MEDIS INDONESIA
ABSTRAK
Pasca bencana di tiap wilayah yang terkena bencana pasti mengadakan kegiatan pengendalian
penyakit pasca bencana. Pada hari ketiga pasca bencana, Dinas kesehatan propinsi dibantu
dengan staff dari departemen kesehatan pusat, mulai melaksanakan kegiatan surveilans
penyakit menular. Fokus kegiatan terutama di kabupaten, sebagai wilayah yang paling parah
terkena dampak bencana. Pelaksanaan surveilans yang dilakukan dengan membagikan
format register harian pada puskesmas dan pos kesehatan yang ada dilokasi bencana.
Pemilihan sistem ini dilakukan dengan pertimbangan untuk meringankan beban kerja petugas
kesehatan di lapangan, yang sangat terbebani oleh penanganan korban bencana. wabah
penyakit menular baru-baru ini terjadi di antara korban bencana pengungsian. Para
pengendali bencana yang berperan dalam mencegah, dan mengenali wabah menggunakan
langkah-langkah preventif kesehatan masyarakat untuk pengungsi dari awal melalui proses
pengawasan kembali di seluruh pemukiman. Ketika ahli terkoordinasi, tim tanggap bencana
memiliki potensi untuk menurunkan tingkat kematian yang luar biasa tinggi di kamp-kamp
pengungsi.
terjadi pada pengungsi, epidemi yang Umumnya, penyakit menular yang muncul
timbul sering tertunda beberapa bulan setelah bencana terkait dengan penyakit
setelah peristiwa (Chan dan Kim, 2010; endemis wilayah tersebut. Sehingga,
Bissell, 1983). Banyak faktor sinergis yang risiko penularan penyakit paska bencana
diduga meningkatkan risiko penyakit juga tidak ada jika organisme penyebab
menular di antara pengungsi: tidak tidak ada di wilayah tersebut sebelumnya.
memadai shelter, kepadatan penduduk, Meskipun begitu, relawan yang datang ke
kekurangan makanan, tidak memadai wilayah bencana mempunyai risiko untuk
pasokan higienis, layanan perawatan menularkan penyakit, maupun tertular
kesehatan yang buruk, cakupan imunisasi
yang sudah ada sebelumnya yang rendah,
penyakit yang sudah ada di wilayah hila tidak segera ditanggulangi akan
bencana. menimhulkan masalah di hidang
kesehatan. Terbatasnya sumber air dan
Perubahan ekologi karena bencana
padatnya jumlah korban yang tinggal di
Bencana alam seringkali akan tenda darurat menyebabkan sanitasi
menyebabkan perubahan ekologis lingkungan di sekitar tenda memburuk.Hal
lingkungan. Akibatnya risiko penularan ini mempengaruhi kondisi kesehatan
penyakit bisa meningkat maupun para korban bencana, ditambah lagi
berkurang, terutama penyakit yang hujan deras terus-menerus beberapa hari
ditularkan oleh vektor maupun penyakit setelah gempa. Para korban bencana
yang ditularkan oleh air. banyak menderita penyakit demam, flu,