1) Opportunity cost
Dalam memutuskan sebuah investasi tentunya akan muncul biaya sebagai bagian awal
pengembangan sebuah proyek. Dengan analisis ini diharapkan muncul sebuah analisis
alternatif perhitungan biaya yang terbaik diantara berbagai kemungkinan alternatif investasi
yang lain.
1
di masa yang akan datang, mengadopsi berbagai potongan biaya yang mungkin terjadi, atau
biaya yang mungki terjadi di masa yang akan datang.
4) Pendekatan Mikroekonomi
Pendekatan ini memungkinkan penilaian dampak proyek terhadap
masyarakat secara keseluruhan melalui perhitungan indikator kinerja ekonomi, sehingga
diharapkan dapat membawa kesejahteraan.
5) Incremental approach
Konsep CBA memungkinkan membandinkan berbagai proyek dalam waktu tertentu atau
membandingkan sebuah kelayakan sebuah proyek.
2
AIC = IIC (1+n)k
l
Dimana
AIC : Annual Investment Cost
IIC : Initial Investment Cost
n : inflasi
k : masa pakai
l : masa hidup
Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh biaya pertahun. Hasil
akhir penjumlahan seluruh biaya adalah Present Value Cost (PV cost) atau total biaya.
d. Mentransformasi Manfaat dalam Bentuk Uang
e. Menghitung Total Benefit
f. Menghitung Rasio Benefit (Discounting)
Menghitung Discount factor =
1
(1+i)
Keterangan : i = Annual Interest Ratio
3
g. Dilakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan terhadap Alternatif yang ada
Langkah selanjutnya setelajh data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka
dilakukan perhitungan
NPV (Nett Present Value) = PV Benefit - PV Cost
Kemudian dihitung Rasio Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap intervensi.
Bila intervensi yang dianalisa lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel untuk memudahkan
dilakukannya analisis setiap intervensi.
Ratio B/C= PV Benefit
PV Cost
4
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Sesuai dengan Permenkes no. 46 tahun 2015 yang disebut klinik pratama adalah adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan
dengan menyediakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
Pada pasal 12 Permenkes no 9 Tahun 2014 disebutkan dalam ayat (1) bahwa Tenaga medis
pada Klinik pratama yang memberikan pelayanan kedokteran paling sedikit terdiri dari 2
(dua) orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.
Konsep, dasar hukum dan regulasi terkait pendirian klinik harus dipahami oleh dokter gigi.
Karena ini adalah landasan secara de jure dalam pendirian klinik gigi atau praktik dokter gigi.
3. Kerangka Konsep
Input
SDM
Dokter gigi 1
Dokter gigi 2
Administrasi
Asisten Dokter Gigi
Asisten Apoteker
Apoteker
Security
Faskes
Bangunan Proses
Perijinan Dokter Gigi Perencanaan
Penghitungan CBA Output :
Tanah
Pelaksanan Peningkatan kunjungan pasien
Papan Nama
Perijinan Klinik
SPAL
(sistem pengolahan air limbah)
Sasaran
Manajemen
5
4. Metode dan analisis
Metode Penilitian secara deskriptik Analitik dengan bantuan penghitungan CBA sederhana
dalam aplikasi Ms Excel terhadap sebuah Praktik Dokter Gigi yang diproyeksikan menjadi
Klinik Gigi X Dental, Kabupaten Sidoarjo
5. Pengolahan Data
Gambar 2. Input Biaya Investasi Tanah dan Bangunan dan Biaya Gaji
6
Gambar 3 Input Biaya Bahan Habis Pakai dan Biaya Rutin
7
Gambar 4b. Input Biaya Bahan Habis Pakai Medis (Oral)
8
Gambar 6. Input Biaya Peralatan Kantor
9
6.2 Hasil Cost Benefit Analysis
Konsep ini kami tuangkan dalam analisis CBA yang akan kami tampilkan dalam aplikasi
excel sederhana yang kami buat
(Asumsi dalam jangka waktu analisis 10 tahun)
Asumsi yang dipergunakan :
1 Jangka waktu perhitungan analisis 10 tahun
2 Jumlah kunjungan pasien diperkirakan 10 orang/hari
3 Peningkatan kunjungan pasien diperkirakan 12% /tahun
4 Tarif rata rata pelayanan diperkirakan Rp. 250.000, perpasien
5 Gaji SDM diperkirakan naik 10% /tahun
6 Biaya bahan diperkirakan naik 7% /tahun
7 Biaya ATK diperkirakan naik 5% /tahun
8 Biaya Rutin diperkirakan naik 5% /tahun
9 Asumsi inflasi diperkirakan 12% /tahun
10 Hari kerja dihitung dari 6 hari kerja dipotong
libur nasional diperkirakan 310 hari
11 Ikut berpartisipasi membangun dan
memberdayakan masyarakat dengan
menyediakan dana CSR 5% /tahun
12 Asumsi biaya perijinan klinik naik setiap 6
5% tahun
13 Asumsi biaya perijinan dokter naik setiap 5
5% tahun
14 Hari Kerja adalah 310 hari dalam setahun,
seminggu 6 hari kerja di potong hari libur
nasional
Perencanaan Pendirian dan Pengembangan Klinik Gigi
Biaya Investasi Klinik Gigi (Total Fixed Cost)
N
O BIAYA INVESTASI JUMLAH
1 Biaya Investasi Tanah dan Bangunan 1.290.800.000
2 Biaya Peralatan Gigi 451.553.000
3 Biaya Peralatan Kantor 36.600.000
Jumlah 1.742.353.000
10
4 Biaya Bahan Habis Pakai Medis 129.820.000
5 Biaya Pemeliharaan 45.000.000
Jumlah 363.634.000
11
7. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dari penghitungan diperoleh Hasil,BCR (Benefit Cost ratio) diperoleh nilai 2,79 artinya lebih
besar dari nol, maka pendirian dan pengembangan Klinik Gigi X Dental dapat diterima dan
layak
Dari nilai NPV juga diperoleh bahwa pendirian dan pengembangan klinik Gigi X Dental
dapat diterima atau layak. Nilai Interval Rate Ratio (IRR) tingkat pengembalian hasil internal
diperoleh nilai 62% sehingga Proyek pembangunan dan Pengembangan Klinik Gigi X Dental
dapat diterima atau layak.
Saran
a. Ekspansi perencanaan pembelian satu unit bangunan dan tanah yang lokasinya tepat di
belakang klinik
b. Penambahan 1 dental unit
c. Peningkatan praktek bersama dokter gigi menjadi Klinik Gigi
d. Pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)
e. Penambahan tenaga apoteker dan asisten apoteker
f. Penambahan tenaga keamanan (Security)
g. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak
h. Selalu mengembangkan pengetahuan terbaru
i. Memperhatikan perkembangan kompetitor baik di dalam maupun di luar kota
12
Daftar Pustaka
Dreze,Jean and Stern, Nicholas. Handbook of Public Economics, Vol II, edited by A. J.
Auerbach and M. Feldstein. Elsiveier Science Publishers B.V (North-Holland). 1987:
910-911
European Commision Directorate-General for Regional and Urban Policy. Guide to Cost
Benefit Analysis of Investment Projects for Cohesion Policy 2014-2020. 2015. Eropa
Union. Printed in Italy
Emira, Wuri et al.Cost Benefit Analysis dan Cost Effectiveness Analyisis terhadap Poli THT
(Telinga Hidung dan Tenggorokan) dengan Poli Mata di Poliklinik Kurma Sejahera.
2012. Universitas Airlangga, Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Undang-Undang no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi
Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2014 tentang Klinik
Peraturan Menteri Kesehatan no 28 tahun 2011 tentang Klinik
Peraturan Menteri Kesehatan no. 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran
13