TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plasma
Plasma adalah suatu jenis materi fase zat keempat setelah fase padat, fase cair,
dan fase gas. Jika ditambahkan energi panas, es akan berubah wujud dari padat
menjadi cair, dan ketika diberikan energi panas berlebih maka zat cair tersebut
akan berubah menjadi uap. Ketika uap tersebut ditambah kan energi panas lagi
maka akan berubah menjadi wujud plasma. Ketika air ditambahkan sejumlah
energi panas maka air tersebut akan menguap dan mengurai menjadi dua
bagian gas, yaitu oksigen dan hidrogen. Dengan menambahkan sedikit energi
ke fase uap air tersebut, akan mendapatkan beberapa karakteristik fase yang
mudah terpengaruh terhadap temperatur dan elektrisitas. Tingkatan fase
molekul pada air dalam beberapa kondisi dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut
ini.
Gambar 2.1 Tingkatan fase molekul pada air dalam beberapa kondisi
Sumber : https://www.sohocutting.com/plasma-cutting-machine/
Munculnya ion dan elektron bebas melalui atom gas disebut sebagai proses
ionisasi. Sebagai hasil dari elektron bebas yang terdispersi dan potensinya
untuk menarik arus listrik, fase zat berubah menjadi plasma dengan
konduktivitas listrik yang sangat tinggi. Petir adalah contoh fenomena alam
5
6
yang dapat dikaitkan langsung dengan pemanfaatan fase plasma dapat dilihat
pada Gambar 2.2 berikut ini [4].
2.2 Cutting
Proses pemotongan merupakan salah satu proses industri untuk pengolahan
bahan baku. Langkah pertama dalam proses ini adalah memotong bahan.
Bergantung pada persyaratan, seperti kapasitas pemotongan, kualitas
permukaan, jenis bahan yang akan dipotong, kemudahan penggunaan,
efektivitas biaya, dan keamanan. Metode pemotongan yang berbeda dapat
digunakan teknik pemotongan seperti pencukuran dan penggergajian
digunakan untuk memotong bahan, demikian pula sumber panas suhu tinggi
seperti mesin pemotong busur plasma dan teknik pemotongan gas. [1].
Kualitas pemotongan logam dengan plasma arc cutting dapat dilihat dari
beberapa faktor yaitu kerataan, ketegaklurusan, pelelehan sisi teratas, material
yang dihilangkan, dan kekasaran permukaan. Saat plasma arc cutting metal,
proses pemanasan menyebabkan perubahan struktur logam berupa kekerasan.
Kekerasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sudut torch, ukuran
obor las, kecepatan potong, lubang gas yang digunakan, intensitas nyala api
pemanas, dan keadaan logam yang sedang dipotong. Input panas adalah jumlah
energi panas per satuan panjang pemotongan ketika sumber panas bergerak
8
dalam pemotongan plasma. Heat input pada proses plasma cutting dapat
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Pada tahun 1973, mesin CNC masih mahal, sehingga hanya sedikit perusahaan
yang berani berinvestasi dalam teknologi ini. Sejak tahun 1975, produksi mesin
CNC mulai berkembang pesat. Evolusi ini dimungkinkan oleh pengembangan
mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas [5].
Plasma ini mengalir melalui nosel untuk memotong benda kerja. Karena energi
plasma yang terkonsentrasi, maka bagian benda kerja tersebut akan cepat
meleleh. Gas yang mengembang dengan cepat mengikat logam cair bersama
saat aliran gas meninggalkan nosel, memungkinkan proses pemotongan
berlanjut. Prinsip dasar pemotongan plasma dapat dilihat pada Gambar 2.5
berikut ini [4].
10
Plasma memanfaatkan nitrogen, hidrogen, dan argon sebagai gas. Hasil terbaik
diperoleh saat argon dan nitrogen digabungkan. Pada sekitar 400 A, campuran
80 persen argon dan 20 persen hidrogen digunakan untuk memotong,
sedangkan pada arus yang lebih tinggi, menggunakan campuran 65 : 35.
Nitrogen hanya digunakan untuk memotong baja tahan karat, sehingga
diperlukan sistem pembuangan yang baik karena uapnya beracun.
Busur plasma dapat digunakan untuk memotong aluminium, baja tahan karat,
tembaga, dan magnesium dengan tangan atau mesin. Tegangan tinggi
diperlukan untuk daya yang diperlukan untuk memproses busur plasma.
