LEMBAR INFORMASI
Bidang Lomba
. . . . . . . .(09)
WELDING ....
I. Pendahuluan
Era globalisasi memberi dampak ganda yaitu; pertama membuka
kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar Daerah ataupun antar
Negara, kedua membuka persaingan yang semakin ketat dan tajam di
segala bidang pekerjaan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut diatas, maka pemerintah harus
memperkuat daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor dengan
mengandalkan pada kualitas dan kemampuan sumber daya manusia dengan
penguasaan teknologi dan manajemen. Untuk itu pemerintah selalu
berusaha menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dalam bidangnya
masing-masing.
Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Siswa Tingkat Nasional ke-XXII di
Palembang bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seluruh
Indonesia merupakan wujud nyata salah satu upaya dalam pengembangan
sumber daya manusia yang dilakukan oleh pemerintah melalui Direktur
Pembinaan SMK - Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
II. Tujuan
1. Mendorong SMK untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) khusus untuk Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan
2. Untuk memantau peta kualitas dan kemampuan SMK di seluruh
Indonesia, terutama sekolah yang memiliki Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan
3. Mempromosikan kompetensi siswa SMK untuk Kompetensi Keahlian
Teknik Pengelasan kepada Dunia Usaha dan Industri sebagai calon
pengguna tenaga kerja
4. Memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berkompetisi
secara positif, untuk menumbuhkan kebanggaan pada kompetensi
keahlian yang ditekuninya, juga kebanggaan bagi sekolah dan daerah /
provinsinya.
III. Peserta
A. Materi Lomba
Keterangan :
1. Setiap peserta lomba diwajibkan untuk menyelesaikan materi lomba
diatas sesuai instruksi dan atau prosedur serta gambar kerja yang
ditetapkan.
2. Apabila peserta mengerjakan tidak sesuai instruksi dan atau prosedur
serta gambar kerja yang ditetapkan, maka peserta akan dinyatakan gagal
(nilai minimal).
3. Waktu diatas termasuk persiapan geometri sambungan las dan tidak
termasuk pembersihan pasca pengelasan.
4. Teknis pelaksanaan akan dilakukan berdasarkan undian (untuk nomor
urut peserta).
B. Aspek Penilaian
Penilaian untuk materi lomba bidang pengelasan menggunakan metoda
unjuk kerja yang meliputi :
1. Sikap kerja (observasi-demonstrasi) ( 20 % )
Penggunaan alat pelindung diri (APD).
Pengoperasian mesin las dan penggunaan alat kerja las.
Catatan :
Apabila salah satu dari hal dibawah ini tidak dipenuhi, maka penilaian
secara visual atau amatan tidak dapat dilanjutkan dan akan diberi nilai
minimal (gagal) antara lain :
a. Kesesuaian dengan gambar kerja.
b. Kebenaran posisi pengelasan.
c. Ketepatan pemakaian/penggunaan elektroda/logam pengisi.
d. Pemenuhan waktu pengerjaan.
2. Penilaian produk secara amatan ( 80 % ) :
Ukuran/dimensi (30 %).
Cacat las (40 %).
Tampilan las (10 %).
3. Uji material :
Uji lengkung (bend test) untuk posisi 2 G dan 5 G khusus yang lulus
visual test (dengan asumsi nilai minimal 70 % ).
VI. Penutup