(FAN TEST)
Disusun Oleh :
Kelompok 6
2
BAB II
DASAR TEORI
Fan adalah alat untuk mengalirkan udara. Karena itu fan dikenal dengan
sebutan penukaran, penghembus, atau pembuang udara. Alat ini banyak dijumpai
pada sistem ventilasi dan peralatan pendingin udara juga pada instalasi yang
mengalirkan udara panas dan gas buang. Selain itu, masih banyak lagi
penggunaan fan ini di industri.Tinggi tekan yang dihasilkan fan, pada umumnya,
rendah dibandingkan jenis mesin-mesin pengalir udara yang lain seperti blower
dan kompresor.
Daya masukan yang digunakan diperoleh dari motor listrik. Efisiensi fan
adalah perbandingan udara antara daya aliran udara disbanding daya poros untuk
menggerakkan fan. Daya aliran udara yang dihasilkan tergantung pada tekanan
dan laju aliran udara.
Pada pengujian ini, pengukuran laju aliran udara dapat dipilih
menggunakan nosel, venturi atau tabung pilot statik.
Tabel 2.1 Perbedaan antara Fan, Blower, dan Kompresor
a. Karakteristik sistem
Istilah resistansi sistem digunakan bila mengacu tekanan statis.
Resistansi sistem merupakan jumlah kehilangan tekanan statis dalam sistem.
Resistansi sistem merupakan fungsi pola susunan saluran, pengambilan,
lengkungan, dan penurunan tekanan yang melintasi peralatan, sebagai contoh bag
filter atau siklon. Resitansi sistem bervariasi terhadap volume aliran udara yang
3
memasuki sistem. Untuk udara volume tertentu, fan dalam sistem dengan saluran
sempit dan banyak tikungan dengan radius pendek akan lebih bekerja keras untuk
mengatasi resistansi sistem yang lebih besar daripada sistem dengan saluran yang
lebih besar dan dengan lebih sedikit jumlah belokan dan panjang. Saluran panjang
yang sempit dengan banyak bengkokan dan tikungan akan memerlukan lebih
banyak energy untuk menarik udara untuk dilaluinya. Sebagai akibatnya, untuk
kecepatan fan yang sama, fan akan mampu menarik lebih sedikit melalui sistem
ini daripada yang melalui sistem pendek tanpa ada belokan. Dengan begitu maka
resistansi sistem meningkat jika volum udara yang mengalir ke sistem meningkat.
Sebaliknya, resistansi berkurang jika alirannya berkurang. Untuk
menentukan berapa volume fan yang akan dihasilkan, penting untuk mengetahui
karakteristik resistansi sistem dapat diukur. Pada sistem yang sudah didesain,
namun tidak dibangun, resistansi sistem harus dihitung. Kurva resistansi sistem
dihasilkan dengan berbagai laju aliran pad sumbu x dan resistansinya pada
sumbu y.
b. Karakteristik sistem
Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva fan. Kurva fanmerupakan
kurva kinerja untuk fan tertentu pada sekumpulan kondisi yangspesifik. Kurva
fan merupakan penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait.
4
Biasanya sebuah kurva akan dikembangkan untuk sekumpulankondisi yang
diberikan termasuk: volum fan, tekanan statis sistem, kecepatan fan,dan tenaga
yang diperlukan untuk menggerakan fan pada kondisi yang diketahui.Beberapa
kurva fan juga akan melibatkan kurva efisiensi sehingga desainer
systemakan mengetahui kondisi pada kurva fan dimana fan akan beroperasi (lihat
Gambar 2.2). Dari banyak kurva yang diketahui pada gambar, kurva tekanan
statis(SP)versusaliran pada merupakan kuva yang sangat penting.
Perpotongan kurva sistem dan tekanan statis merupakan titik operasi.
