Anda di halaman 1dari 3

1.

Proses Pembuatan Pupuk Herbal Limbah Jamu

A. Pupuk Granul

Proses kerja :

1. Proses pengomposan, dimana bahan-bahan yang digunakan adalah semua jenis


rempah-rempah yang digunakan sebagai bahan baku pupuk, karena limbah jamu
dapat melindungi tumbuhan dari serangan hama, serta memiliki unsur hara yang
tinggi. Pengomposan dilakukan sampai limbah jamu tersebut hancur.
2. Proses pengayakan, pengayakan adalah proses pemisahan partikel padat yang
mempunyai berbagai ukuran untuk mendapatkan ukuran partikel padat sehingga
didapat ukuran partikel yang seragam. pada proses ini limbah yang siap diolah setelah
mengalami proses pengomposan kemudian di ayak untuk memisahkan limbah yang
belum mengompos atau yang belum hancur dengan limbah yang sudah menjadi
serbuk setelah pengomposan.
3. Proses Fermentasi, yaitu proses terjadinya penguraian senyawa-senyawa organik
untuk menghasilkan energi serta mengubah substrat menjadi produk baru oleh
mikroba (jasad renik). Pada proses ini dilakukan selama 3 minggu dengan
menyampurkan mikroba alami yang dibuat dari limbah jamu untuk mematikan bakteri
yang merugikan bagi tumbuhan. Pada hasil fermentasi ini pupuk sudah siap
digunakan langsung seperti bubuk granul.
4. Proses penggilingan, yaitu proses yang pada pengolahannya dengan cara menggiling
pupuk hingga halus seperti tepung.
5. Proses Pencampuran, yaitu proses yang digunakan adalah mencampurkan kandungan
lain pada pupuk, pada proses ini yang di campurkan adalah biolit dan air yang
fungsinya sebagai penambah unsur hara dan pemberat agar mempermudah
pembentukan pupuk granul.
6. Proses pembentukan Granul, pada proses ini pupuk yang setelah melalui proses
pencampuran kemudian dimasukan ke mesin granulator agar terbentuk butiran pupuk
granul. Pupuk granul yang sudah jadi dengan sendirinya terayak keluar dari mesin
granulator
7. Proses pengeringan, proses pengeringan ini dilakukan dengan penggunaan mesin
rotary dryer dengan pemanasan hingga temperatur maksimal 70 hingga pupuk
benar-benar kering, proses ini dimaksudkan agar pupuk granul tidak mudah hancur
dan memaksimalkan fungsi pupuk. Setelah itu pupuk granul dijemur dengan
menggunakan suhu ruang sampai uap panasnya hilang.
8. Proses pengemasan, pada proses ini merupakan langkah akhir dalam pembuatan
pupuk herbal limbah jamu sebelum didistribusikan kepada konsumen.

B. Pupuk Cair Herbal organik


Proses kerja :

1. Proses Fermentasi, pada proses ini dilakukan dengan memasukan mikroba


dekompser cair ke dalam tanki penampung. Mikroba ini memiliki peran penting
dalam proses pengomposan, memasukan limbah jamu yang sudah dicampur
dengan usus sapi karena sapi adalah hewan pemakan rumput sehingga mikroba
yang terkandung cukup banyak. Proses fermentasi pupuk caik mirip seperti
pembuatan teh celup karena yang akan diambil dari ampas limbah jamu tersebut
adalah sari nya. Proses fermentasi ini dilakukan membutuhkan jangka waktu yang
relatif lama yaitu sekitar 3 minggu untuk menghasilkan 17000 liter pupuk cair
dalam 1 tanki.
2. Proses pengemasan, pada proses ini merupakan langkah akhir dalam pembuatan
pupuk herbal limbah jamu sebelum didistribusikan kepada konsumen.

2. Utilitas yang digunakan pada Industri pembuatan pupuk.

A. Pupuk Granul

1. Beko.
2. Mesin listrik pada pengayakan
3. Mesin listrik yang digunakan pada mesin giling
4. Mesin listrik yang digunakan untuk mengaduk pupuk
5. Mesin listrik pada mesin granulator
6. Mesin listrik pada rotary dryer.
7. Mesin listrik untuk pengemasan pupuk

B. Pupuk Cair Herbal organik


1. Pompa yang digunakan untuk memasukan mikroba ke tanki penampungan)
2. Katrol yang digunakan pada pendistribusian limbah padat untuk di fermentasikan
di tanki penampungan.
3. Mesin listrik untuk pengemasan pupuk
Flowchart proses pembuatan pupuk herbal limbah jamu

Limbah Jamu

Pupuk Granul Pupuk cair


herbal organik

Proses Proses
pengomposan Fermentasi

Proses Proses
pengayakan pengemasan

Proses
Fermentasi

Proses
penggilingan

Proses
Pencampuran

Proses
pembentukan
Granul

Proses
pengeringan,

Proses
pengeringan,

Anda mungkin juga menyukai