Anda di halaman 1dari 17

KOMPRES HANGAT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1
1. AMMIRA FATIMA
2. ARIF HIDAYAT
3. CHANDRA JEFRIANJA
4. DHANIA DJULIAN
5. EMMY PUJI STUTI
6. FERIADIANTO
7. HENI MERIANI
8. KHEIA ARINI SEKAR ARUM
9. NIDYA OKDWIANA
10. NOVA AYU WULANDARI
11. NOVIKA ANALELY HARAHAP
12. NYIMAS MARYAMA
13. NUR ASRI WULANDARI
14. PURWITA SARI

TINGKAT : 1.B
JURUSAN : D.IV KEPERAWATAN
DOSEN PEMBIMBING : AZWALDI, App, M. Kes

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2014/2015
checklist

MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT/PANAS (BASAH)

Definisi :
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses
penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Tujuan :
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Merangsang peristaltik usus
4. Memperlancar pengeluaran getah radang
5. Memberi rasa nyaman atau hangat dan tenang.

Indikasi :
a) Klien yang kedinginan (suhu tubuh yang rendah).
b) Klien dengan perut kembung.
c) Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian.
d) Spasme otot.
e) Adanya abses, hematoma.

Kontra indikasi :
a) Trauma 12-24 jam pertama
b) Perdarahan/edema
c) Gangguan vascular
d) Pleuritis

Aspek yang dinilai NILAI


0 1 2
Persiapan
Persiapan pasien
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4) Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5) Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak
mengancam.
6) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7) Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8) Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian
serta respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9) Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

b. Persiapan alat
Termos berisi air panas.
Termometer air panas (bila perlu).
Baskom.
Pinset 2 buah
Kasa
Plester
Pengalas
Handscone
Bengkok 2 buah

Persiapan lingkungan
Pasang sampiran
Tahap Kerja:
a) Siapkan peralatan.
b) Cuci tangan.
c) Pasang pengalas dibawah area yang akan diberi kompres.
Kemudian gunakan handscone.
d) Buka balutan perban (jika diperban) dan buang perban bekas ke
dalam bengkok kosong.
e) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dan masukkan ke
dalam kom berisi cairan hangat. Ambil pinset satu lagi untuk
memegang dan memeras kasa, agar kasa tidak terlalu basah.
f) Ambil kasa dengan cara direnggangkan dan letakkan diatas area
yang membutuhkan kompres hangat.
g) Jika klien menoleransi kompres hangat tersebut tutupkan kasa
kompres hangat basah pada area yang memerlukan kompres, lalu lapisi
dengan kasa kering selanjutnya balut dengan perban kasa serta fiksasi
dengan plester.
h) Lepaskan handscone dan letakkan pada tempatnya.
i) Atur posisi klien kembali.
j) Bereskan alat-alat dan disimpan kembali..
k) Cuci tangan.
l) Dokumentasikan.
Tahap Terminasi :
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan.
Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
Tahap Dokumentasi
Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan
keperawatan

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna
MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT/PANAS (KERING)

Definisi :
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.
Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses
penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.
Tujuan :
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Merangsang peristaltik usus
4. Memperlancar pengeluaran getah radang
5. Memberi rasa nyaman atau hangat dan tenang.

Indikasi :
a) Klien yang kedinginan (suhu tubuh yang rendah).
b) Klien dengan perut kembung.
c) Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian.
d) Spasme otot.
e) Adanya abses, hematoma.

Kontra indikasi :
a) Trauma 12-24 jam pertama
b) Perdarahan/edema
c) Gangguan vascular
d) Pleuritis

Aspek yang dinilai NILAI


0 1 2
Persiapan
Persiapan pasien
1. Mengucapkan salam terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan
tindakan yang akan dilaksanakan.
4. Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis serta tidak
mengancam.
6. Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
7. Privacy klien selama komunikasi dihargai.
8. Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan perhatian serta
respek selama berkomunikasi dan melakukan tindakan
9. Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan dilakukan)

b. Persiapan alat
Buli-buli panas dan sarungnya.
Termos berisi air panas.
Termometer air panas (bila perlu).
Handuk
Baskom

Persiapan lingkungan
Pasang sampiran
Tahap Kerja:
a) Siapkan peralatan.
b) Cuci tangan.
c) Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli-buli panas dengan
cara: mengisi buli-buli dengan air panas,kencangkan penutupnya,
kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang,lalu kosongkan
isinya.
d) Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan (50-60 C).
e) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak bagian dari ukuran buli-
buli tersebut, lalu keluarkan udaranya dengan cara :
(1) Letakkan atau tidurkan buli-buli diatas meja/tempat datar.
(2) Bagian atas buli dilipat sampai kelihatan permukaan air di leher
buli-buli.
(3) Kemudian penutup buli-buli ditutup dengan rapat/benar.
f) Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak, lalu keringkan dengan lap
kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli.
g) Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien.
h) Beri tahu klien,jelaskan tujuan prosedur ini.
i) Atur posisi yang nyaman pada klien.
j) Letakkan/pasang buli-buli pada area yang memerlukan.
k) Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang
timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,seperti
kemerahan, ketidaknyamanan,kobocoran, dan sebagainya.
l) Ganti buli-buli panas setelah 20 menit dipasang dengan air panas
lagi,sesuai yang dikehendaki.
m) Bereskan alat-alat bila sudah selesai.
n) Cuci tangan.
o) Dokumentasikan.
Tahap Terminasi :
Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan.
Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan.
Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya.
Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien.
Tahap Dokumentasi
Catat seluruh tindakan yang telah dilakukan dalam catatan
keperawatan

Keterangan :
0 = tidak dikerjakan
1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/tidak sempurna
2 = dikerjakan dengan sempurna
Kata Pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat dan limpahan
rahmat-Nya lah maka kami boleh menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Makalah ini berisikan tentang Pengertian kompres hangat, tujuan kompres hangat, persiapan alat,
cara kerja dan hal-hal yang perlu di perhatikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Ada pun tujuan kami menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Azwaldi APP, M.kes. dan untuk menambah pengetahuan tentang mata pelajaran produktif
keperawatan yang membahas kompres panas dan dingin

Penulis,

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi
metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui
metabolisme darah.

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat
yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.

Ada dua jenis kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah ini akan di
jelaskan kompres panas atau hangat.

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di kompres-
hangatcelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu. Kompres
hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan
atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.

II. Tujuan
Tujuan Kompres Hangat
Pada umunya bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan
jaringan, serta untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan rasa nyaman. Tujuan
khususnya yaitu:
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Mengurangi rasa sakit
c. Memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
d. Memperlancar pengeluaran eksudat
e. Merangsang peristaltic usus

III. Pengaruh Kompres Hangat


Efek dari kompres hangat untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang
terinjuri dengan melebarkan dinding embuluh darah yang disebut vasodilaktasi.
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres
hangat diberikan satu jam atau lebih.

IV. Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Nyeri


Teori gate control mengatakan bahwa stimulasi kulit mengaktifkan transmisi
serabut saraf sensori A-beta yang lebih besar dan lebih cepat. Proses ini
menurunkan transmisi nyeri melalui serabut C dan deta-A berdiameter kecil.
Gerbang sinap menutup transmisi impuls nyeri. Kompres menggunakan air
hangat akan meningkatkan aliran darah, dan meredakan nyeri dengan
menyingkirkan produk-produk inflamasi, seperti bradikinin, histamin, dan
prostaglandin yang menimbulkan nyeri lokal. Panas akan merangsang serat saraf
yang menutup gerbang sehingga transmisi impuls nyeri ke medula spinalis dan ke
otak dihambat.

V. Jenis-Jenis Kompres Hangat


1. Kompres hangat kering
Dapat digunakan secara local, untuk konduksi panas, dengan menggunakan botol air
panas, bantalan pemanas elektrik, bantalan akuatermia, atau kemasan pemanas
disposable.
2. Kompres hangat basah
Dapat diberikan melalui konduksi, dengan cara kompres kasa, kemasan
pemanas, berendam atau mandi.

VI. Kompres Hangat dilakukan:


1. Pada radang persendian
2. Bila perut kembung
3. Bila pasien kedinginan (misalnya akibat narkose, iklim atau ketegangan dll)
4. Bila ada haematoma.

Bab II
PEMBAHASAN

I. Pemberian Kompres Hangat

A. Penggunaan Kompres Hangat

a. Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa
dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam
lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur
suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera
dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain
halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa
suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah
pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun
tubuh kita sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin &
menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
b. Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks,
mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
c. Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak
boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena
panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada.

B. Cara Menggunakan Kompres panas :

a) Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air
hangat atau handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur
40-50 derajat Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu,
jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan
dikompres.
b) Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc
c) Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
d) Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
e) Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan
memperlancar aliran darah.

II. Fisiologi Suhu Tubuh

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti(core temperatur), yaitu
suhu yang terdapat pada jaringan dalam, sepertikranial, toraks, rongga abdomen,
dan rongga pelvis. Suhu ini biasanyadipertahankan relatif konstan (sekitar 37C).
selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada
kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar
20C sampai 40C (Corwin, 2001).

Memberikan Kompres Hangat

Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang telanjang, lapisi kantong
dengan kain flanel atau handuk.
2. Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan tertentu hanya boleh
terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak diperlukan.
3. Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama, jangan lupa
memeriksa kulit penderita.
4. Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat menyebabkan pembuluh
darah di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan sakit kepala.
5. Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika mengalami radang/ infeksi
usus buntu.
Efek terapeutik pemberian kompres hangat :
Mengurangi nyeri
Meningkatkan aliran darah
Mengurangi kejang otot
Menurunkan kekakuan tulang sendi .

C. Mekanisme Tubuh Terhadap Kompres Hangat dalam Upaya Menurunkan Suhu


Tubuh.

Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke


hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap
panas dihipotalamus dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh
pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini
menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas melalui kulit meningkat
( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai
keadaan normal kembali.
D. Kontraindikasi pemberian kompres panas, yaitu:

1. Pada 24 jam pertama setelah cedera traumatik. Panas akan meningkatkan

perdarahan dan pembengkakan


2. Peradarahan aktif. Panas akan menyebabkan vasdilatasi dan meningkatkan
perdarahan
3. Edema noninflamasi. Panas meningkatkan permeabilitas kapiler dan edema.
4. Tumor ganas terlokalisasi. Karena panas mempercepat metabolisme sel,
pertumbuhan sel, dan meningkatkan sirkulasi, panas dapat ,mempercepat metastase
(tumor sekunder)
5. Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau lepuh. Panas dapat
membakar atau menyebabkan kerusakan kulit lebih jauh.

III. Metode Kompres hangat


Kompres hangat
kompres menggunakan air hangat didasarkan bahwa kompres dengan menggunakan
air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif menurunkan panas. Karena kontak
dengan air dingin maka pembuluh darah yang kontak dengan kain kompres dingin
akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga menyulitkan pengeluaran panas.Pusat
pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang berada dalam kondisi
hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan. Apalagi, saat demam kita
memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru mengalami peningkatan
suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan, disamping membantu
mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
Memperbaiki sirkulasi.
Perlengkapan
a. Botol kantong air panas
1) Botol air panas dengan tutupnya
2) Sarung botol
3) Air panas dan sebuah termometer
b. Bantalan pemanas elektrik
1) Bantalan elektrik dan pengontrolnya
2) Sarung ( gunakan bahan yang kedap air jika kemungkinan bagian bawah
bantalan akan menjadi lembap)
3) Pengikat kasa (pilihan)
c. Bantalan akutermia
1) Bantalan
2) Air suling
3) Unit pengontrol
4) Sarung
5) Pengikat plasa atau plaster
d. Kemasan pemanasan disposabel
Satu atau dua buah kemasan pemanas disposabel yang telah dipersiapkan secara
komersial
Pelaksanaan
a. Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, mengapa hal tersebut
perlu dilakukan, dan bagaimana klien dapat bekerja sama. Diskusikan bagaimana
hasilnya akan digunakan untuk merencanakan perawatan atau terapi selajutnya
b. Cuci tangan dan obserpasi prosedur pengendalian infeksi yang tepat
c. Berikan prifasi klien
d. Berikan kompres panas
Memberikan Kompres Panas
Bayi/anak
Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari 2 tahun.
Lansia
a. berikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan ketika
mengefaluasi efek terapi karena lensia memiliki banyak kondisi yang merupakan
predisposisi terjadinya cidera pada pemberian kompres.
b. Laporkan penyimpangan yang signifikan dari normal kepada dokter.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien dengan
perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian,
sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Dalam mengkompres pasien perlu
diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila
pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga
keberadaan iritasi pasien.
Saran
Perawat
Perawat bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik
dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa menghasilkan
keperawatan yang maksimal.
Pembaca
Pembaca dapat memahami, dari isi kompres penurunan suhu tubuh dan dapat
mengerti betapa pentingnya seorang perawat dalam kehidupan klien.

Daftar Pustaka

Kusyati,Eni. 2006. ketermpilan dan prosedur laboratorium. Jakarta : EGC

http://werkudorojakso.wordpress.com/2010/06/22/prosedur-kompres/. Di akses
Tanggal 21 November 2014

http://asuhankeperawatans.blogspot.com/2010/11/asuhan-keparawatan-kompres-
hangat.html. Di akses tanggal 22 Novembar 2014

http://lhinangelina.blogspot.com/ Di akses tanggal 22 Novenber 2014


http://forumkeperawatanandakara.blogspot.com/2012/11/makalah-kompres-
hangat.html. Di akses tanggal 23 Novembr 2014

KOMPRES HANGAT
Di susun oleh :
Kelompok 1

Politeknik Kesehatan Palembang


Jurusan Keperawaatan
Kementrian Kesehatan RI
2014

Anda mungkin juga menyukai