OLEH:
KELAS A
KELOMPOK 3
2017-2018
BUDIDAYA TERNAK ITIK
BERDASARKAN UMUR DAN POLA PEMBERIAN PAKAN, ITIK PETELUR TERBAGI
MENJADI 3 PERIODE :
Pemberian pakan konsentrat buatan pabrik disarankan sampai umur 3-4 minggu, setelah itu
pakan bisa diganti berupa campuran pakan konsentrat dengan dedak atau pakan alternatif
lainnya
berupa daun-daunan hijau segar yang diberikan langsung kepada itik setelah dicacah. Pakan
hijauan untuk itik antara lain kangkung, daun eceng gondok, genjer dan daun pepaya.
Pemberian hijauan jenis leguminosa (lamtoro, turi, gamal dll) pakan hijauan juga memasok
kebutuhan vitamin dan mineral. Biasanya 100 ekor itik dewasa diberi pakan hijauan sebanyak
4 Kg perhari. Penggunaan dalam ransum itik dapat dicampurkan sebanyak 5%.
Formulasi pakan itik untuk masa grower (umur 5-22 minggu) : Jumlah pemberian 65 - 110
gram/ekor/hari sesuai tingkatan umur. Sebagai patokan adalah jumlah Protein 14-16%, dan
Energi Metabolis (EM) 2800 Kkal/kg.
1. Jagung 20%, dedak 20%, menir 15%, kedelai 15%, bungkil kelapa 5%, tepung ikan 10%,
tepung darah 10% dan tepung tulang 5%
2. Jagung atau dedak atau menir 50%, kacang tanah, bungkil kelapa atau kacang kedelai 15%,
cacahan ikan teri atau bekicot 25%, mineral 5%, dan sisanya adalah campuran vit B12,
premix dan daun singkong
3. Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro
5%, tepung ikan 10% rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan sedikir
garam
4. Jagung 20%, konsentrat 10%, bekatul 60%, dan eceng gondok 10%
Jumlah pemberian minimal 150 gram/ekor/hari, tidak lupa untuk memberikan hijauan segar
dan mineral. Sebagai patokan adalah jumlah Protein 15-17% dan Energi Metabolis (EM)
2900 Kkal/kg.
1. Bekatul 15%, beras merah 30%, jagung giling 10% kacang hijau giling 12%, tepung ikan
20%, kedelai giling 3%, bungkil kelapa 5% tepung tulang 4,5% dan garam 0,5%
3. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 1,5 kg, ketam cincang 1,5-2 kg, dan jagung giling 6 kg
4. Dedak kasar 25%, jagung giling 25%, kacang kedelai giling 15%, bekicot cincang 15%,
tepung ikan 10%, garam 5% dan tepung daun singkong 5%
5. Bekatul 5 kg, nasi kering 7 kg, ece 1 kg, cacahan ikan pirik 15 kg
6. Bekatul 2,6 kg, bekatul 8,3 kg, dan ikan pirik giling 10,6 kg
7. Bekatul 6 kg, nasi kering 6 kg, konsentrat itik layer 4 kg, ikan kecil 12 kg
11. Konsentrat itik layer : konsentrat ayam petelur : dedak dengan perbandingan (2:5:8)
12. Konsentrat itik layer 60%, jagung 15%, kremis 15%, dan eceng gondok 10%
13. Bekatul 60%, jagung 20%, dan konsentrat itik layer 20%
14. Bekatul 2.5 kg, konsetrat itik layer 1,5 kg, gandum 8 kg, dan hijauan 0.7-1 kg
1. Bangunan dan alas kandang terbuat dari bahan yang ekonomis, kuat dan menjamin
kemudahan pemeliharaandan disfeksi kandang
2. Bahan bangunan hendaknya dapat menjamin agar ternak itik terhindar
dari kecelakaan dan kerusakan fisikk
3. Suhu optimal kandang 26-30 derajat dengan kelembaban maksimum 90%
4. memiliki saluran pembuangan limbah
5. memiliki fentilasi untuk masuk keluarnya limbah
Pemberian pakan anak burung puyuh (DOQ) berupa ransum yaitu di mulai pada umur 0-3
minggu membutuhkan protein 25% dan energi metabolis 2.900 kkal/kg. Pada umur 3-7
minggu kadar proteinnya dikurangi menjadi 20% protein dan 2.600 kkal/kg energi metabolis.
Untuk burung puyuh dewasa berumur lebih dari 7 minggu sama dengan 7sampai akhir.
Sementara kebutuhan protein untuk pembibitan (sedang bertelur atau dewasa kelamin)
sebesar 18-20%.
a. Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang
ideal atau normal berkisar 20-25 derajat Co kelembaban kandang berkisar 30-80%;
penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt
(hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur
agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua)
macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere).
Ukuran kandang untuk 1 m 2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60
ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m 2 sampai
masa bertelur.