Anda di halaman 1dari 3

I.

TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mempelajari reaksi redoks.
2. Mempelajari sel elektro kimia.
3. Mempelajari cara pencegahan korosi dengan cara pembentikan lapisan
oksida.

II. TEORI DASAR


1.1 Reaksi Redoks

Reaksi redoks ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi saat


pereaksi berubah menjadi hasil reaksi. Pada dasarnya oksidasi adalah bila
pereaksi melepas elektron dan reaksi reduksi bila pereaksi menerima
elektron. Dalam menyertakan reaksi redoks digunakan hukum kekekalan
massa dan muatan.

Sel Galvani/Volta adalah suatu sel elektrokimia yang terdiri dari dua
buah elektroda yang dapat menghasilkan energi listrik akibat terjadinya
reaksi secara spontan. Contoh sel volta(gambar-1) dapat dilihat pada
gambar berikut:

Apabila kedua elektroda dihubungkan dengan pengukur arus listrik


maka elektron akan mengalir dari Zn ke Cu. Elektron ini berasal dari reaksi
oksidasi yang spontan terjadi pada elektroda Zn. Elektroda yang mengalami
reaksi oksidasi disebut anoda.

Reaksi oksidasi pada Zn adalah sebagai berikut:

Zn Zn2+ + 2e (1)

Elektron yang tiba di elektroda Cu/Cu2+, akan bereaksi dengan ion


Cu2- (mengalami reaksi reduksi, disebut redoks) dan mengendap sebagai
atom Cu pada elektroda Cu dengan reaksi sebagai berikut:

Cu2- + 2e Cu (2)
1.2 Potensial Redoks dan Reaksi Redoks Sederhana

Aplikasi dari penggunaan reaksi redoks adalah dapat


memprediksikan suatu reaksi itu berlangsung atau tidak di dalam logam dan
larutan lainnya. Sebagai contoh adalah logam perak apakah larut di dalam
larutan tembaga sulfat. Dimana half sel potensial (HCP) dari perak (Ag-
Ag+) adalah -0.80 volt dan untuk tembaga (Cu-Cu2+) adalah -0.34 volt.
Dimana nilai HCP perak lebih negative dibandingkan dengan tembaga (Cu)
maka Eonya masih negative seperti persamaan dibawah:

2 Ag 2Ag+ + e- EO1= -0,80 v (3)

Cu(s) Cu2+ + 2e- Eo2= - 0,34 v (4)

Eo = Eo1 - Eo2

E0 = -0.80 - (-0,34) = -0,46v

Dari hasil ini terlihat bahwa Ag memiliki tendensi kurang terhadap


kehilangan elektron maka sudah dapat diprediksi bahwa reaksi tidak akan
dengan mudah berlangsung secara spontan (lambat/susah). Kesimpulannya
Ag tidak akan teroksidasi dalam larutan tembaga sulfat.

1.3 Elktrolisa
Elektrolisa adalah peristiewa perubahan elnergi listrik menjadi
energi kimia. Seprti halnya sel elektrolisa terdiri daridua buah sel elektroda
dan larutan elektrolit. Pada sel elektrolisa ini reaksi terjadi adalah tidak
spontan. Sel elektrolisa digunakan untuk pemurnian logam. Pembentukan
logam dari larutan dan menjadi dasar pelapisan.

M. Faraday menunjukan bahwa jumlah zat yang bereaksi pada


elektroda- elektroda sel elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah arus
yang melalui sel tersebut. Selain itu jika arus tertentu mengalir melalui sel
elektrolisis maka akan dihasilakan jumlah ekivalen masing-masing zat.
1.4 Korosi dan Passivasi
Sel Galvani, baik sel komposisi (adanya logam yang memiliki
potensial elektroda berbeda) maupun sel konsentrasi (logam sejenis) dapat
menyebabkan terjadinya korosi pada logam. Pada sel komposisi logam yang
anodik akan terkorosi terlebih dahulu sedangkan sel konsentrasi bisa terjadi
karena adanya oksigen dan air yang tidak sama konsentrasinya pada
permukaan logam.
Untuk mencegah terjadinya korosi ini dapat dilakukan dengan cara
elektroplating dengan membentuk lapisan oksida logam yang koheren
secara efektif memblok reaksi oksidasi selanjutnya (passivasi) pada logam
yang akan dilindungi. Salah satu contoh pembentukan lapisan oksida adalah
lapisan oksida alumunium. Alumunium memiliki lapisan oksida stabil
setebal sekitar 2mm bila ditempatkan pada udara terbuka dalam temperatur
ruang. Oksida pada temperatur tinggi (3500C-4500C) menghasilkan lapisan
Al2O3 setebal 40mm. Bila anodasi ini dilakukan dalam larutan sel elektrolit
seperti asam sulfat encer, tebal lapisan asam oksida bias mencapai kurang
lebih 104mm. reaksi yang terjadi dalam larutan asam sulfat encer adalah:

Anoda : 2Al + 3H20 Al2O3 + 6H- + 6e


Katoda : 6e + 6H- 3H2

Bila pembentukan lapisa oksida yang koheren ini dicegah, misalnya dengan
aliasi logam merkuri pada permukaannya, maka alumunium akan bereaksi
cepat dengan oksigen.

Anda mungkin juga menyukai