Anda di halaman 1dari 4

VARIASI KUAT ARUS DAN GAS FLOW RATE

TERHADAP LEBAR KERF PADA PEMOTONGAN


ALUMINIUM 5083 MENGGUNAKAN MESIN
CUTTING PLASMA

Abdul Hamid
Agus Purnomo
Setia Permana
Universitas Negeri Malang
E-Mail: be2k_adus_kali@yahoo.com

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh variasi kuat
arus dan gas flow rate terhadap lebar celah alur pemotongan menggunakan
cutting plasma pada Aluminium 5083. Metode penelitian yang digunakan ialah
rancangan penelitian eksperimental. Teknik analisis data menggunakan analisis
two way anova. Analisis statistik tersebut digunakan untuk pengujian dan
membuktikan hipotesis. Hasil penelitian diperoleh variasi kuat arus pada
pemotongan Aluminium 5083 menggunakan memberikan pengaruh terhadap
lebar kerf. Kuat arus sebesar 80 A memberikan pengaruh lebar kerf terlebar yaitu
sebesar 2,01 mm pada jumlah gas 10 L/menit dan 1,61 mm pada jumlah gas 14
L/menit. Sedangkan kuat arus 50 A memberikan hasil lebar kerf tersempit
sebesar 1,25 mm pada jumlah gas 10 L/menit. Pengaturan gas flow rate sebesar
10L/menit memberikan angka lebar kerf terbesar pada setiap hasil pemotongan
dengan variasi kuat arus (50 A, 65A, dan 80 A). dan pengaturan gas flow sebesar
14 L/ menit pada variasi kuat arus (50 A, 65 A, dan 80 A).

Kata kunci: kuat arus, gas flow rate, lebar kerf, Aluminium, Cutting Plasma

Waktu adalah hal yang diperhitungkan dalam dunia kerja, salah satunya
didunia industri fabrikasi logam. Kebutuhan jam orang (JO) untuk paket kerja
nyata masuk dalam anggaran. Jika suatu paket kerja tidak lengkap ketika anggaran
telah habis, maka akan ada kecenderungan meminjam jam orang dari pekerjaan
lain yang melebihi anggaran (Suwasono, 2004:4). Dalam dunia manajemen
industri perlu adanya pemanfaatan waktu, waktu disini adalah waktu dalam proses
pengerjaan logam mentah menjadi barang jadi. Jika dalam proses ke proses kita
dapat meminimalisir dan memaksimalkan waktu dalam pengerjaan, maka produk
yang dihasilkan akan sesuai target dan biaya produksi menjadi lebih ekonomis.
Teknologi pemotongan panas (thermal cutting) pada jaman sekarang
sudah banyak berkembang diantaranya oxy-acitelyn, laser, water cutting dan
plasma cutting dll. Plasma cutting banyak digunakan dalam dunia fabrikasi
logam, sebagai alternatif pemilihan alat potong yang cepat dan presisi dalam
pemotongannya. Jika hasil pemotongan dapat presisi atau sesuai dengan ukuran
yang diinginkan, maka proses penghalusan tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk dilakukan langkah kerja berikutnya.
Plasma cutting adalah proses yang yang digunakan dalam memotong
logam dimana memanfaatkan energi plasma yang keluar dari torch plasma yang
ditekan keluar dengan kecepata tinggi. Pemotongan plasma merupakan proses
dimana memotong logam baja dan logam lain menggunakan torch plasma (Singh,
2011:4). Kuat arus dan gas flow rate adalah dua parameter pemotongan dalam
penyetelan penggunaan alat cutting plasma saat beroperasi. Parameter yang harus
diperhatikan dalam pemotongan plasma antara lain polaritas listrik, besar arus,
kecepatan laju gas, kecepatan pemotongan dan lain sebagainya (Cook, 1999).

METODE
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah rancangan
penelitian eksperimental. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto (2010:27) dalam penelitian
kuantitatif dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. Rancangan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian
faktorial 2x3 yaitu tiga variasi kuat arus (50A, 65A, 80A) dan dua variasi gas flow
rate (10L/m dan 14L/m).
Logam yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aluminium 5083 yang
dipotong dengan ukuran 100 mm x 300 mm x 10 mm sebanyak 6 spesimen,
dengan posisi pemotongan down hand atau 1 G menggunakan mesin cutting
plasma manual. Ukuran spesimen sebelum dipotong seperti gambar dibawah ini.

Kemudian dipotong melintang pada posisi tengah, danmenghasilkan lebar kerf


hasil pemotongan seperti gambar dibawah ini.

