BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
seseorang mampu mengenal ribuan wajah karena ada kombinasi unik dari kontur
nasal, bibir, rahang dan sebagainya. Bagian-bagian yang dianggap mempengaruhi
wajah adalah tulang pipi, supraorbital, hidung, maksila, mandibula, mulut, dagu
mata, dan dahi.14
Perubahan tipe wajah berdasarkan usia dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pada
usia 5-10 tahun, 10-15 tahun, dan 15-25 tahun. Perubahan tipe wajah terjadi kira-kira
40% pada usia 5-10 tahun, 40% lagi pada usia 10-15 tahun, dan terjadi proses
pencarian keseimbangan ketika mencapai usia setelah 15 tahun. Perubahan yang
signifikan terjadi lebih besar pada usia 5-10 tahun dan 10-15 tahun bila dibandingkan
dengan usia 15-25 tahun. Perubahan pada perempuan terjadi lebih awal bila
dibandingkan dengan laki-laki.15
Struktur morfologi tipe wajah ada hubungannya dengan bentuk lengkung gigi
seseorang. Pada kasus pasien dengan tipe wajah euryprosopic dengan bentuk
lengkung gigi yang lebar dan persegi memiliki gigi berjejal yang tidak terlalu parah
dapat dilakukan perawatan dengan ekspansi. Sedangkan pada kasus pasien dengan
tipe wajah leptoprosopic sering memiliki bentuk lengkung yang sempit. Oleh karena
itu perawatan yang dianjurkan adalah dengan melakukan ekstraksi.12
Penentuan tipe wajah dapat ditentukan dari fotografi maupun radiografi. Pada
umumnya, radiografi yang digunakan dalam diagnosa ortodonti adalah panoramik
dan sefalometri, dimana dengan menggunakan Vert Index yang dianalisis melalui
sefalometri dapat ditentukan tipe wajah seseorang. Sebagai pemeriksaan penunjang
dapat dilakukan fotografi ortodonti.Penelitian pada 64 individu Brazil menunjukkan
bahwa analisis menggunakan fotometri dengan Facial Index dapat dipercayai bila
dibandingkan dengan cephalometric dengan Vert Index, meskipun fotometri tetap
merupakan alat diagnosis tambahan. Pada penelitian ini akan digunakan metode
fotometri dengan Facial Index.16
1 2 3
4 5
Gambar 1. Fotografi intra oral. (1) Foto pandangan anterior gigi dalam
keadaan oklusi, (2) Foto pandangan bukal gigi geligi
sebelah kanan dalam keadaan oklusi, (3) Foto pandangan
bukal gigi geligi sebelah kiri dalam keadaan oklusi, (4)
Foto oklusal rahang atas, (5) Foto oklusal rahang bawah.17
1 2 3 4
1 2 3
Gambar 3. (1) Framing, (2) Garis imajiner vertikal wajah, (3) garis
imajiner interpupil17
1 2 3
Gambar 4. (1) Foto frontal bibir tersenyum, (2) Foto profil, (3) Foto profil 45° bibir
tersenyum17
Hasil perhitungan facial index dapat disesuaikan dengan ketentuan tipe wajah
euryprosopicdengan nilai untuk wanita 80 ± 4 dan pria 84 ± 4, tipe wajah
mesoprosopic degan nilai untuk wanita 86 ± 4 dan pria 88 ± 4, tipe wajah
leptoprosopic dengan nilai untuk wanita 90 ± 4 dan pria 94 ± 4.
b. Upper Facial Index
Upper Facial Index dapat diperoleh dengan cara membagikan tinggi wajah
bagian atas (Na-Sto) dengan lebar wajah (Zy-Zy). Kemudian hasilnya dikali dengan
100. Garis-garis yang diukur dapat dilihat pada gambar 6.
Tinggi Wajah Bagian Atas (Na-Sto)
Upper Facial Index = x100
Lebar Wajah (Zy-Zy)
Hasil perhitungan upper facial index dapat disesuaikan dengan ketentuan tipe
wajah euryprosopic dengan nilai untuk wanita 49 ± 3dan pria 50 ± 3, tipe wajah
mesoprosopic degan nilai untuk wanita 53 ± 3 dan pria 54 ± 3, tipe wajah
leptoprosopic dengan nilai untuk wanita 57 ± 3 dan pria 58 ± 3.
c. Lower Facial Index
Lower Facial Index dapat diperoleh dengan membagikan tinggi wajah bagian
bawah (Sn-Me) dengan lebar wajah (Zy-Zy). Kemudian hasilnya dikali dengan 100.
Garis-garis yang diukur dapat dilihat pada gambar 6.
Tinggi Wajah Bagian Bawah (Sn-Me)
Lower Facial Index = x 100
Lebar Wajah (Zy-Zy)
Hasil perhitungan lower facial index dapat disesuaikan dengan ketentuan tipe
wajah euryprosopic dengan nilai untuk wanita 47 ± 4 dan pria 49 ± 4, tipe wajah
mesoprosopic degan nilai untuk wanita 52 ± 4 dan pria 54 ± 4, tipe wajah
leptoprosopic dengan nilai untuk wanita 57 ± 4dan pria 59 ± 4.
d. Chin Index
Chin Index dapat diperoleh dengan cara membagikan tinggi dagu (B’-Me)
dengan lebar wajah (Zy-Zy). Kemudian hasilnya dikalikan dengan 100. Garis-garis
yang diukur dapat dilihat pada gambar 6.
Tinggi Dagu (B’-Me)
Chin Index = X 100
Lebar Wajah (Zy-Zy)
Hasil perhitungan chin index dapat disesuaikan dengan ketentuan tipe wajah
euryprosopic dengan nilai untuk wanita dan pria sama yaitu 19 ± 2, tipe wajah
mesoprosopic degan nilai untuk wanita dan pria sama yaitu 22 ± 2, tipe wajah
leptoprosopic dengan nilai untuk wanita dan pria sama yaitu 25 ± 2.
1 2
3 4
1 2
jarak intermolar. Penelitian tentang perkembangan lengkung gigi pada anak usia 5-8
atau 9 tahun dengan pengukuran lebar jarak interkaninus menunjukkan bahwa terjadi
pertambahan ukuran jarak interkaninus yang cepat yaitu, 4 mm pada maksilla dan 3
mm pada mandibula. Penelitian lain menyatakan bahwa karakteristik oklusi pada gigi
desidui daoat memprediksi oklusi gigi permanen. Hal tersebut dapat dibuktikan dari
kelahiran sampai usia 13 tahun terjadi pertambahan lebar jarak interkaninus pada
maksila dan mandibula, tetapi setelah umur 13 tahun dideteksi bahwa tidak ada
perubahan yang signifikan.21
Prinsip dasar dalam perawatan ortodonti adalah untuk memperbaiki,
interseptif dan mencegah adanya kelainan posisi gigi dan deformitas dentofasial.
Filosofi ortodonti dahulu menyatakan ekspansi lengkung gigi tanpa
mempertimbangkan keseimbangan antara struktur stomatognasi dapat dilakukan.
Sedangkan filosofi ortodonti selanjutnya menemukan bahwa ekspansi lengkung gigi
yang melewati batas akan mengakibatkan ketidakstabilan dari lengkung gigi tersebut.
Oleh karena itu, keharmonisan antara gigi, struktur tulang dan otot sangat penting
untuk diperhatikan agar lengkung gigi setelah perawatan ortodonti dapat lebih
stabil.22
metode matematika non-linear yang dapat menetukan bentuk dari lengkung gigi
tersebut. Ada beberapa pendeskripsian bentuk lengkung gigi yang popular, yaitu:23
1. Lengkung Gigi Bonwill-Hawley
Lengkung gigi Bonwill-Hawley berasal dari bentuk segitiga sama sisi, dimana
jarak antar kondilus sebagai dasar dari segitiga. Keenam gigi anterior disusun dalam
lengkung lingkaran. Radius dari lingkaran tersebut ditentukan dari penjumlahan lebar
mesiodistal gigi-gigi tersebut.25 Lengkung gigi Bonwill-Hawley dapat dilihat pada
gambar 8.
1 2 3
Gambar 11. Orthoform tempalate bentuk (1) tapered, (2) square, (3) ovoid.26
2. Metode Raberin
Menurut Raberin , bentuk lengkung gigi dapat diukur secara transversal san
sagital. Pengukuran transeversal lengkung gigi terdiri dari lebar jarak interkaninus
(L33) diukur dari jarak antara kedua tonjol gigi kaninus, lebar jarak intermolar (L66)
diukur dari jarak antara kedua tonjol mesio bukal gigi molar pertama, dan lebar jarak
intermolar posterior (L77) diukur dari jarak antara kedua tonjol disto bukal gigi molar
kedua. Pengukuran sagital terdiri dari kedalaman kaninus (L31) diukur pertengahan
insisivus sentralis ke garis jarak interkaninus, rata-rata panjang lengkung (L61) diukur
dari pertengahan insisivus sentralis ke garis jarak intermolar, dan total panjang
lengkung (L71) diukur dari pertengahan insisivus sentralis ke garis jarak intermolar
posterior.27 Pengukuran lengkung gigi Raberin dapat dilihat pada gambar 12.
2.4KERANGKA TEORI
- Euryprosopic - Square
- Mesoprosopic - Ovoid
- Leptoprosopic - Tapered