-tiap kelompok sampel, atau dengan jumlah data yang berbeda.
ANOVA mensyaratkan datadata penelitian untuk dikelompokkan berdasarkan kriteria
tertentu. Penggunaan variance sesuai dengan prinsip dasar perbedaan sampel:
sampel yang berbeda dilihat dari variabilitas-nya. Ukuran yang baik untuk melihat
variabilitas adalah variance atau standard deviation (simpangan baku).
O Independent-Sample T Test digunakan untuk menguji signifikansi beda ratarata dua
kelompok. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai