MOTOR BENSIN
(OTO1.61.3122)
Penulis,
ii
3
A. Tujuan:
1. Mahasiswa mampu mengatur/menyetel celah/gap platina dengan
menggunakan feeler gauge sesuai dengan spesifikasi mesin.
2. Mahasiswa mampu mengatur/menyetel sudut dwell sesuai dengan
spesifikasi dengan menggunakan dwell tester.
3. Mahasiswa mampu menganalisis hasil pengaturan/penyetelan celah
platina dan sudul dwell (dwell angle).
C. Keselamatan Kerja
1. Pada waktu melakukan penyetelan gap platina dengan menggu- nakan
feeler gauge maka feeler harus sejajar dengan permukaan platina agar
gapnya sesuai dengan yang diharapkan. Rubbing block harus berada
pada posisi puncak cam.
2. Besarnya sudut dwell akan tergantung pada gap platina, semakin
besar gap platina (melebihi spesifikasi) maka semakin kecil sudut dwell
dan semakin besar sudut dwell maka semakin kecil gap platina.
3. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya serta menjaga
kebersihan kerja.
4
D. Teori Singkat
Platina adalah alat untuk menghubungkan dan memutuskan arus
ke massa oleh sebab itu permukaan platina harus dalam keadaan bersih
dan tidak cacat, karena platina yang cacat akan dapat menghambat arus
yang akan sampai ke masa sehingga pembangkitan magnit pada coil
menjadi kurang. Gap platina harus sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan, apabila tidak maka akan mempengaruhi besarnya loncatan api
yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara dalam selinder
akhirnya juga akan berdampak negatif terhadap tenaga (power) yang
dihasilkan maka platina ini harus dapat berfungsi dengan baik.
Sudut dwell adalah sudut lamanya platina dalam keadaan menutup,
untuk mesin yang berselinder 4 memiliki besar sudut dwell ± 50º s.d 54º.
Oleh sebab itu besarnya sudut dwell harus diatur sesuai dengan
spesifikasi, bila tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan maka akan
berpengaruh terhadap besarnya api yang akan membakar campuran
bahan bakar dan udara dalam selinder atau akan berdampak terhadap
power yang akan dihasilkan mesin.
E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memeriksa kondisi mesin: minyak pelumas, air pendingin, bahan
bakar, dan sistem kelistrikan.
3. Menghidupkan mesin sampai mencapai temperatur kerja normal.
4. Melepaskan kabel busi dan tutup distributor.
5. Melepaskan dan mengeluarkan rotor.
6. Memutar poros engkol (crankshaft) sampai rubbing blok berada pada
posisi puncak cam.
7. Melonggarkan kedua skrup pengencangan platina.
8. Mengatur kerenggangan (gap) platina 0,40 sd 0,45 mm dengan
menggunakan filler gauge.
5
Keterangan
A
A = renggang platina
C
0,40-0,45 mm
untuk mesin 4 sil
B
D B = Skrup pengunci
C = Rubbing blok
D = Lapisan pelumas
E E = Bodi distributor
6
F. Evaluasi
1. Jelakanlah, apakah mesin yang dipraktikkan dapat dengan mudah
dihidupkan setelah dilakukan pengaturan/penyetelan platina?
2. Jelaskanlah, bagaimana bunyi suara mesinnya? apakah sama atau
berbeda dengan sebelum dilakukan pengaturan/penyetelan?
3. Berapakah besar sudut dwell yang dihasilkan? dan analisislah hasil
pengaturan/penyetelan dan pengujian yang telah dilakukan tersebut.
G. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan hasil praktikum yang dilakukan dan laporkan
hasilnya kepada instruktur/ pembimbing.