Anda di halaman 1dari 6

PERJANJIAN KERJASAMA PELAYANAN MEDIS GIGI

RSIA JIMMY MEDIKA BORNEO


Nomor : .................................

Pada hari ini, tanggal ......................, dengan ini kami yang bertanda tangan
dibawah ini:

Nama : dr. Taufiquracman


Jabatan : Direktur
Alamat : Jl. Pangeran Hidayatullah No 11
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama RSIA Jimmy Medika
Borneo Samarinda yang berkedudukan di Jl., Pangeran Hidayatullah No 11
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA, dan :

Nama : dr. Syahril Samad Sp, BM


Jabatan : Penanggung Jawab Klinik Gigi RSIA JMB
Alamat : Jl. Juanda VIII, Mangga 3 no 56 Samarinda

Dalam hal ini sebagai Penanggung Jawab Klinik Gigi yang akan memakai 1
(satu) ruangan di RSIA Jimmy Medika Borneo, Jl. Pangeran Hidayatullah No
11, bertindak untuk dan atas nama dokter gigi & spesialis bedah mulut
selanjutnya bersama-sama disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak setuju dan sepakat untuk mengadakan ikatan dalam
sebuah Perjanjian Kerjasama tentang penggunaan ruang praktek
sebagaimana persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
pasal-pasal sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI

Istilah yang digunakan dalam perjanjian ini, jika tidak dinyatakan lain, berarti
sebagai berikut :
1. Kata PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
kesehatan dan selaku pemilik sarana dan/atau fasilitas kesehatan dengan
nama Rumah Sakit Ibu Dan Anak Jimmy Medika Borneo (“RSIA Jimmy
Medika Borneo“).

2. Kata PIHAK KEDUA adalah Dokter Gigi dan Spesialis Bedah Mulut yang
akan memakai ruangan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Jimmy medika
Borneo .

Surat perjanjian 1
kerjasama
PASAL 2
PENETAPAN UMUM

Kedua belah pihak menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut :

1. PIHAK PERTAMA mewakili RSIA Jimmy Medika Borneo sebagai


DIREKTUR yang sah dari RSIA JMB, yang dijadikan tempat usaha yang sah
dan tidak dalam keadaan sengketa, bukan sebagai jaminan hutang dan tidak
terlibat dalam permasalahan atau gugatan hukum apapun.

2. PIHAK PERTAMA menyediakan sebagian ruangan RSIA Jimmy Medika


Borneo , Jl. Pangeran Hidayatullah No 11 dengan ukuran 5 x 8 m (40m2)
kepada PIHAK KEDUA yang selanjutnya dipergunakan untuk Klinik Gigi.
Untuk keperluan itu PIHAK PERTAMA menyediakan beberapa fasilitas dan alat
pendukung antara lain :
a) Air
b) 1 unit AC
c) 1 unit meja dan kursi dokter
d) 2 buah kursi pasien
e) Stop kontak dan saklar
f) Wastafel
g) Penerangan standar
Selanjutnya PIHAK KEDUA menerima dan berhak mempergunakan
ruangan dan fasilitas tersebut untuk keperluan dimaksud.

3. PIHAK KEDUA berkewajiban menjaga dan memelihara dengan baik


ruangan dan fasilitas tersebut diatas dan tidak dibenarkan merubah
apapun ataupun membongkar ruangan tersebut tanpa seizin dari PIHAK
PERTAMA, serta bertanggung jawab penuh atas keutuhan ruangan
tersebut diatas. Selanjutnya kerusakan-kerusakan ataupun perubahan-
perubahan dari bentuk ruangan tersebut akibat dari kelalaian PIHAK
KEDUA menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan akan dikembalikan
seperti semula oleh PIHAK KEDUA apabila perjanjian ini berakhir.

4. PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pelayanan kesehatan praktek dokter


gigi sepakat untuk menyediakan beberapa fasilitas dan alat pendukung
berupa :
1. Seluruh peralatan praktek dokter gigi.
2. Daftar tarif/harga pasien (bila ada tindakan lain)
3. Stempel dokter
4. Surat keterangan sakit
5. Surat konsul
6. Kartu berobat pasien (Medical Record)

Seluruh peralatan yang disediakan oleh PIHAK KEDUA hanya dipergunakan


oleh PIHAK KEDUA dan hanya untuk keperluan praktek dokter gigi saja.
PASAL 3
PRINSIP

Prinsip kerjasama ini adalah keterbukaan dan saling menguntungkan dengan


melaksanakan hak dan kewajiban secara baik, benar dan bertanggung jawab
atas kelancaran pelayanan kesehatan di RSIA Jimmy Medika Borneo
Samarinda JL. Pangeran Hidayatullah no 11 Samarinda

PASAL 4
HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB

1. PIHAK KEDUA sebagai penanggung jawab klinik gigi bersedia bekerja


dibawah segala peraturan RSIA JMB dengan memberikan pelayanan yang
ramah dan jujur dengan keterampilan dan kemampuan yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan Sumpah Dokter.
2. Pembayaran jasa Dokter dari pasien diterima langsung oleh PIHAK
PERTAMA, selanjutnya PIHAK PERTAMA berkewajiban menyerahkan
nilai jasa dokter tersebut kepada PIHAK KEDUA setiap akhir bulan,
selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) awal bulan berikutnya.
3. PIHAK PERTAMA tidak memiliki hubungan apapun termasuk akibat
yang terjadi atas kegiatan dan atau tindakan medis yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA.
4. PIHAK KEDUA dengan melaksanakan tugasnya akan bekerjasama
dengan teman sejawat tim Dokter yang ada di RSIA Jimmy Medika
Borneo Samarinda Jl. Pangeran Hidayatullah no 11 Samarinda.
5. Biaya listrik yang timbul akibat pemakaian ruangan menjadi tanggung
jawab PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA memberikan bagi hasil dari pembayaran jasa dokter dari
pasien kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Bagi hasil dari jasa konsultasi dan tindakan medis baik pasien
umum maupun pasien asuransi adalah 35% untuk PIHAK
PERTAMA dan 65% untuk PIHAK KEDUA
b) Bagi hasil dari kapitasi BPJS adalah 30% untuk PIHAK PERTAMA
dan 70% untuk PIHAK KEDUA dari nilai total kapitasi pelayanan
gigi dan atau mengikuti tarif inacbgs yang akan dirundingkan
kembali setelah RSIA bekerjasama dengan BPJS Kesehatan

7. PIHAK KEDUA wajib mengarahkan resep yang diberikan kepada pasien


untuk diambil di apotek PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan menyerahkan obat atau menjual obat kepada pasien
PASAL 5
JADWAL

1. PIHAK KEDUA telah sepakat akan bekerja sesuai dengan jadwal yang
telah disepakati bersama yaitu setiap hari Senin s/d Sabtu jam .................
sampai dengan jam ................
2. Apabila PIHAK KEDUA berhalangan praktek sesuai dengan waktu yang
telah disepakati, PIHAK KEDUA bersedia untuk tidak on call dan akan
menunjuk dokter gigi lain untuk menggantikan, dengan memberitahukan
terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
JANGKA WAKTU

1. Kesepakatan ini berlaku selama 5 (lima) tahun, terhitung tanggal


....................... sampai dengan ............................
2. Apabila salah satu pihak bermaksud mengakhiri perjanjian ini maka pihak
tersebut harus memberitahukan kepada pihak lainnya paling lambat 2
(dua) bulan sebelum perjanjian ini berakhir. Dan PIHAK PERTAMA
berhak meminta kembali ruangan beserta fasilitas di dalamnya.
Selanjutnya PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan beserta fasilitas
di dalamnya dan tidak menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PASAL 7
TEGURAN

1. Perjanjian ini dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak untuk


menghindari agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan agar
tidak ada masalah dan merugikan salah satu pihak.
2. Apabila ada salah satu pihak yang tidak memenuhi tanggung jawabnya,
maka pihak lainnya (PERTAMA atau KEDUA) berhak untuk menegur
pihak lainnya demi kebaikan bersama.

PASAL 8
PERSELISIHAN

1. Setiap permasalahan dan perselisihan yang timbul antar pihak dalam


perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan,
ataupun kedua belah pihak dapat membatalkan perjanjian yang telah
dibuat.
2. Apabila dalam penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak
tercapai kata sepakat maka para pihak dapat memilih untuk diselesaikan
secara hukum yang berlaku dan tunduk kepada keputusan Pengadilan
Negeri Indonesia.
PASAL 9
FORCE MAJEURE

1. Force majeure adalah suatu peristiwa atau keadaan-keadaan yang terjadi di


luar kekuasaan kedua belah pihak yang dapat menyebabkan kedua belah
pihak tidak dapat melakukan kewajibannya berdasarkan perjanjian ini,
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, topan, banjir, tanah
longsor, kebakaran dan bencana alam lainnya, serta revolusi,
pemberontakan atau tindakan atau kebijakan pemerintah yang mengubah
drastis keadaan sosial masyarakat serta nilai materi dan jasa serta
peristiwa atau kondisi lain di luar kekuasaan kedua belah pihak untuk
mengendalikannya.
2. Dalam hal salah satu pihak gagal melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan atau seperti ditetapkan dalam perjanjian ini yang disebabkan
Force Majeure, maka pihak bersangkutan tidak dapat dipersalahkan
karena tidak dapat melaksanakan kewajibannya dengan syarat :
a. Pihak yang mengalami peristiwa atau Force Majeure selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari terhitung sejak terjadinya Force Majeure,
harus memberitahukan secara tertulis peristiwa atau keadaan Force
Majeure tersebut kepada pihak lainnya.
b. Pihak yang mengalami peristiwa atau Force Majeure telah berusaha
sebaik mungkin mengatasi atau memperbaiki akibat-akibat yang
timbul dari adanya peristiwa Force Majeure maupun melakukan
segala sesuatu yang memungkinkan untuk meminimalkan kerugian-
kerugian yang ditimbulkan oleh keadaan tersebut

PASAL 10
LAIN-LAIN

Hal hal khusus yang belum atau tidak tertuang dalam minuta perjanjian ini
akan dibuatkan sebagai adendum yang disepakati oleh kedua belah pihak
dan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Demikian Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat tangkap 2 (dua) dengan


bermaterai cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan ditanda tangani dengan penuh tanggung jawab oleh kedua belah
pihak secara sadar tanpa paksaan.

Di buat di : Samarinda
Tanggal : ............................

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

..................................................... Drg. .................................

Anda mungkin juga menyukai