#### #
# #
## # # ##
## #
# #### ##
# #
# #####
## ## #
# # ### # # ##
#### #
## ################ #
## ###
#
# # # ## #
# #### ### ### # # # # ## ############## # #
# # ## ### ####### # # #### #
# # # # ## # # # ##### ### # # # # # ## ## # ##
#
#
### # # # # # # # #
#
# ## # ## # ### #
# # ### # ### #
## # # # # #
#
# # # # # #
# ## # # ##
#
# ## # # #
#### # ## # ##
## # ## # # # ##
## # # # ## #
#
##
#
# ## # # #
#
#
##
# # # ## ## # # # # # # #
#
## ###
#
## # # ### ## # # # # ## #### # # # #
#
# #
#
#
#
##
##
##### #
# #### ##
# # ## #
#
# #####
#
# # # # ### # # # #
####
# # # ##
# # # #
#
# ## ##
## # ### ## # ### ##
# #
#
#
# # # # ####### ## #
#
# #
#
# # #
### ######
# # ## ####
##### # ## ## # #
#
###
# #
# ## #
#
# #
# ##
###### ######################### ## # #
# # #### # ## # #
##
#
#
# #### # #### # # # ##### #
# # # ##
############################## # # # #
# # ### #
# # ## # # ## #
## # #
##
#
#
## #
######################### ####### # # ##
## # # #
#
#
#
####### ## ## ##
# # #
# # #
#
# ##
## ############# #####
#### ###### # # ## # ### # ## ## #
#
# ##
# ## ########
# ## ## # # ###### # # #
# # ## # ##
# ## # # ####
### # ## # #
## #
# # ###### # ###### #
# #
#
##### ### # # ## ###
# # ### ## # ###### #
# #
#
#
#
#
# ### #### ###### ### ### ## ## # ## ### # # #
#
# # ## ### ########################
#
#
#
# # ######## ########
## ###
### # # ## # # ##
## #
#
#
#
#
#
# # # # # # # # ####
# ## # ## ### # ## # ### ###### ##
## # # # ### ## # ### #
# ###
# #
#
# ## #
#
#
#
## # ## ## # # # # # # ### ## #
##
#
## # #### # #
#
Tahun 2007
# ##
### #
##
# ######### #
## #
# # ## # ## # #
# # ### ## #
#
#
#
# #
#
## # # # #
# ## ##
#
# ## # ## # # # # #### ###
# # # ## # ##### # ##
## ##
# #
# # # ## # #
#
# ## ### # #
###
## ## ### #
### ######
#
##
# ## # # # #
##########
#### ###
# #
# ##
#### ## #
#####
# ##
##
##
# # ## ##
####
#
# ## #### #
# # ## ## ##
# # ##
#
###
# # #
##
##### # ### ### #
#
# #
# # #
##
##
### ###
#
# #### ## ## ######
# # #### #### # #
# # #### ## ## #
# # #
# # #
####### ####### # ###### ## ###### ###### ##### #####
# ######
# # # # ##### # ### #### ## #####
#### ## #### #### ##
# ## # #### # # ### ###### ## # ## # ##
### ###### ###### #### #
#
#
# # ###
## ##### ## ### ######## ##
# #
# # # ## ### ###### #
#
## ##
#
#
# ## # # ## #### # # ###
#
## ##
## #
##
## ## #
#
##### ## # # ## #
# # #
Tahun 2013
### ## ## ### ##### ## # # #### ##
# # # # ##### ## #
# ### #
#
## # # # # #
#
# # # ## #
#
# ## #
# ## #
# ##
##
#
## ## #
#
# # #
# # ## # #
# ## #
#
## #
### # # # # # ##### # # #
# #####
### # # ## ## ##### # #
## #########
## # #
# # #
### # ###### #### # # # # #
## # #
## # #
#
##### #
# # #
#
###############
#
#### # #### ## ### # # ## ##
#
## ## ######
##### ## #
## #### # # ### ## # ###############
## ## # ### # # ####### ## ######
# #### # ### ###
# # # ### ####### # ## #
# #
#### # ### ## ## # # # ## # # # ## #
# # ###
###
#
## ###
# ### #
######### ####
####
# # ## ## # ### ### #
# ##
# ##### #### ##
# # ##
# ##
# # # # ##
# ## # #
### # #
##
#
ETIOLOGI
An. subpictus, An. barbirostris An.
minimus, An. nigerrimus, A.
sundaicus, An. flavirostris dan An.
ludlowi.
