Hubungan Antara Depresi Dengan Kepatuhan Melaksanakan Diit Pada
Diabetisi di Pekalongan
Windha Widyastuti STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan Prodi DIII Keperawatan, Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan Indonesia Telepon +6285741845817 Email: astoeti_nn@yahoo.co.id
Abstrak: Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang akan semakin
meningkat jumlahnya di masa yang akan datang. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan status sosial, yang mengakibatkan terjadinya perubahan gaya hidup. Kepatuhan diit merupakan bagian yang terpenting dalam pengendalian gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara depresi dengan kepatuhan melaksanakan diit pada diabetisi. Penelitian ini merupakan penelitian descriptive corelative, mengunakan pendekatan Cross-sectional. Populasinya adalah diabetisi yang tinggal di Kelurahan Pekajangan pada tahun 2011 yang berjumlah 275 diabetisi, dengan menggunakan teknik simple random sampling, sampel berjumlah 163 diabetisi. Data diperoleh dengan menggunakan BDI dan wawancara dengan kuesioner kepatuhan diit. Hasil analisis data menggunakan uji chi-square yang menunjukkan ada hubungan antara depresi dengan kepatuhan melaksanakan diit pada diabetisi, dengan = 0,001. Simpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar diabetisi mengalami depresi mulai dari depresi ringan hingga berat, dan adanya depresi ini mengakibatkan ketidakpatuhan diabetisi dalam melaksanakan diit DM.
Kata Kunci: Depresi, Kepatuhan, Diabetes Melitus
kematian, terutama pada PENDAHULUAN diabetisi dengan komplikasi yang Diabetes Melitus (DM) terus berkembang. Hal ini sesuai merupakan penyakit kronik yang dengan penjelasan dari Golden sampai sekarang belum dapat seorang doktor dari RS Johns disembuhkan. Istilah DM dapat Hopkins di Baltimore, Maryland, menimbulkan ketakutan bagi yang menyatakan bahwa individu yang menderitanya diabetisi terutama yang telah (diabetisi), kecemasan mendapatkan pengobatan akan berkelanjutan dan akhirnya meningkatkan risiko terjadinya menimbulkan depresi. Depresi gejala depresi (McWright, 2008). yang dirasakan oleh diabetisi Depresi memang telah dapat berupa kemurungan, dihubungkan dengan keputusasaan, ketidakberdayaan, ketidakpatuhan terhadap pikiran yang berulang tentang rekomendasi pengobatan.
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret 2012
Ketidakpatuhan terhadap Faktor-faktor yang
program pengobatan pada mempengaruhi peningkatan diabetisi diakibatkan oleh faktor prevalensi DM tersebut stresor, yaitu perubahan gaya kemungkinan diakibatkan oleh hidup yang lama dengan gaya perubahan gaya hidup dan hidup yang baru dalam kurun budaya pernikahan antar anggota waktu yang lama. Perubahan keluarga yang tinggi sehingga yang terjadi sesuai dengan menimbulkan dominasi faktor anjuran dokter, untuk menjaga genetik. Hal tersebut terlihat dari kadar gula darah tetap normal, jumlah diabetisi dalam satu salah satunya yang menjadi keluarga yang sering terdapat terpenting adalah dengan patuh lebih dari satu. Keadaan ini akan dalam mengatur pola makan berdampak pada kondisi psikis (diit). Prinsip pengaturan anggota keluarga (calon makanan yang banyak diabetisi/diabetisi) yang dikenal/popular di masyarakat akhirnya akan berpengaruh pada kita adalah prinsip 3 J, yaitu kepatuhan penderita dalam jadwal makan, jumlah makan melaksanakan program dan jenis makanan. Dalam pengendalian DM. praktek masyarakat masih Berdasarkan latar belakang banyak diabetisi yang belum yang peneliti paparkan di atas, dapat melaksanakannya dengan maka rumusan masalah dari benar sesuai program yang