PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata Hortikultura berasal dari Bahasa Latin hortus yang artinya kebun dan
padat modal dan tenaga kerja. Namun, hortikultura akan akan menghasilkan
sesuai dengan usaha yang intensif tersebut. Praktek hortikultura merupakan tradisi
kesenangan pribadi. Dalam prakteknya, semua itu tidak terlepas dari seni. Akan
menjadi terganggu dan berdampak pada kerugian secara ekonomis. Salah satu jenis
15
hama yang menyerang tanaman adalah hama jenis serangga (Insekta). Serangga
B. Tujuan
16
II. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu jenis buah asal luar negeri yang telah lama berkembang dan
ditanam di wilayah Nusantara adalah Pepaya. Tanaman pepaya (Carica papaya L.)
merupakan salah satu buah tropis asal Amerika Tengah dan Hindia Barat, bahkan
kawasan sekitar Meksiko dan Costa Rica. Tanaman ini diketahui tumbuh di daerah-
daerah basah, kering, daerah dataran rendah, serta pegunungan (sampai ketinggian
1.000 m dpl). Di daerah dataran tinggi, sebenarnya pepaya dapat tumbuh, tetapi
buah yang dihasilkan kurang optimal. Tanaman pepaya termasuk tanaman yang
mudah tumbuh dimana saja, oleh karena tanaman pepaya dibudidayakan dan
dikembangkan secara luas di daerah tropis maupun sub tropis (Sujuprihati, 2009).
Buah pepaya mengandung zat pembangun dan pengatur proses dalam tubuh, berupa
air, mineral, dan vitamin. Selain itu, buah pepaya mempunyai banyak manfaat,
lambung (sakit maag), sariawan, sembelit, mengurangi panas tubuh, dan membantu
membuang lemak dalam tubuh. Nilai gizi buah ini cukup tinggi karena
buah ini akan memudahkan buang air besar. Batang, daun, dan buah pepaya muda
atau enzim proteilitik yang disebut Papain. Apabila makan daun Pepaya muda
(tanpa dimasak), dapat menambah nafsu makan, hal ini diduga disebabkan oleh
17
Salah satu kendala dalam budidaya tanaman Pepaya yaitu adanya serangan
hama dan penyakit. Kerusakan akibat serangan hama dan penyakit, bukan hanya
yang lebih serius adalah dapat mengakibatkan kematian tanaman. Berdasarkan hal
dilaksanakan secara serius. Akhir-akhir ini terdapat hama baru yang menyerang
al., 2008; Sembel dan Moniaga, 2009; Sembel, dkk., 2012). Selain itu, dijumpai
pula organisme yang berasosiasi pada tanaman Pepaya antara lain: Aonidiella
coccinellidae dan sejumlah organisme yang bersifat sebagai parasitoid dan predator
(Anonim, 2006).
18
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain, pertanaman
padi, gunting, kantong plastik, kamera, kertas plano, dan alat tulis.
B. Prosedur Kerja
Di Laboratorium
mahasiswa).
Di Lapangan
mahasiswa).
19
6. Bagian tanaman yang diamati kemudian dibawa untuk ditunjukkan kepada
7. Hasil analisis agroekosistem ditulis pada kertas plano, meliputi gambar keadaan
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan
(2008), banyak petani tidak begitu paham perbedaan antara pengertian hama dan
21
Hama merupakan golongan binatang dalam dunia pertanian yang siklus /
penyakit, bahkan pengganggu semua sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia
(Hendromuntarjo, 2008).
Tiga kategori umum hama adalah hama estetika, hama kesehatan, serta hama
menurunkan hasil produksi. Sekitar 50% dari seluruh jenis serangga penghuni bumi
belalang , ulat jengkal, kutu kebul , tungau merah dan lalat buah Dapat dijelaskan
yaitu :
22
1. Belalang
Orthoptera. Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari
tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa
terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan
sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat yang
menyebabkan tanaman yang terserang berlubang pada bagian daun dan mengalami
yaitu memilih tanaman yang baik dan mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat
(Fortunecity, 2009).
2. Tungau
Menurut Pracaya (2008), tungau banyak menyerang bagian batang, daun dan
buah yang dapat mengakibatkan perubahan warna dan bentuk. Gejala daun yang
terserang tungau yaitu daun berbayang putih perak pada permukaan bawah
sedangkan pada permukaan atas menjadi kuning, selanjutnya timbul bercak- bercak
23
cokelat yang akhirnya menjadi hitam. Terdapat tiga jenis tungau yang dapat
Geysk (Kalie, 2010). Ukuran tubuh tungau sangat kecil, tidak lebih dari 0,5 mm.
Oleh sebab itu, sulit untuk melihatnya dengan mata telanjang, sehingga
dapat terjadi secara seksual, baik oviparous atau viviparous dengan daur hidup yang
Dacus dorsalis (Hend.) lebih dikenal sebagai Oriental Fruit Fly (famili
Tephritidae) memiliki tanaman inang utama antara lain jambu biji, mangga, jeruk,
pisang, alpukat dan pepaya (Hill, 1987). Sedangkan, Dacus cucurbitae Coq.
memiliki tanaman inang labu-labuan seperti ketimun, waluh, semangka dan melon.
