Oleh:
Diva Zelvia
NIM A1L013036
1
I. PENDHULUAN
A. Latar Belakang
manusia, di indonesia yang temasuk tanaman pangan adalah Padi, Jagung, Kentang,
dan Kedelai, Kacang tanah. Semua jenis tanaman tersebut paling sering
OPT dan OPTK yang dapat mengganggu keaneka ragaman hayati di Indonesia.
dari system perlindungan terhadap OPT dan OPTK dari luar .Peran perlindungan
bebas OPT dan OPTK sangat besar, terutama dalam mempertahankan produktivitas
Tumbuhan (OPT) dari wilayah Negara Republik Indonesia. Tugas pokok dan fungsi
Undang-Undang No.16 Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2002
dan menjadikannya sebagai salah satu sub system dalam upaya perlindungan
2
Kegiatan perkarantinaan tumbuhan dilakukan dengan melaksanakan tindakan
Tumbuhan (OPT) berbahaya yang dapat menimbulkan dampak yang sangat luas
pada stabilitas ekonomi nasional. Adanya komoditas pertanian yang diantar pulau
Priok baik untuk komoditas hortikultura yang masuk maupun yang keluar, dapat
Tanjung Priok.
Tanjung Priok.
3
2. Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan mempunyai sasaran:
1. Mengetahui tugas pokok dan fungsi dari Balai Besar Karantina Pertanian
Tanjung Priok.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Dropkin (1992), nematoda (nama tersebut berasal dari kata Yunani,
yang artinya benang) berbentuk memanjang, seperti tabung, kadang- kadang seperti
kumparan, yang dapat bergerak seperti ular. Mereka hidup di dalam air, baik air
laut maupun air tawar, di dalam film air, di dalam tanah, di dalam jaringan jasad
hidup berair. Filum nematoda merupakan kelompok besar kedua setelah serangga
zaman purba sebagai parasit pada manusia. Namun ketika mikroskop yang lebih
baik ditemukan dan para ahli hewan abad kesembilan belas mengeksplorasikan
Menurut Soesanto (2008) Nematoda merupak salah satu mikroba tanha ynag
memarasit tanaman dngan menimbulkan kerugian besar. Sam seperti patogen tular
tanah lainya, begitu pula serangan nematoda sering terlambat diketahui karena
Menurut Dropkin (1992) dinding tubuh nematoda bagian dalam berisi cairan
untuk melindungi adanya tekanan dan berperan sebagai kerangka cair yang
menyebabkan otot-otot dapat bekerja. Dinding tubuh terdiri dari atas kutikula
bagian luar, lapisan antara, hipodermis dan bagian dalam otot-otot membujur.
lentur, licin da bergerak didalam subtratnya seta ulet unutk menahan luka karena
5
kikisan. Dinding tubuh mengatur pergerakan air yang melintas kutikula untuk
nematoda terdiri atas tiga lapisan Korteks luar, Matriks tengah, dan lapisan basal
bagian dalam.
aktif. Intiselnya jauh lebih besar dari pada intisel jaringan , mitokondria banyak,
dan adanya organel melimpah pada sintesis protein. Selama hidupnya nematoda
menghasilkan enzim yang dapat melebur bagian kutikula lama yang ada dan
mengsekresikan dengan yang baru, hal tersebut terjadi sebnayak empat kali.
merentang dari mulut sampai anus. Saluran tersebut terdiri atas empat bagian yaitu
: Stoma (mulut), Farink (esofagus), usu dan anus. Mulut mematoda memiliki
pakan bakteri memiliki mulut yang silindris seperti tong atau rongga kerucutyang
bagian depanya terus terbuka dan bagian belakanganya terhubung dengan esofagus,
Berbeda dengan halnya nematoda parasit tanaman pada jenis ini nematoda
dilengkapi dengan alat pencucuk yaitu stilet yang digunkan unutk menerobos
Farink (esofagus) merupakan alat yang berotot terletak diantara mulut dan
usus yang berkmabng menjadi alat penghisap cairan sel inangnya, dengan adanya
kontraksi otot-otot esofagus maka bagian dinding akan mengerucut dan terjadi
6
pengisapan cairan sel jaringan inang, esofagus pada kebanyakan nematoda dibagi
basal)
kelanjar-kelenjar esofagus)
Usus pada nematoda tersusun oleh sel-sel besar berbentuk seperti jari,
Bagian dari pencernaan lainya yaitu Anus, anus tetap tertutup oleh tekanan dari
dalam tubh nematoda yang tinggi, otot-otot dari anus ke dinding tubuh mendorong
B. Sistem Reproduksi
yang terpisah dan perkawinan diperlukan unutk berkembang biak. Akan tetapi
pada beberapa jenis nametoda kedaua alat kelamin tersebut terdapat pada satu
individu yang disebut Hemaprodit, didalamnya terdapat sel telur dan sperma dalam
satu gonad. Tipe saluran alat kelamin pada betina fitonematoda ialah berstruktur
memanjang terdiri atas ovarium pada bagian ujung diikutisaluran telur dan torak
7
mani sebagai tempat penyimpanan sperma pada nemaota jantan dan uterus yaitu
tempat telu-telur yang telah dibuahi berada, sampai telur telur itu keluar dari tubu
berkembang.
sperma.
pencernaan.
