Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 2 Juwiring


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Aspek : Membaca
Kelas/ Semester : 8 / Gasal
Alokasi Waktu : 3 x 40 Menit
Tahun Pelajaran : 2016/ 2017

I. Standar Kompetensi
Memahami wacana lisan berbentuk laporan

II. Kompetensi Dasar


Menganalisis laporan

III.Tujuan Pembelajaran
Dengan pembimbingan dan latihan berulang mendengarkan, usai Kegiatan
pembelajaran ini diharapkan siswa
A. Mampu menuliskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan
kalimat singkat
B. Mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang isi laporan yang
diperdengarkan
C. mampu mengungkapkan kembali isi dengaran secara ringkas dengan bahasa
sendiri

IV. Indikator
Siswa dikatakan telah mencapai tujuan pembelajaran ini jika dapat dengan tepat
A. menuliskan pokok-pokok laporan yang diperdengarkan dengan kalimat
singkat
B. menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang isi laporan yang diperdengarkan
C. mengungkapkan kembali isi dengaran secara ringkas dengan bahasa sendiri

V. Materi Pokok
Laporan berjenis-jenis. Dengaran berita termasuk juga laporan. Namun, pada
pembelajaran ini fokus utama adalah dengaran laporan perjalanan dan
peristiwa. Seseorang atau kelompok orang melakukan perjalanan ke suatu
tempat sambil mendeskripsikan dan menjelaskan awal keberangkatan, proses
perjalanan, hal-hal menarik yang dijumpai di objek kunjungan, itulah materi
laporan perjalanan.

Pokok-pokok laporan perjalanan minimal adalah jawaban atas pertanyaan-


pertanyaan
A. Objek apa yang dikunjungi?
B. Siapa yang melakukan perjalanan?
C. Dari mana mereka berangkat dan di mana objek yang dikunjungi?
D. Apa yang mereka lakukan di sana?
E. Bagaimana kondisi objek kunjungan?
F. Hal menarik apa yang terdapat di objek kunjungan?
Dengan panduan pertanyaan tersebut diharapkan siswa dapat terbimbing untuk
dapat menganalisis dan akhirnya memahami dengaran laporan, dalam hal ini
laporan perjalanan.

Laporan perjalanan yang dijadikan dengaran dalam pembelajaran ini adalah


laporan perjalanan dengan kemasan audio visual masing-masing sebagai
berikut.
A. Petualangan Bahari di NTB (Rekaman dari TransTV)
Laporan ini berisi perjalanan di Kecamatan Empang Nusa Tenggara Barat.
Pada intinya dilaporkan tentang perikehidupan nelayan di daerah tersebut.
Para nelayan di sana menangkap ikan tuna untuk perikehidupan mereka.
Mereka juga menangkap udang rebon yang dijadikan sebagai bahan dasar
pembuatan terasi.
B. Jelajah (Rekaman dari TV7)
Laporan ini berisi perjalanan ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dari
wilayah Lampung. Pada intinya dilaporkan tentang pelestarian hewan di
daerah tersebut. Reporter mengunjungi Gua Gimbar, tempat hidup berbagai
jenis kelelawar. Mereka juga menjelaskan tentang hewan kalajengking yang
dijumpai dan biawak sungai.
C. Museum Diponegoro (Produksi Media ABI bekerja sama dengan Grabag TV)
Laporan ini berisi perjalanan enam orang siswa SMP 1 Grabag dari sekolah ke
Museum Diponegoro di Kompleks Keresidenan Kedu di Kota Magelang. Isi
utama laporan ini adalah penjelasan dari narasumber pemandu Museum
Kamar Pengabadian Pangeran Diponegoro, Ibu Pipin, tentang proses
perundingan pengkhianatan Belanda atas Pangeran Diponegoro di Magelang
tahun 1930.
D. Museum Soedirman (Produksi Media ABI bekerja sama dengan Grabag TV)
Laporan ini berisi perjalanan enam siswa SMP 1 Grabag ke Museum
Soedirman yang berada di Jalan Ade Erma Suryani C7 Kota Magelang. Di sana
mereka diberi penjelasan oleh Bapak Ahmad tentang sejarah perjalanan
perjuangan Jenderal Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia. Tempat ini menjadi menarik karena di sinilah Jenderal Soedirman
wafat pada tahun 1950.

VI. Skenario Pembelajaran


No. Kegiatan Waktu Metode Media
A. Pendahuluan 15 menit Tanya jawab
1. Siswa bertanya jawab dengan guru klasikal
tentang acara televisi yang berupa
laporan perjalanan, misalnya:
a. Ada yang pernah melihat Si
Bolang?
b. Apa isi perjalanannya?
2. Siswa memperhatikan penjelasan
guru tentang Kompetensi Dasar
dan tujuan pembelajaran
menganalisis laporan (perjalanan).
B. Inti 70 menit Tanya jawab CD rekaman
Eksplorasi klasikal, laporan
1. Siswa memperhatikan dengaran demonstrasi, perjalanan
laporan perjalanan Petualangan penugasan, Petualangan
Bahari 1 diskusi Bahari dan
2. Siswa dengan penuh semangat Museum
bertanya jawab guru dan atau Dipronegoro
sesama siswa tentang isi laporan serta media
secara sepintas. presentasi
Elaborasi guru
3. Siswa memperhatikan penjelasan mengajar
guru tentang teknik mendengarkan dalam
laporan perjalanan yang efektif. bentuk
4. Siswa memperhatikan dengaran power point
laporan perjalanan Petualangan
Bahari 2.
5. Siswa secara berkelompok
berdiskusi tentang pokok-pokok
laporan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
disiapkan guru.
Konfirmasi
6. Wakil kelompok siswa memaparkan
hasil diskusi tentang analisis
laporan, siswa lain menanggapi
sehingga terjadi diskusi antarsiswa
dan atau guru dengan penuh
antusias.
7. Guru memberikan penguatan
tentang teknik mendengarkan
laporan secara efektif.
C. Penutup 35 menit Tanya jawab
1.Siswa mendengarkan laporan klasikal
perjalanan Museum Diponegoro dan
reportase TV One untuk bahan
evaluasi.
2.Siswa menyampaikan refleksi secara
lisan
3.Guru mengumumkan jadwal
pembelajaran remedial bagi yang
belum tuntas

VII. Alat dan Sumber Bahan


A. Alat Pelajaran
1. CD/ DVD player atau komputer
2. Televisi/ LCD
3. CD laporan perjalanan: Petualangan Bahari, Museum Diponegoro, dan
Museum Diponegoro, dan reportase TV One.
B. Sumber Bahan
1. Program acara televisi berupa dengaran laporan
2. Laksono, Kisyani dkk. 2008. CTL Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VIII
Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas
3. S, Anang. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Depdiknas

VIII. Penilaian
A. Jenis Tes : Tertulis
B. Bentuk : Pilihan ganda dan uraian
C. Indikator soal
Diperdengarkan laporan perjalanan, siswa dapat dengan tepat
1. mencatat hal-hal pokok/ penting dari dengaran laporan perjalanan yang
diperdengarkan
2. menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan isi dengaran,
3. mengungkapkan kembali isi laporan perjalanan secara tertulis.
D. Soal
Pilihan ganda nomor 1 - 25
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat di antara empat opsi yang tersedia
dengan menuliskan huruf A, B, C, atau D di lembar jawaban kalian!

Dengarkanlah dengan saksama laporan perjalanan berikut untuk


dasar mengerjakan soal nomor 1 sampai dengan 12!

Sekarang kami berada tempat yang pada zaman Belanda dijadikan


sebagai kantor residen Kedu dan tempat tinggal. Residen adalah jabatan di
bawah gubernur jenderal yang berada di Batavia yang sekarang disebut
Jakarta. Residen membawahi bupati atau kabupaten. Tempat ini sekarang
digunakan untuk Kantor Badan Koordinasi Wilayah Kedu dan Surakarta.
Residen pada pemerintahan sekarang ini sudah tidak digunakan lagi. Museum
Diponegoro berada di kompleks karesidenan ini.
Baik Teman-teman kita sekarang sudah berada di Museum Kamar
Pengabadian Pangeran Diponegoro, di mana dahulu pernah terjadi sejarah
pengkhianatan Belanda kepada Pangeran Diponegoro. Di samping saya sudah
ada Ibu Wikanthi, pengelola museum. Untuk memperoleh informasi
selengkapnya, kita masuk ke dalam.
Selamat datang di Museum Kamar Pengabadian Pangeran Diponegoro.
Kalian pasti pernah mendapatkan pelajaran sejarah. Di tempat ini, di museum
ini, yang dinamakan Museum Kamar Pengabadian Pangeran Diponegoro, satu
peristiwa sejarah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, terjadi. Satu
perundingan yaitu satu tindak pengkhianatan yang akan selalu kita kenang
yaitu pengkhianatan Belanda terhadap Pangeran Diponegoro. Museum ini
sebenarnya kurang tepat disebut museum karena koleksinya tidak banyak.
Tapi yang penting bagi kita adalah peristiwanya. Peristiwa yang tercatat
dalam sejarah pada tanggal 28 Maret 1830, yaitu perundingan antara
Pangeran Diponegoro dengan Belanda sebagai penjajah yang diwakili oleh
Jenderal De Cock.
Anak-anak pasti kalian pernah mendapatkan pelajaran sejarah tentang
Perang Diponegoro yang berlangsung sampai dengan tahun 1830. Mulai
tanggal 18 Maret 1830 perang dianggap selesai karena pada saat itu juga
Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda.
Saya sebagai pengelola museum akan membawa anak-anak kepada
beberapa koleksi yang ada di museum ini. Pertama, kita lihat satu set meja
kursi yang digunakan untuk berunding pada waktu itu. Ini masih asli. Ini
warnanya sudah buram karena untuk barang-barang peninggalan kuno kita
tidak boleh merehab kemudian kita pelitur, dibiarkan saja saja meja dan kursi
yang dipakai untuk berunding pada waktu itu.
Adapun yang dipakai untuk duduk Pangeran Diponegoro yang disimpan
di lemari kaca. Dalam beberapa buku anak-anak pernah dengar, bahwa
saking marahnya Pangeran Diponegoro, beliau sempat meninggalkan guratan
di kursi itu. Beliau meninggalkan guratan itu di kursi.
Pada waktu perundingan itu sendiri terjadi, di sini dihadiri oleh Jenderal
De Cock, mewakili pemerintah Hindia Belanda, Pangeran Diponegoro, Residen
Kedu, seorang pendamping Pangeran Diponegoro, seorang ulama, Kiai
Badarudin. Juga seorang penerjemah karena perundingan menggunakan
bahasa Belanda. Di sinilah Pangeran Diponegoro berunding di kursi-kursi yang
kita simpan sampai sekarang.
Di samping ini ada lukisan. Lukisan ini menggambarkan sosok
Pangeran Diponegoro secara utuh yang terkenal dengan kuda putihnya, kuda
putih itu bernama Kiai Gentayu. Kalau anak-anak melihat pose gambar ini
ingat patung yang ada di alun-alun. Di sana juga ada patung Pangeran
Diponegoro di atas kuda. Gambar ini menggambarkan sosok Pangeran
Diponegoro dengan latar belakang Sungai Progo. Untuk DIY dan sekitarnya
Sungai Progo merupakan identitas wilayah ini. Di sini digambarkan Pangeran
Diponegoro dengan latar belakang Kali Progo/ Sungai Progo.
Di sebelahnya ada lagi lukisan wajah Pangeran Diponegoro. Ketika
dilukis, pangeran Diponegoro berusia lebih kurang 40 tahun. Lukisan ini
dibuat oleh seorang Belanda yang sayang kita tidak tahu siapa namanya.
Menurut cerita, lukisan ini dibuat ketika Pangeran Diponegoro dalam
perjalanan menuju tempat pengasingan. Tadi Bu Pipin agak lupa, setelah
perundingan di sini gagal, Pangeran Diponegoro oleh Belanda ditangkap
kemudian di bawa menuju Semarang. Tapi karena kemalaman di jalan,
Pangeran Diponegoro sempat menginap di daerah Ungaran. Kalau anak-anak
di Ungaran, ada satu benteng kecil yang sekarang menjadi asrama polisi. Nah
di sanalah, Pangeran Diponegoro sempat menginap, sebelum akhirnya sampai
di Semarang. Dari perjalanan dari Semarang menuju Jakarta (dulu Batavia),
kemudian dari Batavia menuju Manado, di atas kapal inilah Pangeran
Diponegoro dilukis oleh seorang Belanda. Menurut cerita dalam perjalanan itu
sebenarnya Pangeran Diponegoro dalam keadaan menderita sakit malaria,
karena Beliau perangnya bergerilya di hutan-hutan. Jadi pada waktu Beliau
tertangkap, sedang dalam keadaan sakit.
Namun wajah beliau agak lain karena yang melukis orang Belanda. Jadi
wajah beliau agak kebelanda-belandaan, kurang menampilkan sosok Kiai
Jawa. Tulang pipinya kurang lebih tegas.
Juga anak-anak bisa melihat salah satu jubah Pangeran Diponegoro.
Bukan baju, tetapi jubah. Kalau baju kita pakai sesuai ukuran tubuh kita.
Menurut cerita jubah ini adalah yang dipakai untuk berunding pada waktu itu,