telah penelitian yang telah dilakukan diberikan. adalah apakah ada hubungan Laporan mengenai studi antara depresi dengan kepatuhan populasi DM di berbagai negara melaksanakan diit pada diabetisi dari WHO tahun 2002 di Kelurahan Pekajangan menyebutkan jumlah diabetisi di Kecamatan Kedungwuni Indonesia menduduki peringkat Kabupaten Pekalongan tahun empat. Data Perkeni cabang 2011. Tujuan dari penelitian ini Semarang mengenai prevalensi adalah untuk mengetahui DM di daerah semi urban di Jawa hubungan antara depresi dengan Tengah yaitu Pekajangan yang kepatuhan melaksanakan diit berada di Kabupaten Pekalongan, pada diabetisi di Kelurahan menunjukkan bahwa pada tahun Pekajangan Kecamatan 1979 terdapat 2,3% penduduk Kedungwuni Kabupaten merupakan diabetisi dan pada Pekalongan tahun 2011 tahun 2003 jumlahnya bertambah menjadi 9,2%, jumlah tersebut METODE bahkan menempati urutan ke tiga Jenis penelitian ini se-Indonesia dari tahun 2003 merupakan penelitian deskriptif (Darmono, 2005). korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret 2012
depresi dengan kepatuhan gejala ringan, 2 berarti gejala
melaksanakan diit pada diabetisi. sedang, dan 3 berarti gejala berat. Metode ini digunakan dengan Kuesioner yang ketiga pendekatan cross sectional. merupakan kuesioner tentang Penelitian ini telah dilakukan di kepatuhan diit berjumlah 21 Kelurahan Pekajangan, yang pertanyaan dengan jawaban berlangsung mulai dari april benar bernilai 1 dan jawaban sampai oktober 2011. salah bernilai 0. Populasi dari penelitian ini Uji coba kuesioner adalah seluruh diabetisi yang dilakukan di Kelurahan tinggal di Kelurahan Pekajangan Ambukembang dengan harapan pada tahun 2011 yang berjumlah karakteristik subyek yang 275 diabetisi. Sampel yang digunakan dalam penelitian digunakan adalah 163 diabetisi. sama. Dalam penelitian ini uji Pengambilan sampel dari coba hanya dilakukan pada populasi dilakukan dengan kuesioner kepatuhan diit, hal ini menggunakan teknik simple dikarenakan depresi diukur random sampling. Definisi menggunakan BDI, yang operasional dalam penelitian ini merupakan skala baku dan telah adalah Kepatuhan diit pada terstandarisasi. Hasil uji coba diabetisi yang dimaksud dalam didapatkan 20 pertanyaan valid penelitian ini adalah sejauh mana dengan r hitung > r tabel (0,468). perilaku pasien taat terhadap program diet DM yang telah HASIL diberikan oleh profesional Analisa Univariat kesehatan, didukung dengan Depresi standar bahan makanan penukar, Penelitian menunjukkan dan depresi adalah gangguan bahwa sebagian besar dibetisi alam perasaan yang dialami mengalami depresi ringan diabetisi. Dalam penelitian ini sebanyak 70 diabetisi (42,9%). peneliti menggunakan kuesioner Diabetisi mengalami depresi sebagai instrumen pengumpulan ringan, 28,8% diabetisi data. Kuesioner yang digunakan mengalami depresi sedang dan dalam penelitian ini merupakan 8% diabetisi mengalami depresi kuesioner dengan bentuk berat. Sedangkan diabetisi yang pertanyaan tertutup (Closed tidak mengalami depresi hanya Ended). sekitar 20,2%. Sebagian besar Kuesioner depresi depresi yang dialami oleh menggunakan skala BDI diabetisi tergolong dalam depresi berjumlah 21 pertanyaan dengan ringan seperti tampak pada tabel masing-masing tercantum nilai (tabel 1) antara 0-3, dengan maksud 0 berarti tidak ada gejala, 1 berarti