5. Spikula bagian tubuh nematoda yang berbentuk seperti kait yang temasuk
bagian ujung dari gonad nematoda jantan. Pada nematoda jantan terdapat
nematoda betina.
6. Sayap ekor adalah bagian kutikula yang meluas pada ekor bagian lateral,
C. Identifikasi Nematoda
bilateral simetris, dan speciesnya bersifat parasit pada tumbuhan, berukuran sangat
8
kecil yaitu antara 300 1000 mikron, panjangnya sampai 4 mm dan lebar 15 35
mikron. Karena ukurannya yang sangat kecil ini menyebabkan nematoda ini tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi hanya bisa dilihat dengan
mikroskop.
ke dalam tiga Ordo yaitu : Ordo Tylenchida, Ordo Dorylaimida, dan Ordo
Rhabditida. Nematoda parasit tanaman biasanya terdiri dari Ordo Tylenchida dan
karakteristik Ordo Tylenchida dan Dorylaimida dapat dilihat pada tabel berikut:
pada pangkal stilet terdapat knob dan gemuk, ujungnya miring tanpa
9
yang terdiri dari tiga bagian sebagai knob pada pangkal stilet, atau pada
sebuah cincin syaraf), dan bagian bagian posterior yang agak lebar.
lobus. seluruhnya.
mikroskop cahaya.
1. Tylenchidae
Kerangka kepala tidak ada atau kurang berkembang, Stilet kecil. Baik jantan
vulva terletak di antara pertengahan panjang tubuh dan anus. Ekor nematoda betina
meruncing. Nematoda jantan mempunyai sayap ekor tetapi tidak mencapai ujung
ekor. Kelenjar esofagus berada di dalam basal bulbus sebagian kecil tumpang tindih
d. Tylenchorhynchidae
10
Kerangka kepala lemah sampai sedang. Stilet berkembang dengan basal knob.
Mempunyai dua ovarium. Vulva terletak di tengah panjang tubuhnya. Ujung ekor
betina membulat atau meruncing. Sayap ekor memanjang sampai ujung ekor.
e. Pratylenchidae
Kerangka kepala mengeras dan nampak jelas. Kedua jenis kelamin aktif,
tubuhnya memanjang. Kepada pada dua jenis kelamin rendah, lebar dan membulat
atau bagian anterior mendatar, (kecuali pada Radopholus), lebar kira-kira setengah
sampai tiga perlima panjang stilet. Stilet kekar dengan basal knob besar. Tiga
kelenjar esofagus pada lobus bertindihan dengan usus. mempunyai satu atau dua
ovarium. Panjang ekor betina dua kali atau lebih lebar dari bagian anus. Sayap ekor
4. Hoplolaimidae
Kepala tinggi, membulat konoid atau lebar membulat. Kedua jenis kelamin
dengan basal knob nampak jelas. Kelenjar esofagus tumpang tindih dengan usus.
Anulasi pada kutikula terlihat dengan jelas. Mempunyai satu atau dua ovarium.
Ekor yang betina pendek, biasanya kurang dari dua kali lebar tubuh bagian anus.
5. Belonolaimidae
11
Jantan dan betina vermiform, anulasi jelas. Kepala berlekuk, kerangka kepala
sedang, stilet silindris dan panjang. Kelenjar esofagus di dalam lobus dan
bertindihan dengan usus. Mempunyai dua ovarium. Ekor yang jantan membulat,
paling sedikit dua kali atau lebih lebar dari tubuh bagian anus. sayap ekor mencapai
6. Heteroderidae
Tubuh betina menggelembung (seperti buah per, jeruk), jantan vermiform dan
aktif bergerak. Kerangka kepala betina lembek tidak mengeras sedang yang jantan
berkembang dengan baik. Tidak mempunyai sayap ekor. Pada betina Heterodera
Mempunyai dua buah ovarium. Vulva terdapat pada bagian ujung belakang tubuh
7. Criconematidae
Anulasi kutikula kasar, pada beberapa jenis anulasi berbentuk sisik yang
saling tumpang tindih. Metakorpus besar dan oval menyatu dengan prokorpus.