ketika akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda. Jubah ini kemudian
dilepas dan diberikan kepada salah seorang putra menantu yang ikut
mendampingi Beliau di sini. Kemudian jubah ini dibawa kembali ke istana, ke
keluarga Beliau sambil menceritakan bahwa Pangeran Diponegoro tertangkap
Belanda dan menurut rencana oleh Belanda akan dibuang ke Manado. Ini
berarti usianya, kalau Pangeran Diponegoro itu lahir tahun 1830, sudah
hampir 200 tahun yang lalu, kita sekarang sudah tahun 2010. Ini warna
dasarnya kuning, terbuat dari kain santung. Kain santung itu terbuat dari
kapas. Jadi kalau dipakai hangat, tidak panas, tidak sumuk. Karena sudah
sekian lama, ternyata warna berubah menjadi seperti ini, dan kalau anak-
anak lihat bercak-bercak itu, itu bukan bercak darah, tetapi karena kotoran-
kotoran yang tidak bisa kita bersihkan ternyata lama-lama menjadi semakin
membekas. Kalau melihat jubah ini mungkin terbayang kira-kira Pangeran
Diponegoro itu tingginya seberapa? Jubahnya sebesar ini. Ukuran jubah ini
dari atas sampai bawah saja 160 cm, 1.5 meter lebih. Ukuran dari samping
110 cm. Padahal jubah kan dipakai hanya beberapa senti di bawah lutut.
Hampir 2 meter tinggi Pangeran Diponegoro. Pernah ada pengunjung dari
keluarga Pangeran Diponegoro, beliau cerita bahwa Pangeran Diponegoro
kalau diruntut ke belakang ada darah Arabnya. Mungkin karena itu, Beliau
tinggi besar.
Ini ada lagi koleksi yang masih berkaitan dengan Pangeran
Diponegoro, ini Kitab Takrib. Kitab Takrib adalah suatu kitab yang berisi
tentang hukum-hukum agama Islam secara umum. Di sini diatur segala
sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan kita berdasarkan hukum Islam.
Dalam Kitab Takrib ini juga ditulis bagaimana mengatur strategi perang. Hal
ini erat dengan Pangeran Diponegoro karena Beliau mengimplementasikan
strategi perang yang tertulis dalam kitab ini untuk dipraktekkan ketika Beliau
mengatur pasukannya melawan Belanda. Ternyata sangat tepat. Perang yang
hanya 5 tahun, relatif singkat, tetapi bagi Belanda sangat merugikan. Secara
ekonomi pemerintah Belanda keluar banyak untuk membiayai perang
Diponegoro, belum lagi banyak pasukan Belanda yang tewas. Pangeran
Diponegoro memang pemimpin perang yang sangat handal.
Di sini bisa dilihat ada cangkir dan teko. Cangkir dan teko kecil ini milik
Pangeran Diponegoro yang digunakan ketika Beliau masih di lingkungan
istana, sebelum angkat senjata. Saat Beliau kumpul bersama keluarga
cangkir-cangkir inilah yang digunakan. Ketika ruang ini jadi museum memang
banyak kerabat dan keluarga Beliau yang menyumbangkan barang-barang
yang berkaitan dengan Pangeran Diponegoro untuk menjadi koleksi.
Di bawahnya ada kendi yang merupakan simbol bahwa selain sebagai
pimpinan perang, Pangeran Diponegoro juga pemimpin agama, Amirul
Mukminin. Ke mana saja Beliau pergi memimpin perang, Beliau selalu
membawa bekal air untuk berwudu. Setiap saat tiba waktu salat Beliau sudah
siap dengan air untuk bersuci.
Di atas Bu Pipin ini ada satu lukisan yang sangat tragis. Lukisan ini
menggambarkan suasana penangkapan Pangeran Diponegoro. lukisan ini
dibuat oleh Raden Saleh, seorang pelukis yang sangat terkenal pada
zamannya. Usia pelukis sesuai dengan Pangeran Diponegoro. Lukisan ini
menggambarkan ketika Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda, diceritakan
oleh pasukan beliau dengan pakaian seragam mereka, berkain, sorban, dan
lain sebagainya.
Raden Saleh menitipkan pesan pada kita generasi berikutnya.
Pesannya sangat tersembunyi. Raden saleh membuat/ melukis kepala orang
Belanda besar. Perwira-perwira Belanda dilukis dengan kepala besar-besar.
Ini menggambarkan mereka sombong dan arogan. Itulah sikap penjajah
terhadap bangas kita.
Dan ini balai-balai bukan tempat tidur, tetapi ini untuk salat. Ketika
Beliau berada di daerah Kebumen memimpin perang, balai-balai inilah yang
biasa dipakai untuk salat. Terakhir disimpan oleh seorang ulama di daerah
Brangkal, Gombong, Kebumen, oleh Kiai Sarbini. Sederhana sekali kalau
dibandingkan dengan sekarang.
Masih ada satu lukisan lagi, tapi sayang sudah agak rusak. Lukisan ini
menggambarkan masa perang Diponegoro. kalau tadi lukisan pertama
menggambarkan sosok Pangeran Diponegoro, lukisan kedua tentang suasana
penangkapan, kalau lukisan ini menggambarkan suasana perang Diponegoro.
lukisan ini sangat berarti karena pelukisnya Dr Daud Yusuf, dulu menteri P&K.
Dr. Daud Yusuf dan istrinya ternyata, kolektor dan pelukis.
Rumah ini sudah kuno, dibangun tahun 1810, dua ratus tahun yang
lalu. Masih bagus, meski kuno. Semua panel yang ada masih asli. Cagar
budaya, termasuk rumah-rumah kuno yang dilindungi kita tidak boleh
mengganti semau-mau dengan model yang baru. Jadi semua masih asli. Kita
hanya bisa merawat.
Bu Pipin masih ingin foto Gua Selarong yang merupakan pertama kali
Pangeran Diponegoro mengangkat senjata melawan Belanda. Kita sampai
melihat makam Pangeran Diponegoro yang di Makasar.