Depresi pada Diabetisi di DM tersebut. C. Kelurahan Pekajangan Stress psikososial yang Kecamatan Kedungwuni diakibatkan karena penyakit Kabupaten Pekalongan kronis seperti DM dapat Tahun 2011 menimbulkan perubahan dalam Katagori Jumlah Prosentase kehidupan, yaitu perubahan gaya hidup dan aktivitas menjadi Tidak terbatas atau terganggu, seperti 33 20,2 depresi pada diabetisi dalam perawatannya tidak dapat Depresi 70 42,9 melakukan aktivitas sehari-hari ringan secara optimal, harus merubah pola makannya dan munculnya Depresi 47 28,8 sedang komplikasi, maupun kematian yang terjadi, menyebabkan Depresi 13 8,0 diabetisi mengalami trauma dan berat ini merupakan stressor munculnya depresi sebagainya. 163 100,0 Total Ini berarti diabetisi diharuskan untuk mempu beradaptasi dalam Hasil penelitian tersebut menangatasinya. Namun, tidak terkait dengan respon diabetisi semuanya dapat beradaptasi dan dalam memahami atau menerima mengatasi stressor akibat penyakit DM yang dialaminya. perubahan tersebut, sehingga Jumlah diabetisi dalam satu stress menjadi berkelanjutan dan keluarga di Kelurahan akhirnya menimbulkan depresi Pekajangan sering terdapat lebih (Widodo, 2003). dari satu, karena faktor keturunan yang merupakan Kepatuhan akibat dari tingginya pernikahan Hasil penelitian yang diperoleh, dalam satu keluarga. Faktor dapat diketahui bahwa sebagian keturunan ini terlihat dari data besar diabetisi tidak patuh sekunder penelitian yang terhadap program diit yaitu menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 98 diabetisi (60,1%). 103 diabetisi (63,2%) yang Hasil penelitian yang telah mempunyai riwayat DM dalam peneliti lakukan juga kelurga. Keadaan ini menjadikan menunjukkan bahwa 60,1% masing-masing diabetisi atau diabetisi tidak patuh terhadap anggota keluarga yang beresiko program diit yang diberikan dan menjadi diabetisi cenderung lebih 39,9% diabetisi patuh terhadap siap menerima penyakit tersebut program diit seperti tampakpada dan sudah terbiasa atau tabel (tabel 2).
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret 2012
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Analisa Bivariat
Kepatuhan Melaksanakan Berdasarkan hasil uji statistik Diit pada Diabetisi di didapatkan = 0,001 berarti Ho Kelurahan Pekajangan ditolak, maka ada hubungan Kecamatan Kedungwuni antara depresi dengan kepatuhan Kabupaten Pekalongan melaksanakan diit pada diabetisi Tahun 2011 di Kelurahan Pekajangan Kepatuhan Kecamatan Kedungwuni Jumlah Prosentase Diit Kabupaten Pekalongan tahun 6 2009 seperti tampakpada tabel Patuh 39,9 5 (tabel 3). 9 Tabel 3 Hubungan antara Tidak Patuh 60,1 8 Depresi dengan Kepatuhan 3 Melaksanakan Diit pada Total 100 2 Diabetisi di Kelurahan Berdasarkan data Pekajangan Kecamatan sekunder, terlihat bahwa terdapat Kedungwuni Kabupaten 38% diabetisi telah terkena DM Pekalongan Tahun 2011 selama 5-10 tahun dan 17,8% Kepatuhan Diit diabetisi menderita DM selama Depresi Total value lebih dari 10 tahun. Tidak patuh Ketaatan/kepatuhan diabetisi Patuh dalam melaksanakan diit Tidak 13 20 33 0,001 merupakan bagian yang Depresi (39,4%) (60,6%) (100%) terpenting dalam pengendalian Depresi 49 21 70 DM. Kenyataan yang ada Ringan (70,0%) (30,0%) (100%)
kepatuhan pasien terhadap diit Depresi 24 23 47
Sedang (51,1%) (48,9%) (100%) merupakan salah satu kendala dalam pengendalian kadar gula Depresi 12 1 13 Berat (92,3%) (7,7%) (100%) darah pada diabetisi. Ketidakpatuhan ini selain 98 65 163 Jumlah (60,1%) (39,9%) (100%) merupakan salah satu hambatan tercapainya tujuan pengobatan, Sebagaimana yang telah juga mengakibatkan pasien diketahui, DM menyerang dalam memerlukan pemeriksaan atau setiap kehidupan sehari-hari pengobatan yang sebenarnya hingga pada tingkat yang lebih tidak diperlukan (Soegondo, luas dari pada kebanyakan 2009). Berdasarkan hasil penyakit kronis lainnya. penelitian yang mempengaruhi Menangani kondisi tersebut ketidakpatuhan pasien dalam membuat tuntutan kehidupan penelitian ini dipengaruhi oleh sehari-hari menjadi pasti dan ini lamanya menderita DM berubah seiring waktu dan dipengaruhi pula oleh kejadian-