Setelah selesai dipotong kemudia diukur sisa lebar spesimen dan angka
pengukuran dimasukkan pada rumus dibawah ini untuk mencari rata rata lebar
kerf pemotongan setiap spesimen.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah melakukan penelitian di PPPPTK VEDC Malang menggunak
mesin cutting plasma manual didapatkan hasil pemotongan dengan kuat arus 50A,
65A, dan 80A dengan gas flow rate 14L/m secara berturut turut sebesar
1,25mm, 1,57mm, dan 2,07. Kemudian dengan kuat arus 50A, 65A, dan 80A
didapatkan data dengan penyetelan gas flow rate 14 sebesar 1,11mm, 1,37mm,
dan 1,61mm.
Berdasarkan data yang didapat dari penelitian dilapangan dapat
disimpulkan bahwa semakin besar kuat arus pada penyetelan pemotongan cutting
plasma lebar kerf yang dihasilkan semakin lebar. Sedangkan penyetelan gas flow
rate semakin besar didapatkan hasil data dilapangan lebar kerf semakin sempit.
Dari data dilapangan itu diperkuat dengan hasil penelitian yang lain yaitu yang
dilakukan oleh Singh (2011) mengenai Analysis of Process Parameters of Plasma
Arc Cutting Using Design Of Experiment, dimana hasil penelitian tersebut
menunjukkan perbedaan jumlah logam yang terbuang akibat pemotongan plasma
akibat parameter pemotongan (kuat arus, tekanan gas, dan jarak pemotongan).
Kemudian diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Subramaian dkk.
(2012) mengenai Effect of Electrode Materials on Electric Discharge Machining
of 316 L and 17-4 PH Stainless Steels, dimana dalam penelitian tersebut
menggunakan variasi kuat arus sebagai pemotongan, dan hasilnya semakin besar
arus yang digunakan maka suhu yang dihasilkan semakin panas, dan jumlah
logam yang terbuang semakin banyak. Kemudian penelitian yang menyangkut
dari gas flow rate juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Siewert, E.
dkk., (2014:5) tentang Visualization og Gas Flows in Welding Arcs by the
Schieren Measuring Tecnique, dimana hasil pemotretan menunjukkan perbedaan
diameter busur plasma akibat perbedaan jumlah debit gas pelindung.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dapat disimpulkan bahwa
Variasi kuat arus pada pemotongan plasma aluminium 5083 memberikan
pengaruh terhadap lebar celah alur pemotongan pada hasil penelitian. Kuat arus
80 A memberikan angka lebar kerf tertinggi pada setiap hasil pemotongan, yaitu
sebesar 2,07 mm untuk jumlah gas flow rate sebesar 10 L/menit dan 1,61 mm
untuk jumlah gas flow rate sebesar 14 L/m. Sedangkan kuat arus 50 A
memberikan angka lebar kerf terendah pada setiap hasil pemotongan, yaitu
sebesar 1,25 mm untuk jumlah gas flow rate sebesar 10 L/menit dan 1.11 mm
untuk jumlah gas flow rate sebesar 14 L/menit. Variasi Gas flow rate pada
pemotongan plasma aluminium 5083 memberikan pengaruh terhadap lebar kerf
pada setiap pemotongan. Pengaturan gas flow rate sebesar 14 L/menit
memberikan angka lebar celah alur tertinggi pada setiap hasil pemotongan logam
dengan berbagai variasi kuat arus yang dilakukan yaitu (50 A, 65 A, dan 80 A).
Saran
Berdasarkan kesimpun yang diperoleh , beberapa hal yag perlu ditindak
lanjuti bagi industri fabrikasi logam pemotongan aluminium, perlu diperhatikan
tentang penyetelan gas flow rate dan kuat arus pada pemotongan plasma bisa
menyebabkan jumlah logam yang terbuang semakin besar, karena titik leleh
logam pada aluminium rendah. Untuk itu, pemilihan kuat arus dan gas flow rate
yang digunakan haruslah tepat sehingga diperoleh hasil pemotongan dengan
jumlah logam yang terbuang dengan baik. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya
pada pemotongan plasma perlu diperhatikan keadaan udara disekitar ketika pemotongan,
karena udara sangat mempengaruhi terjadinya kontaminasi pada proses pemotongan
sehingga mempengaruhi hasil potong, kemudian untuk mendapatkan hasil yang lebih
teliti dalam suatu penelitian maka perlu dilakukan range dan jumlah sampel yang lebih
banyak. Dan Untuk peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
mengetahui sifat mekanik pada hasil pemotongan plasma aluminium 5083 dengan variasi
kuat arus dan gas flow rate.

DAFTAR RUJUKAN

Suwasono, Bagyo, 2004. Manajemen Pembangunan Kapal. Tidak diterbitkan. Surabaya


Universitas Hang Tuah Surabaya

Singh, Vivek. 2011. Analysis of Process Parameters of Plasma Arc Cutting Using Design
of Experiment. Departement of Mechanical Engineering, National Institute of
Technology Rourkela.

Cook, Dave. 1999. Solving PAC Cut Quality Problems Dimensional, (Online),
(http://www.centricut.com/TA_SolvingPACCutQualityProb.htm)
diakses 30/11/2014

Subramaian dkk.2012. mengenai Effect of Electrode Materials on Electric Discharge


Machining of 316 L and 17-4 PH

Siewert, E. dkk., 2014.Visualization og Gas Flows in Welding Arcs by the Schieren


Measuring Tecnique,

Anda mungkin juga menyukai