Meskipun tegangan operasi plasma biasanya berkisar antara 50 V hingga 60 V,
tegangan awal yang diperlukan dapat mencapai hingga 400 V DC. Skema
peralatan plasma cutting dapat dilihat pada Gambar 2.6 berikut ini.
11
Ada dua macam tipe torch yang digunakan di dalam mesin busur plasma
(Plasma arc machine) yaitu :
2.6.1 Non-Transferred Arc Torch
Pada Non-transferred arc torch kutub negatif (-) berada pada tungsten
electrode, sedangkan kutub positif (+) berada torch body. Non-transfer
arc torch dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini.
12
Golongan IIIA dalam tabel periodik unsur, dengan nomor atom 13 dan massa
atom adalah 26,98 gram per mol.
Keuletan yang tinggi aluminium membuat logam mudah terbentuk dengan baik
atau mempunyai sifat bentuk yang baik. Sifat tahan korosi aluminium dicapai
melalui membentuk lapisan aluminium oksida di permukaan aluminium.
Lapisan oksida ini menempel pada permukaan dengan padat dan rapat serta
sangat stabil (tidak bereaksi dengan lingkungan) sehingga melindungi bagian
terdalam. Adanya lapisan oksida ini disatu sisi menyebabkan ketahanan
terhadap korosi tetapi disisi lain membuat aluminium sulit untuk dilas dan
disolder (titik lebur diatas 2000º C). Sifat fisik aluminium dapat dilihat pada
Tabel 2.1 berikut ini [8].
b. Proses Asam
Untuk memisahkan elemen pemandu, bijih aluminium dilarutkan dalam
larutan asam selama prosedur ini. Setelah pemisahan logam dari pembawa
dan garam dari pembawa, Karena kebutuhan peralatan tahan asam yang
sangat mahal, metode ini hanya digunakan dalam jumlah terbatas di industri.
c. Proses Alkaline
Reaksi bauksit dengan NaOH dan aditif kapur menghasilkan proses ini.
Besi, titanium, dan kalsium oksida dapat dipisahkan melalui prosedur ini.
Silika dalam bijih dapat bereaksi dengan alkali, mengkontaminasi beberapa
alkali yang bereaksi dengan aluminium. Akibatnya, bijih dengan kandungan
silika rendah sering memerlukan metode alkalin.
Paduan yang dapat diberi perlakuan panas adalah paduan di mana kekuatan
dapat ditingkatkan dengan pendinginan dan tempering, sedangkan paduan
yang tidak diberi perlakuan panas ketahanannya hanya dapat ditingkatkan
dengan pengerjaan dingin. Paduan aluminium yang dapat diberi perlakuan
panas tidak karena adanya transformasi martensit seperti pada baja karbon
tetapi karena adanya endapan halus dari fasa kedua dalam butiran kristal
paduan. Struktur kristal aluminium adalah struktur kristal FCC, dapat dilihat
pada Gambar 2.14 berikut ini.
18
Paduan dalam sistem ini kurang kuat sebagai bahan tempa dibandingkan
paduan lain dalam sistem ini, tetapi sangat tangguh, kemampuan bentuk
tempa yang sangat baik, dan sangat baik untuk kemampuan bentuk tinggi
pada suhu normal. Paduan 6063 sering digunakan dalam rangka konstruksi.
karena paduan sistem mempertahankan tingkat kekuatan yang terhormat
sambil mempertahankan konduktivitas listriknya. Spesifikasi aluminium
6063 dapat dilihat Tabel 2.2 berikut ini [11].
Mengukur dan menganalisis suatu permukaan dalam tiga dimensi adalah sulit.
Oleh karena itu, untuk menyederhanakan pengukuran bagian permukaan harus
dipotong. Secara umum ada empat cara pemotongan yaitu pemotongan normal,
serong, singgung dan pemotongan singgung dengan jarak kedalaman yang
sama. Garis hasil pemotongan inilah yang disebut dengan istilah profil, dalam
kaitannya dengan permukaan. Dalam analisis hanya dibatasi pada pemotongan
secara normal. Bidang dan profil pada penampang permukaan dapat dilihat
pada Gambar 2.16 berikut ini.
