pengukuran dapat dipakai untuk menjelaskan sesuatu, yaitu dengan membuat skala.
Pada dasarnya ada empat macam skala yang digunakan dalam pengukuran yaitu
1. Skala nominal
2. Skala ordinal
3. Skala interval
4. Skala rasio
adalah eror (error). Secara garis besar eror dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu :
1. Eror pengukuran
2. Eror karena korelasi yang tidak sempurna atau tidak ada hubungan kuat
3. Eror sampling (sampling error), yaitu eror yang terjadi karena hanya
Diantara ketiga macam eror tersebut, jenis eror yang pertama hampir tak
mungkin dapat dihindari dalam ilmu ukur kayu. Setiap melakukan pengukuran hal
ini harus disadari dan sejauh mungkin diupayakan agar terjadinya eror dapat
bersumer dari asal yang berbeda. Empat macam eror tersebut adalah :
16
1. Eror random (random errors)
Disamping eror dalam pengukuran juga dkenal istilah bias, yaitu suatu eror
sistematik yang berpengaruh kepada semua pengukuran dengan cara yang sama.
Bias juga diartikan sebagai distorsi yang terjadi secara sistematik, berasal dari
kesalahan dalam pengukuran atau metoda sampling yang tidak benar. Jadi bias
Dalam mengukur diameter pada pohon berdiri, yang lazim dipilih adalah
diameter setinggi dada (diameter breast height = dbh). Hal ini dikarenakan
parameter pohon yang penting lainnya, seperti luas bidang dasar, tinggi dan volume
batangnya. Pada umumnya diameter setinggi diukur pada ketinggian batang 130 cm
dari permukaan tanah, tetapi sebenarnya tidak selalu harus demikian. Di Canada
dan Amerika Serikat, diameter setinggi dada diukur pada ketinggian 4 ft 6 in, atau
17
Pengukuran diameter setinggi dada juga mengahadapi masalah bila bentuk
batang disekitar ketinggian 1,3 m tidak normal, misalnya membesar, mengecil, atau
bercabang dua (Forking). Untuk batang yang membesar atau mengecil, pengukuran
Untuk pohon yang bercabang dua atau lebih, pengukuran diameter pohon
bergantung pada letak percabangan itu. Bila percabangna terletak dibawah 1,3 m,
pengukuran dilakukan diatasnnya dan pohon tersebut dianggap terdiri atas dua
pohon atau lebih sesuai dengan jumlah cabangnya. Bila percabangan teretak di atas
1,3 m, pohon tetap dianggap hanya satu dan pengukuran diameternya dilakukan
dibawah percabangan.
18