Lampung Tahun 2015 diarahkan pada program dan kegiatan yang salah satunya
Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di
35
yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan Ibu dan Anak, mengingat bahwa
dari Ibu yang sehat akan menentukan generasi sehat yang pula. Dengan adanya
kasus-kasus yang telah disebutkan diatas tadi, Pemerintah Kota Bandar Lampung
lampung, mengingat RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi lampung dari tahun
ketahun terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien rumah sakit. Selain itu
Puskesmas Rawat Jalan dan Puskesmas Perawatan yang ada di Kota Bandar
Dengan kerja keras dari semua pihak termasuk Bapak Walikota Bandar
Daerah Kota Bandar Lampung dapat terselesaikan dan diresmikan oleh Bapak
Walikota Bandar Lampung pada tanggal 29 April 2010. Acara peresmian Rumah
Sakit tersebut dihadiri oleh para undangan seperti Ketua DPRD Kota Bandar
Dinas Kesehatan Provinsi, Profesi-profesi yang ada di Wilayah yang ada di Kota
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandar Lampung, maka nama Rumah Sakit
yang semula bernama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandar
36
Lampung berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung. dan Rumah Sakit tersebut Tetap Milik dan
Sebagai gambaran dibawah ini kunjungan Pasien baru dibandingkan dengan yang
lama di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo selama periode tahun 2015 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desember 2015
No Bulan Kunjungan Baru Kunjungan Lama
1 Januari 1,621 3,205
2 Februari 1,486 3,034
3 Maret 2,814 2,150
4 April 2,822 2,119
5 Mei 2,060 2,217
6 Juni 2,091 2,381
7 Juli 1,602 2,126
8 Agustus 1,859 2,536
9 September 1,953 2,312
10 Oktober 1,736 2,204
11 Nopember 1,525 2,299
12 Desember 1,683 2,157
JUMLAH 23,252 28,740
Tabel 3.2
Jumlah Pasien Poli Rawat Jalan Berdasarkan Spesialistik Tahun 2015
No Poli Jamkeskot BPJS Umum Jumlah
6
1 Umum 7 183 206 456
1,9 4,9 22 7,14
2 Penyakit Dalam 30 91 1 2
5 1,1 24 1,98
3 Orthopedi 47 91 3 1
1,1 2,0 56 3,73
4 THT 67 04 6 7
37
1,6 5,1 21 6,95
5 Mata 25 22 2 9
2,6 1,4 31 4,47
6 Anak 98 64 3 5
8 9 17 1,91
7 Obgyn 41 05 0 6
7 2,3 71 3,78
8 Gigi 26 37 8 1
1,9 1,8 14 3,91
9 Bedah 00 73 5 8
2,4 4,9 20 7,53
10 Paru 25 08 2 5
1,9 5,1 11 7,24
11 Syaraf 91 41 3 5
Kulit dan 7 1,8 23 2,79
12 Kelamin 01 57 3 1
JUMLAH 16,618 31,976 3,342 51,936
Tjokrodipo Bandar Lampung dari awal berdirinya sampai dengan saat ini, sebagai
berikut :
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandar Lampung diatas tanah seluas
25.887 m2 (Dua Puluh Lima Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Tujuh
38
Analisa Situasi dan Draft Final Master Plan RSUD Kota Bandar Lampung.
Selain itu pula Pemerintah Kota Bandar Lampung dibantu oleh CV.
rekomendasi tersebut,
5. Pada tanggal 1 Juni 2009 Kepala Dinas Kesehatan Kota bandar Lampung
39
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
Lampung.
11. Tanggal 22 Agustus 2011, Direktur RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar
40
b. Nomor 592/IV.41/HK/2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis
tahun 2011-2016.
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Akreditasi Rumah Sakit yang terdiri dari Dr. Djaenah Karim, Sp. RM,
41
dilakukan penilaian Administratif PPK-BLUD berdasarkan SK Walikota
No. 669/IV.41/HK/2011.
Penetapan Tim Penilai Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. A. Dadi
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
Lampung.
Lampung.
42
21. Tanggal 8 Februari 2012, Walikota Bandar Lampung menerbitkan
Lampung.
2. Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar
Lampung memiliki luas tanah seluas 2,5 hektar dengan luas bangunan 4.396 m 2.
Berada di tengah kota dan sangat mudah dikunjungi masyarakat. Dengan luas
tanah dan bangunan yang kurang memadai lagi maka diputuskan pada tahap
Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung. Pada tahun 2012
Mandiri
b. Misi Rumah Sakit
43
3. Menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang bersih, hijau dan bebas
dari polusi.
akuntabel.
c. Tujuan
Visi sudah mulai berjalan dengan optimal, tetapi beberapa hal seperti
terlalu padat dan tidak sesuai dengan standar kemenkes yaitu untuk
ruangan kelas 3 luas ruangan 7,2 M 2/tempat tidur. Dan pelayanan yang
44
professional pastinya membutuhkan tenaga kesehatan yang mendukung
dari polusi.
d. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien dan
akuntabel.
c. Motto atau Filosofi
Di E1 RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung belum terdapat
motto tetapi untuk rumah sakit sudah memiliki motto yaitu sebagai
berikut :
Motto :
kepuasan anda adalah senyuman kami
Motto Sudah cukup dimengerti dan disosialisasikan oleh karyawan
program kerja namun untuk program kerja ruangan belum ada. Dan
sudah terdapat SOP/ SAK dan Sudah dijalankan sesuai dengan baik.
45
Menurut Kepala ruangan E1 RSUD Dr. A. Tjokrodipo Bnadar Lampung
pendidikan.
2. Pengorganisasian
a. Struktur Organisasi
46
Tabel 3.3 struktur organisasi
a. Struktur Organisasi
Kepala Ruangan
Ns. Iin Handayani,S.Kep
47
b. Uraian Kerja
URAIAN KERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP E1
48
Hepatitis
1. Evaluasi terhadap pelayanan yang dilakukan yaitu
dengan membuat catatan perkembangan masing-
dan kolaborasi
14.00 17.00 WIB 1. Melakukan ronde keperawatan dan bed side teaching:
- Melakukan injeksi, pemasangan infuse, kateterisasi,
dll.
- Pemeriksaan laboratorium, rontgen bagi yang
memerlukan
- Melaporkan kedokter jaga bila ada pasien yang
gawat
- Mengukut TTV atau intake-output cairan.
- Kolaborasi dengan keluarga untuk personal hygiene
pasien
- Pasien bedrest
- Membuat amprah makan sore
- Memantau penggunaan obat oral.
2. Melakukan pengkajian dan penyusunan keperawatan
49
(pasien baru)
1. Melakukan dokumentasi keperawatan
2. Evaluasi terhadap pelayanan yang dilakukan yaitu
17.00 19.00 WIB
dengan membuat catatan perkembangan masing-
masing pasien
1. Post conference
- Perawat primer sore dan malam melakukan operan
2. Perawat primer shift sore dan perawat primer shift
19.30 20.00 WIB
malam keliling ke pasien untuk mengklarifikasi yang
telah dioperkan
teaching
- Mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan pasien
- Memandikan pasien untuk pasien bedrest
- Mencatat persediaan obat yang masih ada
- Mengukur TTV atau intake-output cairan
- Mengobservasi diet yang diberikan
- Melakukan pengkajian pada pasien baru
- Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang
masing pasien
50
masing pasien
1. Post conference
- Perawat primer malam dan perawat primer pagi serta
Uraian Tugas :
pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi :
a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
ruang rawat.
b. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan
51
tenaga lain sesuai kebutuhan dan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
c. Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawatan
ketentuan/standar.
e. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara
52
n. Mengelompokan pasien dan mengatur penempatannya di ruang
selanjutnya.
t. Mengadakan kerjasama yang baik dengan kepala ruang yang
ketenangan.
v. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
w. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan makanan
diitnya
x. Memelihara buku register dan berkas catatan medik.
y. Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksanaan
53
kegiatan asuhan keperawatan, serta kegiatan lain di ruang
rawat.
meliputi :
telah ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan
ruang rawat.
diperlukan.
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
sosial di masyarakat
7. Membuat jadwal perjanjian klinik.
8. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.
9. Bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
sakit.
10. timbang terima
11. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
54
12. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.
13. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama ia dinas.
14. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang
sosial di masyarakat.
19. Membuat jadual perjanjian klinik.
20. Mengadakan kunjungan rumah.
21. Melaksanakan sentralisasi obat.
22. Mendampingi visite.
23. Melaksanakan ronde keperawatan bersama dengan kepala ruangan dan
RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung tentang evaluasi kerja yaitu
waktu. Perawat tersebut hanya melakukan observasi bila ada perawat lain
3. Pengarahan (Actuating)
a. Pemberian motivasi kerja oleh pimpinan
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan E1 RSUD. Dr.
55
yaitu menurut kepala ruangan sebagai pemimpin di ruang E1 kepala
hanya mengandalkan satu orang saja, selain itu kepla ruang E1 RSUD.
belajar.
b. Pengaturan waktu kerja atau managemen waktu
Menururt kepala ruangan E1 RSUD. Dr.A.Dadi Tjokrodipo Bandar
56
untuk penulisan resep pada saat visite dokter selalu dilakukan
d) Dengan Satpol pp
57
e) Dengan Cleaning Service
Hubungan perawat dengan cleaning service efektif, dan saling
menghargai.
f) Dengan Mahasiswa Praktek
Hubungan perawat dengan mahasiswa berjalan baik. Dari hasil
menyebabkan perselisihan.
e. Manager melaksanakan supervise keperawatan kepada bawahan
Menurut kepala ruangan E1 RSUD. Dr.A.Dadi Tjokrodipo Bandar
4. Pengawasan (Controling)
a. Kegiatan audit terhadap suatu kejadian atau masalah keperawatan
Hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan E1 RSUD.
terhadap karyawannya
b. Mekanisme penjaminan mutu asuhan keperawatan di ruangan
Dirunag E1 RSUD. Dr.A.Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Sudah
58
standar
c. Kedisiplinan tenaga yang ada (punishment dan reward)
Dirunag E1 RSUD. Dr.A.Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Sudah ada
menjadi TKS
59
2 S-1 Keperawatan 7
3 S-1 Keperawatan + 4
Ners
4 D-3 kebidanan 1
Total 14
Non keperawatan
c. Kebutuhan Tenaga
Jumlah tenaga yang diperlukan tergantung dari jumlah klien dan
60
Menghitung tingkat ketergantungan klien berdasarkan pada pengkajian
yang dilakukan pada tanggal 12 Juli 2017 dengan hasil sebagai berikut :
Jumlah Pasien
Klasifikasi pasien Pagi
Total care 2 2 x0,36= 0,72
Partial care 2 2 x0,27= 0,54
Minimal care 4 4 x0,17= 0,68
Total 8 1,94 (2)
ruangan 1 orang).
61
Dinas pagi :4 orang
Jumlah : 4 orang
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 13 Juli 2017
orang).
62
Perawat
Lemari Buah 2 Baik
Kipas Angin Plastik Buah 2 Baik
Kipas Angin Turnado Buah 2 Baik
Meja Komputer Buah 2 Rusak
Komputer + CPU + Printer Set 1 Rusak
Loker 21 Pintu + 10 Pintu Buah 1 Baik
Mik Set 1 Baik
Ampli Player Set 1 Baik
Pemadam Kebakaran Set 1 Baik
Iphone Unit 1 Baik
Kursi Pegawai Buah 5 Baik
Kursi Panjang Penunggu Buah 2 Baik
Pasien
Tempat Sampah Besar Buah 4 Pecah
Tempat Sampah Medis Buah 2 Baik
Box Rongen Buah 1 Baik
Sterilisator Buah 1 Baik
Wastapel Buah 1 Baik
EKG + Troli Buah 1 Baik
Korentang Buah 1 Baik
Suction Buah 1 Baik
Nebulizer Buah 1 Baik
Tensi Dorong + Stetoskop Set 1 Baik
Tromol Kecil, Sedang, Besar Set 1 Rusak
Kursi Roda Buah 2 Baik
Berangkar Buah 1 Rusak
Baki Sedang Buah 1 Berkarat
Baki Besar Buah 2 Berkarat
Kom Sedang Buah 2 Baik
Kom Kecil Buah 2 Baik
Bengkok Buah 2 Baik
Set GB Set 1 Baik
2 Ruang Dokter
Lemari Buah 2 Baik
Kulkas Buah 1 Baik
AC Buah 1 Baik
Dispenser Buah 1 Baik
Sopa Buah 1 Baik
Meja Buah 2 Baik
Kursi Buah 4 Baik
Sirimpan Buah 1 Baik
3 Transisi/Isolasi wanita
Bed + matras Set 5 Baik
Meja pasien Unit 5 Baik
Kursi pasien Unit 5 Baik
63
Kipas angina Unit 2 Baik
Hexos Unit 1 Baik
Pispot Buah 2 Baik
Tiang infuse dorong Unit 1 Baik
Tiang infuse bad Unit 5 Baik Rusak 1
5 Dalam pria
Bed + matras Set 7 Baik
Meja pasien Unit 7 Baik
Kursi pasien Unit 7 Baik
Kipas angin Unit 2 Baik
Hexos Unit Rusak
Pispot Buah 1 Baik
Tiang infuse dorong Unit 5 Baik
Tiang infuse bad Unit 7 Baik Rusak
5
Pot urine Buah 1 Baik
6 Dalam Pria 2
Bed + matras Set 7 Baik
Meja pasien Unit 7 Baik
Kursi pasien Unit 7 Baik
Kipas angin Unit 2 Baik
Hexos Unit Rusak
Pispot Buah 2 Baik
Tiang infuse dorong Unit 4 Baik
Tiang infuse bad Unit 7 Baik Rusak
6
7 Ruang Transisi
Bed + matras Set 5 Baik
Meja pasien Unit 5 Baik
Kursi pasien Unit 5 Baik
Kipas angin Unit 2 Baik
Hexos Unit 1 Baik
Pispot Buah 2 Baik
Tiang infuse bad Unit 5 Baik
Sumber : Inventaris dan Kebutuhan alkes ruang ranap E1 tahun 2017
64
hasil observasi dan pengukuran yang dilakukan kelompok mengenai
ruangan dan fasilitas yang terdapat dimasing masing ruangan didapatkan bahwa:
penyebaran penyakit.
65
Jumlah Panjang Lebar Luas Hasil Standar
No. Nama Ruangan
TT rungan ruangan ruangan (luas : standar ruangan) jumlah TT
1 Transisi Pria 5 6m 4,8 m 30,7 m2 30,7 : 7,2 = 4,26 4 TT
2 Penyakit dalam 7 9,38 m 4,85 m 45,3 m2 45,3 : 7,2 = 6,2 m2 6 TT
wanita
3 Penyakit dalam 7 10 m 4,9 m 49 m2 49 : 7,2 = 6,8 m2 7 TT
pria
4 Penyakit dalam 7 9,4 m 5 m 47 m2 47 : 7,2 = 6,5 m2 6 TT
pria 2
5 Transisi wanita 5 6m 5 m 30 m2 47 : 7,2 = 4,1 m2 4 TT
Sumber : Kemenkes RI, 2012
Kesimpulan :
1. Ruang transisi standar Jumlah TT maksimal 4 TT, sedangkan di ruangan transisi wanitaada 5 TT.
2. Ruang dalam wanita standar Jumlah TT maksimal 6 TT, sedangkan di ruangan dalam wanita ada 7 TT.
3. Ruang dalam pria standar Jumlah TT maksimal 7 TT, sedangkan di ruangan dalam pria ada 7 TT.
4. Ruang bedah pria standar Jumlah TT maksimal 6 TT, sedangkan di ruangan dalam pria 2 ada 7 TT.
5. Ruang bedah wanita standar Jumlah TT maksimal 4 TT, sedangkan di ruang transisi wanita ada 5 TT.
Berdasarkan observasi dan hasil pengukuran diruang E1 dapat disimpulkan bahwa standar maksimal TT untuk ruang E1
adalah 27 TT sedangkan diruangan terdapat 31 TT hal ini yang menimbulkan ruangan tampak tidak rapih dan terlau padat
ditambah lagi didalam ruangan terdapat lemari dan berapa ruangan terdapat tabung oksigen dan dari hasil wawancara kepada
kepala ruangan dan keluarga pasien didaptkan hasil bahwa
66
b. Fasilitas untuk tenaga kesehatan
Fasilitas untuk petugas kesehatan terdiri atas 1 ruang nursing stasion yang
juga menjadi tempat saat Dokter Visit dan juga merupakan tempat
Perawat Primer menjadi satu disini maka komunikasi bisa berjalan baik
dengan optimal.
2. Seluruh perawat di ruang E1 sudah cocok dengan penerapan metode
tim.
3. Ruangan E1 belum memiliki Visi Misi Ruangan sehingga mahasiswa
tiga kali yaitu pagi jam 07:30, siang jam 14:00 malam jam 20:00 dan
67
Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh kelompok didapatkan
maksimal.
d. Penerimaan pasien baru
Dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh kelompok didapatkan
melakukan discharge planning pada pasien yang akan pulang dan dalam
buku laporan.
f. Supervisi
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala ruangan E1 yang
dengan baik.
4. Dokumentasi Keperawatan
Metode pendokumentasian
Metode pendokumentasian yang dilakukan diruang E1 RSUD.
68
Intervensi, Evaluasi) dengan bentuk format pendokumentasian yang
D. Analisa SWOT
Hasil Identifikasi Ruang E1 dengan pendekatan analisa SWOT :
g
1. Menggunakan 1. Metode perawat 1. Adanya mahasiswa 1.Terdapat sebagian
metode primer belum profesi Ners perawat yang belum
keperawatan optimal Universitas paham terkait
primer 2. Belum adanya visi Malahayati yang
metode keperawatan
2. Adanya dokter misi serta MOTO praktik di ruang E1
jaga yang siap ruangan 2. Adanya kerjasama primer
ketika ada 3. Kurangnya media yang baik antara 2.Adanya alkes yang
pasien baru informasi seperti rumah sakit dan berkarat
3. Memiliki SDM poster pencegahan mahasiswa profesi meningkatkan resiko
yang cukup penyakit menular ners untuk bekerja penyakit baru
kompeten dan 4. Ruang transisi sama dalam 3.Kurang nya
sebagian terletak membuat informasi terkait
berpengalaman berdampingan perencanaan penyakit menular
kerja >3 tahun dengan ruang metode
membuat keluarga
4. Larangan penyakit menular. keperawatan yang
69
merokok, 5. Ruang transisi dan cocok untuk kurang mengerti
meludah isolasi berada ruangan, tentang pencegahan
sembarangan dalam satu ruangan berkoordinasi penyakit menular
5. penunggu 6. Adanya fasilitas dalam penyediaan 4.Masih adanya anak
pasien hanya dan sarana media
<14 tahun yang
satu orang di pelayanan yang peneningkatan
saat jam besuk sudah tidak layak, pengetahuan, memasuki ruang
lebih dari dua seperti alkes yang berkoordinasi penyakit menular
orang di luar jam berkarat dan rusak tentang ruang 5.Pasien transisi
besuk pasien transisi/isolasi yang beresiko terinfeksi
terdapat di berada di ruang E1 penyakit menular
jendela.