Empat spesies plasmodium yang
(Nurdin et al. 2013) terdapat pada manusia :
1.Plasmodium vivaks (malaria tertiana)
2.Plasmodium falciparum (malaria
tropika)
3.Plasmodium malariae (malaria
Sumber: (Depkes RI 2013)
kuartana)
4.Plasmodium ovale (malaria ovale)
5.Terbaru adalah Plasmodium knowlesi
GEJALA KLINIK
- Tahun 2011 ditemukan jenis malaria baru 1. Malaria Falciparum
(P. knowlesi) di Asia tenggara dengan
gejala berat dan membahayakan jiwa. a. Asimptomatik hingga
- Sebelumnya plasmodium ini ditemukan menjadi berat dan
berakhir kematian
hanya menjangkiti monyet ekor panjang
b. Demam berupa
(Macaca fascicularis) di Asia Tenggara
serangan dengan
- Ditemukan kasus tersebut di kalimantan interval waktu tertentu
(6 kasus) yang terbagi tiga
- Gejala P. knowlesi seberat infeksi P. stadium :
falciparum dan sebandel P. vivax (Kusriati - Stadium dingin
2011) - Stadium demam
- Stadium berkeringat
2. Malaria Vivaks
c. Peningkatan SB hingga 41-42 0C (terjadi a. Beberapa hari
pada masa skizogoni eritrositik aseksual) pertama demam tidak
d. Pada P. vivaks dan P. falciparum, fase teratur
skizogoni terjadi setiap 48 jam (demam b. Menggigil
setiap hari ketiga) c. Periodisitas setiap 48
e. Masa inkubasi malaria falsiparum berkisar jam dengan gx khas
9-14 hari panas dingin dan
f. Nyeri kepala hebat, menggigil dan demam berkeringat
g. Mual dan muntah d. Suhu mencapai 40 0C
h. Gangguan mental atau lebih tinggi
i. Hipotensi e. Nyeri badan, mual
dan muntah
4. Malaria Ovale
f. Bila menggigil biasanya tidak sering a. Menyerupai malaria vivaks tetapi lebih
dan hanya terjadi selama 1 jam ringan gejalanya
kemudian diikuti peningkatan SB b. Puncak demam lebih rendah dan masa
g. Anemia terjadi lebih lambat dan tidak klinis lebih pendek sehingga bisa sembuh
menjadi lebih berat sendiri
h. Rendahnya parasitemia menyebabkan c. Biasanya serangan timbul pada sore hari
berkurangnya penghancuran eritrosit dibandingkan malaria vivaks yang timbul
biasanya pada siang hari
i. Ictrus juga jarang ditemukan
d. Gejala menggigil jarang atau tidak
j. Gejala lebih ringan, lebih singkat ditemukan
e. Mual dan muntah juga jarang ditemukan
PATOFISIOLOGI
Anamnesis:
Diagnosa Malaria
1. Keluhan utama: demam, menggigil,
berkeringat dan disertai gejala lain (nyeri
Ditegakkan berdasarkan : kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot)
1. Anamnesis 2. Riwayat berkunjung ke daerah endemik
2. Pemeriksaan fisik malaria
3. Pemeriksaan Lab. 3. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria
4. Riwayat sakit malaria
5. Riwayat minum obat malaria 1 bulan
terakhir
6. Riwayat mendapat transfusi darah
Kombinasi Artesunat+Amodiakuin
B. Malaria Berat
B. Malaria serebral
6. Udema paru/ARDS
1. Koma yang tidak 7. Hipoglikemia (< dari 40
disebakan oleh penyakit mg%)
lain atau > dari 30 menit 8. Gagal sirkulasi (tekanan
setelah serangan kejang sistole < 70 mm/Hg,
2. Hb < dari 5 gr% atau pada anak < 50
hematokrit < dari 15 % mm/Hg)
3. Keadaan parasit > dari 9. Hipertermia > dari 40 c
10.000/uL 10. Perdarahan/ gangguan
4. GGA (kreatinin > dari 3 koagulasi
mg% dan urin kurang dari
11. Kejang lebih dari 2
400 mg/24 jam pada orang
kali/hari
dewasa atau 12 ml/kg bb
pada anak. 12. Asidosis PH < 7.2
PEMBUATAN SEDIAAN DARAH 5. Gerakkan dengan memutar
tetesan darah tadi sehingga
A. Sedian darah tebal berdiameter 1 cm
1. Jari didesinfeksi menggunakan 6. Sediaan darah dikeringkan
alkohol 70 % dalam kamar bebas debu
2. Jari tangan ditusuk (tidak bisa dipanaskan)
menggunakan lanset 7. Sebelum dipulas, apusan
3. Satu tetes darah yang diambil darah tebal yang sudah
dari ujung jari diteteskan pada kering harus dihemolisis
obyek glas (1) yang bersih dan dengan aquades sampai
bebas lemak seluruh Hb hilang
4. Ambil obyek glas (2) dan 8. Selanjutnya dipulas
ujungnya digunakan untuk menggunakan larutan
melebarkan tetesan darah tsb Giemsa
2
Morfologi
Inti bulat, merah, kecil
1
padat
5
Sitoplasma biru, halus,
berbentuk cincin, koma,
tanda seru, burung
terbang, tanda tanya
Trof lanjut pikmen
hitam kecoklatan
Skizon muda
Gametosit
Morfologi Bentuk pisang/ sosis/ bulan sabit/
Inti merah, padat jumlah lonjong/ agak bulat
lebih dari 2
Kadang dapat ditemukan stadium
Sitoplasma biru, melebar gametosit muda dengan balon merah
Tampak pigmen
menggumpal, warna cokelat Tidak tampak titik-titik Maurer 1
Makrogametosit (gametosit
betina)
Skizon matang
1 Langsing (ujung runcing) 1
Inti 2
Inti : merah, kompak, padat
merah, padat membelah 1 Sitoplasma : kebiruan 2
diri (banyak : 8 - 32). Pigmen, coklat tua, batang
Masing-masing inti mengelilingi inti
dikelilingi sitoplasma Mikrogametosit (gametosit
jantan)
Sitoplasma Inti : merah, menyebar
biru, padat, kompak Sitoplasma :
Tampak pigmen biru kemerahan, melebar
menggumpal tengguli- Pigmen, coklat tua, batang
menyebar
hitam
Plasmodium ovale
Trofozoit bentuk cincin