Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PROSES MANUFAKTUR II

MAKALAH PLASMA ARC MACHINING

DISUSUN OLEH:
EVALDO YUDHISTIRA PRAYOGA 5007201095
MUHAMMAD FARHAN AZMI 5007201114
PRIMADANISWARA JAUZA B. 5007201185

KELAS B PROSES MANUFAKTUR 2

DOSEN PENGAMPU :
Ir. Sampurno, MT
Plasma Arc Machining
Plasma arc machining (PAM) adalah proses pemesinan non-tradisional yang
menggunakan jet plasma berkecepatan tinggi untuk menghilangkan material dari benda kerja.
Busur plasma dibuat dengan mengionisasi gas seperti nitrogen, oksigen, atau argon, kemudian
memaksakan gas yang diionisasi melalui nozzle dengan kecepatan tinggi.

Gambar 1. Plasma Arc Machine

Busur plasma memanaskan benda kerja pada suhu tinggi, melelehkan dan menguapkan
material, yang kemudian dihilangkan oleh jet plasma berkecepatan tinggi. PAM dapat
digunakan untuk memproses berbagai jenis material, termasuk logam, keramik, dan komposit,
dan sering digunakan dalam industri dirgantara, otomotif, dan elektronik.
PAM memiliki beberapa keunggulan dibandingkan proses pemesinan tradisional,
termasuk kemampuan untuk memproses bentuk yang kompleks, akurasi yang tinggi, dan risiko
kerusakan panas yang lebih rendah pada benda kerja. Namun, PAM juga memiliki beberapa
kelemahan, seperti biaya peralatan yang tinggi dan kebutuhan akan operator terampil untuk
mengontrol busur plasma.

Prinsip kerja
Prinsip kerja Plasma Arc Machining (PAM) adalah dengan menggunakan jet plasma
yang berkecepatan tinggi untuk menghilangkan material dari benda kerja. Proses dimulai
dengan mengalirkan gas melalui elektroda positif dan negatif yang terletak di dalam nozzle.
Kemudian, busur listrik dihasilkan melalui elektroda yang dihubungkan ke sumber daya listrik
tinggi, seperti generator DC.

Gambar 2. Prinsip Kerja Plasma Arc Machining


Busur listrik ini mengionisasi gas, menciptakan plasma panas dengan suhu sekitar
15.000 °C. Jet plasma kemudian diarahkan ke benda kerja yang ingin diproses, dan material di
benda kerja akan meleleh dan menguap akibat panas plasma. Jet plasma kemudian membawa
material yang terlepas dan membuangnya dari area pemrosesan.
Selama proses PAM, suhu plasma dan tekanan gas harus dijaga secara terkontrol untuk
mendapatkan hasil pemesinan yang diinginkan. Kontrol suhu dan tekanan ini dapat dilakukan
dengan menggunakan alat pengukur dan kontrol yang sesuai. Selain itu, pemilihan gas,
kecepatan jet plasma, dan jenis nozzle yang digunakan juga dapat mempengaruhi kualitas dan
kecepatan proses PAM.

Contoh produk
Beberapa contoh produk yang dapat diproduksi dengan menggunakan Plasma Arc
Machining (PAM) antara lain:
1. Turbin dan komponen mesin pesawat terbang, seperti bilah turbin dan pembakar bahan
bakar.
2. Komponen mesin otomotif, seperti klep, piston, dan blok mesin.
3. Komponen listrik dan elektronik, seperti kawat, kabel, dan sirkuit cetak.
4. Komponen alat kesehatan, seperti implant gigi dan alat bedah.
5. Komponen presisi untuk peralatan laboratorium, seperti mikroskop dan spektrometer.
6. Komponen konstruksi bangunan, seperti balok dan pipa baja yang digunakan dalam
struktur bangunan.

Gambar 3. Bilah Turbin Pesawat Terbang

Gambar 4. Kepala Piston


Gambar 5. Sirkuit Cetak

Gambar 6. Implan Gigi

Gambar 7. Komponen Mikroskop

Gambar 8. Metal Sheet


PAM sangat ideal untuk memproduksi produk yang memiliki geometri kompleks,
ketebalan material yang berbeda, dan toleransi ketat. Produk-produk tersebut biasanya
membutuhkan akurasi yang tinggi dan ketahanan terhadap suhu tinggi atau korosi, yang dapat
dicapai dengan PAM.

Problem Solving
Beberapa masalah atau problem solving yang sering terjadi pada Plasma Arc Machining (PAM)
antara lain:

1. Masalah dengan gas yang digunakan: pemilihan gas yang tidak tepat atau kualitas gas
yang buruk dapat mempengaruhi kualitas hasil pemesinan. Hal ini dapat diatasi dengan
memilih gas yang tepat, seperti nitrogen, oksigen, atau argon, dan memastikan kualitas
gas yang digunakan.

2. Masalah dengan pengaturan suhu dan tekanan: ketidakmampuan untuk mengontrol


suhu dan tekanan gas dapat menyebabkan kualitas hasil pemesinan yang buruk. Hal ini
dapat diatasi dengan menggunakan alat pengukur dan kontrol yang tepat untuk
mengontrol suhu dan tekanan gas.

3. Masalah dengan nozzle: keausan nozzle dapat menyebabkan kualitas hasil pemesinan
yang buruk atau bahkan merusak peralatan. Hal ini dapat diatasi dengan memeriksa
nozzle secara berkala dan menggantinya jika sudah aus atau rusak.

4. Masalah dengan kecepatan jet plasma: kecepatan jet plasma yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi dapat mempengaruhi kualitas hasil pemesinan. Hal ini dapat diatasi dengan
mengatur kecepatan jet plasma yang tepat.

5. Masalah dengan kualitas material: kualitas material yang buruk atau tidak tepat dapat
mempengaruhi kualitas hasil pemesinan. Hal ini dapat diatasi dengan memilih material
yang tepat untuk diproses dan memastikan kualitas material yang digunakan.

6. Masalah dengan operator: kurangnya keterampilan operator dalam mengoperasikan


peralatan PAM dapat mempengaruhi kualitas hasil pemesinan. Hal ini dapat diatasi
dengan memberikan pelatihan dan supervisi yang tepat kepada operator.

Anda mungkin juga menyukai