1. Kerentanan Genetik
Eksposisi nonviral yang paling konsisten dan terasosiasi yang kuat dengan
resiko KNF adalah konsumsi ikan asin. Perbandingan individu yang
mengkonsumi ikan asin dengan yang tidak, resiko relative KNF berkisar di
antara 1,7-7,5 (Ellen & Hans, 2006). Penelitian yang dilakukan oleh LiMin,
Meira,Christopher,Thomas&Noel (2005), mendapatkan bahwa di China
Selatan, ditunjukkan hubungan sosioekonomi dengan KNF di mana ikan asin
merupakan makanan yang paling murah untuk dikonsumsi bersama nasi.
Biasanya dijumpai pada populasi dewasa tua (Brennan, 2006). KNF ini
terkait dengan eksposisi terhadap tembakau dan alkohol. KNF tipe ini juga
disebutkan sebagai KNF sporadik (Lee, 2008).
Tipe ini juga dibagi menjadi dua yaitu stroma yang tanpa disertai dengan
limfoid dan stroma yang disertai dengan limfoid.
Menurut Brennan (2006) terdapat dua bentuk histologi yang dapat terjadi yaitu: 1)
Tipe Regaud (pengumpulan sel epitel yang dikelilingi oleh limfosit dan jaringan
ikat) dan 2) Tipe Schmincke (sel tumor tersebar secara difus dan bercampuran
dengan sel inflamatori). Kedua bentuk tersebut dapat dijumpai bersamaan pada
satu tumor
2. Gejala Telinga
Kataralis/oklusi tuba Eustachii: tumor mula-mula dofosa Rosen
Muler, pertumbuhan tumor dapat menyebabkan penyumbatan muara tuba
dengan gejala yaitu berdengung, rasa penuh, kadang-kadang gangguan
pendengaran.
Otitis Media Serosa sampai perforasi dan gangguan pendengaran
4. Gejala Lanjut
Limfadenopati servikal: melalui pembuluh limfe, sel-sel kanker dapat
mencapai kelenjar limfe dan bertahan disana. Dalam kelenjar ini, sel tumbuh
dan berkembang biak hingga kelenjar membesar dan tampak benjolan di leher
bagian samping, lama kelamaan karena tidak dirasakan kelenjar akan
berkembang dan melekat pada otot sehingga sulit digerakkan.
2. Nodule (N)
N - Pembesaran kelenjar getah bening regional (KGB).
N0 - Tidak ada pembesaran.
N1 - Terdapat metastesis unilateral KGB dengan ukuran kurang
dari 6cm, merupakan ukuran terbesar diatas fossa supraklavikular
N2 - Terdapat metastesis bilateral KGB dengan ukuran kurang dari
6cm, merupakan ukuran terbesar diatas fossa supraklavikular
N3 - Terdapat metastesis
o N3.a - KGB dengan ukuran kurang dari 6cm
o N3.b - KGB diatas fossa supraklavikular (Roezin & Anida, 2007;
National Cancer Institute, 2009).
3. Metastasis (M)
Mx - Adanya metastesis jauh yang tidak ditentukan.
M0 - Tidak ada metastasis jauh
M1 - Terdapat metastasis jauh (Roezin & Anida, 2007; National
Cancer Institute, 2009).
4. Stadium
Stadium 0 : Tis, n0, M0
Stadium I :T1, n0, M0
Stadium IIA : T2a, n0, M0
Stadium IIB : (T1, N1, M0), (T2, N1, M0),(T2a, N1, M0 ),( T2b,
N0, M0)
Stadium III : (T1, N2, M0), (T2a, N2, M0), (T2b, N2, M0), (T3,
N0, M0), (T3, N1, M0), (T3, N2, M0)
Stadium IVA : (T4, N0, M0), (T4, N1, M0), (T4, N2, M0)
Stadium IVB : Setiap T, N3, M0
Stadium IVC - Setiap T, setiap N, M1 (Roezin & Anida, 2007;
National Cancer Institute, 2009).
Pasien saat dipalpasi adanya massa yang besar, selain itu terasa nyeri
apabila ditekan.
Perawatan paliatif harus diberikan pada pasien dengan pengobatan radiasi. Mulut
rasa kering disebakan oleh kerusakan kelenjar liur mayor maupun minor sewaktu
penyinaran. Tidak banyak yang dilakukan selain menasihatkan pasien untuk
makan dengan banyak kuah, membawa minuman kemanapun pergi dan mencoba
memakan dan mengunyah bahan yang rasa asam sehingga merangsang keluarnya
air liur. Gangguan lain adalah mukositis rongga mulut karena jamur, rasa kaku di
daerah leher karena fibrosis jaringan akibat penyinaran, sakit kepala, kehilangan
nafsu makan dan kadang-kadang muntah atau rasa mual (Roezin & Anida, 2007).