Anda di halaman 1dari 162

362 .

11
Ind
p

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR


DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2012
362.11
Ind
p

PEDOMAN

PELAKSANAAN MANAJEMEN

PU,SKESMAS

DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR

DIREKTORAT JENDERAl BINA UPAYA KESEHATAN

KEMENTERIA'N KESEHATAN RI

2012
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
362.11 Indonesia. Departemen Kesehatan Rio Direktorat Jenderal
Ind Bina Kesehatan Masyarakat.
p Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas,-- Jakarta :
Departemen Kesehatan, 2006
I. Judul 1. COMMUNITY HEALTH SERVICES-PLANNING
Cetakan Kedua Tahun 2012
------~==---------------------- - ----

KATAPENGANTAR

Pembangunan kesehaian adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap individu agar terwujud derajat kesehatan masyaro:kat yang setinggi-tingginya
Dalam kenyataan, banyak target pembangunan kesehatan meletakkan peran pelayanan
kesehatan dasar khususnya Puskesmas untuk menampilkan kinerjanya secara optimal. Akan
tetapi ternyata masih banyak Puskesmas yang belum mampu berperan secara memuaskan
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, menduKung tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tinginya. Bertolak pada kondisinya tersebut, maka perlu dilaklikan
penguatan penyelenggaraan Puskesmas dimana salah satu pondasinya adalah pelaksanaan
manajemen Puskesmas baik dan tingkat perencanaan. lokakarya mini sampai dengan periilaian
kine~a dalam upaya mengembangkan rungsi Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan dan
pembangunan kesehatan di wilayahnya.

Dalam mendukung penguatan manajemen Puskesmas maka rumusan manajemen


Puskesmas yang tertuang dalain 3 (tiga) dokumen antara lain Perencanaan, Lokakarya mini
serta Penilaian Kinerja Puskesmas. saat ini kami satukan untuk memperlludah dalam
pembelajarannya. Selanjutnya dokumen ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi semua
pihak termasuk Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan melalui Puskesmas. .

Jakarta, November 2012


Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar

dr. HR. Dedi Kuswenda, MKes


362.11
Ind
p
DAFTARISI
HAl

DAFTARISI

BABI PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG 1

B. TUJUAN DAN MANFAAT 4

C. PENGERTIAN 5

D. RUANG L1NGKUP 5

BAB II MEKANISME PERENCANAAN TINGKAT PUSKEMAS 7

BAB III TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

A. Tahap Persiapan 11

B. Analisa Situasl 12

C. Tahap Penyusunan Rencana Us ulan Kegiatan (RUK) 14

D. Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) 33

BABIV Dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Da'iam Proses 37

Perencanaan Tingkat Puskesmas

BABV PENUTUP 41

DAFTAR LAMPIRAN

Format 1 Data Wilayah dan Fasilitas Pelayanan

Format 2a Data Ketenagaan

Format 2b Data Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai

Format 2c Data Keadaan Pera/atan Kesehatan

Format 2d Data Pembiayaan Puskesmas

Format 2e Data Keadaan Sarana Prasarana Kesehatan

Format 3 Data Peran Serta Masyarakat

Format 4 Data Penduduk dan Sasaran program

Format 5 Data Sekolah

Format 6 Data Kesehatan Lingkungan

Format 7 Data Jumlah Kematian

Format 8 Data Jumlah Kunjungan

Format 9 Sepuluh Penyakit Terbanyak

Format 10 Data Kejadian Luar Biasa (KLB)

Format 11 Cakupan Program Pelayanan Kesehatan

Format 12 Hasil survey

Lampiran 13
Contoh Fish bone (Diagram tulang ikan)

Lampiran 14
Contoh Pohon Masalah
BAB I

PEN!OAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya . Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan Ikemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata
pertama .

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari


Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembang-an .
Upaya Kesehatan Waj ih merupakan upaya kesehatan yang
dilaksanakan oleh seluruh Puskesmas di Indonesia . Upaya ini
memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan melalui peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan
global maupun nasional.

Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi


Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan

Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan


Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan
Upaya Kesehatan Pengembangan adalah upaya kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan
Puskesmas.

Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan bersama Dinas


Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan
dari masyarakat melalui perwakilan masyarakat dalam bentuk
Badan Penyantun Puskesmas/Konsil Kesehatan Kecamatan (bagi
yang sudah terbentuk). Apabila Puskesmas belum mampu
menyelenggarakannya, tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat,
maka Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota wajib menyelenggarakan
nya. Upaya Kesehatan Pengembangan , antara I,ain : Upaya
Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya
Kesehatan Kerja, Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya
Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata , Kesehatan Usia Lanjut,
Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan
Masyarakat, dan sebagainya .

Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya


pencatatan-pelaporan tidak termasuk pilihan karena merupakan
pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Wajib dan
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun perawatan
kesehatan masyarakat merupakan bag ian integral dari berbagai
upaya pelayanan yang ada, sehingga diharapkan pelayanan
Puskesmas bersifat menyeluruh.
Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat
upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut
di atas yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya


kesehatan pengembangan harus menerapkan azas
penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu yaitu azas
pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,
keterpaduan dan rujukan.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka


Puskesmas harus melaksanakan manajemen dengan baik .
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan luaran
Puskesmas secara efektif dan efisien . Manajemen Puskesmas
tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
serta pengawasan dan pertanggungjawaban . Seluruh kegiatan di
atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan .

Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah


kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan
penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun
agar Puskesmas mampu melaksanakann ya secara efisien, efektif
dan dapat dipertanggung,jawabkan. Diharapkan buku ini dapat
digunakan sebagai salah satu pedoman dalam penyusunan
perencanaan di Puskesmas.

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan manajemen di
Puskesmas dalam menyusun perencanaan kegiatan
tahunan berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya .

b. Tujuan Khusus
\) Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masa'lah
kesehatan masyarakat.
2) Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
setelah diterimanya alokasi sumber daya untuk
kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.

2. MANFAAT
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif
dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkar.
b. Perenca naan memu dahkan pengawasan dan
pertanggu ngjawaban.
c. Peren anaan dapat mempertim ban gkan hambatan,
du kungan dan potensi yang ada .
c. PENGERTIAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang urut yang
harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan
sumberdaya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya
gluna.

Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses


penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang
akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk mengatasi
masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.

D. RUANG LlNGKUP
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan
yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib, Upaya
Kesehatan Pengembangan dan upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun O'leh Puskesmas sebagai Rencana
Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya.

Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap


yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap Analisa Situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
BAB II

MEKAN,ISME

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat


Puskesmas adalah dengan menyusun Rencana Usulan Keg,iatan
yang meliputi Usulan Kegiatan Wajib dan Usulan Kegiatan
Pengembangan .

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas harus


memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku baik secara
global, nasional maupun il kajian data
daerah sesuai dengan has1
dan informasi yang tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu
mempertimbangkkan masukan dari masyarakat melalui Konsil
Kesehatan Kecamatanl Badan Penyantun Puskesmas. Rencana
Usulan Kegiatan harus dilengkapi pula dengan usulan pembiayaan
untuk kebutuhan rutin, sarana, prasarana dan operasional
Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK tahun mendatang
(H+1). Penyusunan RUK tersebut disusun pada bulan Januari
tahun berjalan (H) berdasarkan hasH kaj ian pencapaian kegiatan
tahun sebelumnya (H-1), dan diharapkan proses penyusunan RUK
telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir bulan Januari
tahun berjalan (H).

Rencana Usulan Kegiatan yang telah disusun dibahas di dinas


kesehatan kabupaten/kota, diajukan ke Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota melalui dinas kesehatan kabupaten/kota .

Selanjutnya RUK Puskesmas yang terangkum dalam usulan dinas


kesehatan kabupaten/kota akan diajukan ke DPRD untuk
memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan politis .

Setelah mendapat persetujuan dari DPRD, selanjutnya diserahkan


ke Puskesmas melalui dinas kesehatan kabupaten/kota.
Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui tersebut,
Puskesmas menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan. Sumber
pembiayaan Puskesmas selain dari anggaran Daerah (DAU) adalah
dari Pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang dialokasikan
melalui dinas kesehatan kabupaten/kota. RPK disusun dengan
melakukan penyesuaian dan tetap mempertimbangkan masukan
dari masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan, olehkarena RPK yang
disusun adalah persetuj uan atas RUK tahun yang lalu (H-1), alokasi
yang diterima tidak selalu sesuai dengan yang diusulkan, adanya
perubahan sasaran kegiatan, tambahan anggaran (selain DAU) dan
lain-Iainnya. Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari
tahun berjalan, dalam forum Lokakarya Mini yang pertama.

Untuk memudahkan pemahaman terhadap mekanisme


Perencanaan Tingkat Puskesmas, dapat dilihat pada alur berikut
Inl:
Pemda Kabupatenl Kota
Penyandang Dana Lain

- --
t ..
Dinas Kesehatan
.-_---l ..-... . . ... . . . . ... . . . . . __. ..

Upaya
r=
Kesehatan Rencana Usulan
t-- Rencana Rencana

Wajib Usulan Kegiatan


Pelaksanaan Tahunan

~
~ Kegiatan ~ yang telah ~ l-t
Kegiatan Puskesmas

Upaya t--
H+1 disetujui I

Kesehatan I
pengemb~~~~n . _ l~:~:a,,: . ' _.__ ' Januar; H+1
................ ............ 1.......................................................................

Masyarakat
Konsil Kesehatan KecamatanJ Badan Penyantun Puskesmas
I

BABin

TAHAP PENYUSUNAN

PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas dilakukan melalui 4


(em pat) tahap sebagai berikut :

A. TAHAP PERSIAPAN
Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas yang terlibat dalam
proses penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas agar
memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk
melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Tahap ini dilakukan
dengan cara :
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan
Tingkat Puskesmas yang anggotanya terdiri dari staf
Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas kepada tim agar dapat
memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan
Perencanaaan Tingkat Puskesmas.
3. Puskesmas mempelajari kebijakan dan pengarahan yang
telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota,
Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan.

B. TAHAP ANALISIS SITUASI

Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai


keadaan dan permasalahan yang dihadapi Puskesmas melalui
proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang telah
disusun oleh Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan
data. Ada 2 (dua) ke1lompok data yang perlu dikumpulkan yaitu
data umum dan data khusus .

1. Data Umum :
a) Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan (Format-1)
Data wilayah mencakup tuas wilayah, jumlah desaf
dusunf RTf RW, jarak desa dengan Puskesmas, wa'ktu
tempuh ke Puskesmas . Dataini dapat diperoleh di kantor
Kelurahanf Desa atau Kantor Kecamatan.
b) Data Sumber Daya
Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa, mencakup:
1) Ketenagaan (Format - 2a)

2) Obat dan bahan habis pakai (Format - 2b)

3) Peralatan (Format - 2c)

4) Sumber pembiayaan yang berasal dari pemerintah

(Pusat dan Daera'h), masyarakat, dan sumber


lainnya (Format - 2d)
5) Sarana dan prasarana. antara lain gedung, rumah
dinas, komputer, mesin tik. meubelair. kendaraan
(Format - 2e)

c) Data Peran Serta Masyarakat (Format - 3)


Data ini mencakup jumlah Posyandu, kader, dukun bayi
dan tokoh masyarakat.
d) Data Penduduk dan Sasaran Program ( Format - 4)
Data penduduk dan sasaran program mencakup : jumlah
penduduk seluruhnya berdasarkan jenis kelamin,
kelompok umur (sesuai sasaran program), sosio ekonomi
pekerjaan, pendidikan, keluarga miskin (persentase di
tiap desal kelurahan). Data ini dapat diperoleh di kantor
Kelurahanl Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi
sasaran di Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota.
e) Data sekolah ( Format - 5)
Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan
setempat, mencakup jenis sekolah yang ada, jumlah
siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,
jumlah guru UKS , dll.
f) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas
(Format- 6)
Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat,
tempat pembuatan makananl minuman, tempat-tempat
umum , tempat pembuangan sarnpah, sarana air bersih,
jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.

2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)


a) Status Kesehatan terdiri dari :
data kematian (Format -7),
Kunjungan Kesakitan (Format - 8),
Pol a Penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang
ditemukan (Format - 9).
b) Kejadian Luar Biasa (Format - 10), dapat dilihat pada
Laporan W1 (Simpus).
c) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun
terakhir di tiap desa/ kelurahan, dapat dilihat dari
Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (Format - 11).
d) Hasil survey (bila ada), dapat dilakukan sendiri oleh
Puskesmas atau pihak lain (Format - 12).

C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN


(RUK)
Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan bertujuan untuk
mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada
periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih
bermasalah.
c. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan
kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
Puskesmas.

Penyusunan Rencana Usulan Kegiatanini terdiri dari 2 (dua)


langkah, yaitu Analisa Masalah dan penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan.
1. Analisa Masalah
Analisa masalah dapat dilakukan melalui kesepakatan
kelompok Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas

dan Konsill Kesehatan Kecamatanl Badan Penyantun


Puskesmas melalui tahapan :
a) Identifikasi masalah,
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan
kenyataan. Identifikasi masalah dilaksanakan dengan
membuat daftar masalah yang dikelompokkan menurut
jenis program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber
daya.

Contoh tabel identifikasi masalah


No Program Target Pencapaian Masalah
1
2
3
4
5
Dst

b) Menetapkan urutan prioritas masalah


Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi
masalah secara sekaligus, ketidak tersediaan teknologi
atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah
lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas dengan
jalan kesepakatan tim . Bila tidak dicapai kesepakatan
dapat ditempuh dengan menggunakan kriteria lain.
Dalam penetapan urutan prioritas masalah dapat
mempergunakan berbagai macam rnetode seperti kriteria
matriks, MCUA, Hanlon, CARL dsb . Penetapan
penggunaan metode tersebut diserah kan kepada
masing-masing Puskesmas.

Contoh Kriteria matr'iks .


Masing-masing kriteria ditetapkan dengan nilai 1 - 5.
Nilai semakin besar jika tingkat urgensinya sangat
mendesak, atau tingkat perkembangan dan tingkat
keseriusan semakin memprihatinkan apabila tidak
diatasi . Kemudian kalikan tingkat urgensi (U) dengan
tingkat perkembangan (G) dan tingkat keseriusan (S) .
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian
yang paling besar dari ketiga hal tersebut dan disusun
dalam bentuk matriks.

~
Masalah Masalah Masalah Masalah
Kriteria 1 2 3 4
Tingkat Urgensi (U)

Tingkat Keseriusan (S)

Tingkat Perkembangan (G)

UXSXG

Penggunaan kriteria penilaian tidak harus terpaku pada


contoh di atas, akan tetapi dapat disesuaikan dengan
tingkat pemahaman petugas, situasi dan kondisi
setempat.

c) Merumuskan masalah
Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena
masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana
masalah itu terjadi dan bila mana masalah itu terjadi
(what, who, when, where and how).

d) Mencari akar penyebab masalah


Mencari akar masalah dapat dilakukan antara lain
dengan menggunakan metode:
1) diagram sebab akibat dari Ishikawa (disebut juga
diagram tulang ikan karena digambarkan
membentuk tulang ikan),
2) pohon masalah (problem trees)

Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :


I) Input (sumber daya) : jenis dan jumlah alat, obat,
tenaga serta prosedur kerja manajemen alat, obat
dan dana.
2) Proses (Pelaksana kegiatan) : frekwensi, kepatuhan
pelayanan medis dan non medis.
3) Lingkungan.

