Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap lingkungan masihlah amat sangat
kurang. Kebanyakan dari mereka kurang akan mengerti akan kesadaran kebersihan
lingkungan ini. Meski sepele, kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
populasi dan habitat sebuah tempat tinggal. Lingkungan yang kotor dapat menjadi
sarang dari bakteri jamur yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Salah satu
contoh adalah bak mandi yang jarang dikuras, kaleng-kaleng atau botol kosong
yang tidak segera dibuang dapat menjadi sarang nyamuk yang dapat menimbulkan
penyakit demam berdarah. Selain lingkungan yang kotor, perilaku atau kebiasaan
tidak menjaga kebersihan juga dapat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Misalnya, tidak mencuci tangan dengan benar saat akan makan. Tangan yang kotor
dapat berpotensi menyebabkan diare. Oleh karena itu untuk meningkatkan derajat
kesehatan seluruh masyarakat perlu melakukan suatu promosi kesehatan terkait
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yaitu sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.
Promosi kesehatan adalah kombinasi dari pendidikan kesehatan dan faktor
lingkungan yang mendukung terciptanya perilaku dan lingkungan yang kondusif
bagi kesehatan. Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu proses diagnosis
penyebab masalah, penetapan prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada
untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu, dalam membuat perencanaan promosi
kesehatan, perencana harus terdiri dari masyarakat, professional kesehatan dan
promotor kesehatan

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Kerangka Kerja PRECEDE ?
2. Apa tujuan dari Kerangka Kerja PRECEDE ?
3. Apa saja tahapan dalam Kerangka Kerja PRECEDE ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang pengertian Kerangka Kerja PRECEDE.
2. Menjelaskan tujuan dari Kerangka Kerja PRECEDE.
3. Menjelaskan tahapan dalam Kerangka Kerja PRECEDE.

1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Menambah pengetahuan tentang pengertian, sasaran, strategi, dan ruang lingkup
promosi kesehatan.
2. Menambah pengetahuan tentang perencanaan promosi kesehatan.
3. Menambah pengetahuan tentang pengertian model PRECEDE.
4. Menambah pengetahuan tentang langkah-langkah model PRECEDE.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Dalam perencanaan dan evaluasi promosi kesehatan salah satu model yang
dikembangkan oleh Green (1980) adalah kerangka precede. PRECEDE
(Predisposing, Reinforcing, and Enabling Causes in Educational Diagnosis and
Evaluation) merupakan kerangka untuk membantu perencana mengenal masalah,
mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan program.
Pada tahun 1991 Green menyempurnakan kerangka tersebut menjadi
PRECEDE-PROCEDE (Policy, Regulatory, and Organizational Construct in
Educational and Environmental Development).

2.2 Tujuan PRECEDE


Precede digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah
dan tujuan program sedangkan procede digunakan untuk menetapkan sasaran dan
criteria kebijakan serta implementasi dan evaluasi.

2.3 Tahapan PRECEDE

3
Menurut kerangka kerja precede ada 5 fase didalam proses perencanaan
pendidikan kesehatan masyarakat, antara lain:

1. Fase 1: diagnosis sosial Maksudnya masalah-masalah yang dirasakan oleh


masyarakat, yang dapat dilakukan dengan cara review literature, pelayanan data
masyarakat, delphi method, nominal group process (diskusi dengan masyarakat)

2. Fase 2: diagnosis epidemiologi Maksudnya penelusuran masalah-masalah


kesehatana yang dapat menjadi penyebab dari diagnosis social yang telah
diprioritaskan. Dalam penelusuran ini perlu dilihat data kesehatan yang ada di
masyarakat berdasarakan indicator kesehatan yang bersifat negative (missal angka
kematian, kesakitan) maupun yang positif (misal angka harapan hidup, cakupan air
bersih, cakupan rumah sehat).

3. Fase 3: diagnosis perilaku Maksudnya penelusuran masalah-masalah perilaku


yang dapat menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan yang telah
diprioritaskan. Dalam menentukan objective goalsselalu harus memenuhi syarat:
- Who : siapa yang kita harap berubah perilakunya
- What : perilaku apa yang kita harapkan tercapai
- When : kapan perilaku itu dapat tercapai
- How much : berapa banyak orang yang kita harapkan berubah perilakunya.

4. Fase 4: diagnosis pendidikan Maksudnya penelusuran masalah-masalah yang


berpengaruh / menjadi penyebab terjadi perilaku yang telah diprioritaskan. Ada 3
kelompok masalah yang dapat berpengaruh yaitu:
a. Kelompok faktor predisposisi yaitu faktor yang mempermudah dan mendasari
untuk terjadinya perilaku tertentu, seperti pengetahuan, sikap, nilai-nilai dqn
budaya, kepercayaan, dan beberapa karakteristik individu (misalnya umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan).
b. Kelompok faktor enabling (pemungkin) yaitu faktor yang memungkinkan untuk
terjadinya perilaku tertentu tersebut, seperti ketersediaan pelayanan kesehatan,

4
ketercapaian pelayanan kesehatan baik dari segi jarak maupun biaya dan social,
adanya peraturan dan komitmen masyarakat dalam menunjang perilaku
tersebut.
c. Kelompok faktor reinforcing (penguat) yaitu faktor yang memperkuat seperti
pendapat, dukungan, kritik baik dari keluarga / teman maupun lingkungannya.
Ada 3 kelompok masalah yang berpengaruh terhadap perilaku, yaitu:
a. Faktor predisposisi (predisposing factor): pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai, dan lain-lain.
b. Faktor penguat (reinforcing factor): perilaku petugas kesehatan atau petugas
lain, dan lain-lain.
c. Faktor pemungkin (enabling factor): lingkungan fisik tersedia atau tidak
tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, dan lain-lain.

Tahap proses menyeleksi faktor dan mengatur program:


a. Identifikasi dan menetapkan faktor-faktor menjadi 3 kategori
Mengidentifikasi penyebab-penyebab perilaku dan dipilah-pilah sesuai dengan
3 kategori yang ada: predisposing, enabling, reinforcing factors.
Metode:
a. Formal
- Literatur
- Checklist dan kuesioner
b. Informal
- Brainstorming
- Normal group process (NGP)
c. Menetapkan prioritas antara kategori
Menetapkan faktor mana yang menjadi obyek intervensi, dan seberapa
penting dari ke-3 faktor yang ada.

Berdasarkan pertimbangan:
a. Important: prevalensi, penting dan segera di atasi menurut logis,
pengalaman, data dan teori

5
b. Immediacy: seberapa penting
c. Necessity: mungkin prevalensi rendah, tapi masih harus dimunculkan
perubahan lingkungan dan perilaku yang terjadi
d. Changeability: mudah untuk diubah

5. Fase 5 (diagnosa administrasi dan kebijakan)


Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan kejadian-kejadian
dalam organisasi yang mendukung atau menghambat perkembangan promosi
kesehatan.
a. Administrative diagnosis.
1) Memperkirakan atau menilai resorces/ sumber daya yang dibutuhkan program
2) Menilai resorces yang ada didalam organisasi atau masyarakat
3) Mengidentifikasi faktor penghambat dalam mengimplementasi program
Tahap diagnosa administrasi, antara lain:
1) Menilai kebutuhan sumber daya
a) Time
b) Personnel
c) Budget
2) Menilai ketersediaan sumber daya
a) Personnel
b) Budgetary contraints (keterbatasan budget)
3) Menilai penghambat implementasi
a) Staff commitment and attitude
b) Goal conflict
c) Rate of change
d) Familiarity
e) Complexity
f) Space
g) Community barriers

6
b. Policy diagnosis
1) Menilai dukungan politik
2) Dukungan regulasi atau peraturan
3) Dukungan sistem didalam organisasi
4) Hambatan yang ada dalam pelaksanaan program
5) Dukungan yang memudahkan pelaksanaan program

Tahapan diagnosa kebijakan, antara lain:


1) Menilai kebijakan, regulasi dan organisasi
a) Issue of loyality
b) Consistency
c) Flexibility
d) Administrative of professional direction
2) Menilai kekuatan politik
a) Level of analysis
b) The zero-sum game
c) System approach
d) Exchange theory
e) Power equalization approach
f) Power educative approach
g) Conflict approach
h) Advocacy and education and community development
Implementasi:
Kunci keberhasilan implementasi:
1. Pengalaman
2. Sensitif terhadap kebutuhan
3. Fleksibel dalm situasi kondisi
4. Fokus pada tujuan
5. Sense of humor

7
Evaluasi dan accountability:
Evaluasi: membandingkan tujuan dengan standar object of interest:
1. Mengukur quality of life
2. Indikator status kesehatan
3. Faktor perilaku dan lingkungan
4. Faktor predisposing, enabling, reinforcing
5. Aktivitas intervensi
6. Metode
7. Perubahan kebijakan, regulasi atau organisasi
8. Tingkat keahlian staf
9. Kualitas penampilan dan pendidikan
Object of interest:
1. Input
2. Intermediate effects
3. Outcome
Tingkatan Objective:
1. Ultimate objectives : sosial dan kesehatan
2. Intermediate objectives: perilaku dan lingkungan
3. Immediate objective: educational, regulatory, policy
Tingkat Evaluasi:
1. Evaluasi proses
Evaluasi dari program promosi kesehatan yang dilaksanakan
2. Evaluasi impact
Menilai efek langsung dari program pada target perilaku (predisposing,
enabling, reinforcing factors) dan lingkungan
3. Evaluasi outcome
Evaluasi terhadap masalah pokok yang pada proses awal perencanaan akan
diperbaiki: satus kesehatan dan quality of life.

8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1.PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Causes in Educational


Diagnosis and Evaluation)merupakan kerangka untuk membantu perencana
mengenal masalah, mulai dari kebutuhan pendidikan sampai pengembangan
program.

2. Precede digunakan pada fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah dan
tujuan program sedangkan procede digunakan untuk menetapkan sasaran dan
criteria kebijakan serta implementasi dan evaluasi

3. Kerangka kerja Precede ada 5 fase. Fase 1: diagnosis sosial Maksudnya


masalah-masalah yang dirasakan oleh masyarakat, Fase 2: diagnosis
epidemiologi Maksudnya penelusuran masalah-masalah kesehatana yang dapat
menjadi penyebab dari diagnosis social yang telah diprioritaskan, Fase 3:
diagnosis perilaku Maksudnya penelusuran masalah-masalah perilaku yang
dapat menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan yang telah diprioritaskan,
Fase 4: diagnosis pendidikan Maksudnya penelusuran masalah-masalah yang
berpengaruh / menjadi penyebab terjadi perilaku yang telah diprioritaskan, Fase
5 (diagnosa administrasi dan kebijakan)Pada fase ini dilakukan analisis
kebijakan, sumber daya dan kejadian-kejadian dalam organisasi yang
mendukung atau menghambat perkembangan promosi kesehatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/6560537/Tugas_Metode_Dignan_1
http://ilmukesehatanreproduksi.blogspot.co.id/2014/09/teori-precede-and-proceed.htm
http://fhitrinovitasari.blogspot.co.id/2013/09/penkes.html

10

Anda mungkin juga menyukai