Anda di halaman 1dari 2

KASUS CEA

1. BKKBN Jawa Timur mengadakan safari KB-IUD tahun 2005. Data yang
tersedia adalah sebagai berikut :
a) Safari KB dilakukan setiap 4 bulan sekali
b) Biaya sewa kendaraan (termasuk sopir dan bensin) setiap hari pelaksanaan Rp.
2.500.000,-
c) Hr. petugas setiap pelaksanaan Rp. 500.000,- per petugas (jumlah petugas 3 orang)
d) Biaya tetap selama program berlangsung Rp. 3.000.000,-
e) Biaya yang dibutuhkan untuk setiap peserta Rp. 75.000,-
f)Cakupan I yang dihasilkan sebesar 10.000 orang dan selalu meningkat 20% pada
kegiatan safari berikutnya
g) Efektifitas program KB-IUD Safari 92%

Sedangkan Program KB-IUD reguler yang dilaksanakan oleh Puskesmas SUKA


MAJU mempunyai data sebagai berikut :
a) Pemakaian gedung 1/25 bagian (harga Rp. 150.000.000,- sudah dipakai 5 tahun,
umur hidup 20 tahun, inflasi = 10%)
b) Hr. petugas Rp. 750.000,- per bulan
c) Biaya tetap lainnya Rp. 2.500.000,- per tahun
d) Biaya variabel Rp. 60.000,- per peserta
e) Cakupan yang dihasilkan adalah 40 orang per hari [1 thn = 250 hari efektif]
f)Efektifitas program KB-IUD reguler 95%

- Program mana yang paling efektif dari sudut pandang biaya?


- Berapa unit cost actual pelayanan KB-IUD secara reguler?
- Berapa unit cost normatif pelayanan KB-IUD secara reguler jika target cakupannya
adalah 50 orang per hari?

KASUS CBA

2. Rumah Sakit SELAMAT mempunyai keinginan untuk berinvestasi di bidang


pelayanan spesialis jantung atau pelayanan penunjang diagnostik MRI. Data yang
ada untuk kedua rencana investasi tersebut adalah sebagai berikut: (Asumsi tingkat
inflasi = 12% ; rencana kegiatan dimulai tahun 2010 sd tahun 2016)

Pendirian Poli Spesialis Jantung


Bangunan, tanah dan seluruh fasilitasnya Rp. 800.000.000
Biaya operasional tetapnya adalah Rp. 15.000.000 per tahun.
Biaya operasional variabelnya adalah Rp. 5.000 per pasien
Tarif per pasien Rp. 40.000 dan selalu meningkat sebesar Rp. 10.000 setiap dua tahunnya.
Jumlah pasien rata-rata per hari 15 pasien untuk tahun 2011 dan terus meningkat 5 pasien per
hari setiap tahunnya.
(Pada tahun 2010 belum ada pasien karena belum beroperasi).
Pendapatan lain-lain adalah 40% dari total pendapatan Poli Spesialis Jantung.

Pelayanan Penunjang Diagnostik MRI


Harga alat MRI Rp 3.000.000.000 (masa pakai alat diperkirakan 10 tahun, tingkat inflasi 10%)
Gedung sudah siap digunakan saat alat dibeli, dengan harga gedung sebesar Rp
100.000.000
Biaya pemeliharaan alat dan gedung sebesar Rp 4.000.000 per tahun
Biaya tetap sebesar Rp 25.000.000 per tahun
Biaya operasional variabel per pasien sebesar Rp 50.000
Tarif setiap kali MRI adalah Rp 1.000.000 per pasien dan naik Rp 100.000 setiap 2 tahun
sekali.
Jumlah pasien yang menggunakan MRI setiap hari rata rata:
Tahun 2010 = 10 pasien
Tahun 2011 = 10 pasien
Tahun 2012 = 13 pasien
Tahun 2013 = 13 pasien
Tahun 2014 = 15 pasien
Tahun 2015 = 15 pasien
Pelayanan MRI buka 5 hari kerja dalam seminggu dan 50 minggu efektif dalam setahun
Pendapatan lain2 adalah sebesar 10% dari total pendapatan MRI

Pertanyaan:
a. Coba saudara kaji dengan CBA, manakah jenis investasi yang paling menguntungkan bagi
rumah sakit tersebut?
b. Berapa unit cost actual dan normatif pelayanan MRI pada tahun 2015?
c. Berapa BEP dan CRR pelayanan MRI pada tahun 2015?

-- Selamat Mengerjakan --

Anda mungkin juga menyukai