PASIEN DATANG KE RS
Sendiri/ bisa jalan/ tak bisa jalan/ dengan alat bantu
Dibawa oleh keluarga ya/ tidak .
Dibawa oleh orang lain ya/ tidak ..
II Subjektif
Anamnesis
III Objektif
1. Status Presens
Kesadaran : somnolen, GCS 10
Tekanan darah : 167/108mmHg
Nadi : 118x/menit
Pernafasan : 34x/menit
Suhu : 38,2oC
Kepala : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher : tidak tampak perbesaran tiroid
Dada : pergerakan dada simetris
Jantung : BJ I-II reguler, murmur -, gallop -
Paru : ronki +/+ wheezing -/-
Perut : bising usus +, supel
Alat Kelamin : tidak dilakukan
2. Status Psikikus
Proses pikir : tidak dapat dinilai
Perasaan hati : tidak dapat dinilai
Tingkah laku : tidak dapat dinilai
Ingatan : tidak dapat dinilai
Kecerdasan : tidak dapat dinilai
3. Status Neurologikus
A. Kepala
Bentuk : normosefal
Nyeri tekan : negatif
Simetris : simetris
Pulsasi : tidak dilakukan
B. Leher
Sikap : tidak ada pembesaran
Pergerakan : rotasi +/+, flexi +/+
Kaku kuduk : negatif
kanan kiri
NI
Subjektif Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
Dengan bahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
NII
Tajam penglihatan Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Lapangan penglihatan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Melihat warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
NIII
Ptosis Negatif Negatif
Pergerakan bulbus Normal pada kedua mata Normal pada kedua mata
Strabismus Negatif Negatif
Nystagmus Negatif Negatif
Exophtalmus Negatif Negatif
Besar pupil 3mm 3mm
Bentuk pupil Bulat, isokor Bulat, isokor
Refleks sinar RCL +, RCTL + RCL +, RCTL +
Refleks konversi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks konsnsuil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Melihat kembar Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
NIV
Pergerakan mata (ke Normal Normal
bawah - keluar)
Sikap bulbus Normal Normal
Melihat kembar Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
NV
Membuka mulut Pasien dapat membuka mulut
Mengunyah Tidak dapat dinilai
Menggigit Tidak dapat dinilai
Refleks kornea Tidak dilakukan
Sensibilitas Tidak dapat dinilai
NVI
Pergerakan mata ke Normal Normal
lateral
Sikap bulbus Normal Normal
Melihat kembar Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
NVII
Mengangkat alis Simetris
Mengerutkan dahi Simetris
Menutup mata Pasien dapat menutup kedua mata
Memperlihatkan gigi Tidak dapat dinilai
Bersiul Tidak dapat dinilai
Pengecapan Tidak dilakukan
NVIII
Detik arloji Tidak dilakukan
Suara berbisik Tidak dapat dinilai
Weber Tidak dilakukan
Rinne Tidak dilakukan
NIX
Pengecapan lidah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
belakang
Sensibilitas
Pharynx
NX
Arcus pharynx Simetris kiri kanan
Bicara Hanya suara mengerang/ suara tidak jelas
Menelan Baik. Tidak keselak.
NXI
Otot SCM Kontur otot: atrofi -/-, fasikulasi -/-, nyeri tekan -/-, atoni -/-
Kekuatan 2/4
Otot trapezius Posisi bahu simetris, nyeri tekan -/-, hipotoni -/-, kekuatan 5/5
NXII
Inspeksi ---Tidak dapat dinilai---
Pergerakan lidah
Tremor lidah
Kekuatan lidah
CT-Scan otak
Kesan: infarc serebri parietal kiri dengan kortikal atropi serebri dan dilatasi ringan sistem
ventrikel
IV RINGKASAN
6. Subjektif : Pasien seorang wanita 45 tahun datang dihantar keluarga ke IGD RSUD
Cengkareng dengan keluhan utama penurunan kesadaran 3 jam SMRS. 4 hari SMRS pasien
mengeluh sesak dan kesemutan di tungkai kanan yang menjalar ke lengan kanan. Di sertai mual
dan demam, BAB BAK dalam batas normal. 1 hari SMRS, kondisi pasien makin memberat
sehingga pasien tiba-tiba jatuh karena lemas seluruh tubuh, ditambah penurunan kesadaran. Ada
mual muntah, muntahnya keluar cairan lambung aja, adanya demam, tidak ada nyeri kepala.
Riwayat trauma disangkal, waktu jatuh akibat lemas-tidak terbentur kepala. BAK dan BAB
pasien tidak ada keluhan. Ini merupakan kali kedua pasien terkena keluhan seperti ini. Menurut
keluarga pasien, kali pertama keluhan timbul 2 tahun yang lalu, dan pasien menjadi lemah
sebelah kiri badan. Setelah pengobatan, tangan kiri pasien kembali kuat, namun tungkai kiri
masih agak lemah. Pasien ada riwayat penyakit DM dan hipertensi sejak 3 tahun yang tidak
dikontrol baik.
V DIAGNOSIS
Diagnosa klinik : Stroke non hemoragik, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Edema paru
Diagnosa topik : Infarc serebri parietal kiri
Diagnosa etiologik : Diabetes Mellitus
VI RENCANA TERAPI
1. Aspilet 1x 80mg
2. Ondansentron 1 x 8mg
3. Gemfibrozil 1x300mg
4. Paracetamol 3x500mg
5. Ceftriaxone 2x1gr
6. Ondansentron 3x4mg
7. Pantoprazole
8. Pct drip 3x1
9. Imipenem 3x1gr
10. Monitor tekanan darah
11. Diet rendah karbohidrat dan rendah sodium
12. Konsul fisioterapi
VII FOLLOW UP
Tanggal 12 Juli 2017
S: keluhan sembuh, anggota gerak telah bisa digerakkan tanpa rasa nyeri otot dan lemas
O: Elektrolit: Na 1.33, K 4.5 Cl 103
A: Hemiparesis duplex pada SNH berulang
P: Lanjutkan pengobatan