Kedua jenis lalat ini menyerang buah pepaya yang sudah matang (Kalie,2010).
larva/belatung memakan daging buah yang juga berasosiasi dengan cendawan dan
Pseudococci- dae) merupakan hama baru yang menjadi masalah penting pada
kali pada bulan Mei 2008 pada tanaman pepaya di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat
24
diselimuti oleh lapisan lilin berwarna putih. Tubuh berbentuk oval dengan embelan
Hama ini terdiri dari jantan dan betina, dan memiliki beberapa fase
perkembangan yaitu: fase telur, pradewasa (nimfa), dan imago. Telur P. marginatus
berbentuk bulat berwarna kuning kehijauan dan ditutupi oleh massa seperti kapas
dan akan menetas dalam waktu 10 hari setelah diletakkan (Walker et al., 2003).
Hama kutu putih biasanya bergerombol sampai puluhan ribu ekor. Mereka merusak
dengan cara mengisap cairan. Semua bagian tanaman bisa diserangnya dari buah
sampai pucuk. Serangan pada pucuk menyebabkan daun kerdil dan keriput seperti
terbakar. Hama ini juga menghasilkan embun madu yang kemudian ditumbuhi
cendawan jelaga sehingga tanaman yang diserang akan berwarna hitam. Kutu putih
dewasa jantan bisa berukuran 3 mm dan bersayap. Induk betinanya mampu bertelur
hingga 500 butir, yang diletakkan dalam satu kantung telur terbuat dari lilin.
Dengan siklus hidup sepanjang sebulan. P. marginatus bisa berbiak 11-12 generasi
5. Ulat grayak
berikut :
Kingdom : Animalia
Divisio : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Family : Noctuidae
25
Genus : Spodoptera
Telur berbentuk hampir bulat dengan bagian datar melekat pada daun (kadang
berisi 25 500 butir) tertutup bulu seperti beludru (Tenrirawe dan Talanca, 2008).
Setelah 3 hari, telur menetas menjadi larva. Ulat yang keluar dari telur
berkelompok dipermukaan daun. Setelah beberapa hari, ulat mulai hidup berpencar.
Setelah cukup dewasa, yaitu lebih kurang berumur 2 minggu, ulat mulai
berkepompong. Masa pupa berlangsung didalam tanah dan dibungkus dengan tanah
(Kalsoven, 1981).
Ulat grayak aktif makan pada malam hari, meninggalkan epidermis atas dan
tulang daun sehingga daun yang terserang dari jauh terlihat berwarna
putih(Balitbang, 2006). Larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang
daun, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di
26
permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau (Tenrirawe dan
Talanca, 2008).
Selain pada daun, ulat dewasa makan polong muda dan tulang daun muda,
sedangkan pada daun yang tua, tulang-tulangnya akan tersisa. Selain menyerang
kedelai, ulat grayak juga menyerang jagung, kentang, tembakau, kacang hijau,
Intensitas serangan hama yang kami temukan adalah tinggi karena dari hasil
yang dapat dilakukan adalah sanitasi kebun secara rutin sebagai upaya preventif
dengan menggunakan musuh alaminya, namun musuh alami kutu ini belum
membunuh hama dan penyakit tanaman, namun apabila cara pemakaiannya tidak
alam, sehingga aman bagi manusia dan lingkungan (Tukimin dan Rizal, 2002).
Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati adalah daun
gamal (Gliricidia maculata) karena menurut Tukimin dan Rizal (2002) ekstrak air
tanaman ini yang dicampurkan dengan detergen dan minyak tanah dapat menekan
hama kutu daun kapas setelah 24 jam penyemprotan dan mampu membunuh hama
27
Alternatif pengendalian yang lebih aman baik bagi produk maupun
Karena produk buah pepaya dikonsumsi segar, maka produk dituntut bebas dari
residu racun. Pengendalian hayati adalah salah satu alternatif pengendalian hama
(Herlinda et al. 2006a; Herlinda 2010), dan Metarhizium anisopliae (Herlinda et al.
2008a, b; Herlinda et al. 2010). Cendawan ini terbukti cukup efektif membunuh
serangga hama dari ordo Hemiptera (Herlinda et al. 2006a) dan Lepidoptera
(Nunilahwati et al. 2012). Metarhizium juga efektif mematikan telur dan larva
Spodoptera litura (Trizelia et al. 2011). Selain itu, cendawan lainnya yang
2008). Dalam pemanfaatan cendawan ini perlu perlu upaya untuk mempertahankan
28
I. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hama utama pada pepaya adalah hama kutu putih, belalang , lalat buah, ulat
3. Cara pengendalian pada serangan hama tersebut dilakukan dengan sanitasi dan
B. Saran
lain yang bersifat ramah lingkungan sehingga tidak merusak ekosistem dan
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Pseudococcidae). Featured creatures. Institut of Food and Agricultural
Sciences, University of Florida, [7 Maret 2009]
31
LAMPIRAN
1=1
2=3
3=5
4=1
I= n x v/ (n x 2) x 100%
= (1x1)+(2x3)+(3x5)+(4 x 1) / 10 x 4 x 100% = 65%
32
Lampiran foto
33