Bila,resistansi sistem berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasiditeta
pkan, daya yang diperlukan dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus
yang melintas melalui titik operasi ke titik potong dengan kurva
tenaga(BHP).Sebuah garis lurus yang
digambar melalui perpotongan dengan kurvatenaga akan mengarah ke daya yang
diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelahkanan. Pada kurva yang digambarkan,
efisiensi kurva juga disuguhkan.
5
suatukisaran aliran dapat ditentukan dan kurva kinerja sistem
dapat dikembangkan(ditunjukkan sebagai SC).
Kemudian kurva sistem ini dapat diplotkan pada kurva fan untuk menunjukan titik
operasi fan yang sebenarnya pada "A" dimana dua kurva (N1dan SC1)
berpotongan. Titik operasinya yaitu aliran udara Q1 terhadaptekananP1. Sebuah
fan beroperasi pada kinerja yang diberikan oleh pabrik
pembuatnyauntuk kecepatan fan tertentu(grafik kinerja fanmemperlihatkan
kurva untuk serangkaian kecepatan fan). Pada kecepatan fanN1, fan akan beropera
si,sepanjang kurva kinerja N1 sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2.3. Titik
operasi fan yang sebenarnya tergantung pada resistansi sistem, titik operasi fan
A adalah aliran (Q1) terhadap tekanan (P1).
Dua metode dapat digunakan untuk menurunkan aliran udara dari Q1 ke
Q2:Metode pertama adalah membatasi aliran udara dengan menutup sebagiandam
per dalam sistem. Tindakan ini menyebabkan kurva kinerja sistem yang
baru(SC2) dimana tekanan yang dikehendaki lebih besar untuk aliran udara yangd
iberikan. Fan sekarang akan beroperasi pada "B" untuk memberikan aliran
udarayang berkurang Q2 terhadap tekanan yang lebih tinggi P2.
Metode kedua untuk menurunkan aliran udara adalah dengan
menurunkankecepatan dari N1 ke N2, menjaga damper terbuka penuh. Fan akan
beroperasi pada "C" untuk memberikan aliran udara Q2 yang sama, namun pada
tekanan P3yang lebih rendah. Jadi, menurunkan kecepatan fan merupakan
metode yang efisien untuk mengurangi aliran udara karena daya yang diperlukan
berkurang dan lebih sedikit energi yang dipakai.
6
d. Hukum fan
Fan beroperasi di bawah beberapa hukum tentang kecepatan, daya dantek
anan. Perubahan dalam kecepatan (putaran per menit atau RPM)
berbagai fanakanmemprediksiperubahan kenaikan tekanan dan daya yang
diperlukan untuk mengoperasikan fan pada RPM yang baru. Hal ini diperlihatkan
pada Gambar 2.4.
e. Jenis-jenis fan
Jenis-jenis fan antara lain fan sentrifugal dan fan aksial. Fan
sentrifugalmenggunakan impellerberputar untuk menggerakan aliran udara,
sedangkan fanaksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.
7
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
b. Urutan Percobaan :
1. Menyiapkan tabel data pengukuran.
2. Mengkalibrasi pengukur tekanan dan torsi.
3. Menghidupkan catu daya listrik.
4. Membesarkan kecepatan motor fan sampai mencapai harga tertentu (1000-
1200 rpm). Catatlah besaran-besaran yang diperlukan.
8
5. Membuka katup keluar sampai diperoleh laju aliran yang kira-kira sma
dengan beda tekanan 0.505 kPa pada venturi meter. Bila kecepatan turun,
kembalikanlah sesuai dengan kecepatan pengujian dengan menambah
putaran. Catatlah besaran-besaran yang diperlukan.
6. Mengulangi prosedur 1-5 untuk berbagai pembukaan katup.
7. Mengulangi prosedur 1-6 untuk berbagai kecepatan.
9
BAB IV
KERTAS KERJA
KK 1
I. TUJUAN
Mempelajari rumus-rumus yang relevan mengenai objek praktikum.