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret 2012
kejadian kehidupan yang normal. sekitar 98 diabetisi (60,1%). Hasil
Hidup dengan DM dapat penelitian tersebut terkait dengan menghadapi dampak psikologis respon diabetisi dalam yang sangat besar dan juga memahami atau menerima menghadapi resiko depresi yang penyakit DM yang dialaminya. 1. lebih tinggi dari biasanya Perlu Peningkatan pelayanan (McWright, 2008). keperawatan yang diberikan Depresi juga membuat pasien pada diabetisi, terutama dengan menjadi lebih sulit menerima memperhatikan kondisi pengobatan yang diperlukan. psikologis dari diabetisi untuk Secara psikodinamik, depresi meningkatkan kualitas hidup merupakan agresivitas yang diabetisi. Keluarga seharusnya dibalik, dimana rasa sesal dan juga senantiasa memberikan kemarahan karena kehilangan dukungan pada diabetisi baik itu dibalikkan pada diri sendiri. dalam memotivasi maupun Penderita depresi cenderung memantau diabetisi untuk patuh merusak diri sendiri dengan terhadap program pengobatan menolak untuk makan, menolak yang dianjurkan. Perlu adanya obat, melakukan tindakan yang paguyuban diabetisi yang berbahaya bahkan bunuh diri. dijadikan sebagai wahana diskusi Penderita depresi cenderung mengenai perawatan DM mencintai keadaan depresinya maupun untuk bertukar pikiran sebagai satu defence mechanisme" atau mencurahkan isi hati agar yang dibutuhkan karena itu tekanan yang dirasakan diabetisi mereka sering menolak bantuan dapat sedikit berkurang serta atau upaya pengobatan dari untuk berbagi atau siapapun (Wicaksana, 2008). memperkenalkan contoh-contoh menu makanan yang baik SIMPULAN dikonsumsi oleh diabetisi. Berdasarkan hasil penelitian Perlunya peningkatan kualitas dan pembahasan yang telah penyuluhan mengenai diit DM, dipaparkan, maka peneliti dapat misalnya dengan menggunakan menyimpulkan bahwa: Ada food model yang disertai dengan hubungan yang bermakna antara takaran yang nyata dari makanan depresi dengan kepatuhan yang boleh dikonsumsi, agar melaksanakan diit pada diabetisi, lebih mudah dipahami oleh dengan = 0,001 cc Sebagian diabetisi dan meningkatkan besar diabetisi mengalami motivasi diabetisi untuk depresi ringan yaitu sekitar 70 senantiasa patuh diabetisi (42,9%) dan lebih dari melaksanakannya serta perlunya separo diabetisi tidak patuh kunjungan rumah secara dalam melaksanakan program langsung untuk meningkatkan diit yang dianjurkan, yaitu semangat hidup diabetisi
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret 2012
DAFTAR PUSTAKA Psychiatric Nursing. 5th Edition.
Almatsier, Sunita. 2008. Penuntun Elsevier; Singapore. Diet. Gramedia Pustaka McWright, Bogdan. 2008. Utama; Jakarta. Panduan Bagi Penderita Diabetes. Alimul, Aziz. 2003. Riset Prestasi Pustakaraya; Jakarta. Keperawatan dan Teknik Niven, Neil. 2000. Psikologi Penulisan Ilmiah. Salemba Kesehatan. EGC; Jakarta. Medika; Jakarta. Nurani, Tri. 2005. Hubungan Azwar, Azrul. 2001. Pedoman Kepatuhan Diet Dengan Kadar Pembinaan Kesehatan Jiwa Usia Glukosa Darah Penderita Lanjut. Departemen Diabetes Melitus Tipe 2 Di Kesehatan dan Kesejahteraan Rumah Sakit Islam Surakarta. Sosial; Jakarta. http://etd.library.ums.ac.id/p Baughman, Diane C. 2000. rint.php?id=jtptums-gdl-s1- Keperawatan Medikal Bedah: 2007-trinuranij-9315. diperoleh Buku Saku dari Brunner dan pada tanggal 29 April 2009 Suddarth. EGC; Jakarta. Nursalam. 2007. Managemen Copel, Linda Carman. 