Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN EKONOMI MINERAL

INDIKATOR INDIKATOR KELAYAKAN INVESTASI

Disusun Oleh :
Rahmad Tanjung (103 1511 039)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2017
A. PENGERTIAN DARI KELAYAKAN INVESTASI
Kelayakan suatu investasi (proyek) dari aspek ekonomi dapat
dianalisis berdasarkan manfaat (benefit) dan biaya (cost). Jadi untuk
kelayakan suatu investasi dapat ditinjau dari beberapa aspek seperti
usaha apa yang akan kita perbuat, nilai perkiraan keuntungan yang
didapat dan jumlah seluruh modal yang diperlukan dalam suatu usaha
tersebut.

B. BEBERAPA INDIKATOR KELAYAKAN INVESTASI


Indikator keuntungan yang digunakan dalam pengambilan
keputusan seyogyanya mempunyai ciri-ciri:
1. Dapat dengan tepat dalam membandingkan dan mengelompokkan
kesanggupan memberikan keuntungan (profitability) dari kesempatan-
kesempatan penanaman modal.
2. Mencerminkan nilai waktu dari modal perusahaan dan secara realistis
merupakan masukan bagi kebijaksanaan fiskal dari perusahaan,
termasuk investasi kembali di masa yang akan datang.
3. Dapat menunjukkan keuntungan meskipun sekecil-kecilnya.
4. Mencakup pernyataan-pernyataan kuantitatif dari resiko.
5. Menggambarkan faktor-faktor lain, seperti hasil-hasil gabungan, resiko,
dan kekayaan perusahaan bila mungkin.

C. INDIKATOR YANG SERING DIGUNAKAN


Beberapa indikator yang digunakan untuk menilai kelayakan
proyek/investasi antara lain:
1. Net present value (NPV)
2. Rate of return (ROR)
3. Present value ratio (PVR)
4. Benefit-cost ratio (BCR)
5. Payback period (PBP)
6. Internal Rate of Return (IRR/Laju Pengembalian Internal)

Pada dasarnya untuk analisis investasi tunggal, semua indikator


tersebut akan memberikan hasil keputusan yang konsisten satu sama lain,
tetapi informasi spesifik yang dihasilkan tentu akan berbeda. Sehingga
dalam prakteknya beberapa indikator sering digunakan secara bersamaan
untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

1. Net present value (NPV)


NPV adalah perbedaan antara total present worth dari total
penerimaan (revenue) atau penghematan (saving) dan present worth dari
pengeluaran sepanjang umur proyek pada discount rate yang diberikan.
Net present value (NPV) adalah sejumlah uang pada saat sekarang (awal
proyek, t = 0) yang ekivalen nilainya dengan uang sepanjang di masa
depan (selama umur tambang) pada laju pengembalian modal tertentu (i
tertentu). Dengan kata lain NPV dapat menunjukkan jumlah (lumpsum)
dengan arus diskonto tertentu dan memberikan berapa besar uang pada
saat ini.

NPV = PW revenue - PW cost


NPV = 1/((1+i)^n)*net cash flow
Dimana : NPV = Nilai Sekarang Bersih
net cash flow = Aliran Kas Masuk Tahun ke-t
n = Tahun Aliran Kas
i = Bunga

atau, NVP ==0 (1+)

Dengan menggunakan kriteria penilaian NPV dalam analisis finansial


ini akan diperoleh beberapa kelebihan, yaitu:
1. Telah memasukkan faktor nilai waktu dari uang;
2. Telah mempertimbangkan semua aspek aliran kas proyek;
3. Dilakukan perhitungan besaran absolut (bukan relatif).
Apabila harga NPV positif (NPV > 0), hal ini menunjukkan bahwa
investasi menguntungkan dan juga sebaliknya apabila harga NPV negatif
(NPV < 0), maka hal ini menunjukkan bahwa investasi tidak
menguntungkan. NPV menunjukkan keuntungan proyek secara absolut.
Suatu proyek dikatakan layak (feasible) apabila NPV>0. Cara menghitung
NPV bukan trial and error, memperhitungkan nilai waktu uang,
menggunakan discount rate sama dengan MARR, dan bisa
mempertimbangkan resiko.

2. Rate of return (ROR)


ROR adalah discount rate (i) yang menyebabkan NPV = 0.ROR
merupakan laju perolehan per tahun yang dihasilkan oleh investasi suatu
proyek (menunjukkan keuntungan secara relatif terhadap skala investasi
proyek). Rate of Return (ROR) adalah tingkat pengembalian saham atas
investasi yang dilakukan oleh investor. Komposisi penghitungan rate of
return (return total) adalah capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss)
merupakan selisih laba / rugi karena perbedaan harga sekarang yang
lebih tinggi atau lebih rendah bila dibandingkan dengan harga periode
waktu sebelumnya. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan
kas secar aperiodik terhadap harga investasi periode tertentu dari sebuah
investasi. Untuk saham, yield merupakan persentase dividen terhadap
harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield merupakan
presentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi
sebelumnya (Jogiyanto 2003:111).

ROR = Capital gain (loss) +Yield


= ( Pt Pt-1 / Pt-1 ) + Dt / Pt-1
= ( Pt Pt-1+ Dt / Pt-1 ) x 100%

Keterangan :
Pt = Harga saham sekarang
Pt 1 = Harga saham periode lalu
Dt - 1 = Deviden yang dibayarkan sekarang

Macam-macam Rate of return:


1. Average Rate of Return
2. Internal Rate of Return

3. Present value ratio (PVR)


PVR adalah perbandingan antara NPV dengan nilai absolut
investasi yang dikeluarkan (PW net cashflow negatif).


=
()

Proyek dikatakan layak jika PVR>0.

4. Benefit-cost ratio (BCR)


BCR adalah perbandingan antara discounted benefit (saving atau
revenue) dengan investasi.

(+)
=
()

Proyek dikatakan layak jika BCR>1.

5. Payback period (PBP)


PBP adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan
modal investasi yang ditanam (investasi mencapai titik impas) atau
menunjukkan berapa lama (tahun) suatu investasi akan bisa kembali.
Payback Periode Payback periode menunjukkan perbandingan antara
initial investment dengan aliran kas tahunan, dengan rumus umum:
+ + 1
PBP = cb

Dimana :
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

6. Internal Rate of Return (IRR/Laju Pengembalian Internal)


Internal rate of return (IRR) merupakan kriteria penilaian lain yang
digunakan dalam analisis finansial dengan tujuan untuk menjelaskan
apakah rencana proyek investasi penambangan yang dilakukan cukup
menarik bila dilihat dari laju pengembalian yang telah ditentukan.
Besarnya IRR atau laju pengembalian (diskonto/i) yang dicari adalah yang
memberikan kondisi NPV = 0. Perhitungan secara matematis adalah
sebagai berikut:

Dimana: (C) t = aliran kas masuk tahun ke-t


(Co)t = aliran kas keluar tahun ke-t
i = arus pengembalian (diskonto)
n = umur investasi
t = tahun.

Dalam menganalisis investasi dengan IRR ini ditentukan aturan


sebagai berikut:
1. IRR > (lebih besar) daripada laju pengembalian (i) yang
diinginkan(required rate of return - ROR), maka proyek investasi
diterima.
2. IRR < (lebih kecil) daripada laju pengembalian (i) yang
diinginkan(required rate of return - ROR), maka proyek investasi
ditolak.
Contoh soal :
Suatu proyek memiliki aliran kas sebagai berikut:
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Aliran kas (x Rp 1.000.000) -100 20 30 20 40 40

Analisis kelayakan proyek tersebut berdasarkan undisconted dan


discounted PBP jika diketahui MARR = 10%.
Jawab:
Simple PBP
Terlebih dulu menghitung aliran kas kumulatifnya:

Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Aliran kas (x Rp 1 juta) -100 20 30 20 40 40
Aliran kas kumulatif (x Rp 1 juta) -100 -80 -50 -30 10 50

Terlihat bahwa periode pengembalian investasi proyek tersebut antara


tahun ke-3 dan ke-4, sehingga PBP dapat dihitung dengan interpolasi:
. ()
= . () +
(+)
30
PBP = 3 + = 3 + 0,75= 3,75 tahun.
40

Discounted PBP dengan MARR 10%


Terlebih dulu menghitung aliran kas diskonto dan kumulatifnya:
DCF th-1 = 20(P/F,10%,1) = 20(0,9091) = 18,182
DCF th-2 = 30(P/F,10%,2) = 30(0,8264) = 24,792
DCF th-3 = 20(P/F,10%,3) = 20(0,7513) = 15,026
DCF th-4 = 40(P/F,10%,4) = 40(0,6830) = 27,320
DCF th-5 = 40(P/F,10%,5) = 40(0,6209) = 24,836
Tahun ke- 0 1 2 3 4 5
Discounted CF (x Rp -
1 juta) 100 18,182 24,792 15,026 27,320 24,836
Cummulatif DCF (x - - - - -
Rp 1 juta) 100 81,818 57,026 42,000 14,680 10,156

Terlihat bahwa periode pengembalian investasi proyek tersebut antara


tahun ke-4 dan ke-5, sehingga PBP dapat dihitung dengan interpolasi:
. ()
= . () +
(+)
14,680
PBP = 4 + = 4 + 0,59 = 4,59 tahun.
24,836

Anda mungkin juga menyukai