Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular

yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian

Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit

kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring

dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya

biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana

penanggulangan hipertensi.

Stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga

penyebab kematian, dimana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak

15,4%, kedua hipertensi 6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit

jantung 4,6% (Hasil Riskesdas 2007). Data Riskesdas 2007 juga disebutkan

prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi

penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan

laki-laki (48%).

Prevalensi hipertensi yang tinggi terdapat baik pada populasi laki-laki

maupun perempuan, di perkotaan ataupun di pedesaan, dimana semakin

tinggi usia semakin tinggi pula prevalensinya atau bertambahnya usia

kemungkinan terkena hipertensi juga menjadi lebih besar. Adre Mayza

mengatakan, untuk menanggulangi masalah hipertensi yang semakin

1
2

meningkat, Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH) yang terdiri dari para

dokter spesialis mengadakan pertemuan rutin tahunan untuk membuat

Konsensus (berupa buku saku) Penanggulangan Hipertensi dan meningkatkan

kemampuan dokter umum dalam penanggulangan hipertensi. Pertemuan kali

ini merupakan ketiga kalinya yang dihadiri oleh sekitar 1700 orang dari

seluruh Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Bulanan Puskesmas

Padaawas dari 10 besar penyakit dari bulan Januari 2016 sampai dengan

bulan Mei 2016, didapatkan data tentang kasus ISPA yang tercantum pada

tabel di bawah ini:

Tabel 1.1
Distribusi Frekueni Penyakit 10 Besar
Di Wilayah Kerja Puskesmas Padaawas
Dari Bulan Januari-Mei 2016

JUMLAH PERSENTASE
NO JENIS PENYAKIT
PENDERITA (%)
1. ISPA 2045 17,6
2. Gastritis 1876 16,2
3. Influensa 1754 15,1
4. Gangguan Kulit 1238 10,7
5. Diare 984 8,5
6. Dermatitis 824 7,1
7. Peny.Gigi dan Gusi 782 6,7
8. Hipertensi 772 6,7
9. Conjunctivitis 709 6,1
10. DM 621 5,4
Jumlah 11605 100 %
Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Padaawas Kab. Garut

Meskipun hipertensi berada di peringkat sepuluh besar penyakit tapi

memerlukan penanganan yang intensif karena dikhawatirkan akan

menyebabkan resiko yang lebih berat seperti serangan stroke dan jantung
3

terhadap klien. Sehingga keperawatan keluarga di sini sangat dibutuhkan

untuk memberikan bimbingan, arahan, dan pengetahuan bagi semua anggota

keluarga untuk dapat menjaga kesehatannya teruatama dalam hal mencegah

supaya gangguan kesehatan yang muncul dapat dikendalikan.

Berdasarkan latar belakang dan data tersebut di atas, penulis berpendapat

bahwa hipertensi masih memerlukan berbagai penanganan secara

konprehensif dan keikutsertaan klien dan keluarga sangat membantu dalam

upaya memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu, penulis ingin

mengetahui dan memahami lebih lanjut tentang penanganan/asuhan terhadap

klien dengan gangguan kardiovaskular yang tersusun sebagai karya

tulis/makalah dengan judul Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. E

dengan gangguan kardiovaskuler pada Ny. D di kampung Toblong Rt 04

Rw 01 desa Padaawas Pasirwangi wilayah kerja Puskesmas Padaawas

Garut.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan terhadap klien dengan

gangguan sistem kardiovaskular, secara komprehensif meliputi aspek

bio-psiko-sosio spiritual

2. Tujuan khusus

Melalui pendekatan proses keperawatan aspek biopsikososial spiritual

diharapkan siswa mampu:


4

a. Mampu melaksanakan pengkajian terhadap klien dengan gangguan

sistem kardiovaskular.

b. Mampu mendiagnosa keperawatan sesuai dengan prioritas masalah.

c. Mampu membuat rencana tindakan dan rasional dalam praktek nyata

sesuai dengan masalah yang diprioritaskan.

d. Mampu melaksanakan tindakan dalam praktek nyata sesuai dengan

masalah yang telah diprioritaskan.

e. Mampu menilai dan mengevaluasi hasil dari tindakan yang telah

dilaksanakan pada klien hipertensi.

f. Mampu mendokumentasikan rencana tindakan asuhan keperawatan

yang telah dilaksanakan.

C. Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan studi kasus, yaitu

metode yang memberikan gambaran terhadap suatu kejadian atau keadaan

yang sedang berlangsung melalui proses keperawatan. Adapun teknik-teknik

yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dengan cara:

1. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan petugas

kesehatan lain untuk mendapatkan data subjektif dari klien.

2. Studi Dokumentasi

Data-data yang dudapatkan dari rekam medis klien di ruangan, seperti

catatan keperawatan, catatan dokter, dan tim kesehatan lain.


5

3. Studi Kepustakaan

Untuk mendapatkan literatur dan tinjauan teoritis, baik mengenai konsep

dasar penyakit maupun konsep asuhan keperawatan.

4. Observasi

Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan

mengamati langsung perubahan-perubahan yang terjadi untuk memperoleh

data serat mencatat hal-hal penting termasuk pemeriksaan fisik

5. Pemeriksaan fisik meliputi:

a. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara melihat

apakah terdapat luka, ada tidaknya hematom, dan lain-lain.

b. Palpasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara meraba, yaitu

apakah ada masa atau tidak.

c. Perkusi adalah pemeiksaan fisik dilakukan dengan cara mengetuk

dengan menggunakan reflek hammer.

d. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik dilakukan dengan mendengarkan

dengan menggunakan stetoskop.

D. Sistematika Penulisan

Penulis membagi penulisan makalah ini dalam 4 Bab, yang terdiri dari:

Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan

penulisan, metode penulisan dan teknik pengumpulan data, serta sistematika

penulisan.
6

Bab II : Tinjauan teoritis, yang terdiri dari konsep dasar yang terdiri dari

definisi, anatomi dan fisiologi, etiologi, manifestasi klinik, patofisiologi,

penatalaksanaan medis, dan konsep dasar asuhan keperawatan.

Bab III : Tinjauan kasus dan Pembahasan, yang terdiri dari 5 tahapan

proses keperawatan mulai dari pengakajian, dignosa keperawatan,

perencanaan, implementasi dan evaluasi dan kesenjanagn dari hasil yang

didapatkan di lapangan dengan teori yang ada, meliputi pengakajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Bab IV : Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi kesimpulan dan

rekomendasi penulis terhadap hasil asuhan keperawatan.

Penutup : Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran.

Anda mungkin juga menyukai