Berupa lembaran seperti bulan sabit yang memanjang. Isthmus pendek dan
ramping. Kelenjar dalam basal bulbus kecil. Ovarium tunggal, vulva terletak di
bagian belakang tubuh. Jenis kelamin jantan tidak ada atau mengalami degradasi.
Pada beberapa jenis memiliki stilet sangat panjang pada yang betina.
8. Paratylenchidae
12
Bertubuh kecil, esofagus seperti Criconematidae. Anulasi halus, tidak
memiliki hiasan atau tumpang tindih. Mempunyai satu ovarium, vulva terletak pada
9. Tylenchulidae
10. Aphelenchoididae
lembaran yang berbentuk seperti bulan sabit. Metakorpus besar. Stilet tanpa knob
jelas. Mempunyai satu ovarium. Spikula berbentuk seperti duri. Bidang lateral
11. Longidoridae
Memiliki esofagus dengan bagian anterior yang berotot panjang dan bagian
12. Trichodoridae
mempunyai stilet yang terdiri atas tiga bagian. Bentuk ekor tumpul dan membulat.
13
Gambar 2. Membandingkan ukuran, morfologi dan karakteristik kunci dari
setiap genus
D. Pengendalian Nematoda
memiliki dampak negatif jika digunkan dalam jangka waktu yang lama,dan juga
jangkauan agensia kimia yang terbatas didalam tanah, shingga penggunaan agensia
beberapa yaitu:
1. Sanitasi
nematoda.
2. Pergiliran Tanaman
14
Pergiliran tanaman merupakan tindakan yang sederhana, tiap jenis
fitonematoda memiliki kisaran inang yang cukup luas tetapi tidak meliputi
Mengatur waktu tanam yang tepat dapat membuat tanaman lebih mampu
4. Nematisida
cairan tanah. tekanan upa yang tinggi mendistribusukan gas kesemua arah
5. Pengendalian Hayati
15
jenis tersebut mempunyai sifat tersendiri. Keberadaan agensia hayati
didalam tanah pada semua jenis tanah. adapun sistem penarasitanya yaitu
(Soesanto, 2008)
menjadi hal yang sangat serius bagi petani, peran pemerintah dalam mencegah,
16
Menurut Untung (2006), ada dua pendekatan dalam prinsip prinsip pengendalian
Pendekatan ini dapat dilakukan dengan penanaman varietas tahan, cara bercocok
tanam, penggunaan musuh alami, dan lain lain. Reaktif merupakan upaya
Indonesia sebagai Negara agraris telah melakukan impor benih atau plasma
17
tidakbertolak belakang dengan Undang undangNo. 16 tahun 1992 (Sartiami dan
Universitas, dan Badan Penelitian. Daftar hama tersebut harus ditinjau kembali
18
a. Melampirkan phytosanitary certificate darinegara asal dan dibawa pada
Pertanian.
2. Persyaratan Karantina(domestik)
3. Persyaratan Karantina(ekspor)
19
Indonesia harus memenuhi secara teknik.Persyaratan atau tambahan
negara asal.
hama.
transportasi.
7. Cek secara visual dan atau laboratoriummelalui petugas karantina pada saat
kedatangan.
8. Musnahkan jika materi tidak bebas dari hama (tidak dapat perlakuan, hama
golongan 1).
20
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Tanaman Pangan akan dilaksanakan selama minimal 25 hari antara Bulan Juli
Tanjung Priok.
Materi atau objek yang akan dikaji dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah
identifikasi dan inventarisasi nemtoda pada benih maupun bibit tanaman pangan di
yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara langsung serta ikut
benih maupun bibit tanaman pangan di Balai Besar Karantina Pertanian Tanjung
Priok.
data di lapangan.
21
b. Wawancara langsung dengan karyawan, staf, dan petugas lain di Balai
lapangan.
f. Data sekunder
buku dan telaah pustaka lain yang berhubungan dengan proses Identifikasi
22
IV. JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Bulan Juli sampai Agustus 2015. Pelaksanaan PKL bertempat di Balai Besar
Minggu ke
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Persiapan dan
orientasi lapangan
2. Praktik lapangan
3. Pengumpulan data
4. Pembuatan
laporan mingguan
dan presentasi
5. Penyusunan
Laporan PKL
23
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Arifin. 1994. Perlindungan Tanaman Hama Penyakit dan Gulma. Usaha
Nasional, Surabaya.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tentang Hewan, Ikan
dan Karantina Tumbuhan. 1992.
PlantQuarantineInIndonesia_Suwanda_I.pdf
24
Untung, Kasumbogo. 2006. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Edisi kedua.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
25