1. Tempat yang dituju sebagai objek laporan adalah ....


A. Museum Pengabadian Pangeran Diponegoro
B. Museum Kamar Pengabadian Pangeran Diponegoro
C. Museum Kamar Pengkhianatan Pangeran Diponegoro
D. Museum Pengkhianatan Pangeran Diponegoro

2. Residen adalah jabatan ....


A. setingkat gubernur
B. setingkat bupati
C. di bawah gubernur jenderal
D. di bawah bupati/ kabupaten

3. Peristiwa pengkhianatan Belanda terhadap Pangeran Diponegoro terjadi


pada bulan ....
A. Maret 1830
B. Maret 1930
C. Mei 1830
D. Mei 1930

4. Hadir dalam ruang perundingan Pangeran Diponegoro sebanyak ....


A. 3 orang
B. 4 orang
C. 5 orang
D. 6 orang

5. Guratan kemarahan Pangeran Diponegoro membekas pada ....


A. kursi yang diduduki
B. jubah yang dikenakan
C. cangkir yang dipegang
D. lukisan diri beliau

6. Kuda putih Pangeran Diponegoro dinamai ....


A. Kiai Jatayu
B. Kiai Gentayu
C. Kiai Serayu
D. Kiai Gatayu

7. Pangeran Diponegoro merupakan ....


A. bangsawan Jawa berasal dari Arab
B. putra keturunan Jawa Arab
C. putra keturunan bangsawan Jawa
D. putra rakyat biasa dari tanah Jawa

8. Kitab Takrib berisi aturan tentang ....


A. Strategi perang dalam hukum Islam
B. Strategi perang Pangeran Diponegoro
C. Pedoman perang Pangeran Diponegoro
D. Hukum Islam secara umum

9. Diponegoro adalah sosok seorang yang ....


A. besar kepala
B. arogan
C. taat beribadah
D. taat pada aturan Belanda

10. Lukisan Raden Saleh menggambarkan ....


A. Suasana penangkapan Pangeran Diponegoro
B. Suasana perang Diponegoro
C. Sosok Pangeran Diponegoro secara utuh
D. Sosok Pangeran Diponegoro yang sedang sakit
11. Barang koleksi milik pribadi pangeran Diponegoro yang tersimpan di
museum ini adalah ....
A. jubah
B. lukisan diri beliau
C. kendi
D. balai-balai

12. Pernyataan yang benar adalah ....


A. Pangeran Diponegoro beserta pasukannya menyerah pada penjajah
Belanda.
B. Pangeran Diponegoro dikhianati Belanda dengan kedok perundingan.
C. Belanda menghabiskan waktu yang relatif lama untuk menumpas
Perang Diponegoro.
D. Perang Diponegoro tidak berakhir meskipun Pangeran Diponegoro
ditangkap.

