I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Umur : 41 Thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Budha
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk : 29 Maret 2017
Tanggal pengkajian : 03 April 2017
Diagnose medis : Spinal Cord Enjury
Alamat : Jl. Melati dusun I mantewe
C. Riwayat Penyakit
1. Alasan Masuk Rumah Sakit
- Pasien mengalami jatuh dari pohon kelapa lalu pasien merasa sakit bagian
pinggang
2. Keluhan utama
- Pasien mengatakan nyeri dipinggang hingga bokong belakang
1
4. Riwayat Penyakit Dahulu
- Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami riwayat penyakit
seperti yang dialami pasien saat ini.
Keterrangan :
Laki laki :
Perempuan :
Pasien :
Tinggal serumah :
Meninggal :
2
D. Riwayat Aktivitas Sehari-hari
Aktivitas Dirumah Dirumah Sakit
1. Peran secara mandiri 1.Nekerja dan Membantu 1. Pasien hanya bisa
2. Mandi secara mandiri keluarga mencari nafkah terberbaring ditempat
3. Makan secara mandiri 2.Mandi dilakukan secara tidur dan tidak dapat
4. BAB dan BAK secara mandiri 2x sehari beraktivitas
mandiri 3.Makan 3x sehari secara 2. Mandi dibantu oleh
5. Tidur teratur mandiri adiknya dengan cara
4.BAB dan BAK secara diseka
mandiri 3. Pasien makan hanya
5.Tidur cukup, kurang setengah porsi dari 1
lebih 8 jam sehari porsi makan
4. Terpasang kateter
untuk BAK , pasien
tidak ada BAB dari tgl
29maret 2017- 3 april
2017
5. Tidur tidak nyenyak
akibat rasa nyeri yang
dirasakan
E. Data Psikologis
Pasien merasa cemas dengan penyakit yang dideritanya dan juga cemas mengenai
nasibnya.
F. Data Sosial
Pasien hanya berdiam diri dan tidak mau berbicara dengan orang lain bila orang
tidak memulai pebicaraan terlebih dulu.
G. Data Spiritual
Pasien beribadah tiap 6 bulan dan 1 tahun ibadah
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Pasien
Pasien hanya terbaring lemah ditempat tidur
2. Tanda Vital Pasien
TD : 110/60 mmHg
N : 87 x/m
R : 20 x/m
T : 36,6 C
3
3. Kesadaran
- Composmentis
- GCS : E4, V5, M6 : 15
4. Sistem Pernafasan
Anamnesa
Inspeksi :
- Dada simetris, tidak ada edema, pergerakkan dada simetris
Palpasi :
- Taktil premitus normal
Perkusi :
- Batas paru tidak melebar sonor
Auskultasi :
- Bunyi nafas ronchi
5. Sistem Kardiovaskular
Anamnesa
Inspeksi :
- Dada simetris dan tidak ada edema
Palpasi
- apek jantung cepat, nadi teraba kuat, frekuensi 100x/menit, irama takikardi,
tidak ada asites
Perkusi
- batas jantung normal
Auskultasi
- suara jantung S1-S2 tunggal
6. Sistem Pencernaan
Anamnesa
Inspeksi
- Perut simetris, tidak ada benjolan
Auskultasi
- Peristaltik usus 16x/menit
Perkusi
- Terdengar bunyi timpani
Palpasi
- Abdomen terasa keras
7. Sistem persyarafan
- Kesadaran conposmentis, ektremitas, reflek pisiologis nyeri pada bagian
pinggang hingga bokong
4
N.I : Olfaktorius (daya penciuman)
Pasien dapat membedakaan bau yang dirasakan seperti bau parfum dan minyak
angin.
N.II : Optikus (tajam penglihatan)
Penglihatan pasien tajam.
N.III : Okulomorius (gerakam kelopak mata ke atas, kontriksi pupil, gerakan
otot mata)
Gerakan bola mata pasien baik, bentuk dan ukuran pupil sebelah kanan dan kiri
normal, refleks pupil direk atau langsung (pada saat ada cahaya mengecil).
N.IV : Trochlearis (gerakan mata ke bawah dan ke dalam)
Pasien dapat mengerakkan mata ke bawah dan ke dalam, tidak ada gangguan di
bagian mata.
N.V : Trigeminal (gerakan mengunyah, sensasi wajah, lidah dan gigi, refleks
kornea dan refleks kedip)
Pasien dapat menggerakan rahang ke semua sisi, pasien dapat memejamkan
mata secara spontan saat diberi rangsangan.
N.VI : Abducend (deviasi mata ke lateral)
Deviasi mata pasien ke lateral baik.
N.VII : Facialis (gerakan otot wajah, sensasi rasa 2/3 anterior lidah)
Bentuk wajah tidak simetris, pasien tidak dapat tersenyum, dan dapat
membedakan rasa manis dan asin.
N.VIII : Vestibulocochlearis (pendengaran dan keseimbangan)
Test Webber dan Rinne, pasien masih dapat mendengarkan suara dengan jelas,
baik ditelinga sebelah kanan maupun sebelah kiri.
N.IX : Glosofaringeus (sensasi rasa 1/3 posterior lidah)
Pasien dapat membedakan rasa manis dan asin ( gula dan garam)
N.X : Vagus (refleks muntah dan menelan)
Pasien mampu menelan ludah/air dengan baik, mampu menyentuh faring
posterior, dan dapat mengucapkan ah.
N.XI : Accesorius (gerakan otot trapezius dan sternocleidomastoideus)
Pasien mampu menggerakan bahu, saat diberikan tahanan pasien mampu
melawan tahanan tersebut.
N.XII : Hipoglosus (gerakan lidah)
Gerakan lidah pasien baik, pasien mampu menjulurkan lidah dan menggerakan
lidah dari sisi ke sisi
8. Sistem Muskuloskeletal
Anamnesa
Inspeksi
5
- Tidak ada deformitas, tidak terdapat kelemahan pada ektremitas superior
dan inferior dextra dan sinistra, tidak terdapat penurunan mobilitas fisik
dan fungsi.
5 5
4 4
6
I. Data Penunjang
1. Laboratorium
NO. MED.REC : 1-34xxxx NO. LAB : 1703310030
UMUR : 41 Thun NAMA : Tn. I
RUANG : Kelas III DOKTER :
KET.KLINIK : TANGGAL : 31-03-2017
2. Pemeriksaan CT Scan
7
3. Terapi
- Infuse RL 20 t/m
- Injeksi
- Ketorolac 3x30 Mg
- Ranitidine 2x1 Amp
- Methyl Prednisolon 3x125 Mg
- Dulcolax 1 Tablet
8
III. Diagnosa keperawatan
1. rasa nyaman nyeri b/d Agen pencedera fisik kompresi saraf: spasme otomatis.
2. Hambatan mobilitas fisik b/d muskuloskeletal
3. Gangguan Konstipasi b/d kelemahan otot abdomen
IV. NCP
9
Keterangan :
1. Keluhan ektrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
Keterangan :
1. Keluhan ektrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
10
2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari R : 20 x/m
ketidaknyamanan T : 36,6 C
Tindakan : GCS E:4, V:5, M:6 : Total 15
Meringis kesakitan, gelisah dan tidak PQRST
bisa beristirahat dengan tenang P : Sakit dikarenakan efek
3. Mengkaji tipe dan sumber nyeri untuk dari fraktur tulang
menentukan intervensi belakang
Tindakan : Q : Nyeri terasa ditusuk
Penanganan nyeri secara tusuk
farmakologis, menggunakan obat R : Sakit nya dibagian
4. Mengajarkan teknik nonfarmakologi pinggang hingga bokong
untuk mengatasi nyeri belakang
Tindakan : S : Skala nyeri 4-6
Mengajarkan teknik relaksasi napas T : Ketika beraktivitas dan
dalam untuk mengurangi rasa nyeri menggerakkan tubuh
5. Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tindakan : A :masalah belum teratasi
Memberikan terapi obat ceftriaxone, INDIKATOR IR ER
ketorolac, ranitidine, dan manitol 1. Melapor adanya 2 3
6. Berkolaborasi dengan dokter nyeri
mengenai keluhan dan tindakan 2. Luas bagian 2 3
selanjutnya yang yang
Tindakan : terpengaruh
Menentukan intervensi lanjutan untuk 3. Frekuensi nyeri 2 3
mengatasi nyeri 4. Ekpresi nyeri 2 3
pada wajah
5. Ttv 3 3
P : lanjutkan intervensi
11
aktivitas kecil A : Masalah belum teratasi
4. Latih pasien dalam memenuhi INDIKATOR IR ER
kebutuhan ADL 1. Bebas dari 2 3
Tindakan : keetidaknyaman
Latih pasien untuk memenuhi an dan kostipasi
kebutuhan ADL 2. Mengidentifikasi 2 3
5. Ajarkan pasien merubah posisi dan indikator untuk
berikan bantuan jika diperlukan mencegah
Tindakan : konstipasi
Melatih pasien untuk oisi miring
kanan dan miring kiri P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
12
VI. Catatan perkembangan
No Diagnosa Waktu Catatan perkembangan Paraf
keperawatan
1. Gangguan rasa Rabu 05 April S:
nyaman nyeri 2017, Jam 21:00 Pasien mengatakn nyeri pada pinggang
b/d Agen wita hingga bokong belakang
pencedera fisik
kompresi saraf: O:
spasme Keadaan umum lemah
otomatis. Td : 120/80 mmHg
N :82 x/menit
R : 22 x/menit
T : 36,5
GCS E:4, V:5, M:6 : Total 15
PQRST
P : Sakit dikarenakan efek dari fraktur
tulang belakang
Q : Nyeri terasa ditusuk tusuk
R : Sakit nya dibagian pinggang hingga
bokong belakang
S : Skala nyeri 4-6
T : Ketika beraktivitas dan
menggerakkan tubuh
13
2. Hambatan Rabu 05 April S:
mobilitas fisik 2017, Jam 21:00 - Pasien mengatakan tidak dapat
b/d wita melakukan aktivitas sehari hari
muskuloskeletal
O:
- Pasien hanya terbaring ditempat tidur
- Kegiatan aktivitas pasien di bantuan
oleh keluarga
- Terpasang kateter untuk BAK
O:
- bising usus 16x/menit
- saat di palpasi perut keras
14
1. memeriksa tanda konstipasi
2. Melakukan pemeriksaan bising usus
3. Mengidentifikasi penyebab dari
kostipasi
4. Memantau tanda gejalan kontipasi
5. Mengkonsultasikan dengan dokter
untuk pemberian obat
15
- Kegiatan aktivitas pasien di bantuan
oleh keluarga
- Terpasang kateter untuk BAK
O:
- bising usus 17x/menit
- saat di palpasi perut keras
16