ISSN 2250-3153
1 Program Studi Doktor, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
2 Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi flypaper effect dan hal tugas pembantuan) juga didanai melalui APBN (Djaenuri, 2014: 87).
efek dari transfer saldo keuangan dan Own-sumber Pendapatan Daerah pada
belanja daerah dari kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Populasi Transfer sumber daya manusia, infrastruktur, dan alokasi dana akan
penelitian ini terdiri dari data pengeluaran daerah dari 29 kabupaten dan 9 memerlukan pendelegasian wewenang dari pemerintah pusat
kota di Provinsi Jawa Timur yang dikumpulkan oleh Statistik Indonesia (Biro kepada pemerintah daerah sebagai hasil dari
Pusat Statistik / BPS) dari tahun 2005 sampai 2012. Penulis melakukan desentralisasi dan dekonsentrasi. Transfer sumber daya manusia, infrastruktur,
analisis pada data menggunakan Eviews 7. Temuan penelitian ini dan alokasi dana yang diperlukan untuk menjamin kelancaran pendelegasian
menunjukkan bahwa Pendapatan daerah Sendiri-sumber, Dana Alokasi wewenang. Tugas yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah
Umum, dan Dana Alokasi Khusus signifikan mempengaruhi belanja daerah daerah dalam hal tugas-tugas tugas pembantuan yang disertai dengan alokasi
dan flypaper effect terjadi pada belanja daerah dari kabupaten dan kota di keuangan (Djaenuri, 2014: 88).
Provinsi Jawa Timur. Ini conditionis ditandai dengan belanja daerah sebagai
respon terhadap Dana Alokasi Umum lebih tinggi dari belanja daerah sebagai perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah
respon terhadap Pendapatan Asli Daerah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan daerah yang terkait erat dengan distribusi keuangan dari pemerintah pusat
bahwa tingkat ketergantungan daerah pada neraca keuangan yang ditransfer kepada pemerintah daerah terjadi sebagai efek dari distribusi kekuasaan
dari pemerintah pusat masih relatif tinggi. dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah dalam hal pengelolaan
keuangan. Pasal 18 UUD 1945 secara eksplisit menyatakan bahwa
Indonesia terdiri dari daerah besar dan kecil yang struktur
pemerintahannya diatur oleh undang-undang. Pada prinsipnya, neraca
keuangan berkorelasi dengan keseimbangan wewenang, keseimbangan
Indeks Terms- Sendiri-sumber Pendapatan Daerah, Perimbangan Keuangan, Belanja pengawasan, dan keseimbangan keuangan. Hubungan keuangan antara
Daerah, Efek Flypaper pemerintah pusat dan daerah harus koheren dengan pelaksanaan otonomi
daerah. Hubungan ini menjadi kunci untuk tata kelola urusan internal
sukses oleh daerah.
I. saya P ENDAHULUAN
E
ast Provinsi Jawa merupakan salah satu provinsi di Jawa. wilayahnya terdiri
dari daratan Jawa Timur, yang mencakup sekitar 90% dari total wilayah dan
Kepulauan Madura (sekitar 10% dari total wilayah). Secara administratif, Provinsi
pemerintah pusat membangun hubungan keuangan pemerintah
Jawa Timur terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota dengan 662 kecamatan, 785
pusat-daerah untuk meningkatkan kemampuan fiskal daerah dan menciptakan
kecamatan, dan 7.721 desa (Gubernur Jawa Timur, 2012: 5).
situasi yang lebih kondusif bagi pelaksanaan otonomi daerah. Umumnya,
kemampuan fiskal daerah di negara berkembang terbatas. Ada sumber
Dalam rangka melaksanakan otonomi daerah yang benar dan bertanggung
pendapatan daerah terbatas sumber potensial kurang dan pajak daerah yang
jawab secara luas, masing-masing daerah membutuhkan otoritas dan
tidak berkontribusi banyak pada peningkatan pendapatan daerah. Dalam
kemampuan untuk mengeksplorasi sumber pendapatan sendiri. Pihak berwenang
rangka untuk mengatasi masalah ini, pemerintah pusat mengembangkan
dan kemampuan harus didukung oleh perimbangan keuangan didistribusikan oleh
sistematis keuangan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah (yaitu pemerintah provinsi,
hubungan dengan lokal
kabupaten, dan kota) sebagai salah satu persyaratan pra dari sistem
pemerintah (Djaenuri, 2014: 87).