22
Dilihat dari profil ini, Ada dua jenis bentuk permukaan: permukaan kasar
(roughness) dan permukaan bergelombang (waviness). Permukaan
bergelombang, di sisi lain, memiliki bentuk gelombang yang lebih panjang dan
tidak beraturan yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti menempatkan
senter pada posisi yang salah. Pergerakan umpan tidak lurus atau tidak linier,
mesin bergetar, roda gerinda tidak seimbang, perlakuan panasnya buruk, dan
sebagainya. Kesalahan bentuk disebabkan oleh kekasaran dan bergelombang
(wanivess) ini. kekasaran permukaan, gelombang, dan kesalahan bentuk
gelombang dapat dilihat pada Gambar 2.17 berikut ini [13].
Gambar 2.17 Kekasaran, gelombang, dan kesalahan bentuk dari suatu permukaan
Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%
20Kekasaran%20Permukaan.pdf
23
1 5 2
𝑅𝑎 = ∫ ℎ𝑖 . 𝑑𝑥 (μm) (2.2)
𝑠 0
area A
𝐻𝑚 = (2.3)
L
Dimana :
Vv = Perbesaran vertikal. Luas P dan Q dalam milimeter.
L = Panjang sampel pengukuran dalam milimeter.
1
𝑅𝑧 = (R + R 3 + R 5 + R 7 + R 9 + Pa ) −
5 1
1 1000
(R 2 + R 4 + R 6 + R 8 + R1 ) ×
5 Vv (2.5)
Panjang
Kelas Harga Harga 𝑅𝑎 Toleransi N
No. Sampel
Kekasaran C.L.A (μm) (μm) (+50% & -25%)
(mm)
1 N1 1 0,0025 0,02-0,04 0,08
2 N2 2 0,05 0,04-0,08
3 N3 4 0,0 0,08-0,15 0,25
4 N4 8 0,2 0,15-0,3
5 N5 16 0,4 0,3-0,6
6 N6 32 0,8 0,6-1,2
0,8
7 N7 63 1,6 1,2-2,4
8 N8 125 3,2 2,4-4,8
9 N9 250 6,3 4,8-9,6
2,5
10 N10 500 12,5 9,6-18,75
11 N11 1000 25,0 18,75-37,5
8
12 N12 2000 50,0 37,5-75,0
Toleransi bentuk adalah batas simpangan yang diizinkan dari 2 (dua) garis yang
sejajar atau 2 (dua) bidang yang sejajar jika bidang tersebut bukan merupakan
sudut, maka daerah toleransi adalah batas yang diizinkan dari 2 (dua) bidang
sejajar yang membentuk sudut terhadap bidang hasilnya. Nilai toleransi
kekasaran rata-rata 𝑅𝑎 dari suatu permukaan tergantung pada proses
pengerjaannya.
Dengan suatu perlakuan panas struktur mikro bisa diubah. Ini berarti buat
material menggunakan komposisi yang sarna bisa memiliki sifat-sifat yang
berbeda dan ini mampu diperoleh menggunakan cara mengubah struktur
mikronya. Dengan istilah lain buat memperbaiki sifat-sifat suatu material
sesuai menggunakan yang dikehendaki bisa diperoleh menggunakan cara
mengubah struktur mikronya [16].
dan ketebalan bahan 5 mm. Nilai kekerasan yang paling tinggi yaitu
319,66 HVN dengan menggunakan kecepatan pemotongan 75 mm/min
dan ketebalan bahan 13 mm dan nilai kekasaran permukaan paling
tinggi yaitu 26,8 μm dengan kecepatan pemotongan 75 mm/min dan
ketebalan bahan 9 mm.
mikro yang dominan baik yang ditunjukan dengan rapat nya susunan
antar fasa, pengambilan foto struktur mikro menggunakan mikroskop
optik dengam pembesaran 200x. Kemudian untuk hasil penelitian
pengukuran lebar kerf terbaik didapatkan pada tekanan udara 0,3 MPa
yaitu sebesar 1,2 mm, pengukuran lebar kerf menggunakan taper
gauge. Untuk nilai kekerasan terbaik didapatkan pada tekanan udara 0,8
MPa yaitu sebesar 138 HVN. Pengujian kekerasan menggunakan uji
Vickers dengan pembebanan 300 kgf selama 10 detik.