100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang penyimpanan obat TB sesuai dengan kondisi yang ditentukan untuk menjamin stabilitas dan kualitas obat serta memudahkan pengawasan stok. Prosedurnya meliputi pengecekan obat yang diterima, penyusunan sesuai sediaan dan FIFO, pencatatan stok obat, serta pemberitahuan kekurangan stok ke bagian terkait.
Dokumen ini membahas tentang penyimpanan obat TB sesuai dengan kondisi yang ditentukan untuk menjamin stabilitas dan kualitas obat serta memudahkan pengawasan stok. Prosedurnya meliputi pengecekan obat yang diterima, penyusunan sesuai sediaan dan FIFO, pencatatan stok obat, serta pemberitahuan kekurangan stok ke bagian terkait.
Dokumen ini membahas tentang penyimpanan obat TB sesuai dengan kondisi yang ditentukan untuk menjamin stabilitas dan kualitas obat serta memudahkan pengawasan stok. Prosedurnya meliputi pengecekan obat yang diterima, penyusunan sesuai sediaan dan FIFO, pencatatan stok obat, serta pemberitahuan kekurangan stok ke bagian terkait.
RS. BHAYANGKARA TK. III .. 00 1/1 ANTON SOEDJARWO PONTIANAK Ditetapkan Oleh : KARUMKIT BHAYANGKARA Tanggal Terbit TK. III ANTON SOEDJARWO STANDAR PROSEDUR PONTIANAK OPERASIONAL
Menempatkan Obat TB sesuai dengan kondisi penyimpanan
Pengertian yang ditentukan.
1. Untuk menjamin stabilitas obat sesuai kondisi penyimpanan
yang ditentukan Tujuan 2. Menjamin Kualitas Obat yang diberikan dan memudahkan pengawasan terhadap stok obat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.72 tahun
Kebijakan 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
1. Petugas di pelayanan melakukan pengecekan terhadap
Prosedur obat yang diterima. Pengecekan meliputi: a. Jenis Obat yang diberikan b. Jumlah Obat yang diberikan c. Tanggal ED d. Nomor Batch e. Stabilitas Obat 2. Petugas di pelayanan menyusun obat yg datang sesuai dengan : a. Sediaan Obat TB untuk Anak atau Dewasa b. FIFO/ FEFO 3. Obat TB yang datang masing-masing diberi kartu stok dan dicatat tanggal dan jumlah pemasukannya . 4. Setiap pengeluaran Obat TB harus dicatat tanggal & jumlahnya pada kartu stok sesuai dengan nama pasiennya. 5. Apabila terjadi kekosongan obat TB maka petugas gudang wajib menginformasikan kekosongan Obat TB kepada petugas pelayanan dan bagian pengadaaan.