E. Analisa Data
NO DATA Masalah
Perencanaan:
- Moto Ruangan Belum ada Belum adanya Moto
- Visi dan Misi
ruangan sebagai acuan
Berdasarkan hasil observasi belum ada
visi dan misi ruangan yang ada hanya keberhasilan pelayanan
visi misi rumah sakit
keperawatan diruangan
70
- Ruang transisi dan isolasi berada untuk pasien dengan
dalam satu ruangan
kondisi tertentu
- Pasien dengan kondisi tertentu
ditempatkan dalam ruangan yang sama
dengan pasien lain
F. Daftar masalah
1. Belum efektifnya metode perawat primer diruang E1
2. Perlunya ruang Isolasi untuk pasien dengan kondisi tertentu
3. Belum adanya Moto ruangan sebagai acuan keberhasilan pelayanan
keperawatan diruangan
4. Perlunya pengadaan sarana tambahan pendukung ruangan
SKORING
No Masalah Mg Su Mn Nc Af Total Prioritas
71
acuan keberhasilan
pelayanan
keperawatan
diruangan
Keterangan :
G. Prioritas masalah
1. Belum efektifnya metode perawat primer di ruang E1
2. Perlunya ruang Isolasi untuk pasien dengan kondisi tertentu
3. Perlunya pengadaan sarana tambahan pendukung ruangan
4. Belum adanya Moto ruangan sebagai acuan keberhasilan pelayanan
keperawatan diruangan
72
H. Alternatif Pemecahan Masalah
73
I. POA (PLAN OF ACTION)
Project pembaharuan Ruang Rawat Inap E1 RS. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Tahun 2017
WAKTU / PENANGGUNG
No MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN MEDIA
TEMPAT JAWAB
1 Belum efektifnya - Penyuluhan kepada Meningkatkan Kepala Ruang 21 Juli Literatur Mahasiswa Ners
metode perawat perawat tentang pengetahuan dan dan perawat 2017/Ruang dan surat
metode perawat
primer diruang menentukan Rawat Inap E1 Rawat Inap E1 permohonan
primer
E1 - Mengadakan survey metode pelayanan
perawat tentang ruangan yang
metode keperawatan
pelayanan yang tepat
tepat
- Berdiskusi dengan
karu tentang
perlu/tidak nya
mengganti metode
pelayanan
keperawatan
ruangan
74
WAKTU / PENANGGUNG
No MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN MEDIA
TEMPAT JAWAB
2 Belum adanya - Berdiskusi dengan Dengan adanya Ruang Rawat 21 Juli - Poster/ Mahasiswa ners
MOTO ruangan kepala ruangan dan MOTO Ruangan Inap E1 2017/Ruang banner
sebagai acuan
perawat tentang diharapkan Rawat Inap E1
keberhasilan
pelayanan MOTO yang tepat menjadi acuan
keperawatan di untuk ruangan pelayanan dalam
ruangan - Mengaplikasikan
suatu ruangan
hasil diskusi
kedalam media
- Memotivasi kepala
ruangan dan
perawat agar
menerapkan MOTO
sebagai acuan
pelayanan
75
WAKTU / PENANGGUNG
No MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN MEDIA
TEMPAT JAWAB
3. Perlunya ruang - Berdiskusi dengan Meningkatkan Perawat ruang 21 Juli Surat Mahasiswa profesi
Isolasi Untuk Kepala ruangan pengetahuan Rawat Inap E1. 2017/Ruang Permohonan ners
tentang perlunya
Pasien dengan tentang Pre / Post Rawat Inap E1
ruang isolasi untuk
kondisi tertentu kondisi pasien Conference
tertentu Memberikan
- Memilih salah satu
ruangan untuk contoh tentang
dijadikan ruang Pre /Post
isolasi Conference
- Berdiskusi dengan
perawat tentang
kondisi pasien
tertentu yang berhak
ditempatkan
diruang isolasi dan
alasannya
76
WAKTU / PENANGGUNG
No MASALAH KEGIATAN TUJUAN SASARAN MEDIA
TEMPAT JAWAB
4 Perlunya - Menyediakan media Untuk menunjang Kepala Ruang 21 Juli Poster dan Mahasiswa Ners
pengadaan sarana informasi guna pelayanan yang dan perawat 2017/Ruang Surat
menambah
pendukung lebih optimal dan Rawat Inap E1 Rawat Inap E1 permohonan
pengetahuan tentang
ruangan pencegahan meningkatkan
penyakit menular pengetahuan
- Berdiskusi dengan
kepala ruangan pasien dan
tentang perlunya keluarga
diadakannya
brancart sebagai
saran transport
pasien
- Berdiskusi dengan
kepala ruangan
tentang pengadaan
alat kesehatan yang
layak dan tidak
berkarat
77
78