KESIMPULAN
Myasis adalah infestasi larva lalat ke dalam suatu jaringan hidup termasuk manusia.
Myasis hidung ialah terdapatnya infestasi larva (belatung = ulat ) dari lalat pada hidung
manusia. Myiasis ini banyak ditemukan pada negara negara tropis dan subtropis seperti
Afrika dan Amerika. Diantara lalat penyebab myiasis di dunia, lalat Chrysomya bezziana
mempunyai nilai medis yang penting karena larvanya bersifat obligat parasit. Tanda-tanda
myiasis hidung biasanya berkaitan dengan keberadaan dan pergerakan larva, yang meliputi
sensasi adanya benda asing, dengan atau tanpa sensasi gerakan, hidung dan wajah menjadi
edema dan eritem, adanya noda darah atau cairan hidung mukopurulen, berbau busuk, dan
anosmia. Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan Rhinoskopi akan tampak edema,
ulserasi membran mukosa yang berisi material nekrotik dan belatung. Pemeiksaan Penunjang
yang dapat dilakukan yaitu Nasoendoskopi, dan CT-Scan. Untuk penatalaksanaan diberikan
antibiotik spektrum luas atau antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur bakteri yang berasal
dari luka myiasis dan resistensi kuman. Selain itu juga diberikan minyak terpentin dan
parafin. Pencegahan myiasis hidung memerlukan pengendalikan populasi lalat dan
perlindungan terhadap pasien dengan hambatan fisik. Komplikasi dapat berupa selulit pada
wajah, ulserasi dinding faring posterior, perforasi septum nasi dengan gambaran hidung
pelana, perforasi palatal, perforasi periorbital dengan edema ringan tanpa adanya diplopia.
Prognosis myiasis hidung baik jika perawatan dilakukan dengan benar.
15
DAFTAR PUSTAKA
16