Kategori yang dapat digunakan antara lain adalah :


I) man, money, material, methode
2) apa, bagaimana, mengapa, dimana

Penyebab masalah agar dikonfirmasi dengan sumber


data primer (survey) dan data sekunder yaitu SP2TP
(kartu pasien, buku register, LPLPO, dsb) ataupun data
lainnya.
Contoh:
1. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan
diagram sebalb akibat dari Ishikawa ( f ish bone).
Masalah:
Cakupan persalinan tenaga kesehatan rendah .
LanQikah-langkah :
)- Tuliskan "masalah" pada bagian kepala ikan .
~ Suat garis horizontal dengan anak panah
menunjuk ke arah kepala ikan.
>- Tetapkan kategori utama dari penyebab .
~ Suat garis dengan anak panah menunjuk ke
gar'is horizontal.
~ Lakukan "brainstorming" (curah pendapat) dan
fokuskan pada masing-masing kategori.
~ Setelah dianggap cukup, dengan cara yang
sama lakukan untuk kategori utama yang lain.
~ Untuk masing-masing kemungkinan penyebab ,
coba membuat daftar sub penyebab dan
letakkan pada cabang yang lebih keci l.
y Setelah semua ide! pendapat dicatat, lakukan
klarifikasi (data) untuk menghilangkan duplikasi,
ketidaksesuaian dengan masa'lah, dll.

Yang perlu diperhatikan :


Fishbone diagram hanya menggambarkan
tentang kemungkinan suatu penyebab, bukan
fakta! penyebab yang sesungguhnya, untuk itu

diperl'ukan pengumpulan data untuk


memastikannya.
Efek (masalah) perlu diidentifikasi dan dipahami
dengan j8'las sehingga tidak terjadi kerancuan
dalam mencari kemungkina n penyebabnya .
Alat ini merupakan cara terbaik untuk
mengidentifikasi kemungk,i nan penyebab
secara terfokus sehingga dapat dihindari
kemungkinan terlewatnya penyebab yang
penting yang mungkin terjadi .
Pastikan bahwa setiap anggota tim dapat terlibat
secara penuh dalam proses penyusunan
fishbone diagram tersebut.
-Q)
s:::::
0 c::
.c CO
..c: Cl
.-
f/)
c::
-

U.
ca ~
::l

::ca Cl
....Jc::
.-
~
..c:
~
"'0
f/) 0
~
~
c
ca ~
...ca

"'0

.c CO
:;: c::
ca CO
.c C
ca
.c
Q)

E
f/)
....

~
~

ca
J
=
c:

C')
~
ca ~
C

2. Mencari penyebab masalah dengan menggunakan


"pohon masalah (problem trees)"
Langkah-Iangkah :
~ Tuliskan masalah pada katak di, puncak pahan
masalah.
~ Suat garis panah vertika l menuju katak tersebut.
~ Tetapkan kategori utama dari penyebab dan
tuliskan pada katak di bawahnya dengan arah
panah menuju ke katak masalah.
~ Lakukan "brainstorming" (curah pendapat) dan
fakuskan pada masing-masing kategori.
~ Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama
lakukan untuk ketegari utama yang lain.
~ Untuk masing-masing kemungkinan penyebab,
caba membuat daftar sub penyebab danletakkan
pada katak yang ada di bawahnya .
~ Setelah semua pendapat tercatat, lakukan
klarifikasi data untuk menghilangkan duplikasi,
tidak sesuai dengan masalah, dll.

~ D

t o

-(J)
Q)
Q)
L
I cu
'u;
E
::::s
c
Q)
cu
.c :iE
0
L

a..
.s::::
CO

CO

(J)
CO
~
c::
D
0
.s::::
0
a.. []
I

e) Menetapkan cara-cara pemecahan masalah


Untuk menetapkan cara pemecahan
masalah dapat dilakukan dengan
kesepakatan di antara anggota tim. Bila tidak
terjadi kesepakatan dapat digunakan kdteria
matriks. Untuk itu harus dicari alternatif
pemecahan masalahnya.

Contoh tabel Cara Pemecahan Masalah

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan Ket


Masalah Masalah Pemecahan Masalah
Masalah terpilih
1
2
3
4
5
6 I

dst

Brain storming (curah pendapat)

Adalah suatu metode untuk dapat membangkitkan ide! gagasan!

pendapat tentang suatu topik atau masalah tertentu dari setiap

anggota tim dalam periode waktu yang sing kat dan bebas dari

kritik.

a. Manfaat dari brain storming adalah untuk:


1) Mendapatkan 'ide!pendapat/gagasan sebanyak-banyaknya
2) Pengembangan kreatifitas berpikir dari anggota tim
3) Memacu keterlibatan seluruh peserta (anggota tim)
b. Tipe:
1) Terstruktur, tiap anggota tim menyampaikan ide/ gagasan
bergiliran.
2) Tidak terstruktur, tiap peserta yang mempunyai ide/
gagasan dapat langsung menyampaikannya .

c. Langkah-Iangkah:
1) Tetapkan suatu topik/ masalah sejelas mungkin .
2) Beri waktu beberapa saat kepada anggota untuk memahami
dan memikirkannya.
3) Tetapkan waktu yang akan digunakan untuk curah pendapat,
misalnya 30-45 menit.
4) Anggota tim menyampaikan ide/gagasan/pendapat (secara
terstruktur atau tidak terstruktur).
5) Apabila terdapat beberapa anggota yang mendominasi,
gunakan curah pendapat terstruktuf sehingga sel,uruh
anggota mempunyai kesempatan yang sama. Bila yang
dipilih secara terstruktur, anggota yang tidak menyampaikan
pendapat pada gilirannya harus mengucapkan "Pass", dan
kesempatan diber,ikan pada anggota berikutnya.
6) Beri dorongan/rangsangan agar anggota berani
memberikan/mengajukan pendapat.
7) Selama brainstorming berjalan, tidak dibenarkan
menanggapi pendapat anggota yang sedang berbicara. Bila
ini terjadi, pimpinan sidang harus segera menegur dengan
kata-kata : " no comment please"
8) Tuliskan setiap ide/gagasan tersebut pada flipchart/papan
tulis sehingga dapat dilihat oleh seluruh anggota.

9) Teruskan brainstorming sampai waktu yang telah ditetapkan


habis.
10) Lakukan klarifikasi, hilangkan sesuatu yang menyimpang
dari topik atau dupl:ikasi yang terjadi.
11) Buat list pendek yang sangat dekat /berhubungan dengan
topik yang dibahas.

2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan meliputi
upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan dan upaya kesehatan penunjang,
yang meliputi :
a) Kegiatan tahun yang akan datang (meliputi
kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan
program hasll analisis masalah).
b) Kebutuhan Sumber Daya berdasarkan
ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun
sekarang .
c) Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan
sumber daya yang dibutuhkan ke dalam format
RUK Puskesmas.

Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk


matriks dengan memperhatikan berbagai kebijakan
yang berlaku, baik kesepakatan global, nasional,
maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada
sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas.
2.1 . Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Wajib
a) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan
Upaya Kesehatan Wajib ke dalam matriks
Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Wajib
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan sumberdaya Indikator Sumber
Kesehatan Dana Alat Tenaga keberha pembia
silan yaan

1 Prom. Kes.

I
2 Kes. Lingk

3 KIA & KB I

II
I
4 Gizi Masy.

5 P2M

6 Pengobatan

Catatan:
Kegiatan diisi dengan kegiatan dari paket program yang diusulkan dalam upaya mencapai tujuan program.
Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan program
Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan dicakup dalam kegiatan
Target adalah jumlah bagian dari sasarani area yang akan diberikan pelayanan oleh Puskesmas dihitung
berdasarkan faktor koreksi kondisi geografis, jumlah sumber daya dan target pasar serta pencapaian tahun lalu
Besar biaya mengacu pada peraturan daerah yang ada
Sumber pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta, masyarakat atau pendapatan fungsional Puskesmas
b) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan
Upaya Kesehatan Wajib
Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan
Wajib diajukan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota untuk mendapat
pembahasan pembiayaannya . Apabila
sumber pembiayaan berasal dari non
pemerintah maka diusulkan kepada institusi
yang bersangkutan.

c) Waktu penyusunan Rencana Usulan


Kegiatan
Jadwal penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan dilaksanakan dengan
memperhatikan siklus perencanaan
kabupaten/ kota, yaitu jadwal pembahasan
yang dilakukan kabupaten/ kota sehingga
RUK tersebut harus sudah selesai atau
sudah diterima oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sebelum dilakukan
pembahasan, demikian pula dengan
Rencana Usulan Kegiatan untuk mitra kerja
Puskesmas.

2.2 Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan


Pengembangan
a) Identifikasi Upaya Kesehatan Pengembangan
Telah disebutkan bahwa Upaya Kesehatan
Pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang telah ada atau dapat
berupa inovasi yang dikembangkan sesuai dengan
permasalahan kesehatan yang terjadi di wi'l ayah
kerja Puskesmas.

Apabila Puskesmas mempunyai kemampuan,


identifikasi masalah dapat dilakukan bersama
masyarakat (Konsil Kesehatan Kecamatan I Badan
Penyantun Puskesmas) melalui pengumpulan data
secara langsung di lapangan (Survey Mawas Diri).
Tetapi apabila kemampuan tersebut tidak dimiliki
oleh Puskesmas, maka identifikasi dilakukan
me'lalui kesepakatan kelompok (Delbecq
Technique) oleh petugas Puskesmas dengan
melibatkan Konsil Kesehatan Kecamatanl Badan
Penyantun Puskesmas (Iihat langkah analisis
masalah).

Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan muncul


usulan Puskesmas yang sang at beragam . Deng.an
pertimbangan kondisi sumber daya yang ada, baik
tenaga , sarana maupun biaya, maka perlu dibuat
penyusunan prioritas .
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggara
kan upaya kesehatan pengembangan tersebut
tetapi telah menjadi kebutuhan masyarakat
setempat maka dinas kesehatan kabupateni kota
yang wajib menyelenggarakannya.

Catatan:
Survey Mawas Oiri adalah kegiatan pengumpulan data untuk
mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi, serta potensi yang
dimiliki untuk mengatasi masalah tersebut. Tahapannya dimu'lai dari
pengumpulan data primer dan data sekunder, pengolahan dan
penyajian data masalah dan potensi yang ada .
Oelbecq Technique adalah perumusan dan identifikasi potensi melalui
sekelompok orang yang memahami masalah tersebut. Tahapan
pelaksanaannya dimulai dengan pembentukan tim, menyusun daftar
masalah, menetapkan kriteria penilaian masalah dan menetapkan
urutan prioritas masalah berdasarkan kriteria penilaian .

b) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan ke dalam matriks.

Matriks Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan

No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Indikator Sumber


I

Kesehatan sumberdaya keberhasllan pembiayaan I

dana alat Tenaga


1

L.....
c) Mengajukan Rencana Usulan Kegiatan Upaya
Kesehatan Pengembangan.

Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan


Pengembangan diajukan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota bersama-sama dellgan Upaya
Kesehatan Wajib untuk pembahasan lebih lanjut.
Rencana Usulan Kegiatan ini dapat juga diajukan
pembiayaannya kepada pihak non pemerintah.

Puskesmas dapat melibatkan potensi yang ada di


wilayahnya untuk ikut serta dalam pembiayaan
tersebut. Penggalangan dana dapat dilakukan kepada
masyarakat, perusahaan, swasta, atau LSM melalui
advokasi dan sosialisasi rencana kegiatan yang telah
disusun dengan didukung oleh data yang telah di
olah, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat dan
mitra kerja Puskesmas.

Potensi lainnya dapat pula berasal dari pendapatan


fungsional Puskesmas atau sumber pembiayaan
lainnya.
D. TAHAP PENYUSUN A N RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK)

Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan


baik untuk upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun
upaya inovasi dilaksanakan secara bersama, terpadu
dan terintegrasi. Hal ini sesuai dengan azas
penyelenggaraan Puskesmas yaitu keterpaduan.

Langkah-Iangkah penyusunan RPK adalah :


a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang
sudah disetujui.
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui
dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang
diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK.
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume
kegiatan yang akan dilaksanakan serta sumber
daya pendukung menurut bulan dan lokasi
pelaksanaan.
d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk
membahas kesepakatan RPK
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk
matriks.
Contoh Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas ......... Tahun .......... .

No Upaya I, Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Lokasi Tenaga Jadwal Biaya
Kesehatan Kegiatan Pelaksanaan pelaksanaan pelaksana
I

1 PromKes

2 Kesling
,
3 KINKB

4 Perb.Gizi
5 P3M
I

6 Pengobatan

7 ..... ..... ... ......


'------- '---- '-------. I
Tahap-tahap Perencanaan Tingkat Puskesmas :
-
L
0
rl DATAUMUM I K
I A
K
PROSES Penyusunan RUK Penyusunan RPK A
PERSIAPAN ~ L--. -Upaya Kesehatan Wajib _ -Upaya Kesehatan Wajib R
Pengumpulan Data f-+
-Upaya Kes. Pengembangan . -Upaya Kes.Pengembangan Y
A

DATA KHUSUS

- M '
I

(Penilaian Kinerja

- '- I
Puskesmas)
N
I
'---

OIl ~ OIl ~ OIl ~


TAHAP TAHAP ANALISIS DATA TAHAP PENYUSUNAN RUK T AHAP PENYUSUNAN
PERSIAPAN RPK
I

BAB IV

DUKUNGAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN/KOTA DALAM PROSES

PERENCANAAN TINGKAT PUS'K ESMAS

Oi tingkat kabupaten/kota, dinas kesehatan bertanggung jawab atas


kelancaran dan keberhasilan proses dan kegiatan perencanaan
kesehatan di kabupatenl kota, dalam ha'l ini termasuk Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP). Perencanaan tingkat Puskesmas juga
harus dapat mengakomodasikan hasil diskusi pembangunan tingkat
desa dan tingkat kecamatan.

Oukungan dinas kesehatan kabupatenl kota dalam proses


perencanaan tingkat Puskesmas adalah sebagai berikut :
1. Mengajukan ke Pemerintah Oaerah Kabupatenl Kota agar
diterbitkan Surat Edaran Bupati/ Walikota tentang Pedoman
Perencanaan Tingkat Puskesmas dan diinformasikan ke seluruh
Puskesmas serta semua instansi kesehatan maupun non
kesehatan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan.
2. Melakukan advokasi kepada Pemerintah Oaerah agar proses
perencanaan, pembahasan dan persetujuan terhadap rencana
usulan kegiatan dapat diselenggarakan tepat waktu. Sehingga
realisasi anggaran dapat tepat waktu, dan selanjutnya
Puskesmas dapat melaksanakan kegi:atan sesuai jadwal.
3. Pemberian tanda penghargaan kepada Puskesmas yang telah
melaksanakan Perencanaa n Tingkat Puskesmas dengan baik
dan kepada instansi non kesehatan yang telah memberikan
peran aktif dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
dasar.
4. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam proses
Perencanaan Tingkat Puskesmas melalui forum resmi, seperti
rapat tim perencanaan kesehatan kabupatenl kota maupun
kegiatan lainnya dalam rangkaian proses Perencanaan Tingkat
Puskesmas. Dalam hal ini dapat ditempuh dengan membentuk
Tim Perencanaan Kesehatan Tingkat Kabupaten/Kota yang
beranggotakan lintas program dan lintas sektor .

5. Menyusun petunjuk teknis tata cara penyusunan Perencanaan


Tingkat Puskesmas yang memuat :
a. Kebijakan pelaksanaan pembangunan kesehatan tahunan
kabupatenl kota, termasuk ketentuan prioritas upaya
kesehatan untuk wilayah kabupatenl kota yang
bersangkutan.
b. Perkiraan target cakupan tahunan masing-masing program
dan Puskesmas, termasuk ketentuan-ketentuan pokok
untuk pelayanan kesehatan swadaya masyarakat.
c. Ketentuan-ketentuan tentang sumber daya (tenaga,
peralatan dan pembiayaan).

6. Supervisi dan bimbingan teknis.


a. Melakukan pelatihan bagi staf Puskesmas dalam
pengenalan dan penguasaan Pedoman Perencanaan
Tingkat Puskesmas serta berbagai kebijakan pelaksanaan
pembangunan kesehatan di kabupatenl kota.

b. Melakukan bimbingan teknis dalam proses penyusunan


Perencanaan Tingkat Puskesmas, untuk :
1) Memberi penjelasan atas petunjuk teknis penyusunan
Perencanaan Tingkat Puskesmas sebagai masukan
terhadap rencana usulan kegiatan puskesmas yang
sedang disusun dan saran-saran perbaikan/umpan balik
yang diperlukan.
2) Membantu kemajuan kegiatan penyusunan Perencanaan
Tingkat Puskesmas, agar setiap Puskesmas dapat
menyelesaikan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
secara tepat waktu.
c. SupeNisi dan bimbingan teknis dilakukan terpadu dengan
melibatkan sektor non kesehatan yang terkait.

7. Menyusun rencana tahunan kesehatan kabupatenl kota, dengan


proses sebagai berikut :
a. Menyusun Pra-Rencana Tahunan Kesehatan
Kabupaten/Kota berdasarkan hasil supeNisi dan bimbingan
teknis penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas.
b. Melaksanakan pertemuan Ipembahasan perencanaan
kesehatan Kabupaten/Kota dengan membahas Rencana
Usulan Kegiatan Puskesmas.
c . Menyusun rancangan Rencana Tahunan Kesehatan
Kabupaten/Kota berdasarkan Pra Rencana Tahunan
Kesehatan Kabupaten/Kota dan hasil konsultasi Rencana
Usulan Kegiatan Pus'k esmas. Rancangan Rencana Tahunan
ini dibahas dalam Pra-Rakorbang Kabupaten/Kota yang
melibatkan sektor non kesehatan yang terkait.

d. Menyusun dan menyampaikan Rencana Tahunan


Kesehatan Kabupaten/Kota 'kepada Pemerintah Oaerah
Kabupaten/Kota untuk dibahas dalam Rakorbang Tingkat
Kabupaten/Kota.

8. Menyusun Rencana Operasional :


a. Rencana Operasional disusun secara terpadu dengan
memperhatikan secara seksama semua kegiatan yang
dibiayai dar'i berbagai sumber (OAU, OAK, APBO).
b. Rencana operasional disusun dengan memperhatikan
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas yang sudah
diakomodasikan dalam Rencana Tahunan Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mengikut sertakan Puskesmas
dalam proses penyusunannya . Oengan demikian, alokasi
kegiatan dan sumber pembiayaan untuk setiap Puskesmas
telah termuat dalam Rencana Operasional ini.
BABV

PENUTUP

Buku Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas ini diharapkan


dapat digunakan sebagai salah satu pegangan dalam penyusunan
dan pembinaan Perencanaan Tingkat Puskesmas di daerah.

Dengan demikian Puskesmas diharapkan mampu menyusun


rencana kegiatan tahunannya secara optimal berdasarkan
besarnya masalah yang dihadapi dan kemampuan sumber daya
yang ada, dengan tetap mengembangkan dan membina peran
serta masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.


Format 1 : DATA WILAYAH DAN FASILITAS PELAYANAN
No Kelurahan/ Oesa Oesa Luas Jarak ke
Wkt tempuh Jumlah
Jumlah
Jumlan
Jumlah Sekolah Jumlah Fasilitas Pelavanan Kesehatan
Oesa Tertinggal Gondok Wilayah Puskesmas
ke Puskes RT/RW
Rumah
KK
TK SDIMI SMP/
SLTN Pontren Pustu Polindes Poskesdes Lain2
Endemik mas MTs
MA I

Or/Bd/BP
Swasta
1

Os!
Format - 2a Ketenagaan

No Jenis Keten~aan Ya~ ada sekara~ Kekurangan Status kepegawaian Ketera~an

I.Puskesmas Induk
1 Dokter
2 Dokter Gigi
3 Sarjana/D3
a. SKM
b. Akper
c. Akbid
d . Akademi Gizi
e . La in-lain
4 Bidan
5 Perawat (SPK)
6 Perawat Gigi
7 Sanitarian
8 SPAG
9 Tenaga Laboratorium
10 Pengelola Obat
11 Lain -l ain

II . Puskesmas Pembantu
1 Perawat Kesehatan
2 Tenaga Lain ..

III.Polindes
1 Bidan
2 Tenaga lain ...

IV. Poskesdes

2
1 Bidan
Ten~a lain . 1

Format - 2b

KEADAAN OBAT DAN BAHAN HABIS PAKAI

DI PUSKESMAS ..... ._ .... . ..... ._._._ ..

TAHUN ....................

No Jenis Obat Jumlah Keterangan


Tersedia Pemakaian Sisa

1 Ampicillin
2 Amoksillin
3.
4 .' . . . . . . . .. .

dsl

Format - 2c

KEADAAN PERALATAN KESEHATAN

DI PUSKESMAS ........................... .

TAHUN ......... ........... .

No Jenis Alat Jumlah Kondisi Keterangan


Berfurngsi Tidak
,I
Berfu~si I
I

I KIA set
a. Tensimeter
b. Stetoskop

c................ ..

d. ... . ...... . .... . .

" ~

e....... ........ _ . . ...


~

dst

II Poliklinik set I
a. Tensimeter
b. Stetoskop
C. Termometer
d. Diagnostik set

e..................

.
f. . . . . .. . . . .. . . . .

g.... ..... . ... .

dst

III UKS kit


a.
b . ........ ... .

c........ . .. ... .

dst

Format - 2d

PEMBIAYAAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ............... .

TAHUN ... .............. .

No Sumber Biay_a Jumlah

1 Pengembalian retribusi
2 PKPS BBMI Askeskin
3 ASKES
4 APBD Kabupatenl Kota
5 APBD Propinsi
6 APBN

7 Dekonsentrasi
8 ... .................. ....

9 ...... ... ...... ... ... .........

10 .. .... .. .... .. .... ...... ........ .

Fonnat - 2e
KEAOAAN SARANA PRASARANA KESEHATAN
01 PUSKESMAS .. .. ...............................
TAHUN ... .. ..................

No Jenis saranal Prasarana Jumlah Kondisi


II Rusak Rusak Rusak
Ringan Sedang Berat

I Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu I
2. Polindes
I
3 . Rumah Oinas Dokter
4. Rumah Dinas Perawat
5. Rumah Dinas Bidan
I
6. Puskesmas Keliling Roda 4
7. Ambulance
8. Sepeda Motor
9. ................
10....... ... ....... . .. .
11 . ...... ..... ... ... .......
dst

III Sarana Penunjang


1. Komputer
I
2. Mesin Tik
I. 3. TeJepon
I 4. . ...... ....
5.... .... ...... ... ...
dst
I
-- ----
Format 3 : P Serta M ----------
kat
No Kelurahanl Jumlah Jumlah Kader Dukun Bayi Tokoh Masyarakat Keterangan
Desa Posyandu Dilatih Aktif % Dilatih Aktif % Dilatih Aktif %
1
2
3
I

5
6
dst
Jumlah
Format 4Pend:uduk dan Sasaran Program

No KeVDesa Jumlah PenduduK Sasaran Pro ram


Laki2 Perem KK Bayi batila balita Pus Bumil Bulin Anak Usia Sekolah Usia Produktff Usila Sasaran Gaki
Miskin 0-1 13 l-5 SDIMI SMPIMT SMAIMA Petani NelayanI Pera)in'Pedagangl PNS Peg. Lain21bki2 Perem Jmlh Laki2 Peremp Jmlh
Ketas I Kelas I Kelas I Buruh Swasta I 5-19 th 5-34 thn
1 I
I
2
1

3
I,

4
5
dSl
Jumlah ~ I - '--- - -
Format 5 : Data Sekolah

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Kader UKSI Guru Keterangan
Laki2 Perempuan SekoJah SekoJah UKS Dokcil UKS

1 TK

2 SO/MI

3 SLTP/MTs

4 SLTNMA I

5 PT
Format 6: DATA KESEHATAN L1NGKUNGAN
- ---

No Kelurahanl Jumlah rumah TPM nu TPA SAB Jamban Keluarga Sehal SPAL
Oesa Oiperiksa Rumah % Oiperiksa Memenuhi % Diperiksa Memenuhi % Diperiksa Memenuhi % Keluaga % dari Keluarga Pemakai % dari Rumahdg %
Sehal Syarat Syaral Syaral Pemakai AS Targel Jaga Sehal Targel SPAL

,
2

dst I

Jumlah '--- - - '---


Format 7 : Data Kematian

Jenis Kelamin Kelompok Usia


No Penyebab Kematian Laki2 Perempuan bayi balita usia PUS Lansia Jumlah
0-1 sekolah

4
I

5 I

Jumlah i
Format 8 : Data kunjungan
,

No Kelurahanl Jumlah Kunjungan II Jumlah Total


Desa Laki-Iaki Perempuan Baru Lama
Baru I Lama Baru Lama I

dst

Jumlah
Format 9 : Sepuluh Penyakit Terbanyak

No Nama Penyakit Jumlah Total


Ilaki-laki Perempuan

1
2
3
4
5
6
7 I
8 I
9
10

Format 10 : Data Kejadian Luar Biasa (KLB)

No Jenis KLB Lokasi Jumlah Kasus Meninggal Tindak Lanjut

1 1Diare I
!
I
2 DBD

3 Campak

4 Polio

5 Rabies

6 .. .. ........ ... . "

7 .......... ... ....

8 .. ... .... .... .. ..

~
Format 11 : Cakupan Program Pelayanan Kesehatan

INo IProgram Target Kel u rahanfuesa Jumlah


A ~ ~
Pencapalan % Pencapalan % Pencapalan % Pencaoalan %
A Upaya Kesehatan Wajib
1 Promosi Kesehatan
a.
b.
c.

2 Kesehatan Lingkungan
a.
b.

3 Kesehatan Ibu dan Anak


a.
b.

Keluarga Berencana
a.
b.

4 Perb.::ik3n Gizi
a.
b.
c.

5 P2M
a.
b.
c.

6 Pengobatan
a.
b. I
c. I
- - I
IN o Program Target Kelurahan/Desa Jumlah
A 1::3 (;
I Pencapalan % Pencapalan -Ufo Pencapalan % Ipencapa!an "'/0
lB. Opaya Kes. Pengembangan

1
Upaya Kesehatan Sekolah
a.
,
b.

2
Kesehatan Olah Raga
a. I

b.

3
Perkesmas
a. I ,
b.
c.

4
Kesehatan Kerja
a.
b.
c. I

5 Kesehatan Gigi dan Mulut


a.
b. I
c.

6
Kesehatan Jiwa I
I
a.
b.
c.

7
Kesehatan Usila
a. ,

I
b.
C.
8 Pengobatan Tradisional
a.
b.
c. I

9 Lain-lain

_L-. ~- - .. L-.- ~L...-


=
"iii
ns
J:

UI
ns
.lo:
0
...J

...nnss
t:

"~
Q)
~

ro
E
L
a 0 ~ N C")
en
LL Z "0

r
DI
3
"'2,
Dl~
Diagram sebab akibat dari Ishikawa (Fish bone) : ~
w
C')
o
~
o
~
-
."
iii'
~
c
o
~
Bidan tidak tinggal di desa CD

C
;'
fQ
Dl
3
Sarana penyuluhan kurang
c
-
Di'
~
fQ
Obat risti kuranm
~
Transportasi kuran DI
~
Peralatan kebidanan kurang -
[U~gkunganl

r
III
3
"E.
~
:l
....
Pohon masalah (Problem Trees) ""
(")
o
:l
8'
=r
"o:::r
o
:l
s:
III
Cakupan (J)
III
persalinan III
nakes :::r
."
-o
C"
(D
3
~
(I)
-
C/J
-
Sarana Obat untuk
Data Bidan tidak Banyak penyuluhan Dana Tarif Budaya
tinggal di dukun resti kurang transpor persalinan percaya Tingkat
bumil kurang pendidikan
tdk des a Petugas bidan dukun
0 1 kurang mahal tinggi rendah
akurat
362.11
Ind
p

1BUKU SERI 21

[DUUIYA

DfREKTORAT BINA UPAYA


DIREKTORAT JENDERAl BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2012
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
362.11 Indonesia. Departemen Kesehatan Rio Direktorat Jenderal
Ind Bina Kesehatan Masyarakat.
p Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas,'" Jakarta :
Departemen Kesehatan 2006
I. Judul 1. COMMUNITY HEALTH SERVICES

Cetakan Kedua Tahun 2012


DAFTAR lSI

Halaman

Daftar lsi

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 2

C. Ruang Lingkup 2

BAB II LOKAKARYA MINI BULANAN PUSKESMAS


A. Pendahuluan 5

B. Tujuan 6

C. Tahapan Kegiatan 6

D. Penyelenggaraan 9

BAB III LOKAKARYA MINI TRIBULANAN LINTAS SEKTOR


A. Pendahuluan 13

B. Tujuan 13

C. Tahapan Kegiatan 14

D. Penyelenggaraan 16

BABIV PENUTUP 19
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran - 1
Contoh susunan acara Lokakarya Mini Bulanan
yang pertama

Lampiran - 2
Contoh susunan acara Lokakarya Mini Bulanan
rutin

Lampiran - 3
Contoh susunan acara Lokakarya Mini
Tribulanan yang pertama

Lampiran - 4
Contoh susunan acara Lo'kakarya Mini
Tribulanan rutin

Lampiran - 5
Contoh Formulir Target Cakupan Program

Lampiran - 6
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

Lampiran - 7
Formulir Cakupan Program

Lampiran - 8
Formulir Analisis Masalah
BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan yang tersebut di, dalam Sistem Kesehatan Nasional
(SKN - 2004) bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana
pelayanan kesehatan tingkat pertama. Adapun fungsi Puskesmas
ada tiga yaitu : sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan; pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga serta
sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Dalam
melaksanakan kegiatannya Puskesmas mengacu pada 4 azas
penyelenggaraan yaitu wilayah kerja. pemberdayaan masyarakat.
keterpaduan dan rujukan .

Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan


program kegiatannya,untukituperludidukungkemampuanmanajemen
yang baik. Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi perencanaan .
penggerakan pelaksanaan serta pengendalian, penglawasan dan
penilaian .

Penerapan manajemen penggerakan pel'aksanaan dalam bentuk


forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini.
B. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan
kerja sama tim baik lintas program maupun lintas sektor
serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan
perencanaan.

2. Khusus
a. Tergalangnya kerjasama tim baik lintas program
maupun lintas se'ktor.
b. Terpantaunya hasil kegiatan Puskesmas sesuai
dengan perencanaan.
c. Teridentifikasinya masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
d. Teridentifikasinya penyebab masalah serta
diupayakannya pemecahan masalah.
e. Tersusunnya rencana kerja untuk periode selanjutnya.

C. Ruang Lingkup
Keberhasilan pembangunan kesehatan memerlukan
keterpaduan baik lintas program maupun Hntas sektor.
Penyelenggaraan program kesehatan memerlukan
dukungan lintas sektof terkait. Olehkarenanya Puskesmas
harus melakukan kerjasama dengan lintas sektor agar
diperoleh dukungan dalam pelaksanaan berbagai
kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk peng.galangan
dan pemantauan berbagai kegiatan adalah melalui
pertemuan, dalam hal ini adalah melalui Lokakarya Mini .

Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal


pokok yaitu :
1. Lintas Program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas ber
dasarkan perencanaan dan memecahkan masalah
yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru.
Pertemuan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern
Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu dan
Bidan di Desa.
b. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan yaitu
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
c. Meningkatkan motivasi petugas Puskesmas untuk
dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan (RPK).
d. Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang
telah disusun, memecahkan masalah yang terjadi
dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk
rencana kerja yang baru.

2. Lintas Sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat
dan dukungan sektor-sektor yang bersangkutan
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pertemuan dilaksanakan untuk :
a. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas
sektoral dalam membina dan mengembangkan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
b. Mengkaji hasil kegiatan kerja sama, memecahkan
masalah yang terjadi serta menyusun upaya
pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama .

BAB III

LOKAKARYA MINI BULANAN

PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Proses manajemen Perencanaan belum terlaksana dengan baik


apabila tidak dilanjutkan dengan pemantauan dan perencanaan
ulang. Tindak lanjut bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh
pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para
pelaksananya pada bulan yang lalu, sekaligus melakukan
pemantauan rencana kegiatan Puskesmas; sehingga dapat dibuat
perencanaan ulang yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Disamping itu, kita ketahui bersama bahwa
keberhasilan pelaksanaan kegiatan Puskesmas memer.lukan
pengorganisasian dan keterpaduan baik lintas program maupun
lintas sektor.

Pengorganisasian dan keterpaduan lintas program, artinya


keterpaduan internal Puskesmas, bertujuan agar seluruh petugas
mempunyai rasa memiliki dan meningkatkan motivasi dalam
melaksanakan seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas.

Tindak lanjut dari perencanaan adalah mengadakan pengorganisasian


intern Puskesmas dan pemantauan dilaksanakan melalui Lokakarya
Mini Bulanan Puskesmas.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya lokakarya bulanan intern Puskesmas dalam
rangka pemantauan hasil kerja petugas Puskesmas dengan cara
membandingkan rencana kerja bulan lalu dari setiap petugas
dengan hasil kegiatannya dan membandingkan cakupan
kegiatan dari daerah binaan dengan targetnya serta tersusunnya
rencana kerja bulan berikutnya .

2. Tuj,uan Khusus :
a. Diketahuinya hasil kegiatan Puskesmas bulan lalu .
b. Disampaikannya hasil rapat dari Kabupaten/Kota,
Kecamatan dan berbagai kebijakan serta program .
c. Diketahuinya hambatanl masalah dalam pelaksanaan
kegiatan bulan lalu .
d. Dirumuskannya cara pemecahan masalah .
e. Disusunnya rencana kerja bulan baru .

c. TAHAPAN KEGIATAN

Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas diselenggarakan dalam 2


(dua) tahap yaitu :
1. Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama
Lokakarya Mini Bulanan yang Pertama merupakan Lokakarya
penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka
pengorganisasian untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan
Puskesmas (RPK) .

Pengorganisasian dilaksanakan sebagai penentuan


penanggungjawab dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk
satuan wilayah kerja. Seluruh program kerja dan wilayah kerja
Puskesmas dilakukan pembagian habis kepada seluruh
petugas Puskesmas, dengan mempertimbangkan kemampuan
yang dimilikinya.

Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan yang pertama adalah


sebagai berikut :
a. Masukan
1) Penggalangan tim dalam bentuk dinamika
kelompok tentang peran, tanggungjawab staf dan
kewenangan Puskesmas.
2) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep
baru berkaitan dengan Puskesmas.
3) Informasi tentang tatacara penyusunan rencana
kegiatan (Plan Of Action =POA) Puskesmas.

b. Proses
1) Inventarisasi kegiatan Puskesmas termasuk
kegiatan lapanganl daerah binaan.
2) Analisis beban kerja tiap petugas.
3) Pembagian tugas baru termasuk pembagian
tanggungjawab daerah binaan.
4) Penyusunan rencana kegiatan (Plan Of Action =
POA) Puskesmas tahunan berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas (RPK).

c. Keluaran
1) Rencana kegiatan (Plan Of Action = POA)
Puskesmas tahunan.
2) Kesepakatan bersama untuk pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan POA.
3) Matriks pembagian tugas dan daerah binaan.

2. Lokakarya Mini Bulanan Rutin


Lokakarya Bulanan Puskesmas ini diselenggarakan sebagai
tindak lanjut dari Lokakarya Mini Bulanan yang pertama.
Lokakarya Bulanan Rutin ini dilaksanakan untuk memantau
pelaksanaan POA Puskesmas, yang di'lakukan setiap bulan
secara teratur.

Penanggungjawab penyelenggaraan Lokakarya Mini


Bulanan adalah Kepala Puskesmas, yang dalam
pelaksanaannya dibantu stat Puskesmas dengan
mengadakan rapat kerja seperti biasanya. Fokus utama
Lokakarya Mini Bulanan Hutin adalah ditekankan kepada
masalah pentingnya kesinambungan arah dan kegiatan
antara hal-hal yang direncanakan, pelaksanaannya serta
hasilnya, agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
tersebut dapat berhasil guna dan berdayaguna.

Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas adalah


sebagai ber'ikut :
a. Masukan
1) Laporan hasil kegiatan bulan lalu
2) Informasi tentang hasil rapat di Kabupaten/Kota
3) Informasi tentang hasil rapat di Kecamatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b. Proses
1) Analisis hambatan dan masalah, antara lain dengan
mempergunakan PWS
2) Analisis sebab masalah, khusus untuk mutu dikaitkan
dengan kepatuhan terhadap standar pelayanan
3) Merumuskan alternatif pemecahan masalah

c. Keluaran
1) Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan
2) Rencana kerja bulan yang baru

D. PENYELENGGARAAN LOKAKARYA MINI BULANAN

Setelah dipahami tujuan dari Lokakarya dan dari tahapan kegiatan


tersebut di atas, dapat diketahui materi yang akan diberikanl
dibahas, maka selanjutnya untuk dapat menyelenggarakannya
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengarah: Kepala Puskesmas
2. Peserta
Seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Desa.
3. Waktu
Waktu pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan disesuaikan
dengan kondisi dan situasi Puskesmas serta kesepakatan
dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Misalnya pada
awal bulan atau hari Sabtu minggu pertama atau hari lain
yang dianggap tepat. Demikian halnya dengan waktu
penyelenggaraan diatur oleh Puskesmas, misalnya
penyelenggaraan pada jam 10.00 - 15.00.
Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa Lokakarya Mini
Bulanan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh petugas
Puskesmas, tanpa mengganggu aktivitas pelayanan serta
dapat tercapai tujuan.

4. Acara
Pada dasarnya susunan acara Lokakarya Mini Bulanan
bersifat dinamis, dapat disusun sesuai dengan kebutuhan,
ketersediaan waktu dan kondisi Puskesmas setempat.
Sebagai contoh susunan acara Lokakarya Mini adalah
sebagai berikut :
a. Lokakarya Mini Bulanan Yang pertama disebut juga
dengan Lokakarya Penggalangan Tim
1) Pembukaan
2) Dinamika kelompok
3) Pengenal'a n program baru
4) POA Puskesmas
5) Analisa beban kerja petugas
6) Pembagian tug as dan desa binaan
7) Kesepakatan untuk melaksanakan rencana kerja baru

b. Lokakarya Mini Bulanan Rutin


1) Pembukaan
2) Dinamika Kelompok; menumbuhkan motivasi
3) Pengenalan program baru
4) Inventarisasi kegiatan bul'an lalu
5) Analisa pemecahan masalah dan pemecahan
6) Penyusunan kegiatan bulan yang akan datang
7) Pembagian tugas bulan yang akan datang
8) Kesepakatan untuk mela'ksanakan rencana kerja baru
5. Tempat:
Diupayakan agar Lokakarya Mini dapat diselenggarakan di
Puskesmas , apabila tidak memungkinkan dapat
menggunakan tempat lain yang lokasinya berdekatan dengan
Puskesmas. Ruang yang dipakai hendaknya cukup untuk
menampung semua peserta .

6. Persia pan :
Sebelum pertemuan diadakan , perlu persiapan yang meliputi :
a. Pemberitahuan hari , tanggal dan jam.
b. Pengaturan tempat, sebaiknya seperti huruf "0 ".
c. Papan tulis, spidol dan kertas lembar balik .
d. Rencana Kerja Harian bulan lalu .
e. Membuat visualisasi hasil pelaksanaan kegiatan bulan
lalu dibandingkan dengan target bulanan per Desa ,
antara lain menggunakan PWS.
f. Buku catatan/notulen Rapat Dinas Kesehatan dan Rapat
Lintas Sektor/Kecamatan.
g. Materi Pelajaran dan alat peraga yang digunakan .
h. Formulir Rencana Kerja Bulanan secukupnya.

BAB III

LOKAKARYA MINI TRIBULANAN

LlNTAS SEKTOR

A. PENDAHULUAN

Setelah melaksanakan penggalanganipeningkatan kerjasama lintas


sektoral, sebagai tindak lanjut semangat kerja sama dalam Tim yang
telah ditimbulkan dalam lingkungan sektor-sektor yang bersangkutan,
perlu dipelihara dengan baik. Disamping itu keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat memerlukan dukungan lintas sektor.
Dimana kegiatan masing-masing sektor perlu dikoordinasikan
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.

Untuk itu perlu dilakukan pemantauan pelaksanaan kerjasama lintas


sektoral, dengan lokakarya mini yang diselenggarakan setiap tribulan
disebut dengan Lokakarya Mini Tribulanan.

B. TUJUAN

1. Umum:
Terselenggaranya lokakarya tribulanan lintas sektoral dalam
rangka mengkaji hasil kegiatan kerja sama lintas sektoral dan
tersusunnya rencana kerja tribulan berikutnya.

2. Khusus:
a . Dibahas dan dipecahkan secara bersama lintas sektoral
masalah dan hambatan yang dihadapi.
b. Dirumuskannya mekanisme/rencana kerja lintas sektoral yang
baru untuk tribulan yang a'kan datang .

C. TAHAPAN KEGIATAN LOKAKARYA MINI TRIBULAN LlNTAS


SEKTORAL

Lokakarya mini tribulanan lintas sektor dilaksanakan dalam dua tahap


yaitu:

1. Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama


Lokakarya Mini Tribulan yang Pertama merupakan Lokakarya
penggalangan Tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian.
Pengorganisasian dilaksanakan untuk dapat terlaksananya rencana
kegiatan sektoral yang terkait dengan kesehatan.

Peng.organisasian dilaksanakan sebagai penentuan penanggung


jawab dan pelaksana setiap kegiatan serta untuk satuan wilayah kerja .
Seluruh program kerja dan wilayah kerja kecamatan dilakukan
pembagian habis kepada seluruh sektor terkait, dengan
mempertimbangkan kewenangan dan bidang yang dimilikinya.

Pelaksanaan lokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :


a. Masukan
1) Penggalangan tim yang dilakukan melalu'i dinamika
kelompok
2) Informasi ten tang program lintas sektor
3) Informasi tentang program kesehatan
4) Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru
b. Proses
1) Inventarisasi peran bantu masing-masing sektor
2) Analisis masalah peran bantu dari masing-masing sektor
3) Pembagian peran dan tugas masing-masing sektor

c. Keluaran
1) Kesepakatan tertulis lintas sektor terkait dalam mendukung
program kesehatan.

2) Rencana kegiatan masing-masing sektor

2. Lokakarya Mini Tribulanan Rutin


Sebagaimana lokakarya bulan an Puskesmas maka lokakarya
tribulanan lintas sektoral merupakan tindak lanjut dari lokakarya
Penggalangan Kerjasama Lintas Sektoral yang telah dilakukan dan
selanjutnya dilakukan tiap tribulan secara tetap.

Penyelenggaraan dilakukan oleh Camat dan Puskesmas dibantu


sektor terkait di kecamatan . Lokakarya tribulananlintas sektoral
dilaksanakan sebagai berikut:
a . Masukan
1) Laporan kegiatan pelaksanaan program kesehatan dan
dukungan sektor terkait
2) Inventarisasi masalah/hambatan dari masing-masing
sektor dalam pelaksanaan program kesehatan
3) Pemberian informasi baru

b. Proses
1) Analisis hambatan dan masalah pelaksanaan program
kesehatan
2) Analisis hambatan dan masalah dukungan dari masing
masing sektor
3) Merumuskan cara penyelesaian masalah
4) Menyusun rencana kerja dan menyepakati kegiatan untuk
tribulan baru

c . Keluaran

1) Rencana kerja tribulan yang baru

2) Kesepakatan bersama

D. PENYELENGGARAN LOKAKARYA TRIBULANAN LlNTAS


SEKTORAL

1. PERSIAPAN
Sebelum lokakarya dilaksanakan, perlu diadakan persiapan yang
meliputi :
a . Pendekatan kepada Camat
1) Memimpin lokakarya dengan menjelaskan acaranya .
2) Mengkoordinasikan sektor-sektor agar menyajikan 'Iaporan
kegiatan dan pembinaan .
3) Mempersiapkan tempat penyelenggaraan lokakarya .

b. Puskesmas melaksanakan:
1) Pembuatan visualisasi hasil-hasil kegiatan dalam bentuk
yang mudah dipahami oleh sektor, antara lain dalam
bentuk PWS.
2) Persiapan alat-alat tulis kantor dan formulir kerja tribulan
lintas sektor.
3) Persiapan catatan hasil kesepakatan yang lalu dan
instruksi/surat-surat yang berhubungan dengan peran serta
masyarakat yang berkaitan dengan sektor kesehatan.
4) Penugasan salah seorang staf untuk membuat notulen
lokakarya.
5) Pembuatan surat-surat undangan lokakarya untuk
ditandatangani camat.

2. PESERTA
Lokakarya Mini tribulanan Lintas sektor dipimpin oleh Camat,
adapun peserta Lokakarya Mini Tribulanan adalah sebagai berikut:
a . Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
b. Tim Penggerak PKK Kecamatan.
C. Puskesmas di wilayah Kecamatan.

d. Staf Kecamatan, antara lain: Sekcam, Uni,t lain yang terkait


e. Lintas sektor di kecamatan, antara lain : Pertanian, Agama,
Pendidikan, BKKBN, Sosial
f. Lembaga/orgaisasi kemasyarakatan, antara lain : TP PKK
Kecamatan, BPP/BPKM/Konsil Kesehatan Kecamatan (apabila
sudah terbentuk)

3. WAKTU
Lokakarya Mini' Tribulanan lintas sektor yang pertama
diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan.
Sedangkan untuk selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan.
Adapun waktu penyelenggaraan disesuaikan dengan kondisi
setempat. Yang perlu dijadikan pertimbangan ada'iah diupayakan
agar seluruh peserta dapat menghadiri lokakarya. Lokakarya ini
diselenggarakan da'iam waktu 4 jam. Secara umum j-adwal acara
Lokakarya mini tribulanan adalah sebagai berikut :

a. Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama


i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok
iii. Kegiatan sektor
iv. Inventarisasi peran bantu sektor
v. Analisa hambatan dan masalah
vi. Pembagian peran dan tanggungjawab sektor
vii. Perumusan rencana kerja
viii. Kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan

b. Lokakarya Mini Tribulanan rutin


i. Pembukaan
ii. Dinamika kelompok, menumbuhkan motivasi
iii. Kegiatan sektor terkait
iv. Masalah dan hambatan masing-masing sektor
v. Analisis masalah dan hambatan
vi. Upaya pemecahan masalah
vii. Rencana kerja tribulan mendatang
viii. Kesepakatan pembinaan
ix. Kesepakatan bersama
x. Penutupan

4. TEMPAT:
Tempat penyelenggaraan lokakarya mini tribulanan lintas sektor
adalah di Kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai.
BABIV

PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat


mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas. Manajemen
Puskesmas meliputi perencanaan, lokakarya mini dan penilaian
kinerja. Dengan disusunnya pedoman Lokakarya Mini Puskesmas
ini dapat dijadikan acuan bagi Puskesmas dalam melakukan
Lokakarya Mini serta bagi Kabupaten/Kota untuk melakukan
pembinaan ke Puskesmas.

Dari proses Lokakarya Mini baik bulanan maupun tribulanan


diharapkan dapat dilakukan pemantauan dan pengendalian
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan Rencana
Pelaksanaan Keg-iatan (RPK) Puskesmas, identifikasi
permasalahan yang dihadapi selanjutnya di'lakukan rumusan
pemecahannya, sehingga dapat dilakukan perbaikan rencana
kegiatan untuk periode berikutnya secara berkesinambungan.

Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat


melakukan pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi
dan kemampuan masing-masing daerah.
I

Lampiran - 1

Contoh susunan acara penyelenggaraan Lokakarya Mini yang pertama :

JAM ACARA PENGARAH ;1


I
I

09.30-10.00 Pembukaan Kepala Puskesmas

10.30-11.15 Dinamika Kelompok Kepala Puskesmas +


stat
11 .15-12.15 Pengenalan Program Baru Kepala Puskesmas +
stat
12.15-13.15 Istirahat

13.15-14.00 POA Puskesmas Kepala Puskesmas +


stat
14.00-15.00 - Analisas beban kerja Kepala Puskesmas
- Pembagian tugas dan daerah binaan slat +1

-
115.00-15.15 Kesepakatan untuk melaksanakan Kepala Puskesmas
rencana kerja baru

15.15-15.30 Penutupan I Kepala Puskesmas


Lampiran - 2

Contoh : Susunan acara pada Lokakarya Mini Bulanan - rutin

JAM ACARA PENGARAH


I
10.00 -10.30 Pembukaan Kepala Puskesmas

10.30-11.15 Pengenalan Program Baru Kepala Puskesmas +


staf

11 .15 -12 .15 Inventarisasi kegiatan bulan lalu Pimpinan rapat


I

12.15 -13.15 . Istirahat

13.15-14.00 Analisa masalah dan pemecahan Pimpinan rapat

14.00 -15.00 Penyusunan kegiatan dan pembagian Pimpinan rapat


tugas bulan yang akan datang.

15.00 -15.30 Kesepakatan untuk melaksanakan Kepala Puskesmas


rencana kerja baru

I
I

15.30 -15.45 Penutupan I Kepala Puskesmas


Lampiran - 3

Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Tribulanan yang pertama

JAM ACARA PENGARAH


09.00 - 09.15 Pernbukaan Camat

I 09.15 -10.00 Dinamika kelompok I Tim

10.00 -10.15 I Istirahat


I

1 10.15 - 11.15 Kegiatan masing-masing sektor Carnat


dalam menge mbangkan peran
serta masyarakat

11 .15-12.15 Inventarisasi peran bantu masing- Sektor terkait


masing sektor

12.15-13.00 Istirahat

13.00 - 13.45 Analisa hambatan dan masalah Sektor terkait


dalarn peran bantu masing-masing
sektor

13.45 - 14.15 Pembagian masing-rnasing sektor Camat

14.15-14.45 Perumusan rencana kerja masing- Sektor terkait


masing dalam 3 bulan yang akan
dalang

14.45 -15.00 Kesepakatan dan penulupan Carnal


Lampiran - 4

Contoh susunan acara pada Lokakarya Mini Tribulanan - ruNn

JAM ACARA PENGARAH

10.00-10.15 Pembukaan Camat

10.15-11.15 Laporan kegiatan sektor terkait Camat


I
11 .15-11.45 Masalah/hambatan dari masing- I Kepala Puskesmas
masing sektor

11.45-12.15 Analisis masalah dan hambatan Kepala Puskesmas

12.15-12.45 Pemecahan masalah Kepala Puskesmas dan


Camat

12.45-13.15 Rencana kerja tribulan Kepala Puskesmas dan


Camat

13.15-13.30 Kesepakatan pembinaan 'Ketua Tim Penggerak


PKK dan Camat

13.30-13.45 Kesepakatan bersama dan Camat


penutupan

Lampiran - 5

FORMULIR TARGET CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KEGIATAN WAJIB


PUSKESMAS - PER DESA
PUSKESMAS: .......... ............. .... BULAN ........ ... ........ 200 ... .

CAKUPAN PELAYANAN Desa Desa Desa Total


A B C
T
KIA IBU HAMIL (K1)
H
T
IBU HAMIL (K4)
H
T
KB ~KSEPTOR AKTIF
H
T
I
B.C.G.
H
T
I D.P.T. I
H
IMUNISASI T
POLIO III I
H
T
IcAMPAK
H
T
tr.T.2. BUMIL
H
I
T
DIS
~IZI H
T I
NID
H
I
IBU HAMIL T
I DIBERI Fe H
P2M I,DIARE T
IDIBERI ORALIT H
Pengobatan TB T
H I
........ ...... ... ... ... . T
IH
T = TARGET H = HASIL

Lamp'ira.n - 6

Pemantauan Wilayah Setempat ( PWS )

1. Definisi
PWS adalah alat pemantauan hasil imunisasi berupa
grafik atau gambar pencapaian hasil imunisasi dan
kecenderungannya di masing-masing wilayah
operasional. Dengan PWS dapat menentukan tindak
lanjut yang harus dllakukan, sehingga hasil imunisasi
dapat diperbaiki dan akhirnya secara kumulatif dapat
mencapai target.

2. Prinsip PWS
Memanfaatkan data yang ada dari cakupan.
Mengguna'kan indikator sederhana:
~ Jangkauan/akseslbilitas : Cakupan DPT1,
HB < 0-7 hr, TT-1
~ Kualitas program (tingkat perlindungan) :
Cakupan DPT3, Polio4, Campak, TT2+ Ibu
Hamil.
~ Efektifitas/manajemen program angka
Drop Out DPT 1 - Campak.
Dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan
setempat.
Dimanfaatkan untuk umpan balik.
Teratur dan tepat waktu (setiap bulan).
Memudahkan analisis.
Catatan : TT2 + ibu hamil : adalah cakupan kumulatif
T 2, TT3, TT4 dan TT5 pada ibu hamil.

3. Cara membuat grafik PWS


Untuk membuat PWS diperlukan langkah-Iangkah
sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Untuk membuat PWS perlu tersedia data-data


cakupan imunisasi dari tiap desa (misal buku kuning
dan merah). Oata ini sudah dikumpulkan / diolah ke
buku rekapitulasi Puskesmas (Buku Biru) dan
dikelompokkan ke dalam format pengolahan data
PWS berdasarkan wilayah operasional (desa /
kelurahan), sebagai berikut :

Contoh : Format pengolahan data PWS

Hasil Imunisasi OPT 1 bulanan tiap desa Puskesmas

Tahun 2004.

Desa Sasaran Januari Februari dst


,I Jml % Jml % Kum %
II

Jumlah II

Untuk mengetahui perkembangan cakupan imunisasi


tiap desa, pengolahan data sebaiknya dilakukan
untuk semua pelayanan imunisasi :

OPT 1, OPT 2, DPT 3


BCG
HB1 (0-7 hari), HB 1 total, HB 2, HB 3
Campak
Polio 1, Polio 2, Polio 3 dan Polio 4
TT 1, TT 2, TT3, TI4, TT5
DO: OPT 1 - Campak
- - ---
Trend. : bila cakupan bulan ini lebih
tinggi dari bulan lalu

Trend - : bila cakupan bulan ini sama


dengan bulan ,Ialu

Trendt : bila cakupan bulan ini lebih


rendah dari bulan lalu

Ranking desa : diurut dari desa dengan


cakupan yang paling tinggi ke cakupan
yang paling rendah .
Grafik 2. PWS Puskesmas xTahun 2002

Lampiran -7

FORMULIR TARGET CAKUPAN DAN HASIL PELAYANAN UPAYA


KEGIATAN WAJIB PUSKESMAS PER DESA PER BULAN

PUSKESMAS : .... ......... ..... BULAN: ..... ... ........ .. 200 ...... .

Jenis Nama Desa A ,B C D E


I
Pelayanan I Penduduk
,

KIA [T rata2/bln
I

Pelayanan I C bin lalu

Ibu Hamil C bin ini


K-I +/- N/T
I il ,

Pelayanan T rata2/bln I
I

Ibu Hamil C bin lalu


K-IV C bin ini
I
+/- NIT
I

KB T rata2/bln

C bin lalu
C bin ini I
I

+/ NIT

T rata2/bln
Imunisasi C bin lalu
Bayi C bin ini I
I

+/ NIT I

T rata2/bln

Ibu hamil C bin lalu


C bin ini I

+/- NIT
T rata2/bln I I
Gizi C bin lalu
C bin ini I I

+/ NIT
I
T rata2/bln
VIT.A I C bin lalu
I

BAllJTA C bin ini


+/ NIT
T rata2/bln
TABLET BESI C bin lalu I

(Fe) C bin ini


Ibu Hamil +/ NIT
,

DIARE T rata2/bln
I

DIBERI ORALIT C bin lalu I

BALITA C bin ini


+/ NIT
ISPA T rata2/bln
DIOBATI C bin lalu I
BALITA C bin ini
+/- NIT
I

Keterangan :
T rata-2/bln : target setahun dibagi 12 bulan = 80%/12=6,7%
+ : Cakupan lebih dari target rata2 per bulan

: Cakupan kurang dari target rata2 per bulan

N : Cakupan bulan ini lebih tinggi dari bulan lalu


T : Cakupan bulan ,ini kurang/tetap dari bulan lalu

Lampiran - 8

FORMULIR : ANALISIS MASALAH, PENYEBAB MASALAH DAN


CARA PEMECAHANNYA.

Puskesmas : ..... . ...... ... ........ Bulan ................. Tahun .......... .. .

Nama Petugas Kegiatan Masalah Penyebab Kesepakatan


Desa cara
pemecaha n nya

:
I

I
I

_----_ .........----
..
Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
362.11 Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal
Ind Bina Kesehatan Masyarakat.
p Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas,- Jakarta :
Departemen Kesehatan 2006

I. Judul 1. COMMUNITY HEALTH SERVICES-

Cetakan Kedua Tahun 2012


DAFTAR lSI
Halaman

Oaftar lsi
BABI KONSEP OASAR PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS
A. Pendahuluan 1

B. Pengertian 2

C. Tujuan dan Manfaat 2

D. Ruang Lingkup 3

BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


PUSKESMAS
A. Penetapan Target Puskesmas 7

B. Pengumpulan data 8

C. Pengolahan Data 9

D. Analisis hasil 9

E. Pelaksanaan 9

F. Langkah Pelaksanaan 11

BAB III PEDOMAN PENGUMPULAN DATA


A. Cara pengumpulan 15

B. Jenis Data 16

C. Sumber Data 17

D. Variabel Penilaian 17

BABIV PEDOMAN PENGOLAHAN OATA


A. Metoda 21'
B. Penilaian Akhir 23

BABV PENYAJIAN. ANALISA DATA DAN


PEMECAHAN MASALAH
A. Penyajian 25

B. Analisa data 26

BABVI PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA


PUSKESMAS
A. Oinas Kesehatan kabupaten/kota 31

B. Dinas Kesehatan Provinsi 32

BABVII PENUTUP 34

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran -1 Format Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Cakupan kegiatan
b. Manajemen
c. Mutu

Lampiran - 2 Rekapitulasi penghitungan kinerja Puskesmas

Lampiran - 3 Contoh Grafik Sarang Laba-Laba

Lampiran - 4 Format SWOT

Lampiran - 5 Matriks RAGPIE


- - -- -- - - - - - - - -- -- - - - - - - - ---

BABI

KONSEP DASAR

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan


pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun
Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupatenl kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu w,ilayah
kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pe ~ayanan
kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan


upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen
manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat
Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3) Penilaian
Kinerja Puskesmas dan manajemen s'Umberdaya termasuk
alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan
quality assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan


program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam
Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesi'f.ik daerah, maka area program yang akan menjadi
prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik
oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dal,am


pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar
dalam upaya mencapai tujuan pem'bangunan kesehatan
tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang
telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan
selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk


melakukan penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas,


sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas
melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
dinas kesehatan kabupaten/ kota melakukan verifikasi
hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu
pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam
kelompok (1,11,1111) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.

Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/


kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN kINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan

a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang
berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/ kota.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil
cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen
Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir
tahun berdasarkan urutan peringkat kategori
kelompok Puskesmas .
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja
Puskesmas dan bahan masU'kan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan
dinas kesehatan kabupatenl kota untuk tahun
yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)


kunjungan dibandingkan dengan target yang harus
dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupatenl kota
dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupatenl kota dapat menetapkan
dan mendukung kebutuhan sumberdaya Puskesmas
dan urgensi pembinaan Puskesmas.

D. RUANG UNGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian


pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian
terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang
telah ditetapkan di t,ingkat kabupatenl kota dan kegiatan upaya
kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan
kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi " Indonesia
Sehat 2010 ".

Sesuai dengan UU No . 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


di Daerah, maka kabupatenl kota dapat menetapkan dan
mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan
kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan
kompetensi tenaga pelaksananya, dengan tetap
memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan
pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional
termasuk konsensus globaU kesepakatan dunia (antara lain
penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta,
dan lain-lain).

Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan


pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun
suatu upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian .
Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan
Puskesmas merupakan nilai tambah dalam penilaian
kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan
kesepakatan.

Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan


kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan
dan kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan
maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di
seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah kabupatenl kota .
Olehkarenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan
untuk dilakukan penilaian dil se'luruh Puskesmas.

Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan


kegiatan untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan
"tidak lagi sarna di seluruh Puskesmas", melainkan hanya
berdasar'kan "kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesrnas yang bersangkutan" . Sedangkan kegiatan
kegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama
di kabupaten/ kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas
tertentu saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.
Secara garis besar I'ing'kup penilaian kinerja Puskesmas
tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyelenggarakan :

1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :


a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan
nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya
disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain
penambahan upaya kesehatan atau penerapan
pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam
pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang
di'aksanakan di Puskesmas.

2. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam


penyelenggaraan kegiatan, meliputi :
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan
lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat,
obat, keuangan, dll.

3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :


a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang
ditetap,kan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat
kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masing
masing program/ kegiatan mempunyai indikator mutu
tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan
pada program penanggu'langan TBC.
d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa
pelayanan Puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di


Puskesmas dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek
input, proses, out-put maupun out-comenya, karena indikator
dan mekanisme untuk peni1laiannya belum ditentukan.
Sehingga, seeara keseluruhan tidak akan diukur dalam
penilaian kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang
sudah ada standar penilaiannya.

Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku


pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupa'kan jenis
kegiatan yang memungkinkan dHaksanakan di seluruh
Puskesmas (sebagai "Daftar Menu"). Sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupaten/
kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direneanakan
untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai
berdasarkan rencana yang telah disusun.

Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi


kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan
jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan
yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar
gedung.

Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat


memperoleh bantuan teknologi ataupun tenaga dari
Puskesmas sekitarnya atau tingkat kabupatenl kota (sebagai
eontoh: dalam situasi emergensi/ KLB, pelayanan kesehatan
di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat
terpenci'l, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan,
sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan
Puskesmas.

Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk


dalam variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen
tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
proses penyusunan reneana dan penetapan besaran targ,et
Puskesmas. Selanjutnya dalam melakukan analisa
permasalahanl kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka
komponen input sumberdaya dan lingkungan dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan baik dalam meneari penyebab
masalah maupun penetapan alternatif pemeeahan masalah.
BAB"
PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian


kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada sa at
penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan
dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan .Iintas
program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan
yang melibatkan lintas sektor di kecamatan .

Penilaian kinerja Puskesmas meliputi P uskesmas dan jaringannya


yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta
berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya .
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan 'kabupatenl kota,
maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan
pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.

1. Penetapan target Puskesmas


Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal
atau persentase yang akan dicapai Puskesmas pad a akhir
tahun.

Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai


masing -masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk
Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan
bersama antara dinas kesehatan kabupatenl kota dengan
Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas.

Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target proVInSI,


kabupatenl kota dan Puskesmas secara tepat. Penetapan
target Puskesmas dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing
Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupatenl kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber
daya manusia tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport,
dan lain-lain) dan non fislik (sos;all budaya, tingkat
pendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat,
dan lain-la1
in).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas
tidak dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah
yang bukan target sasarannya, kelompok masyarakat yang
tidak mung kin dijangkau karena kendala geografi
transportasi, dan lain-lain .

Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti


dan tepat, maka pencapaian hasilnya secara kumulatif akan
memberikan kontribusi pada pencapaian target kabupaten/ kota dan
tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya target nasional
dapat tercapai.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan
pada periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu
penilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupatenl
kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu
penilaian adalah bulan Januari sampai. dengan bulan
Desember. Penilaian kinerja Puskesmas merupakan
salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas. Ol,eh karena penilaian kinerja
adalah kegiatan untuk menilai kinerja Puskesmas
berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka
periode waktu penilaian disesuaikanl disinkronkan pula
dengan perencanaan.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini
adalah Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas
Pembantu , Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta
hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari
SP2TP dan pencatatan hasH kegiatan yang adal dibuat
Puskesmas, tidak hanya terbatas pad a laporan SP2TP
yang dikirim ke dinas kesehatan kabupatenl kota .
3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan
yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas,
dihitung dengan membandingkan hasil yang telah dicapai
terhadap target standar yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot

4. Analisis hasil dan langkah pemecahan


a. Melakukan identifikasi masalah, kendalal hambatan dan
penyebab serta latar belakangnya dengan cara mengisi
format analisa data dengan mencantumkan kesenjangan
hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya yang
terkait,input sumberdaya pendukungnya, lingkungan
sosial dan fisik yang mempengaruhi serta proses
pelaksanaannya .
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulanganl
pemecahan masalahnya .
c. Merumuskan langkah-Iangkah pemecahan masalah
dengan memperhatikan arahan dan rencana
pengembangan di dalam wilayah kabupatenl kota
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun
depan, sebagai bagian dari kegiatan perencanaan
Puskesmas.

5. Pelaksanaan penilaian
a. Oil tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dal'a m rangka mawas
diri mengukur keberhasilan kinerjanya .
2) Kepaila Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas
untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian (out
put dan out - come).
3) Masing-masing penanggung jawab kegiatan
melakukan pengumpulan data pencapaian, dengan
memperhitungkan cakupan hasil (out-put) kegiatan
dan mutu bila hal tersebut memungkinkan .
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung
jawab kegiatan me,lakukan analisis masalah,
identifikasi kendalal hambatan, mencari penyebab
dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor
pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun
rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan
kecenderungan timbulnya masalah (ancaman)
ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang)
dengan metoda analisis sederhana maupun analisa
kecenderungan dengan menggunakan data yang ada .
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana
pemecahannya dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupatenl kota .

b. Oi tingkat kabupatenl kota


1) Menerima rujukanl konsultasi Puskesmas dalam
melakukan perhitungan hasil kegiatan, menganalisa
data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang
tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan
urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan
Puskesmas dan bersama dengan Puskesmas
menghitung dan menetapkan kel'ompok peringkat
kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan
masalah yang telah dibuat Puskesmas dan membuat
rencana usulan kegiatan berdasarkan kesepakatan
bersama dengan Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentu k
penetapan kelompok Puskesmas, evaluasi hasil
kinerja Puskesmas dan rencana usu lan keg iatan
Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing
masing Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kin erja
Puskesmas dan rencana usulan kegiatan tahun
depan .

II

6. Langkahpelaksanaan penilaian

1) Langkah pelaksanaan penilaian di Puskesmas

No. Kegiatan

I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulananl


triwulan dan konsultasi ke kabupatenl kota, dalam rangka
mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun .
II. Penilaian Kinerja Puskesmas.

a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan


(dari data bulananl triwulan).

b. Konsultasi kel pembinaan dan bimbingan dari dinas


kesehatan kabupatenl kota.

Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas


kepada dinkes kabupatenl kota, dan membahas
keterkaitannya dengan verifikasi data dan perhitungannya.

c. Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas,


berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan bilamana
terjadi kesalahan .

d. Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan


mutu kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-Iaba,
ataupun cara penampilan lainnya . I

III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a. Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan


pemecahan masalah , rencana perbaikan sekaligus
rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang.

b. Menerima informasi dari kabupatenl kota tentang rencana


anggaran yang mungkin akan diterima masing-masing
Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan,

I besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber


daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama
dinas kesehatan kabupateni kota.

c. Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun renca na


pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun
berjalan.

d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas


sektor terkait, untuk keterpaduan.

e. Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas


dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan
dilaksanakan, dalam forum pertemuanlokakarya tahunan
Puskesmas.

f. Menyelenggarakan pertemuan d'engan lintas sektor terkait


di kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana kegiatan
kegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS di
tingkat kecamatan.

g. Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk


I melaksanakan kegiatan-kegiatan

2) Waktu pelaksanaan penilaian ol:e h Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota

No. Kegiatan

I. Pra. Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas


dan hasilnya untuk periode waktu tertentu dan
pembinaan dalam rangka mendorong pencapaian
cakupan hasH kegiatan Puskesmas.

II Penilaian Kinerja Puskesmas.

a. Menerima konsultasi daril pembinaan dan bimbingan


kepada Puskesmas.
b. Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari
Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan
perhitungan Puskesmas .
c. Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja

Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam ~


,k elompok masing-masing Puskesmas.

d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di


kab/kota, berdasarkan urutan peringkat dalam !
kelompoknya, sebaiknya dalam bentuk grafik batang
(bar-chart).

I'll Pasca penilaian kinerja Puskesmas *)

a. Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi


Puskesmas dan kabupaten, serta merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekali9us
rencana 'kegiatan tk. kab/kota tahun yang akan
datang, memberikan arahan kebijaksanaan dan
rencana pengembangan tahun y an 9 akan datang
kepada Puskesmas, berikut targ,et kabupatenl kota
dan rancangan pembagiannya untuk semua
Puskesmas.

b. Membahas rancangan kegiatan, besarnya target,


besarnya biaya yang diperlukan, dan jadwal kegiatan
bersama Puskesmas.

c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tk.


Kabupatenl kota, baik dalam kegiatannya sendiri
maupun rencana pembinaan kepada Puskesmas.

Catatan : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing Dinas


Kesehatan Kabupatenl Kota bersama Puskesmas

II

BAB.III

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang


diperlukan sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan
pengisian format penHaian kinerja sesuai dengan petunjuk definisi
operasionalnya.

Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan


data. Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh
penanggungjawab masing-masing kegiatanl program dibantu oleh
staf Puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama
tim.

A. Cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data yang


diperlukan sesuai dengan pedoman penilaian kinerja
Puskesmas serta kesepakatan Puskesmas dan dinas
kesehatan kabupaten/kota.

Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian


kinerja Puskesmas dapat berasal dari Puskesmas dan
jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari lintas sektor
terkait serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data
dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun

pertemuan lintas sektor kecamatan, untuk mendapatkan


masukan dan dukungan dari unit terkait.

. -
Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas
(SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaanl pengecekan catatanl notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana

B. Jenis data

Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil


kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuranl penilaian mutu pelayanan
Puskemas

Data tentang keadaan dankondisi di masyarakat, dimana


Puskesmas tidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian
keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja
Puskesmas, misalnya :

I. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan


jumlah pemakai air bersih
2. Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi
dan peralatan) yang tersedia di Puskesmas
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis,
luas wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk

C. Sumber data

Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil


kegiatan Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan
pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan
program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya,
bukan laporan yang dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten/
kota. Sebagai contoh , untuk menilai mutu Puskesmas,
dilaksanakan survey kepuasan pelanggan . Data hasH survey
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber data
untuk penilaian kinerja Puskesmas.

Untuk kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/


kota digunakan laporan hasi'I' perhitungan Puskesmas untuk
kinerja Puskesmas, laporan SP2TP, laporan ,lain yang
berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.

D. VARIABEL PENILAIAN

Varia bel penilaian kinerja Puskesmas seyogyanya mewakilil


merepresentasikan fungsi, azas, dan upaya pelayanan
Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian
kinerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen
penilaian, yaitu :

1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang


terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas

Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis


dengan Angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Masing-masing jenis
kegiatan utama terdiri dari kelompok variabel yang ditulis
dengan huruf latin besar (A,B,C, ... dst), yang meliputi
beberapa sub variabel yang ditulis dengan angka (1,2,3,
dst). Sebagai contoh :

Komponen pelaksanaan pelayanankesehatan :


I. Promosi Kesehatan
II. Kersehatan Lingkungan
III. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
A. Kesehatan Ibu
1. K1
2. linakes
B. Kesehatan Anak

IV. Perbaikan Gizi Masyarakat


V. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
VI. Pengobatan
Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang
tercantum dalam lampiran pedoman ini merupakan " daftar
menu ". Penetapan kelompok variabel dan sub-variabel
dilaksanakan o leh Puskesmas bersama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan mengacu pada
kebijakan program. Artinya Puskesmas melaksanakan tidak
harus semua kegiatan yang tercantum dalam pedoman ini,
akan tetapi harus sesuai dengan yang ditetapkan bersama
dinas kesehatan kabupatenl kota.

Khusus untuk Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya


sudah baku yaitu :
I. Upaya Promosi Kesehatan
II. Upaya Kesehatan Lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
IV. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
VI. Upaya Pengobatan

Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan


Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan


Puskesmas.

Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan


manajemennya dengan bagian-bagianl masing-masing
kelompok mempunyai nilai yang sama .

BAB.IV

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah


data menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar
penyusunan perencanaan Puskesmas.

Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setel'ah


data terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah disedia:kan
kolom khusus pengolahan data dalam formulir pengumpulan
data.

Kegiatan pengolahan data metiputi :


1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data
yang dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai
keadaan dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
(calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan
menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan (tabulating)

Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan


oleh kepala Puskesmas bersama tim kecil Puskesmas.
Sedangkan pengolahan di tingkat kabupatenl kota dilakukan
oleh tim kecil! yang ditugaskan kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota. Data yang diolah di tingkat kabupatenl kota
berupa perhitungan hasil kinerja Puskesmas sehingga
diperoleh informasi tentang peringkat Puskesmas se
kabupatenl kota dalam kategori kelompoknya.

A. METODA PENGOLAHAN DATA

Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas , ada 3


komponen penilaian beserta kegiatan utama dan variable
variabel yang perlu diolah, yaitu :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan
Puskesmas

Untuk menghitung hasilnya dalam kelompok masing


masing, perlu dihitung hasil reratanya secara bertingkat,
sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data
dan perhitungannya .

2. Komponen manajemen Puskesmas


Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing
masing variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala
sumberdaya .

3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas


Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan
hasil cakupan yang dikelompokkan pada skala-skala yang
ditetapkan pada setiap varia bel

Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat


Puskesmas dan kabupatenl kota, maka untuk kepentingan
perhitungan kinerja Puskesmas ini, proses pengolahan data di
tingkat Puskesmas sudah dimulai sejak awal bulan Desember
(Januari tahun selanjutnya) pada sa at data mulai dikumpulkan .

Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T)


merupakan pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil
kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasH kegiatan dibagi
dengan target (HIT) untuk setiap variabel.

Cara menghitung :

1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan


Puskesmas
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan
pelayanan kesehatan , masing-masing kegiatan dihitung
reratanya dari hasil masing-masing variabel, sedangkan tiap
tiap variabel dihitung dari rerata sub varia bel.

2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan


kesehatan Puskesmas
Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari
rata-rata nilai setiap skala yang sesuai dengan variabelnya .
3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas
Cara penillaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan
dengan menggunakan penilaian berdasar skala.

B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Kelompok Puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan


pembahasan Puskesmas bersama dinas kesehatan
kabupatenl kota, data dan informasi yang dikirimkan oleh
Puskesmas telah ditelaahl diteliti ulang oleh tim di tingkat
kabupatenl kota.

Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen


penilaian, yaitu :
1. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian
pelaiksanaan pelayanan kesehatan.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
3. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan .

Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk


tingkat kelompok Puskesmas , yaitu :

Cakupan Pelayanan
1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil ~ 91 %
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil = 81 - 90 %
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil ~ 80%

Mutu Pelayanan Kesehatan dan Manajemen

1. Kelompok I : Nilai rata-rata ~ 8.5


2. Ke/ompok II : Nilai rata-rata 5,5 - 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5

Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota untuk mengetahui tingkat


kinerja Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas
akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

BAB. V

PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN

Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya


diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masing
masing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas
tentang tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan evaluasil
penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang diperhitungkan
sendiri.

Untuk memudahkan dapat melihat pencapa-ian hasil kinerja


Puskesmas , maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan
manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk
gambaran "grafik sarang laba-Iaba ".

Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen


disajikan dalam bentuk sarang laba-Iaba yang berbeda. Setiap
jari-jari grafik sarang laba-Iaba untuk satu kelompok jenis
kegiatan pelayananl manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi
masing-masing penanggung jawab kegiatan, dapat membuat
hal yang sama untuk masing-masing variabel kegiatannya.

Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga


disajikan dalam bentuk grafik saranQ' laba-Iaba.

Dengan grafik sarang laba-Iaba diharapkan pembaca 'Iebih


mudah mengetahui tingkat kesenjangan pencapaian dan
ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan manajemen,
karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.

Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara


periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini
mungkin .

B. ANALISIS DATA

Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan


dari data yang sudah diolah, yang se1lanjutnya akan menjadi
bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi
perencanaan, monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi
Puskesmas.

Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkanl


merumuskan masalah secara benar, ada 3 buah hambatan :
1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya.
2. Terlalu memfokuskan pada masalah yang relatif kecil
daripada masalah yang utama
3. Kurang dapat menentukan alternatif dalam penyelesaian
masalah yang sebenarnya.

Langkah-Iangkah merumuskan masalah dan penyebabnya.:

1. Iidentifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan


pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu
kegiatan.
2. Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang dan
ancaman prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan
yang dihadapi Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan anaIisis sebab akibat, menggunakan suatu
teknik untuk meng'i dentifikasikan semua masalah dalam
suatu situasi tertentu sebagai ran9kaian hubungan sebab
akibat.
4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan metoda, untuk menentukan urutan
masala1h dari yang paling penting sampai dengan yang
kurang penting.

Untuk melakukan analisa data selain diperlukan hasil


pencapaian cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk
mutu pelayanan (bag; Puskesmas yang telah menerapkan mutu
pe/ayanan) juga diperlukan semua data kegiatan lPuskesmas,
sumberdaya Puskesmas dan 'k eadaan lingkungan (fisik dan non
fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.
1. Identifikas,i kesenjangan pencapaian hasil cakupan
kegiatan pelayanan

Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat


dimulai~ dengan mengidentifikasi kesenjangan yang
tergambar dalam grafik sarang laba-Iaba. Pencapaian hasll
cakupan kegiatan yang terjadi kesenjangan di grafik
sarang laba-Iaba ditulis ke lampiran : " Analisa data I " pad a
judul matr,ik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE / untuk
evaluasi keQ'iatan). Setiap lembar matrik untuk satu
kegiatan yang terjadi kesenjangan.

Analisis penyebab kesenjangan, dalam aspek penyediaan


dan pemanfaatan sumber daya . Tuliskan pada kolom
sumberdaya di kolom perencanaan tentang semua sumber
daya (tenaga, biaya, alat, obat, sarana transport, fasilitas
kesehatan) yang direncanakan untuk melakukan kegiatan
tersebut. Kemudian tulis:kan pada kollom sumberdaya di
kolom pelaksanaan tentang pelaksanaannya penggunaan
yang tertulis pad a kolom sumberdaya di kolom
perencanaan.

Demikian juga tuliskan berapa % temyata hasil yang


dimanfaatkan penggunaan sumberdaya pada kolom
sumberdaya di kolom evaluasi dengan cara hasil
sumberdaya di kolom pelaksanaan dibagi sumberdaya
perencanaan dikalikan 100 % .

Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan


tentang semua rencana :kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam
kolom sumberdaya di kolom perencanaan . Dengan cara
penilaian/ hitungan yang sama tulislah pada kolom
kegiatan di kolom pelaksanaan dan kolom kegiatan di
kolom evaluasi.

Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan


tentang semua hasil rencana kegiatan yang akan
dillaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang
tercantum dalam kolom sumberdaya di kolom
perencanaan . Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama

tulislah pada kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan


kolom pencapaian di kolom evaluasi.

2. Identikas'i faktor kelemahan, pendukung, peluang dan


ancaman masalah kegiatan pelayanan kesehatan

Dalam mengumpulkan keterangan (informasi) yang


berkaitan dengan masalah kegiatan pelayanan kesehatan,
dengan cara menuliskan dalam lampiran : Analisa Data II
(format SWOT ") tentang variabel, sub variabel dan sub
II

sub variabel (baik yang tercantum maupun tidak tercantum


dalam stratifikasi, namun ada dalam catatan data kegiatan
Puskesmas) dari kegiatan pelayanan yang terjadi
kesenjangan di grafik sarang laba-Iaba Genis kegiatan yang
ditulis sama dengan semua keg,iatan yang dinilai dalam
matrik RAGPIE).

Tim kecil menU'liskan hasil analisa I pengamatan selama


melaksanakan kegiatan tersebut semua sumberdaya,
'iingkungan (fisik : keadaan geografis, iklim, dan non fisik :
pendapatan penduduk, adat-istiadat, pendidikan masyara
kat, dll) yang mempengaruhi kegiatan tersebut dengan
memisahkan unsur tersebut yang menjadikan kegiatan
terhambaU kendala, mendukung keberhasilan kegiatan,
peluang di masa mendatang kegiatan tersebut dan
ancaman kegiatan tersebut bila tidak dilaksanakan ke
dalam kolom-kolom kekuatanl pendukung (Strengths).
kelemahan (Weaknesses). peluang (Opportunities) dan
ancaman (Threats).

Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan


analisa kegiatan manajemen perencanaan. pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan yang menjadi hambatanl kendala
(tulislah pad a kolom kel.emahan), dan yang menjadi
kekuatanl dukungan kegiatan tersebut (tulislah pad a kolom
kekuatanl pendukung). hal-hal yang menjadi peluang bila
kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang (pada kolom
peluang), serta hal-hal yang menjadi ancaman bila
kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun
mendatang (pada kolom ancaman).
Sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan
non fisik yang dicantumkan hanya yang terkait saja .

3. Perumusan analisis sebab akibat

Dalam merumuskan analisis sebab akibat dapat


menggunakan Pohon masalah, karena metodanya mudah
namun hasilnya relevan, namun Puskesmas kabupatenl
kota dapat menggunakan metoda lain yang sederhana,
mudah dan hasilnya relevan.

Pohon masalah adalah suatu teknik untuk


mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
tertentu, menyusun dan memperagakan informasi ini
sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.

Mulai dengan yang menjadikan prioritas utama masalah


kegiatan pelayanan kesehatan yang dipecahkan.

Catat semua masalah terkait lainnya yang sudah


diidentifikasikan dalam matrik RAGPIE dan format SWOT.

Teknik curah pendapat (brainstorming) dapat


dipergunakan, atau disebutlkan masalah yang
diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut:

Apa yang menjadi masalah utama


Apa yang menjadi akibat masalah ini
Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah
pokok

Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim ke dalam

bentuk sebuah pohon masalah.

Setiap format pohon masalah untuk satu jenis kegiata n.

II

BAB VI

PEMBINAAN PENI,LAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sesuai dengan pengertiannya , Puskesmas adalah unit pelaksana


teknis dinas kesehatan kabupatenl kota . Olehkarenanya
penyelenggaraan Puskesmas , tidak lepas dari tanggungjawab
Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota . Dengan terbitnya UU Nomor
32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, provinsi mempunyai
fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan , termasuk
di dalamnya pembangunan kesehatan .

Demikian pula halnya , dalam penyelenggaraan Puskesmas , dinas


kesehatan provinsi tetap mempunyai fungsi koordinasi . Sehingga
berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas, baik
dinas kesehatan kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsli
juga mempunyai peran dalam pelaksanaannya.

A. Dinas Kesehatan Kabupatenl Kota

Manfaat dari penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan


kabupaten/kota adalah :
1. mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi
Puskesmas di wilayah kerjanya
2. mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas .

3. mendapatkan gambaran kemampuan manajemen


Puskesmas .
4 . dapat dipergunakan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota
sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada
Puskesmas. Sehingga pembinaan dan dukungan yang
diberikan lebih optimal! fokus, berdasarkan permasalahan
dan kondisi Puskemas .

Ikut melakukan penll,aian hasil manajemen Puskesmas dengan cara


melakukan peninjauan ke masing-masing Puskesmas

Memberi bimbingan dan fasilitas'i dalam pelaksanaan penilaian

kinerja Puskesmas.

Setelah menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas, melakukan :

1. rekapitulasi data
2. rekapitulasi masalah dan melakukan analisa masalah serta
menentukan cara penanggulangannya. A[pabila diperlukan
dapat mengajukan fasilitasi dari dinas keehata n provinsi.
3. mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dinas kesehatan
provisni
4. membuat mapping/ pemetaan kinerja Puskesmas.

B. Dinas Kesehatan provinsi

Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan provinsi


adalah men dapatkan gambaran prestasi Puskesmas, serta
hambatan dan permasalahan yang dihadapi dinas kesehatan
kabupaten/ kota dalam pembinaan dan pengembangan Puskemas
di wilayah kerj1anya. Selanjutnya Provinsi dapat lebih optimal dan
fokus dalam memberikan dukungan kepada Dinas kesehatan
kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja Puskesmas.

Melakukan supervisi dan bimbingan teknis kepada dinas kesehatan


kabupaten/kota dan Puskesmas
Setelah menerima laporan dari dinas kesehatan kabupaten/kota
selanjutnya dilakukan :
1. membuat rekap dari sel.uruh kabupaten/kota
2. membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa
masalah
3. menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan
masalah , apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitasi dari
Pusat
4. membuat peta kinerja kabupaten
BABVII

PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sang at diperlukan untuk dapat


mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas . Manajemen
Puskesmas meliputi perencanaan, I'o kakarya mini dan penilaian
kinerja. Dengan disusunnya pedoman penilaian kinerja Puskesmas
ini dapat dijadikan bagi daerah dalam menerapkan dan
mengembangkan instrument manajemen tools bag 'i Puskesmas
khususnya dalam penilaian kinerja Puskesmas.

Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat


melakukan pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi
dan kemampuan masing-masing daerah.

LAMPlRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENlLAIAN KINERJA PUSKESMAS


Lampiran-1
TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIAN SUB VARlABEL VARIABEL
NO JENIS KEGIATAN (T) ( H) {SV} (V)

UPAYA KESEHATAN WAlIB

I PROMOSI KESEHATAN
I

A Penyuluhan Peri laku Hidup Bersih dan Sehat pada x , x x ..... .....

1 Rumah Tangga Rumah -... ........ . ... ..... .... .. ......... x


2 Institusl Pendidikan (Sekolah) Sekolah , ....... ... . _ o. x
3 Institus. Sarana Kesehatan Sarkes ... ......... . .. .. .... .... . .. ~ .. . .. .
- x
4. Institusi TTU Lokasi .. .. -, ... .. . . ... .... .... x
5 Institu si tempat kerja Institusi n .... . " .. .... ... ...... x
6 . ... .... .......... .....

B Bayi Mendapat ASI eksklusit bayi . ... ....... .... .. ...... .. .............. ......... .......

C Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber masyarakat x x x x .. .......... .


1 Posy~ndu Madya (baru) Psy ". .., ....... x

2
3
Pos yandu Purnama
............... ...... ....
Psy ....... .. - ........... " .. " ..... x

D Penyuluhan Napza kelompok .... ...... .. . .............. ... . ... ...... ... .... ... ....

II KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Penyehatan Air x x x x ............ ....

1 [nspeksi sanitasi sarana air bersih Sarana ........ .... ........... ... " ... ... x
2 Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air kelompok ... .. ........ .. ........... ........... x

B. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN x , x x x ...............

1 Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan Sarana .............. . .. .. ....... ........... x


2 Pemblnaa n tempat pengelolaan makanan Sarana ...... ..... .. .... ....... ........... x
lAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENlLAIAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
NO JENIS KEGIATAN ~T) lHl _lSVJ _(V )

C Penyehatan tempat pembuangan sampah dan Llmbah x


1 lnspeksi sanitas, sarana pembuangan sampah dan limbah sarana

0 Penyehatan Lingkungan Perm.u kiman dan jamban kelurga

1 Pemcriksaan penychatan lingkungan pada peru mahan


sarana x
2

E Pengawasan sanitasl Tempat-Tempat Umum

1 lnspeksi sanitasi tcmpat-tcmpat umum


sarana

2 Sanitasi tempat umum memenuhi syarat


sarana x
3

F Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida x

Ispeksi sanitaSi sarana pengelolaan pestlsida sarana

2 Pembinaan tempat pengelolaan pestisida


sarana

3 .......... , ........

H Pengendalian Vektor x

Pengawasan tempat-2 potensial perindukan vektor di permukiman lokas;

penduduk dan sekitarnya

Pemberdayaan sasaran!kelompokJpokja pontensial dalam upaya


Kelompok

pemberantasan tempat perindukan vektor penyakit di permukiman

penduduk dan sekitarnya

3 Desa !Iokas, potensial yang mendapat intervensi pemberantasan I Desa/Lok

vektor penyakit menular

III KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA

A Kesehatan Ibu x

Pelayanan Kesehatan bagi Bum,l sesuai stand~rd. untuk kunjungan lengkap Ibu hamil I

2 Drop out K4 - Kl
Ibu hamil. 'I
3 Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan lbu bersahn I x
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
NO JENIS KEGIATAN ( T ) ( H) (SV) (V)
persal.nan duku n oleh tenaga kesehatan sesuai standar.
4 Pelayanan Nifas Lengkap ( Ibu & neonatus ) sesuai standar ( KN3 ) Ibu I Bayi
5 Pelayanan dan atau ru)ukan ibu hamll risiko tinggl/komplikasi Ibu hamil

Ii Kesehatan Bay;

Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi bay;


Cakupan BBLR dllangan; bay;
....... .. . .. _ .......... __.. . .. ... ...

C Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

Pelayanan deleksi dan sl.mulasi din; lumbuh ke,bang Balila (konlak pertama Bal.ta
Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra Sekolah Anak

Q Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja

Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes anak x


atau tenaga terlatihl guru UKSI dokter keeil
2 Cakupan pelayanan kesehatan Remaj a anak

Pelavanan Keluarga Berencana x

1 Akseptor KB akt;f di Puskesmas (CU) PUS


2 Akseptor aklif MKET di Puskesmas orang
Akseptor MKET dengan komplikasi orang ........... - ......
4 Akseptor MKET mengalami kegagalan orang

IV UPAYA PERBAlKAN GIZI MASYARAKAT


x
Pembenan capsul vitam.n A (dos.s 200.000 51 ) pada Balita 2 kah/tahun anak
Pembenan tablet besi ( 90 tablet) pada Ibu hamil ,bu hamil
Pemberian PMT pemul,han balita gili buruk pada gak,n anak
4 Balita nalk berat badannya anak
5 Balita bawah gans morah anak

V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIANlSOB VARIABnl VARIABEL
NO JENIS KEGIATAN (T~ _(!'tl .. (SV) _ (V)

A ITB PARU x
Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif Orang
Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA negatit Rontgen, positit Orang

B IMalaria x x x
1 Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis') %
2 Penderita Malaria Klinis yang diobab Orang
3 Penderita '+' (posiuf) malaria yang diobati sesuai standar Orang
4 Penderita yang terdeteksi Malaria Berat di Puskesmas yang dirujuk ke RS') (I.
e IKusta x
Penemuan tersangka penderita kusta Orang x
Pengobatan pendenta kusta Orang
Pemeriksaan kontak penderita Orang

o IPelayanan Imunisasl*) x
1 Imunisasi' DPT 1 pada bayi bay;
2 Drop Out DPT 3 - Campak bay;
3 Imunisasi HB-l < 7 hari bay;
4 Imunisasi Campak pada bayi bayi

5
6
Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3
anak
anak

E 10iare x
1 Penemuan kasus diare di Puskesmas dan Kader Orang
2 Kasus Diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi Orang
3 Kasus Diare ditangani dengan Rehidrasi intravena orang

F IISPA x x
Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas Orang
dan kader
2 Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat dilangani Orang
3 Jumlah kasus pnemonia berat f dengan tanda bahaya ditangani f dinujuk , 10/0

G 10emam Bendarah Dengue (OBO) x


1 Angka Bebas Jentik (ABJ) %
2 Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE) %
3
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
NO JENIS KEGIATAN (T) ( H) (SV) (V)

H Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV I AIDS


1 Kasus PMS yang diobatl Orang
2 Klien yang mcndapat pcnanganan HIV/AJDS Orang

Pencegahan dan penanggulangan Rabies*) x


1 Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR %
2 Vaksmansi tcrhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi %

K Pencegahan dan penanggulangan Filariasis dan Schistolomiasis')


1 Kasus Filariasis yang ditanganl orang
2 Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasls orang
3 Prosentase pengobatan selektif F. Buski orang x

VI UPAYA PENGOBATAN

A. Pengobatan x
1 Kunjungan rawat jalan Umum Orang
Kunjungan rawat jalan gigi Orang

B Pemeriksaan Laboratorium*) x x

I Pemerlksaan Hemoglobin pada ibu hamil Spesimen


2 Pemeriksaan darah tromboslt tersangka DBD Spesimen
3 Pemerlksaan darah malana Spcsimen
4 Pemeriksaan test kehamilan Spesimen
5 Pemerlksaan sputum TB Speslmen
6 Pemeriksaan Urine Protein pada Ibu hamil Spcsimen
..... ... .............. .....
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
NO JENIS KEGIATAN (T) ( H) (SV) (Vi

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

Puskesmas dengan Rawat lnap x x x


1 BOR Puskesmas tempat tidur %
2 Hari rawat rata-rata (ALOS) di Puskesmas Tempat tidur hari
Asuhan keperawatan indlvidu pada pasien rawat inap Orang
4 .................................. .............................
n Upaya Kesehatan Usia Lanjut x x
1 Pembinaan Kelompok Usia Lanjut sesuai standar Kelompok.
2 Pemantauan Kesehatan pada anggota Kelompok Usia Orang
Lanjut yang dibina sesuai standar
.......................... ................................ , ........
I
I III Upaya kesehatan Matal pencegahan kebutaan x x
1 Penemuan Kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan: Orang
visus / refraksl
Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas Orang
Penemuan kasus buta katarak pada usia> 45 tahun Orang
Pelayanan operasi katarak di puskesmas Orang
IV Upaya Kesehatan Tellnga / Pencegahan Gangguan Pendengaran x
Penemuan Kasus dan rujukan spesialis di Puskesmas Orang
melalul pemeriksaan fungsi pendengaran
Pelayanan tindakan / opera!if oleh speslalis dl Puskesmas Orang
Kejadian komplikasi operasi Orang

V Kesehatan Jiwa x
1 Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya Kelompok
penemuan dinl dan rujukan kasus gangguan jiwa
2 Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa, Orang
masalah Napza, dll, dari rUlukan kader dan masyarakat:
Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rUlukan ke RS / spesialis Orang
4 Deteksi dan penanganan kasus Jiwa ( gangguan perilaku, gangguan Jiwa Orang
gangguan pslkosomatlk, masalah napza dll ) yang datang berobat
dLPuskesmas
LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENlLAIAN KINERJA PUSKESMAS

TARGET CAKUPAN
SATUAN SASARAN PENCAPAIAN SUB VARlABEL VARlABEL
NO JENIS KEGIATAN (T) ( H) (SV ) (V)

VI Kesehatan Olah Raga


1 Pemberdayaan Masyarakat melalui pelat,han kader orang
2 Pemb,naan Keiompok potensiall klub , dalam Kes. OR kelompok
Pemerrksaan kesega ran jasmani anak sekolah Orang
4 Pemeriksaa n kesegaran jasmani pada atlet Orang

VII Pencega h an dan penanggulangan penyakit gig;


1 Pemb,naan kesehatan gigi di Posyandu Posyandu
2 Pemb,naan kesehatan g'g' pada TK TK
Pemb>naan dan b,mbingan sikat g'g' massal pada SD I MI SD/ MJ
4 Perawatan kesehalan gig' pada SD I MI SD/MJ
~I ur i d SD/~lI mendapat perawatan kesehatan gigi Orang
Gig, tetap yang d,cabut G'gi
Gigi tetap yang d'tambal permanen Gigi

Vln Pera wa tan Kesehatan Masyarakat


I Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga Keluarga
2 Keg'atan asuhan keperawatan pad a kelompok masyarakat Kelompok
Pemberdayaan dalam upaya kemandi rr an pada keluarga lepas asuh Keluarga
4 Pemberdayaan dalam upaya kemandi rian pada kelompok lepas asuh Kelompok

IX Bina Kesehatan Tradisional x


Pemb,naan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat Keluarga
Pembinaan pengobat Tradisional yang menggunakan tanaman obat Orang
3 Pembinaan pengobat Tradisional dengan ketrampila n Orang
4 Pembinaan pengobat Tradisional lalnnya Orang

X Bina Kesehatan Kerja


1 Pos UKK berfungsi balk Pos
2 Pos UKK menuju SH~A5KER kali I

Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kcschatan pada pckerja di pos UKK Orang

'I
LAMPIRAN KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

NO JENIS VARIABEl SKALA 1 SKALA 2 SKALA 3


NILAI HASll
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10

,
,
I MANAJEMEN OPERASIONAl PUSKESMAS

1. Membuat data pencapaian/cakupan kegiatan Sebagian Sebagian Semuanya


( ..... ........ )

pokok tahun lalu < 50% 50%-80% 100%

2. Menyusun RUK melalui analisa dan perumusan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruhnya
( ........ ..... )

masalah berdasarkan prioritas ada analisa ada analisa ada analisa

perumusan I perumusan perumusan

3. Menyusun RPK secara terinci dan lengkap I Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
( ...... ...... )

sebagian kecil sebagian besar semuanya

4. Melaksanakan Mini lokakarya bulanan < 5 kalil tahun 5-8 kali/tahun 9-12 kalil

tahun

( ........ .. ... )

5. Melaksanakan Mini lokakarya tribulanan (Iintas < 2 kali/tahun 2-3 kaliltahun 4 kali/tahun
( .............. )

sektor)

6. Membuat dan mengirimkan laporan bulanan ke < 6 kali 6-9 kalil tahun 10-12 kalil
( ... ........... )

Kabupaten/Kota tepat waktu tahun

7. Membuat data 10 penyakit terbanyak setiap bulan < 6 kali/tahun 6-8 kali/tahun 9-12 kalil
( ............. )

tahun

II MANAJEMEN ALAT DAN OBAT

1. Membuat kartu inventaris dan menempatkan di < 60% ruang 61-80% ruang 81-100% ruang (. .... . .... .... )
masing-masing ruangan

2. Melaksanakan up dating daftar inventaris alat < 3 kali/tahun 4-6 kali/tahun Tiap Bulan ( ............. )

3. Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruhnya ( .... .... . ..... )
setiap unit pelayanan unit besar

4. Membuat Kartu stok untuk setiap jenis obatlbahan Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh ( .... .... .. ..... )
di gudang obat secara rutin item obat besar item obat item obat

5. Menerapkan FIFO dan FEFO Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruh ( ....... .. ..... )
item obat besar item obat item obat

6.

. .. ........ ...... ... .... ........ .. .. ........... . .... .... .

III MANAJEMEN KEUANGAN

1. Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar Ya , Ya, setiap Ya, (. .... .. .. .. ... )
dalam buku kas tidak tentu tiga bulan setiap bulan

2. Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan Ya , Ya, setiap Ya. (. .. ......... .. )


keuangan secara berkala tidak tentu tiga bulan setiap bulan

3. . ... .. ..... .. .. ..... .. ... ..... .... ............. ..... . ... , ..


-
IV MANAJEMEN KETENAGAAN

1. Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas Ada, beberapa Ada, sebagian ' Ada, semua ( .. ... . .... .. .)
pegawai besar pegawai pegawai

2. Membuat uraian tugas dan tanggung jawab Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh ( ....... ...... )

setiap petugas petugas besar petugas petugas


I
3. Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap Ada , beberapa Ada , sebagian Ada, seluruh (. ..... . ,. ' " .)
petugas sesuai dengan tug as, wewenang dan petugas besar petugas petugas
tanggungjawab

4. ,Membuat penilaian DP3 tepat waktu Ada, beberapa Ada, sebagian Ada , seluruh ( ... ........ .. )

petugas besar petugas petugas

5. .. ...... . ....... ...... .. .. .. ......... .. ... . .. .... .. . .. . ... ... . ..

I
--

Cara perhitungan :
Mengisi pada kolom nilai hasil sesuai dengan kondisi manjemen dengan nilai yang sesuai' pada skala penilaian
Hasil akhir adalah rata-rata dari penjumlahan nilai hasil variabel manajemen
Hasil rata-rata dikelb mpokkan menjadi :
Baik nilai rata-rata ( > 8,5)
=
Sedang = nilai rata-rata (5,50 - 8,4)
Kurang = nilai rata-rata 5,5)
LAMPIRAN PENILAIAN MUTU PELAYANAN

NO,! JENIS KEGIATAN SKALA 3 SKALA 2 I


SKALA 1 Nilai Akhir
Nilai 10 Nilai 7 Nilai 4 I

1. Drop out pelayanan ANC (K1-K4) <10% 11 -20% >20% ( .. .... .)

2. Persalinan oleh Tenaga Kesehalan > 80% 70-79% < 70% i(. .... .. )
3. Penanganan Komplikasi Obslelril >5% 4-4,9% <4% C .. )
risiko tinggi

4. Error rate pemeriksaan BTA < 5% 6-10% >10% ( ... . .. )

5. Error rate pemeriksaan darah malaria <5% 6-10% >10% ( .. . .. . . )

6. Kepatuhan lerhadap slandar ANC < 50% 51-80% 81-100% ( .. . . . ..... )

7. Kepatuhan terhadap standar peme <50% 51-80% 81-100% I (. .. . )


riksaan TB Paru

8. Tingkat kepuasan pasien terhadap < 50% 51-80% 81-100% ( . . . .. ... .. )


pelayanan Puskesmas

9. ...... .. ... . .. ....... " .....

I
o

Cara penilaian :
1. Nilai mutu kegiatan dihitung sesuai dengan hasil pencapaian/cakupan kegiatan
di Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom skala yang sesuai
2. Nilai pada tiap skala dan standar nilai tiap skala ditetapkan oleh masing-masing
daerah sesuai dengan kesepakatan.
3. Hasil nilai pad a skala dimasukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
4. Hasil rata-rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir mutu
5. Nilai mutu pelayanan dikelompokkan menjadi :
Baik = nilai rata-rata> 8,5
Sedang = nilai rata-rata 5,5 - 8,4
Kurang = nilai rata-rata < 5,5
Lampiran- 2

REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN


KINERJA PUSKESMAS

Puskesmas I I." I I II I II.' " . I I.

Kabupaten/ Kota ............................... , ..............................


Tahun

HASIL CAKUPAN
NO KOMPONEN KEGIATAN (% )

II UPAYA PROMOSI KESEHATAN C ......... ..... )

II

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN C.... .... .. .. ... )

III UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA C.... .... ... .. )

IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT C.......... .. .. )

V UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR C.. .... .. .... .. )

VI UPAYA PENGOBATAN C.. .......... .. )

VII UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN C...... .. ...... )


Lampiran - 3

GRAFIK LABA-LABA

PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS

II

VIIi m

IV
VII

VI V

GRAFIK LABA-LABA

PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS

PROMKES
II KESLING

n III
VI
KIA
PENGOBATAN

V P2M IV GIZI
Lampiran - 4
FORMAT SWOT

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN

KEGIATAN : ...... ... ... ... .

NO VARIABEL PENILAIAN KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN

1. Sumber daya
Tenaga I

Biaya
Alat
Obat
Sarana kesehatan

2. Lingkungan
Fisik

Non Fisik

I I
3. Perencanaan
-

4. Pelaksanaan
.

5. Evaluasi
- - - - - - '
Lampiran 5
MATRIKS RAGPIE

(UNTUK EVALUASI KEGIATAN)

KEGIATAN:

SUMBER DAYA KEGIATAN PENCAPAIAN

PERENCANAAN

I
PELAKSANAAN

EVALUASI
~
--- -------

Anda mungkin juga menyukai