II. TUGAS :
Tabel 2.2. Rumus-rumus yang relevan
No Parameter Rumus Unit Keterangan
T = Torsi
1. Daya Poros N=T.W Watt
W= Kecepatan sudut
Nu = Daya udara statis
2. Efisiensi Fan = Nu / N %
N = Daya pemasukan
P = Tekanan
3. Laju Aliran Udara V = 1,291 P. V m/s
v = Kecepatan
D = Diameter
.. v = kecepatan
4. Bilangan Reynold Re = = Kerapatan udara
= Kekentalan kinematis
= Koefisien
5. Laju Aliran Udara Qv = 0.01 m3/s = Meter tekanan venturi
= Kerapatan udara
T = Temperatur absolute
. Pv= Tekanan kecepatan
6. Kecepatan Udara v = 759.4 5 +)
m/s
(10 PG= Tekanan udara
PS= Tekanan static pipa
2 V = Kecepatan udara
7. Tekanan dinamik Pd4 = N/m2
2 = Kerapatan udara
= Tekanan statis di
Tekanan statis pengukuran
8. = + 24 . 4 N/m2
pada fan 24 = Koefisien gesek
4 = Tekanan dinamik
Daya penggerak 2 n = Putaran per menit
9. N= Watt
poros 60 = Torsi
Qv = Laju aliran udara
10. Daya statis udara Np = Qv x P Watt P = Tekanan statis pada
Fan
N = Daya poros
11. Efisiensi = %
Nu= Daya udara statis
10
Contoh perhitungan detail (pada percobaan ketiga kondisi terbuka 25 %) :
Dari parameter yang terukur diperoleh data :
Pembukaan katup = kondisi terbuka 50%
Rpm = 800
Torsi = 0,21 Nm
Psg = 0,12 kPa = 120 Pa
= 0,12 kPa = 120 Pa
Tekanan udara atmosfer = 101400 Pa
Temperatur = 32 C
Rapat massa udara = 1,158 kg/m3 (diperoleh dari interpolasi data tabel)
P
R pd = 1 (Psf terlalu kecil jika dibanding dengan Patm , maka Psf
Patm+Psf
120
= 1 dianggap 0 ).
101400 Pa+0
= 0,9989
2. Untuk mencari nilai berdasarkan data tabel venturi nozzle terhadap R pd
dengan cara interpolasi data.
Dimana:-R pdx = 0,997 - R pd1 = 0,998
-R pd2 = 0,999 - 1 = 1,05
- 2= 1,06
Ditanya : x ?
x = 1,05 + {(1,06 1,05) x (0,998 0,997)/(0,999 0,997)}
= 1,06
3. Laju aliran :
Qv = 0.01
120
= 0,01. 1,06.1,158
= 0,1017 m3/s
11
Qv
V= .d2
4
0.1017
V dapat dicari = (0.1462 )/4.= 6.356 m/s
0,0956,356 1,158
= = 3727204,47
18,76
= 23,390 Pa
12
7. Daya masukan untuk menggerakkan fan
2
Nf =
60
2..800
= 0,21
60
= 17.58 watt
8. Keluaran daya
Nu = Qv . Psf
= 0,1017 . 171,013
= 17.39 watt
13
PENGOLAHAN DATA BERDASARKAN VARIASI RPM DAN DAMPER.
Tabel Hubungan Qv dan Tq dengan Variasi RPM pada Kondisi Terbuka 50%
No kondisi pembukaan damper (%) N (Rpm) Qv (m3/s) Tq (N.m)
1 50 800 0.108 0.21
0.16
0.14
Q
0.12
0.1
0.08
0 500 1000 1500
RPM
16
GRAFIK DAN ANALISA DATA
Grafik Hubungan Tq dengan Variasi RPM pada Kondisi Terbuka
50%
0.3
0.28
Tq
0.26
0.24
0.22
0.2
0 500 1000 1500
RPM
17