pemerintahan daerah. Ketika kita menganalisis lebih lanjut, sumber pendanaan
otonomi fiskal dan desentralisasi dilaksanakan selama 12 tahun terakhir
daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip desentralisasi, delegasi, dan
telah membawa beberapa konsekuensi, termasuk perbaikan pada Own-sumber
tugas pembantuan. Pelaksanaan tugas daerah dalam hal desentralisasi
Pendapatan Daerah ( BANTALAN) dan Perimbangan Keuangan transfer dari
diberlakukannya didanai oleh Anggaran Pemerintah Daerah ( APBD) sedangkan
pemerintah pusat ke pemerintah daerah, yang terdiri dari Dana Alokasi Umum ( DAU),
pelaksanaan tugas pemerintah pusat yang dilakukan oleh pemerintah daerah
berdasarkan prinsip delegasi didanai melalui APBN ( APBN). tugas pemerintah
alokasi khusus Fund ( DAK), dan Dana Bagi Hasil ( DBH). Pendapatan Sendiri-sumber
pusat yang dilakukan oleh aparatur daerah dan desa (di
regional dan mentransfer Perimbangan Keuangan digunakan untuk membiayai
belanja daerah, yang terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Penelitian ini bertujuan untuk
www.ijsrp.org
International Journal of Penelitian Ilmiah dan Publikasi, Volume 6, Edisi 5, Mei 2016 27
ISSN 2250-3153
menyelidiki dan menganalisis efek parsial dan simultan Sendiri-sumber barang, dan infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah daerah. layanan
Pendapatan Daerah ( BANTALAN), Dana Alokasi Umum ( DAU), alokasi daerah dapat dikategorikan ke dalam layanan umum, layanan oleh perusahaan
khusus Fund ( DAK), dan Dana Bagi Hasil ( DBH) Pengeluaran Daerah ( BD). Penelitian
daerah, dan perizinan. Menteri Dalam Negeri Peraturan Nomor 50 Tahun 1999
ini juga bertujuan untuk menganalisis flypaper efek terjadi di kabupaten mendefinisikan Milik Pemerintah Usaha Daerah (BUMD) sebagai perusahaan
Jawa Timur dan kota 2005-2012. yang dimiliki oleh pemerintah daerah, kecuali bangunan air ( PDAM), Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), dan Bank Pembangunan Daerah (BPD). Regional
www.ijsrp.org
International Journal of Penelitian Ilmiah dan Publikasi, Volume 6, Edisi 5, Mei 2016 28
ISSN 2250-3153
Pasal 36 Ayat 1 Menteri Dalam Negeri Peraturan Nomor 13 Tahun 2006 gejala jangka pendek yang tidak berlangsung lama. Clarke (1977) mendefinisikan batas
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah mengkategorikan belanja pajak ditentukan oleh pemerintah adalah 25% dari pendapatan nasional. Melebihi pajak
daerah menjadi dua jenis, yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. melampaui batas ini dapat menyebabkan inflasi dan memicu gangguan sosial
belanja langsung mengacu pada pengeluaran daerah yang secara langsung (Mangkoesoebroto, 2011:
berkaitan dengan program dan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, 176). Rukhaniyah dan Nugroho (2011) dianalisis flypaper effect pada belanja beberapa pemerintah
termasuk biaya karyawan, barang dan biaya layanan, dan biaya modal. daerah (kabupaten dan kota) di Indonesia selama periode 2006- 2008. Hasil analisis mereka
Sementara itu, belanja tidak langsung adalah belanja daerah yang tidak langsung menunjukkan bahwa ingeneral flypaper effect tidak terjadi pengeluaran dari kabupaten dan kota di
berhubungan dengan kegiatan dan program yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. variabel dummy menunjukkan bahwa flypaper effect hanya terjadi di kabupaten Jawa
daerah, termasuk biaya karyawan, kepentingan, subsidi, hibah, dana bantuan dan kota. flypaper effect tidak terjadi di kabupaten dan kota di luar Jawa. Sebuah studi tentang
sosial, biaya bagi hasil, bantuan keuangan, dan biaya tak terduga. pengaruh Pendapatan Daerah Sendiri-sumber dan keseimbangan keuangan pada belanja modal
dari kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Tengah yang dilakukan oleh Masdjojo dan Soekarnoto
(2009) menunjukkan flypaper effect pada pengeluaran kabupaten dan kota di Provinsi Jawa
Rostow dan Musgrave berkorelasi perkembangan pengeluaran pemerintah
Tengah. Kusumadewi dan Rahman (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh Pendapatan
dengan tahapan pembangunan ekonomi. Mereka mengkategorikan fase
Sendiri-sumber Regional dan Dana Alokasi Umum pada belanja daerah dari kabupaten dan kota di
pembangunan ekonomi menjadi tiga. Pertama adalah fase utama pembangunan
Indonesia. Temuan studi mereka menyarankan bahwa Pendapatan Sendiri-sumber Regional dan
ekonomi di mana pemerintah menempatkan investasinya sepenuhnya pada
Dana Alokasi Umum signifikan dipengaruhi belanja daerah tetapi mereka juga menyebabkan
penyediaan fasilitas. Kedua adalah tahap sekunder pembangunan ekonomi di
flypaper effect. Murniasih dan Mulyadi (2011) menganalisis pengaruh pendapatan daerah pajak,
mana pemerintah mengalokasikan bagian dari investasi untuk meningkatkan
dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus pada belanja daerah Provinsi Kalimantan Timur.