2007. Keperawatan: Aplikasi dalam Kesehatan Jiwa dan Psikiatri: Praktik Keperawatan Profesional. Pedoman Klinis Perawat. EGC; Edisi 2. Salemba Medika; Jakarta. Jakarta. Darmono. 2005. Pengaturan Pola Nursalam. 2008. Konsep Dan Hidup Penderita Diabetes Untuk Penerapan Metodologi Penelitian Mencegah Komplikasi Kerusakan Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Organ-Organ Tubuh. Badan Salemba Medika; Jakarta. Penerbit Universitas Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Diponegoro; Semarang. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Hadi, Pranowo. 2004. Depresi dan Rineka Cipta; Jakarta. Solusinya. Tugu; Yogyakarta. Perretta, Lorraine. 2008. Makanan Hastono, Priyosusanto. 2001. untuk otak. Esensi; Jakarta. Modul : Analisa Data. Fakultas Pranadji, Diah K. 2005. Kedokteran Universitas Perencanaan Menu untuk Indonesia; Jakarta. Penderita Diabetes Melitus. Hawari, Dadang,. 2007. Sejahtera Penebar Swadaya; Jakarta. di Usia Senja. Fakultas Prasetyo, Wahyu Hardi. 1999. Kedokteran Universitas Upaya Menekan Lonjakan Kadar Indonesia; Jakarta Gula Darah. Ides, HT. 2008. Diabetes Melitus. htttp://www.indomedia.com. http://konsulgizi.blogspot.co diperoleh pada tanggal 28 Mei m. diperoleh pada tanggal 26 2009. Maret 2009. Rahayu, Evi Purwaning. 2006. L. Keltner, Norman; Schwecke, Hubungan Antara Self Efficacy LH; & E. Bostorm, Carol. 2007. Dengan Kepatuhan Menjalani
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. IV No. 1 Maret 2012
Diit Pada Penderita Diabetes Sugiyono. 2005. Statistik Untuk
Melitus Tipe 2. Penelitian. Alfabeta; Bandung. http://etd.library.ums.ac.id/g Sudoyo, Aru W; dkk. 2006. Buku dl.php?mod=browse&op=read Ajar Ilmu Penyakit Dalam. &id=jtptums-gdl-s1-2007- Departemen Ilmu Penyakit evipurwani-4470. diperoleh Dalam Fakultas Kedokteran pada tanggal 7 April 2009. Universitas Indonesia; Jakarta. Ramaiah, Savitri. 2003. Diabetes. Sutanto, Luciana B. 2000. Diet : Bhuana Ilmu Populer; Jakarta. diet diabetes melitus. Ranakusuma, Boedisantoso. 1999. http://www.mitrakeluarga.ne Penatalaksanaan Diabetes t/kemayoran/kesehatan013.ht Melitus Terpadu. Fakultas ml. diperoleh pada tanggal 28 Kedokteran Universitas Mei 2009. Indonesia; Jakarta. Tjokroprawiro, Askandar. 2001. Rumoharbo, Hotma. 1999. Asuhan Diabetes Melitus, Klasifikasi, Keperawatan Klien dengan Diagnosa dan Terapi. Gramedia Gangguan Endokrin. EGC; Pustaka Utama; Jakarta. Jakarta. Tjokroprawiro, Askandar. 2002. Setiawan, Dalimartha. 2005. Hidup Sehat dan Bahagia Ramuan Tradisional untuk Bersama Diabetes. Gramedia Pengobatan Diabetes Melitus. Pustaka Utama; Jakarta. Penebar Swadaya; Jakarta. Utomo, Pangestu Mardi. 2004. Setyani, Esti. 2004. Hubungan Hubungan Antara Locus of Antara Penyuluhan Diit DM Control Dengan Kecenderungan Dengan Kepatuhan Menjalankan Depresi Pada Penderita Diabetes Diit DM Dan Terkendalinya Melitus. Kadar Gula Darah Penderita DM http://etd.library.ums.ac.id/i Di Klinik Gizi RSUD Kraton ndex.php.ums. diperoleh pada Kabupaten Pekalongan. tanggal 29 Maret 2009. http://www.fkm.undip.ac.id/ Wicaksono, Inu. 2008. Mereka data/nill. diperoleh pada Bilang Aku Sakit Jiwa. Kanisius; tanggal 27 Maret 2009. Yogyakarta. Short, Julian. 2006. An Intellegent Widharto. 2007. Kencing Manis Life. Cet.1. Transmedia; (DIABETES). Sunda Kelapa Jakarta. Pustaka; Jakarta. Smeltzer, Suzzane C. 2002. Buku Widodo, Arif. 2003. Modul : Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Ajar Keperawatan Jiwa (1). Brunner & Suddarth. EGC; Fakultas Ilmu Kesehatan Jakarta. Universitas Muhammadiyah Soegondo, Sidartawan,. Diabetes. Surakarta; Surakarta. http://1-sumberuang.info. Diperoleh pada tanggal 20 Maret 2009.