Anda di halaman 1dari 1

Rekristalisasi

Reorientasi

Pembentukan mineral baru dari unsur yang telah ada sebelumnya

BATUAN METAMORF

Posted on 08.40 by Jurnal Geologi

Metamorfisme merupakan proses yang menyebabkan perubahan teksture, mineralogi atau


kedua-duanya yang terjadi pada batuan dengan limit bawahnya diagenesis dan pelapukan dan
limit atasnya adalah melting (peleburan). Proses perubahan teksture yang tidak diiringi oleh
perubahan mineraloginya ada 2 macam, yaitu : Cataclastic dan rekristalisasi. Cataclastic
adalah proses penghancuran pada batuan, sedangkan rekristalisasi adalah proses penyusunan
kembali kristal lattice dan hubungan dalam butir melalui migrasi ion dan deformasi lattice,
tanpa disertai penghancuran butiran. Neocristalisasi adalah proses pembentukan mineral baru
yang tidak terdapat pada batuan metamorf sebelumnya. Proses serupa terjadi juga selama
proses diagenesis. Jadi metamorfisme boleh dikatakan sama dengan diagenesis, tetapi hanya
meliputi proses yang terjadi pada permukaan bumi (p dan t rendah).

Batuan metamorf adalah batuan dengan teksture dan mineral yang menggambarkan
cataclastik, rekristalisasi atau neokristalisasi sebagai respon terhadap kondisi yang berbeda
dari pembentukan batuan tersebut dan proses diantara diagenesis dan anatexis. Batua asal dari
metamorf ini biasa berasal dari batuan beku, batuan sedimen, maupun batuan metamorf itu
sendiri tapi dengan derajat yang lebih rendah. Metamofisme, dapat juga terjadi pada
temperature and pressures yang lebih tinggi dari 200oC and 300 MPa. Batuan yang terkena
proses metamorfisme bisa saja berada pada kedalaman jauh dari permukaan bumi seperti
yang terjadi pada zona subduksi atau collision. Batas atas dari metamorfisme terjadi pada
pressure and temperature dimana batuan tidak mengalami fasa melting atau peleburan. Jika
telah mengalami melting maka tidak dapat lagi disebut sebagai metamorfisme.

Anda mungkin juga menyukai