pembangunan ekonomi, dan fase akhirnya maju di mana fokus kegiatan ekonomi
Mereka menemukan bahwa flypaper effect terjadi di wilayah itu. Temuan studi mereka menyarankan
yang dilakukan oleh perubahan pemerintah dari ketentuan fasilitas untuk biaya
bahwa Pendapatan Sendiri-sumber Regional dan Dana Alokasi Umum signifikan dipengaruhi
sosial (Mangkoesoebroto, 2011:
belanja daerah tetapi mereka juga menyebabkan flypaper effect. Murniasih dan Mulyadi (2011)
170). Wagner (1883) menyatakan bahwa peningkatan pendapatan relatif meningkatkan menganalisis pengaruh pendapatan daerah pajak, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus
pada belanja daerah Provinsi Kalimantan Timur. Mereka menemukan bahwa flypaper effect terjadi
jumlah pengeluaran. Merak dan Wiseman (1961) menyatakan bahwa pemerintah
di wilayah itu. Temuan studi mereka menyarankan bahwa Pendapatan Sendiri-sumber Regional dan
cenderung meningkatkan jumlah pengeluaran sementara rakyatnya yang ragu-ragu untuk
Dana Alokasi Umum signifikan dipengaruhi belanja daerah tetapi mereka juga menyebabkan
membayar pajak meningkat untuk mendanai pengeluaran pemerintahnya. ragu-ragu orang
flypaper effect. Murniasih dan Mulyadi (2011) menganalisis pengaruh pendapatan daerah pajak,
untuk membayar pajak lebih menjadi batasan untuk menaikkan pajak sewenang-wenang.
dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus pada belanja daerah Provinsi Kalimantan Timur. Mereka menemuk
Dalam kondisi normal, peningkatan GNP, yang mengindikasikan peningkatan pendapatan
pemerintah,
memicu meningkatnya AKU AKU AKU. METODE PENELITIAN
pengeluaran pemerintah. Ketika perubahan kondisi (misalnya bangsa dalam perang),
Dalam penelitian ini, penulis menerapkan model regresi panel-data. Model
banyak kegiatan yang dilakukan oleh swasta dialihkan ke pemerintah (efek transfer) dan
ini mirip dengan model yang diterapkan oleh Masdjojo dan Soekanto (2009) di
banyak kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah mulai berlaku selama perang (efek
mana kedua model dimanfaatkan Regional sendiri- sumber Pendapatan, Dana
inspeksi). kekacauan sosial juga menyebabkan perubahan pada konsentrasi kegiatan
Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil sebagai variabel
ekonomi di mana pemerintah melakukan sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh
independen sedangkan Belanja Daerah adalah variabel dependen.
sektor swasta sebelumnya. Bird (1972) menyatakan bahwa selama kekacauan sosial,
perubahan pengeluaran pemerintah untuk belanja terkait dengan acara tersebut. Efek
Transfer terjadi sebagai salah satu
Sendiri- sumber Dana Alokasi Umum / Dana Alokasi Khusus / Dana Bagi Hasil
Pendapatan Daerah / ROR GAF (DAU) SAF (DAK) Pendapatan / RSF (DBH)
(BANTALAN)
Gambar 2.1 di atas menggambarkan model penelitian kerangka melalui empat model penelitian di mana masing-masing variabel independen
Sendiri-sumber Pendapatan bagaimana Regional / ROR ( BANTALAN), Dana Alokasi diperkirakan variabel dependen. Secara matematis, estimasi itu dinyatakan
dengan rumus berikut:
Umum / GAF ( DAU), Dana Alokasi Khusus / SAF ( DAK), dan Dana Bagi Hasil / RSF ( DBH)
terpengaruh Regional
Pengeluaran / RE ( BD). Analisis flypaper effect dilakukan
www.ijsrp.org
International Journal of Penelitian Ilmiah dan Publikasi, Volume 6, Edisi 5, Mei 2016 29
ISSN 2250-3153
catatan: Effect Model (REM) karena nilai chi-square variabel ini (berdasarkan hasil
RE = Belanja Daerah = Chow Test) lebih rendah dari ( 5%) dan tingkat probabilitas
intercept konstan (berdasarkan Hausman Test) lebih tinggi dari ( 5%). Tertinggi R 2 Nilai
1, 2, 3, 4 = Regresi Koefisien ROR = koefisien determinasi juga ditemukan pada variabel GAF. Hasil F-statistik
Own-sumber Pendapatan Daerah GAF = Dana menunjukkan tingkat probabilitas 0,000 menunjukkan bahwa secara
Alokasi Umum SAF = khusus RSF Dana Alokasi simultan semua variabel independen (yaitu ROR, GAF, SAF, dan RSF)
= Pendapatan Dana Bagi Hasil secara signifikan mempengaruhi Belanja Daerah (RE). Pengeluaran
Daerah sebagai respon terhadap Dana Alokasi Umum lebih tinggi dari
belanja daerah sebagai respon terhadap Sendiri-sumber Pendapatan
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi statistik keuangan dari Daerah, seperti yang ditunjukkan oleh koefisien GAF 20,17 lebih tinggi dari
29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur dari tahun 2005 sampai 2012. koefisien ROR 4,97. Kondisi ini membuktikan bahwa flypaper effect tidak
Data itu data sekunder yang dikumpulkan dari lembaga statistik di kabupaten terjadi pada Belanja Daerah Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur.
dan kota Provinsi Jawa Timur. fase estimasi dilakukan untuk mengidentifikasi Temuan ini koherensi dengan temuan dari penelitian sebelumnya yang
korelasi pendapatan daerah sendiri-sumber, dana alokasi umum, dana alokasi dilakukan oleh Rukhaniyah dan Nugroho (2011), Masdjojo dan Soekarnoto
khusus, dan dana bagi hasil atas belanja daerah dengan menggunakan metode (2009), Kusumadewi dan Rahman (2007),
panel dijalankan oleh Eviews 7 software. Eviews 7 software dipilih karena
kemampuannya untuk melakukan konstanta mencegat setiap kabupaten dan
kota di Provinsi Jawa Timur.
Model menyediakan variabel dummy untuk mengakomodasi perubahan mencegat. C 1,01 3,01 0002 *
Pendekatan ketiga adalah Random Effects Model (REM), yang meningkatkan ROR 1439 8,43 0000 *
efisiensi model kuadrat terkecil dengan memperkirakan kesalahan dari cross GAF 0716 5,48 0000 *
section dan time series. Random Effect Model adalah variasi dari umum SAF 5521 4,47 0000 *
setidaknya estimasi persegi (Gujarati, 2003). RSF 0307 0,75 0451
adjusted R 2 0,8986 F-statistik 672,35
Masalah (F- 0000 Durbi- 1,1127
Dana Bagi Hasil (DBH) Variabel ternyata tidak signifikan mempengaruhi statistik) Watson Stat
Belanja Daerah (Lihat Tabel 3.1). Pendapatan Regional Sendiri (PAD), Dana Penampang Chi 47,94 Masalah 0,1073
Alokasi Umum (DAU), dan Alokasi Khusus signifikan mempengaruhi Belanja Square,
Daerah sebagaimana ditunjukkan oleh koefisien parameter 1,439, Penampang 1.657 Masalah 0798
masing-masing 0.716, dan 5.521. Peningkatan belanja daerah disebabkan oleh Acak
Dana Alokasi Khusus lebih tinggi dari belanja daerah sebagai efek dari * tingkat signifikansi () 1%, analisis data dengan Eviews 7
Pendapatan Sendiri-sumber Regional dan Dana Alokasi Umum. Hasil uji Chow
menunjukkan bahwa nilai chi-kuadrat lebih tinggi dari = 5%. Hasil uji Tabel 3.2: The Korelasi Setiap Variabel Independen (ROR, GAF,
determinasi (R 2) menunjukkan bahwa besarnya perubahan belanja daerah yang SAF, dan RSF) sebagian dari Belanja Daerah (RE) dari Kabupaten dan
disebabkan oleh perubahan dari Pendapatan Daerah Sendiri-sumber, Dana Kota di Provinsi Jawa Timur 2005-2012
Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil 0.89%.
