Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai


pertumbuhan dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada
pada anak tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi.
Kebutuhan dasar ini mencakup asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus
dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan.

Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut
keadaan ekonomi, sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor
internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul
sebagai problema pada anak.

Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya


pengetahuan ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak
pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah
memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus
dipenuhi.

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi
oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup
untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di
dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.

Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak memenuhi selera

1
mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk
sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.

Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan badan
yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan
otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.

Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya


pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa
pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada anaknya tanpa tahu
apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak
mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa tujuan pemberian nutrisi pada bayi dan balita?


2. Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada bayi
dan balita?
3. Apa saja kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan balita?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pemberian nutrisi pada bayi dan balita
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi
pada bayi dan balita
3. Untuk mengetahui kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan balita
1.4 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa
Dapat memberikan informasi bagi mahasiswa lainnya mengenai tujuan
pemberian nutrisi pada bayi dan balita, Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keadaan nutrisi pada bayi dan balita, Kebutuhan energi dan zat
nutrisi pada bayi dan balita
2. Bagi penulis

2
Dapat menambah ilmu mengenai mengenai tujuan pemberian nutrisi pada
bayi dan balita, Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keadaan nutrisi pada
bayi dan balita, Kebutuhan energi dan zat nutrisi pada bayi dan balita

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pemberian Nutrisi pada Bayi dan Balita

Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah sebagai
berikut:
1. Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya
2. Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik
3. Menyediakan zat gizi untuk menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan
daya tahan tubuh terhadap infeksi, dan
4. Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang
makan dan makanan yang baik pada anak.

2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi pada Bayi dan
Balita
Faktor yang menyebabkan kurang gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah
digunakan secara interasional, yang meliputi beberapa tahapan penyebab timbulnya
kurang gizi pada anak balita, baik penyebab langsung dan tidak langsung, akar
masalah dan pokok masalah. Berdasarkan soekirman dalam materi Aksi Pangan dan
Gizi Nasional, penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyebab langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin
diderita anak. Penyebab gizi kurang tidak hanya disebabkan makanan yang
kurang tetapi juga karena penyakit. Balita yang mendapat makanan yang baik
tetapi karena sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi.
Demikian pada balita yang makanannya tidak cukup baik maka daya tahan
tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit. Kenyataan baik makanan
maupun penyakit secara bersama-sama merupakan penyebab kurang gizi.

4
2. Penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola
pengasuhan Balita, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.
Ketahanan pangan adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
pangan seluruh anggota keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik
mutunya. Pola pengasuhan adalah kemampuan keluarga untuk menyediakan
waktunya, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal baik fisik, mental, dan sosial. Pelayanan
kesehatan dan sanitasi lingkungan adalah tersedianya air bersih dan sarana
pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh seluruh keluarga.

Faktor-faktor tersebut sangat terkait dengan tingkat pendidikan, pengetahuan,


dan keterampilan keluarga. Semakin tinggi pendidikan, pengetahuan dan
keterampilan terdapat kemungkinan semakin baik tingkat ketahanan pangan keluarga,
makin baik pula pengasuhan Balita dan Keluarga semakin banyak memanfaatkan
pelayanan yang ada. Ketahanan pangan keluarga juga terkait dengan kesediaan
pangan, harga pangan, dan daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan
kesehatan.

2.3 Kebutuhan Energi dan Zat Nutrisi pada Bayi dan Balita
Perhitungan kebutuhan gizi dan balita
1. Makanan Bayi
ASI (Air susu ibu) merupakan makanan yang terbaik sampai bayi
berumur 2 tahun. Asi diberikan segera setelah bayi lahir tanpa diberikan
makanan pendamping sampai bayi berumur 6 bulan. (ASI EKSKLUSIF).
Pemberian makanan pendamping ASI diberikan setelah bayi berumur 6 bulan
dengan cara bertahap dari mulai konsistensi encer sampai kental dan padat.
2. Makanan Anak Balita
Untuk usia 1-3 tahun , makanan masih dalam bentuk lunak dengan
jadwal makan seperti anggota keluarga yang lain. Susu masih merupakan
makanan yang esensial bagi anak. Konsumsi sayuran tetap harus diperhatikan.

5
Makanan snack diberikan dalam porsi sedang dan tidak mengganggu makanan
utama.
Pengaturan makan untuk bayi dan anak sangat diperhatikan karena
berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Ada dua tujuan
pengaturan makanan untuk bayi dan anak :
a) Memberikan zat yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu untuk
pemeliharaan dan/atau pemulihan serta peningkatan kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor, serta melakukan
aktivitas fisik.
b) Mendidik kebiasaan makan yang baik.

Makanan untuk bayi dan anak haruslah memenuhi syarat syarat sebagai
berikut :

1. Pengaturan makanan dan perencanaan menu harus hati-hati dan sesuai dengan
kebutuhan kesehatannya.
2. Memenuhi kecukupan energy dan semua zat gizi sesuai dengan umur.
3. Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan
yang tersedia setempat, kebiasaan makan, dan selera terhadap makan.
4. Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi, dan
keadaan faali bayi/anak.
5. Rasa dan cara penyajian makanan sangat mempengaruhi kemauan anak
6. Makanan yang tidak disukai anak juga tidak perlu dipaksakan
7. Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan.
8. Memperhatikan kesehatan gigi

6
Perhitungan Berat Badan Ideal
1. BAYI (0-12 BLN)
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Bila tidak diketahui Berat Badan Lahir :
BBI = (USIA : 2) + 3 S/D 4 kg
Bila diketahui Berat Badan Lahir :
Usia 6 bulan : 2 X BBL
Usia 12 bulan: 3 X BBL
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
a. Energi = 100-120 kalori/ kg BBI
b. Protein = 10 % X Energi atau = 2,5 3 gr/kg BBI
c. Lemak = 10- 20 % X Energi
d. KH = 60- 70 % X Energi
2. BALITA
Penentuan BBI (Berat badan Ideal)
Usia lebih dari 12 bulan : (usia dalam tahun X 2) + 8 kg
Estimasi Kebutuhan Energi dan Zat Gizi total per hari
a. Energi:
- 1000 + (100 X usia dalam tahun)
- Usia 1-3 tahun : 100 kalori/ kg BBI
- Usia 4-6 tahun : 90 kalori/ kg BBI
b. Protein = 10 % X Energi atau = 1,5 -2,0 gr/kg BBI
c. Lemak = 10- 20 % X Energi
d. KH = 60- 70 % X Energi

7
Perhitungan Kebutuhan Energi Untuk Bayi dan Balita
Kebutuhan protein per hari (per kg BB)

Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)

0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18

1-3 tahun 12 90 25

4-5 tahun 18 110 39

Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan


RI,1968). Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak
dicantumkan, akan tetapi Nelson (1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua
umur.

Gol Umur Ca Fe Vit.A Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C Vit D


(g) (g) sebagai (mg) (mg) (mg) (mg) U,I
Karotin
(mcg)

Bayi 0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)


6-12 bln

Anak 0,5 8 1500 0,5 0,7 8 30


1-3 thn
0,5 10 1800 0,6 0,9 9 40
4-5 thn
0,5 10 2400 0,8 1,0 13 50

8
Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)

3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112 110(100-120)

Kebutuhan energi Balita diatas 1 tahun


Umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)

1 112 110
1-3 101 100
4-5 91 90

Kebutuhan Gizi pada Bayi Dan Balita, sebagai berikut:


1. Energi
Kebutuhan energi sehari anak pada tahun pertama kurang lebih 100-120
kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 tahun pertambahan umur kebutuhan energy
turun kurang lebih 10 kkal/kg berat badan. Pedoman umum : 1.000 kkal +
100 kkal/tiap tahun umur. Penggunaan energy dalam tubuh adalah sebagai
berikut :
1. 50 % untuk Metabolisme Basal (MR), atau sebanyak 55 kkal/ kg berat
badan sehari. Setiap kenaikan suhu tubuh sebesar 1C menyebabkan kenaikan
MR sebesar 10 %.
2. 5 10 % untuk Specific Dynamic Action (SDA)

