Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis. Metode ini juga dapat
keputusan dan berbagai konsekuensi yang timbul dari pengambilan keputusan ini
(Stern, Nicholas and Dreze, Jean: 910-911). Lebih lanjut disebutkan bahwa Cost-
Benefit Analysis (CBA) adalah alat analisis untuk menilai keuntungan atau
kesejahteraan dalam kerangka analisis dari CBA mengacu pada konsep dasar
1
1) Opportunity cost
terjadi, atau biaya yang mungki terjadi di masa yang akan datang.
untuk memberikan nilai moneter untuk semua sisi positif (manfaat) dan
sisi negatif (biaya) dari sebuah proyek. Nilai-nilai ini dihitung untuk
keunggulannya
2
4) Pendekatan Mikroekonomi
5) Incremental approach
Intervensi
3
AIC = IIC (1+n)k
l
Dimana
n : inflasi
k : masa pakai
l : masa hidup
1
(1+i)
Keterangan : i = Annual Interest Ratio
4
g. Dilakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan terhadap Alternatif yang
ada
Kemudian dihitung Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap
intervensi.
Bila intervensi yang dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel
disandarkan pada Permenkes no. 9 tahun 2014 tentang klnik dan Permenkes no.
28 tahun 2011. Dalam pasal 1 ayat 1 Permenkes no. 9 tahun 2014 disebutkan
dan/atau spesialistik.
5
b. Klinik utama.
menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus. (3) Klinik
utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan Klinik yang
spesialistik.
Pada ayat (4) dijelaskan bahwa Klinik sebagaimana dimaksud pada ayat
cabang/disiplin ilmu atau sistem organ. Selanjutnya pada ayat (5) Ketentuan lebih
1 ayat 7 yang disebut Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau
Sesuai dengan Permenkes no. 46 tahun 2015 yang disebut klinik pratama
maupun khusus.
6
kedokteran paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi
dipahami oleh dokter gigi. Karena ini adalah landasan secara de jure dalam
3. Kerangka Konsep
Input
SDM
Dokter gigi 1
Dokter gigi 2
Administrasi
Asisten Dokter Gigi
Asisten Apoteker
Apoteker
Security
Faskes
Bangunan Proses
Perijinan Dokter Gigi Perencanaan
Penghitungan CBA Output :
Tanah
Pelaksanan Peningkatan kunjungan pasien
Papan Nama
Perijinan Klinik
SPAL
(sistem pengolahan air limbah)
Sasaran
Manajemen
7
4. Metode dan analisis
CBA sederhana dalam aplikasi Ms Excel terhadap sebuah Praktik Dokter Gigi
5. Pengolahan Data
Gambar 2. Input Biaya Investasi Tanah dan Bangunan dan Biaya Gaji
8
Gambar 3 Input Biaya Bahan Habis Pakai dan Biaya Rutin
9
Gambar 4b. Input Biaya Bahan Habis Pakai Medis (Oral)
10
Gambar 6. Input Biaya Peralatan Kantor
Studi ini melibatkan analisis sebuah Praktik Pribadi Dokter Gigi yang
diharapkan untuk berkembang menjadi klinik gigi yang lebih profesional dan
Pemilihan lokasi adalah hal penting dalam membuat sebuah klinik, tetapi
bukan sebuah hal utama. Dalam penentuan lokasi kami berusaha memilih lokasi
yang tidak terlalu mahal dan terjangkau. Memiliki potensi untuk berkembang dan
11
Upaya kerjasama Rujukan juga dilakukan dengan teman sejawat, seperti
kepada pasien
yang terkini dengan harga terjangkau tetapi menggunakan bahan dan teknologi
sosial, email dan media lain yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
Konsep ini kami tuangkan dalam analisis CBA yang akan kami tampilkan
12
memberdayakan masyarakat dengan
5% tahun
13 Asumsi biaya perijinan dokter naik setiap 5
5% tahun
14 Hari Kerja adalah 310 hari dalam setahun,
nasional
Perencanaan Pendirian dan Pengembangan Klinik Gigi
13
Gambar 8. Interprestasi Penghitungan CBA
7.1 Kesimpulan
nilai 2,79 artinya lebih besar dari nol, maka pendirian dan pengembangan Klinik
klinik Gigi X Dental dapat diterima atau layak. Nilai Interval Rate Ratio (IRR)
pembangunan dan Pengembangan Klinik Gigi X Dental dapat diterima atau layak.
7.2 Saran
14
b. Penambahan 1 dental unit
kota
Daftar Pustaka
15
Poliklinik Kurma Sejahera. 2012. Universitas Airlangga, Surabaya: Fakultas
Kesehatan Masyarakat
16