Pengeluaran Daerah berlebihan sebanyak 11% disebabkan oleh variabel lain
yang tidak termasuk dalam model F-statistik dengan nilai probabilitas 0,000. Variabel Koefisien Variabel Koefisien
Berdasarkan temuan ini, semua variabel independen (yaitu ROR, GAF, SAF, C 4,86 * C - 7,28
dan RBF) secara simultan mempengaruhi Belanja Daerah sebagai variabel
ROR 4,97 * SAF 20,17 *
dependen.
adjusted R 2 0,55 adjusted R 2 0,80
Prob F-statistik 0,00 * Prob F-statistik 0,00 *
Penampang Chi 61,89 * Penampang Chi 72,85 *
Tabel 3.2 di bawah ini menunjukkan bahwa tiga variabel independen (yaitu Square, Square,
ROR, GAF, dan SAF) secara parsial memiliki hubungan yang signifikan dengan Penampang 1,24 Penampang 2,85
Belanja Daerah. model estimasi diterapkan untuk mengukur masing-masing variabel Acak Acak
independen Pooled Least Square (PLS), kecuali untuk variabel GAF penulis C 1,77 * C 4,40
digunakan Acak
www.ijsrp.org
International Journal of Penelitian Ilmiah dan Publikasi, Volume 6, Edisi 5, Mei 2016 30
ISSN 2250-3153
GAF 1,31 * RSF 5,60 [2] Burung, RM 1972. Pemindahan Efek: Sebuah Catatan Kritis. Finanzarchiv.
NF Band 30, p. 434-463.
adjusted R 2 0,86 adjusted R 2 0,80
[3] BPS JawaTimur. 2015. Statistik Keuangan Pemerintah Kabupaten / Kota
Prob F-statistik 0,00 * Prob F-statistik 0,00 * 2005-2012. [4] Clarke, C. 1977. Lingkup dan Batasan Pajak. Institut Ekonomi
V. KESIMPULAN Keuangan Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah. Jogjakarta: UPP AMP YKPN. [8] Keputusan
Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 Tentang
1. Dalam parsial, Regional Sendiri-sumber Pendapatan
(ROR), Dana Alokasi Umum (GAF), Dana Alokasi Khusus Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah [9] Kusumadewi, DiahAyu & Rahman, Arief. 2007.
positif mempengaruhi Belanja Daerah (RE) dari Alokasi Umum (DAU) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah PADA
Kabupaten / Kota di Indonesia. Jaai Volume 11 No 1. Juni 2007: 67-80. [10] Mangkoesoebroto,
Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur selama
Guritno. 2011. Ekonomi Publik. Edisi Ketiga. Cetakan
periode 2005-2012.
2. Dana Bagi Hasil (RSF) tidak Keempatbelas. BPFE: Yogyakarta. [11] Masdjojo, N. Gregorius & Soekartono. 2009. Pengaruh
secara signifikan mempengaruhi Pengeluaran Daerah Pendapatan Asli
Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur 2005-2012 Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Belanja Daerah Serta Analisis Flypaper Effect
karena pemerintah daerah tidak optimal memanfaatkan Kabupaten / Kota di Jawa Tengah Tahun 2006-2008. TEMA Vol. 6 Edisi 1, Maret 2009 Hal 32-50. [12] Murniasih,
Erny & Mulyadi, M. Syarif. 2011. Pengaruh transfer
sumber daya alam yang dimiliki oleh masing-masing daerah.
Pemerintah Pusat Terhadap Perilaku Fiskal Pemerintah Daerah Kalimantan Provinsi Timur.Jurnal
3. Secara bersamaan, Own-sumber Pendapatan Daerah Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol. 12 No. 1, Juli 2011: 56-71 ISSN 1411-5212. [13] Merak, At
(ROR), Dana Alokasi Umum (GAF), dan Dana Alokasi & Wiseman, J. 1961. Pertumbuhan Pengeluaran Publik di
irigasi, utama drainase, dicetak ulang di RA Musgrave dan AT Merak (eds), Classics dalam Teori Umum Keuangan,
reboisasi, dan kemanusiaan proyek untuk memenuhi kebutuhan London: Macmillan, 1958.
R EFERENCES
Korespondensi Khubbi Abdilah- alamat email:
[1] Azis, Abdul. 2013. Risiko Fiskal Daerah. Cetakan Kedua. PT ERA
abdillahobbie@gmail.com
Adicitra Intermedia: Solo.
www.ijsrp.org