9
3.12 % untuk pertumbuhan
4. 25 % untuk aktivitas fisik atau sebanyak 15-25 kkal/kg berat badan sehari
5. 10 % terbuang melalui feses.
2. Protein
Utamakan sumber protein hewani tetapi variasikan dengan protein nabati.
Protein dalam tubuh merupakan sumber asam amino esensial yang diperlukan
sebagai zat pembangun, yaitu untuk :
1. Pertumbuhan dan pembentukan protein dalam serum, hemoglobin, enzim,
hormone dan antibody
2. Menggantikan sel sel yang rusak
3. Memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh
4. Sumber energy
3. Air
Air merupakan zat gizi yang sangat penting bagi bayi dan anak karena :
1. Bagian terbesar dari tubuh terdiri atas air
2. Kehilangan air melalui kulit dan ginjal pada bayi dan anak lebih besar
daripada orang dewasa.
3. Bayi dan anak lebih mudah terserang penyakit yang menyebabkan dehidrasi
seperti diare berat dan muntah-muntah.
4. Lemak
Kebutuhan lemak dianjurkan 10- 20 % dari energy total. Untuk bayi dan anak
dianjurkan 1-2 % energy total berasal dari asam lemak esensial (asam linoleat)
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan kulit.
5. Kharbohidrat
Kebutuhan kharbohidrat dianjurkan 60- 70 % dari energy total. Pada PASI
dan sebagian besar formula bayi, 40-50 % kandungan kalori berasal dari
kharbohidrat , terutama laktosa.
6. Mineral

10
Kebutuhan kalsium cukup tinggi (800 mg/hari), penting utk cegah
osteoporosis, per tumbuhan tulang & gigi (susu, keju, yogurt,dll). Perhatikan
asupan zat besi (konsumsi daging,ayam, ikan,sereal, sayuran warna hijau
setiap hari

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Adapun tujuan dari pemberian nutrisi pada Bayi dan Balita ini adalah
sebagai berikut: Mencapai berat badan normal dan mempertahankannya,
Mempertahankan status gizi dalam keadaan baik, Menyediakan zat gizi untuk
menjamin tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi,
dan Membina kebiasaan makan yang baik, menumbuhkan pengetahuan tentang
makan dan makanan yang baik pada anak.

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keadaan Nutrisi pada Bayi dan


Balita, Berdasarkan soekirman dalam materi Aksi Pangan dan Gizi Nasional,
penyebab kurang gizi dapat dijelaskan sebagai berikut yaitu Penyebab tidak
langsung yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan Balita, serta
pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan dan Penyebab langsung yaitu
makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak.

Perhitungan kebutuhan gizi dan balita yaitu: Makanan Anak Balita,


makanan Bayi.Ada dua tujuan pengaturan makanan untuk bayi dan anak :
Memberikan zat yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu untuk pemeliharaan
dan/atau pemulihan serta peningkatan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan
fisik dan psikomotor, serta melakukan aktivitas fisik., mendidik kebiasaan makan
yang baik.

3.2 Saran

Dengan ditulisnya makalah ini nantinya dapat dimanfaatkan secara


optimal terkait dengan pengembangan mata kuliah Diet dan Gizi dan penulis
menyarankan materi-materi yang ada dalam tulisan ini dikembangkan lebih lanjut

12
agar dapat nantinya menghasilkan tulisan-tulisan yang bermutu. Demikianlah
makalah ini penulis persembahkan, semoga dapat bermanfaat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. Rumus Berat Badan Balita dan Ideal

Tersedia di: rumushitung.com

Diakses pada: 5 Februari 2017

Anonim, 2012. Standar Kebutuhan Gizi pada bayi

Tersedia di: www.resepbunda.biz

Diakses pada: 6 Februari 2017

Semaraputra, 2012. Kebutuhan Nutrisi untuk bayi dan Balita

Tersedia di: wordpress.com

Diakses pada: 5 Februari 2017

RSCM dan PERSAGI, 2003. PENUNTUN DIIT ANAK, Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai