PENDAHULUAN
B. Rumusan
1.2.Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
1. Melengkapi syarat kepaniteraan klinik senior (KKS) di Puskesmas Nan Balimo
2. Melengkapai syarat stase public health
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakaat
4. Mengetahui rendahnya kunjungan ke klinik berhenti merokok di Puskesmas Nan
Balimo tahun 2017.
4.2.Manfaat
4.2.1. Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah ilmu serta wawasan di bidang kesehatan terhadap pengaruh rokok
terhadap kesehatan
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa rokok dapat merusak kesehatan.
4.2.2. Manfaat Praktis
Sebagai sumber informasi untuk melakukan tindakan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitative dalam upaya meningkatkan kesaadaran masyarakat untuk berhenti merokok
4.3.Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembahasan masalah ini adalah mengenai rendahnya kunjungan
keklinik berhenti merokok di puskesmas nan balimo tahun 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014, Puskesmas merupakan unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas, aspek
fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan
kesehatan masyarakat tingkat 1 yang dibina oleh DKK, bertanggungjawab untuk melaksanakan
identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan
kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan
provider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik untuk
menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian kegiatan sistematis yang
dilaksanakan oleh Puskesmas akan membentuk fungsi-fungsi manajeman.
Manajemen juga merupakan ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber
daya secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam hal ini manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama
penerapannya yaitu efisien dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih alternatif
kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi, dan rasional dalam pengambilan keputusan
manejerial.
2.2.1 Perencanaan
1) Pengertian
2) Langkah-langkah perencanaan
a. Analisa situasi
b. Mengidentifikasi masalah prioritas
c. Menentukan tujuan program
d. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
e. Menyusun Rencana Kerja Operasional (RKO)
2.2.2 Pengorganisasian
1) Pengertian
2) Manfaat pengorganisasian
3) Langkah-langkah pengorganisasian
1) Pengertian
Fungsi manajemen ini merupakan fungsi penggerak semua kegiatan program (ditetapkan
pada fungsi pengorganisasian) untuk mencapai tujuan program (yang dirumuskan dalam fungsi
perencanaan). Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana manajer mengarahkan dan
menggerakkan semua sumber daya (manusia dan yang bukan manusia) untuk mencapai tujuan
yang telah disepakati.
1) Prinsip Pengawasan
Fungsi pengawasan dan pengendalian merupakan fungsi yang terakhir dari proses
manajemen. Fungsi ini mempunyai kaitan erat dengan ketiga fungsi perencanaan. Melalui fungsi
pengawasan dan pengendalian, standar keberhasilan program yang dituangkan dalam bentuk
target, prosedur kerja dan sebagainya harus selalu dibandingkan dengan hasil yang dicapai atau
yang mampu dikerjakan oleh staf. Jika ada kesenjangan dan penyimngan yang terjadi harus
segera diatasi. Penyimpangan ini harus dapat dideteksi secara dini dicegah, dikendalikan atau
dikurangi oleh pimpinan. Fungsi pengawasan dan pengendalian bertujuan agar penggunaan
sumber daya dapat lebih diefesiensikan dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program
dapat lebih diefekti
2) Standar Pengawasan
3) Manfaat Pengawasan
Fungsi pengawasan dan pengendalian dilaksanakan dengan tepat, organisasi yang akan
memperoleh manfaatnya, yaitu :
a. Dapat mempengaruhi sejauh mana kegiatan program sudah dilaksanakan oleh staf,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumberdayanya sudah
digunakan seusai dengan yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini,fungsi pengawasan
dan pengendalian bermanfaat untuk meningkatkan efesiensi kegiatan program
b. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf melaksanakan tugas-
tugasnya
c. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya lainnya mencukupi kebutuhan dan
telah dimanfaatkan secara efisien
d. Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan
e. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan, dipromosikan atau
diberikan pelatihan lanjutan
4) Evaluasi
Fungsi pengawasan perlu dibedakan dengan evaluasi yang juga sering dilakukan untuk
mengetahui kemajuan pelaksanaan program. Perbedaannya terletak pada sasarannya, sumber
data, siapa yang akan melaksanakannya dan waktu pelaksanaannya. Antara evaluasi dengan
fungsi pengawasan juga mempunyai kesamaan tujuan yaitu untuk memperbaiki efesiensi dan
efektifitas pelaksanaan program dengan memperbaiki fungsi perencanaan.
2.2 Rokok
2.3.1 Definisi Rokok
Rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus, dihasilkan dari tanaman
Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung
nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan (Heryani, 2014).
Puskesmas Nan Balimo merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota Solok yang
berdiri pada tahun 2008 dengan luas tanah 1200 M2, dan merupakan puskesmas non perawatan
atau puskesmas rawat jalan.
Puskesmas Nan Balimo terletak di Kecamatan Tanjung Harapan dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Aripan Kabupaten Solok
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan PPA dan Kampung Jawa
3) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan tanjung paku
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung jawa
Jarak antara Puskesmas Nan Balimo dengan Ibukota Propinsi Sumatera Barat 67 km,
dengan Luas wilayah kerja 1474 Ha yang terbagi atas 2 (dua) kelurahan, yaitu :
1) Kelurahan Nan Balimo
2) Kelurahan Laing
3.2 Kondisi Demografi
Berdasarkan data statistik tahun 2014 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Nan
Balimo sebanyak 8682 jiwa, dimana menurut kelurahan:
1) Kelurahan Nan Balimo, jumlah penduduk sebanyak 7080 jiwa
2) Kelurahan Laing, jumlah penduduk sebanyak 1111 jiwa
Mata Pencarian penduduk di Kelurahan Nan Balimo dan Kelurahan Laing pada umumnya
bekerja disektor perdagangan dan sektor pertanian.
3.3 Visi dan Misi
1) Visi Puskesmas Nan Balimo
Terwujudnya masyarakat Nan Balimo dan laing mandiri untuk hidup sehat
2) Misi Puskesmas Nan Balimo
a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk ber-PHBS
b. Meningkatkan kemitraan dengan stake holder bidang kesehatan
c. Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
d. Meningkatkan sumber daya manusia kesehatan
e. Memantapkan manajemen Puskesmas dan sistim informasi
f. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
g. Memelihara dan meningkatkan UKP dan UKM serta kesehatan
lingkungan
3.4. Sarana dan Prasarana
1. Gedung Puskesmas
1 buah gedung puskesmas yang terletak di Kelurahan Nan Balimo Kota Solok.
2. Puskesmas Pembantu
a. Pustu Gelanggang Betung
b. Pustu Tembok
c. Pustu Laing Taluk
d. Pustu Laing Pasir
1) Pos Kesehatan Kelurahan
a. Poskeskel Nan Balimo
b. Poskeskel Laing
2) Sarana Transportasi
a. Kendaraan Dinas Roda 4 : 2 Unit
b. Kendaraan Dinas Roda 2 : 13 Unit
Tabel 3.4 Data Sarana dan Prasarana Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Nan Balimo
Tabel 3.5 Tenaga yang ada di Puskesmas Nan Balimo Tahun 2015, yaitu:
1 Dokter Umum 2
6 Tenaga Sanitarian 1
7 Tenaga Gizi 3
8 Perawat Gigi 1
10 Tenaga Analis 1
12 Tenaga RM 1
13 Tenaga Elektromedik 0
14 administrasi 3
15 Tenaga Supir 1
16 Penjaga Malam 1
17 Tenaga Kebersihan 2
Total 54
1. Promosi Kesehatan
Kegiatan yang dilakukan:
a. Penyuluhan ke sekolah
b. Penyuluhan di posyandu
c. Penyuluhan keliling
d. Pembinaan kelurahan model perilaku hidup bersih dan sehat kawasan tanpa rokok
(PHBS-KTR)
e. Pelaksanaan kegiatan kelurahan siaga
f. Pembinaan kader kesehatan
2. kesehatan lingkungan
a. kegiatan yang di lakukan
1. inspeksi sanitasi dasar
2. rumah sehat
3. pemeriksaan tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan (TTU-TPM)
4. Sanitasi total berbasis masyarakat
5. Pengelolaaan sampah rumah tangga
6. Pembinaan dan pengawasan kualitas air
7. Penyuluhan hygine sanitasi ke sekolah
8. Penyuluhan kawasan sehat
a. Hasil Kegiatan :
Tabel 3.6 hasil kegiatan Program Kesehatan Lingkungan
2 Jamban 90 90 90 70,5 90 71
keluarga *
3 Pembuangan 75 75 75 85,13 75 86
limbah
4 Pengelolaan 95 95 95 84,9 95 85
sampah
6 TTU 75 75 75 89,4 75 94
DDTK
659 90 80 90 80
2x/tahun
Jumlah
neonatus
0 80 33 80 33
komplikasi yg
ditangani
Pelayanan
(Bayi)
Bayi
Jlh kematian
0 - 4 - 4
bayi
Jlh Kematian
0 - 1 0 -
Balita
D/S Balita
1 85 69 90 84 90 64
Pendistribusian Vit A 85 98 87 99 87 99
Cakupan rumah
tangga yang
90 100 95 100 95 100
mengkonsumsi garam
beryodium
e) b. hasil kegiatan
Tabel 3.11 Hasil Kegiatan Program TB
b. Hasil Kegiatan
Program P2P
Penemuan kasus
- -
Pneumoni *
Pemberian VAR/SAR - -
1) Pelayanan Imunisasi
2) BIAS
3) TT WUS
4) Sweeping
5) Pelacakan KIPI
b. Hasil Kegiatan
7) Pengobatan
Program pengobatan yang dilaksanakan di puskesmas adalah program pengobatan tingkat
pertama atau program pengobatan dasar yang mengacu kepada standar pengobatan rasional di
puskesmas. Obat-obatan yang digunakan di dalam pengobatan dasar di puskesmas ini harus
mengacu pada obat-obat standar yang terdapat di dalam Formularium Nasional (Fornas).
2. Posyandu
a. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Tanggal : 14 juni 2017
Tempat : Posyandu anggrek II
b. Tujuan
1. Memberikan imunisasi, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan
2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat asi ekslusif
c. Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat asi ekslusif
2. Memantau tumbuh kembang anak
3. Posyandu
a. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Tanggal : 15 juni 2017
Tempat : Posyandu bougenvil 6
b. Tujuan
1. Memberikan imunisasi, penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan
2. Memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap
c. Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang manfaat asi ekslusif
2. Memantau tumbuh kembang anak
3. Manfaat imunisasi terhadap imunitas anak
4. Kunjungan Lapas
a. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Tanggal : 16 juni 2017
Tempat : Lapas
b. Tujuan : Memberikan penyuluhan tentang tanda dan gejala tuberkulosis,
c. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan narapidana tentang isi penyuluhan
5. Posbindu
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah:
Tanggal : 17 juni 2017
Tempat : Tembok
Tujuan
1. Menimbang tinggi badan dan berat badan
2. Mengukur lingkar pinggang
3. Menilai IMT, body fat, body age, visceral fat, kalori
Manfaat
1. Untuk mengetahui apakah ada faktor resiko hipertensi/diabetes/jantung/kanker
2. Mengamati keadaan pasien sebelum dan sesudah pemeriksaan
3. Mengobati pasien yang sakit
4. Bila pasien sakit disarankan berobat kepuskesmas
5. Memberi edukasi bila ada pasien yang memiliki resiko penyakit
hipertensi/diabetes/jantung/kanker
Identifikasi masalah dilakukan melalui analisis data seunder, observasi dan wawancara
dengan kepala puskesmas dan penanggung jawab program di Puskesmas Nan Balimo. Terdapat
5 upaya kesehatan masyarakat esensial yang dijalankan, ytaitu promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, perbaikan gizi masyarakat, serta
pencegahan dan pengendalian penyakit. Identifikasi masalah dilakukan pada masing-masing
program wajib di Puskesmas Nan Balimo. Pada program esensial tersebut masih terdapat
kesenjangan antara target dan pencapaian.
Berdasarkan keseluruhan program yang belum mencapai target, dipilih tiga masalah yang
memiliki skor tertinggi berdasarkan skala prioritas Urgensy, Seriousness, Growth (USG).
Penilaian tiga masalah prioritas tersebut ditentukan berdasarkan data laporan tahunan puskesmas,
wawancara dengan pemegang program, serta observasi langsung lapangan. Permasalahan ini
tidak hanya dilihat dai kesenjangan antara target dan pencapaian, tetapi juga dilihat dari Urgensy,
Seriousness, dan Growth.
Uraian tiga permasalahan kesehatan yang dipilih yaitu :
Beberapa masalah yang ditemukan di Puskesmas Nan Balimo harus ditentukan prioritas
masalahnya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
Upaya yang dilakukan untuk menentukan prioritas masalah tersebut adalah menggunakan
teknik skoring sebagai berikut:
1) Urgency (merupakan masalah yang penting untuk diselesaikan)
Nilai 1 : Tidak penting
Nilai 2 : Kurang penting
Nilai 3 : Cukup penting
Nilai 4 : Penting
Nilai 5 : Sangat penting
2) Seriousness (tingkat keseriusan masalah)
Nilai 1 : Tidak penting
Nilai 2 : Kurang penting
Nilai 3 : Cukup penting
Nilai 4 : Penting
Nilai 5 : Sangat penting
3) Growth (tingkat perkembangan masalah)
Nilai 1 : Tidak penting
Nilai 2 : Kurang penting
Nilai 3 : Cukup penting
Nilai 4 : Penting
Nilai 5 : Sangat penting
Berdasarkan Diagram Sebab Akibat dari Ishikawa (Fishbone) maka dapat dilakukan analisis
sebab akibat masalah tersebut selanjutnya diambil tindakan perbaikan. Dari berbagai penyebab
yang ditemukan maka selanjutnya dicari alternatif pemecahan masalah tersebut.
Variabel
Masalah
Pemerintah: program
Pemerintah:
a. Tidak ada tindakan tegas
dalam upaya mengajak a. Pemerintah mengeluarkan
masyarakat untuk PERDA tentang rokok
berhenti merokok
2. Metode Klinik Berhenti Merokok: Klinik Berhenti Merokok:
a. Kurang optimal nya b. Meningkatkan kerjasama
kerjasama antar petugas puskesmas dengan
poli/klinik dan petugas lainnya
puskesmas lain Rokok:
a. Pemerintah meneluarkan
Rokok:
keputusan yang tegas dengan
a. Kampanye besar-besaran melarang pengeluaran iklan
baik di media cetak rokok
maupun elektronik b. Adanya upaya pemerintah
b. Akses untuk untuk menanggulangi
mendapatkan rokok yang distribusi rokok
mudah c. Mengawasi penjualan rokok
c. Penjualan rokok yang dipasaran
bebas di pasaran
b. Memberikan pengetahuan
kepada keluarga untuk
menasehati anggota
keluarga yang merokok
agar tidak merokok
c. Menganjurkan kepada
masyarakat untuk
memberikan dukungan
kepada anggota keluarga
untuk berhenti merokok
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Agar program-program kerja di puskesmas dapat berjalan dengan baik dan masalah dapat
teratasi, maka penulis menyarankan:
1) Melakukan koordinasi antar program/lintas program dan tokoh masyarakat/lurah (lintas
sector)
2) Melakukan pengawasan dan evaluasi oleh kepala puskesmas kepada pemegang program
pencegahan dan pemberantasan penyakit
3) Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok terhadap kesehatan
4) Penyebaran leaflet, penempelan/pemajangan poster mengenai bahaya akibat rokok
5) Melakukan pemeriksaan co analizer untuk mengetahui kadar co dalam paru.
DAFTAR PUSTAKA