Dengarkanlah dengan saksama laporan peristiwa berikut untuk


dasar mengerjakan soal nomor 13 sampai dengan 25!

Pemirsa, tidak kalah menariknya di Surabaya Jawa Timur, saat ini saya
masih berada di kampus Unair, tepatnya di lantai II Fakultas ISIPOL.
Meskipun audisi dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, antusias para calon
presenter yang akan mengikuti audisi sudah terlihat sekitar pukul 08.00 WIB,
hingga saat ini masih berada di depan ruang audisi. Jumlah para peserta yang
tertarik untuk mengikuti audisi hari ini berjumlah sekitar 280 peserta. Mereka
tidak hanya berasal dari Unair tetapi mereka berasal dari sejumlah universitas
yang lain yang ada di wilayah provinsi Jawa Timur.
Saat ini audisi masih berlangsung dan saya sudah bersama salah satu
pihak kampus. Saya akan berbincang. Kali ini ada hal-hal yang ditampilkan
calon presenter dan calon reporter yang cukup menggelitik para juri yang
akan melakukan audisi hari ini. Dan berikut cuplikannya.
Masak wakil Presiden sekarang ndak tahu? Dia adalah Gubernur Bank
Indonesia, mantan menteri keuangan, pernah menjadi menteri perekonomian,
dan sekarang menjadi Wakil Presiden Indonesia. Siapa?.
Selain audisi reporter presenter, pada saat bersamaan diselenggarakan
diskusi di kampus Unair ini di lantai III dengan tema Di balik Langit Berita
dan yang jadi pembicara sejumlah tokoh di TV One, salah satunya Rahma
Sarita dan juga General Manager TV One. Diskusi berlangsung baik dan
terlihat antusiasme peserta yang memenuhi lantai III gedung tersebut.
Saya akan mencoba berbincang dengan salah satu pihak Unair, beliau
adalah Wakil Dekan III di Unair. Beliau adalah Bapak Dikis, Selamat siang
Bapak Dikis!
Selamat siang
Kita akan ngobrol sedikit mengenai kegiatan yang dilakukan TV One
ini. Bagaimana tanggapan Bapak?
Tentu saja kami sempat berterima kasih, karena telah dipercaya untuk
menyelenggarakan kegiatan ini. Meskipun hari libur, ternyata pesertanya
cukup membeludak, baik acara diskusi jurnalistik, maupun yang ikut audisi
presenter. Saya kira apresiasi kami terhadap TV One sekaligus mengucapkan
selamat ulang tahun kedua.
Apa yang Bapak harapkan dari kegiatan ini nantinya untuk Unair
sendiri?
Tentu saja ini bukan kegiatan pertama. Tahun lalu, ulang tahun
pertama, kita juga bekerja sama dengan TV One, tempatnya juga di sini. Ya,
kami berharap nama Unair FISIPOL semakin lebih dikenal publik. Ini salah
satu kontribusi kami kepada masyarakat bersama TV One bisa memberikan
sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat.
Baik, terima kasih Pak! Selain itu pemirsa, saya mau mencoba masuk
ke ruang yang sudah berlangsung sejak pukul 10.00 sampai saat ini masih
terus berlangsung. Ruangannya cukup dingin. Di sini terdapat banyak juri
yang telah bekerja keras untuk memilih 20 finalis yang akan diuji kembali dan
tetap berlangsung di Unair.
Saya akan coba berbincang dengan General Manager News & Sport TV
One. Selamat siang, Selamat siang, ujar Totok Suryanto.
Selamat siang.
Pak bisa dijelaskan sedikit mengenai rangkaian kegiatan jelang ulang
tahun TV One salah satunya di Surabaya ini Pak
Ya pasti ini surprise untuk kita. Kita khawatir pesertanya tidak banyak
karena lagi liburan, tetapi ternyata jauh di atas yang kita perkirakan. Coba
lihat tadi ketika diskusi, apalagi sekarang lagi audisi di tempat ini. Dan ini
kegiatan dari Ultah kita, mudah-mudahan nanti puncak acaranya tanggal 20
dan 21 nanti di Convention Center akan lebih meriah lagi.
Baik, mas Totok karena ada 7 kota, salah satunya adalah Surabaya,
bagaimana antusiasme warga Surabaya sendiri terhadap audisi reporter-
presenter ini?
Pesertanya tidak hanya dari Surabaya, ada yang dari Madura,
Makasar, Malang dan sebagainya. Saya kira ini ikatan batin masyarakat Jawa
Timur dengan TV kita ini. Saya sangat bersyukur mudah-mudahan TV One
bisa lebih baik lagi, nantinya bisa memberikan yang masyarakat butuhkan.
Tadi audisi presenter reporter juga dilaksanakan bersamaan dengan
diskusi Di Balik Langit Berita yang berlangsung di lantai III. Kira-kira apa
tujuan utama kegiatan tadi?
Ya, selain kita mencoba melaporkan yang sudah kita lakukan pada
pemirsa kita, kita juga mengharapkan banyak masukan. Tadi ada kritik yang
menampakkan kecintaan mereka pada TV One. Kenapa beritanya diulang
tanpa ada up date? Itu sesuatu hal yang sangat kami senang menerimanya.
Apakah dalam kegiatan yang berlangsung saat ini ada kaitannya
dengan target untuk ulang tahun TV One yang nanti rencananya
diselenggarakan bulan Februari?
Saya pikir tentu kita nanti akan ada dari audisi akan tersaring mudah-
mudahan kita mendapatkan bibit-bibit yang baru, baik untuk TV One ke
depan karena kita terus membangun dan saya harapkan banyak darah baru
yang hadir, sehingga TV One semakin mengikuti perkembangan zaman dan
dicintai masyarakat.
Terima kasih Mas Totok Suryanto. Hingga saat ini audisi masih terus
berlangsung. Di ruang audisi ada sejumlah peserta yang hadir. Para juri ada
dari Surabaya, Jawa Timur, dari TV One Surabaya, juga teman-teman kita
yang datang dari Jakarta.
Kegiatan audisi cukup bervariasi yang diminta para juri. Ada yang
diminta untuk membacakan naskah, ada yang diminta melaporkan seperti
yang biasa kita lakukan, dan ada juga yang di tes pengetahuan tentang isu
apa yang lagi hangat dibicarakan. Para pesertanya diuji sejauh mana mereka
mengenal kota mereka Surabaya dan beberapa kota lain yang ada di Provinsi
Jawa Timur. Ada peserta yang terlihat gugup, apakah karena mereka tidak
menguasai informasi yang ada, tapi ada juga yang sebenarnya sudah siap,
baik dari segi penampilan maupun pengetahuan mereka.
Vero, di belakang Anda saya melihat ada seorang peserta audisi. Bisa
langsung diwawancarai bagaimana perasaan mereka dan apa yang mereka
anggap sulit dalam melaksanakan audisi presenter ini?
Maaf saya sedikit berbalik, sepertinya memang proses audisi masih
terus berlangsung, saya coba. Mas Erwin saya pinjam peserta. Silakan Mbak
boleh berdiri! Dengan Mbak siapa?
Sindi
Mbak Sindi ini proses audisi masih berlangsung. Bagaimana perasaan
Anda?
Deg-degan pasti.
Sejauh ini bagaimana persiapan Mbak Sindi sendiri untuk mengikuti
audisi ini?
Persiapannya yang pasti baca-baca buku, sempat browsing internet
untuk cari-cari berita terbaru, terus berdoa.
Apa saja yang ditanyakan oleh juri?
Tadi ditanya, kebetulan saya kan kuliah dua, ditanya mengapa kuliah
dua, seberapa jauh keinginan saya untuk menjadi presenter, terus yang
terakhir tentang menteri-menteri.
Terima kasih Sindi! Mas bisa dilanjutkan audisinya. Pemirsa hingga saat
ini kami masih terus menyaksikan proses audisi presenter reporter di TV One.
Mungkin nanti ada the nex Ratna Dumillah.

13. Pelaporan dari ....


A. Lantai II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
B. Fakultas Ilmu Politik Universitas Airlangga
C. Lantai III Universitas Airlangga Surabaya
D. Lantai III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

14. Peristiwa yang dilaporkan adalah ....


A. Puncak Acara Ulang Tahun TV One
B. Audisi Reporter dan Presenter TV One
C. Sosialisasi TV One di Universitas Airlangga
D. Lomba Jurnalistik TV One di Universitas Airlangga

15. Kegiatan dimulai pukul ....


A. 08.00
B. 09.00
C. 10.00
D. 12.00

16. Jumlah peserta sekitar ....


A. 80
B. 180
C. 280
D. 200
17. Peristiwa lucu yang terjadi adalah seorang peserta ....
A. tidak dapat melaporkan
B. tidak tahu nama wakil presiden
C. tidak dapat menyebut gubernur BI
D. gagal mengikuti wawancara dengan juri

18. Diskusi jurnalistik bertema ....


A. teknik penyusunan berita
B. di balik penayangan berita
C. di balik penyusunan berita
D. di balik langit berita

19. Narasumber dalam diskusi jurnalistik adalah ...


A. dosen Universitas Airlangga
B. praktisi media di TV One
C. para presenter TV One
D. dosen perguruan tinggi di Surabaya

20. Dalam wawancara dengan reporter TV One, Pembantu Dekan III


Universitas Airlangga menyampaikan hal-hal berikut, kecuali ...
A. ucapan selamat ulang tahun kepada TV One
B. ucapan terima kasih atas kepercayaan TV One
C. peserta kegiatan cukup banyak
D. penyelenggaraan kegiatan ini untuk pertama kali

21. Harapan Pembantu Dekan III Universitas Airlangga mengharapkan ....


A. Akan terpilih reporter TV One dari Universitas Airlangga
B. Pada tahun mendatang kegiatan akan lebih menarik
C. Kegiatan dilakukan sebaiknya tidak pada saat liburan
D. Kegiatan yang dilakukan bersama TV One bermanfaat bagi masyarakat

22. General Manajer TV One ketika diwawancarai menyebutkan bahwa ....


A. Puncak acara ulang tahun TV One dilaksanakan pada tanggal 20 dan
21
B. Peserta terlalu banyak dan melebihi kapasitas yang disediakan oleh TV
One
C. Peserta berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, khususnya
mahasiswa
D. Masyarakat Jawa Timur telah membuat TV One menjadi lebih baik
23. Tujuan dilaksanakan diskusi jurnalistik ....
A. menjawab kritik yang disampaikan oleh masyarakat
B. menerima ucapan selamat ulang tahun TV One
C. mencari darah-darah baru untuk pengembangan TV One
D. memaparkan hal-hal yang sudah dilakukan TV One

24. Harapan General Manajer TV One adalah ....


A. TV One dapat memberikan sesuatu yang dibutuhkan masyarakat
B. Target ulang tahun TV One untuk mengembangkan masyarakat
C. Audisi bertujuan mencari masukan dan kritik dari masyarakat
D. TV One menjadi televisi yang disukai masyarakat Jawa Timur.

25. Hasil akhir kegiatan ini adalah ....


A. pembangunan masyarakat pemirsa TV One
B. reporter baru yang handal untuk TV One
C. peningkatan kinerja tim TV One
D. pengembangan program acara TV One

Uraian
Tulislah ringkasan atas laporan perjalanan Petualangan Bahari 3 berikut!

E. Jawaban
Pilihan Ganda
1. B 11. A 21. D
2. C 12. B 22. A
3. A 13. A 23. D
4. C 14. B 24. A
5. A 15. C 25. B
6. B 16. B
7. C 17. B
8. D 18. D
9. C 19. B
10. A 20. D

Uraian
Udang rebon setelah dikeringkan dibuat menjadi terasi. Pengolahan terasi
dilakukan hampir oleh semua rumah tangga di Empang. Di samping itu juga
sudah ada pengolahan terasi dalam skala industri rumah tangga. Terasi yang
dihasilkan menambah nilai tambah penghasilan nelayan

F. Norma Penilaian
1. Soal Pilihan Ganda bobot penilaian 70 %
2. Soal Uraian bobot penilaian 30 %
3. Nilai maksimal 100
Mengetahui Juwiring, 17 Juli 2017
Kepala SMP N 2 Juwiring Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Subari, S. Pd. Danriris Riva Istanti, S.Pd.


NIP. 19730104 200312 1 005 NIP. 19820110 200902 2 010

Catatan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai