Anda di halaman 1dari 48

i.

Materi Pre Klinik IKGA 2 1


Materi Pre Klinik IKGA 2 2
4. Tidak ada diastema
Kontak di atara gigi geligi harus difinitif, dan tidak boleh ada celah,
asalkan semua dimensi gigi geligi masih dalam rentang normalnya.

Materi Pre Klinik IKGA 2 3


5. Curve of spee flat
A. Curve spee yang dalam
mengakibatkan area yang
sempit untuk gigi atas,
menyebabkan gigi atas
berdesakan / berjejal,
secara progresif baik ke
arah mesial maupun distal
B. Curve of spee yang flat
paling memungkinkan untuk
tercapainya oklusi normal
C. Curve of spee yang terbalik
/ reverse akan menyebabkan kelebihan ruang pada gigi
geligi atas

A. Fungsional Oklusi
• Gerakan TMJ dalam rentang fisiologis
• Cuspid guidance (pada gerakan lateral terdapat panduan
kaninus di sisi kerja dan tidak ada halangan oklusal pada
sisi keseimbangan)
• Anterior guidance (pada gerakan protrusif ke anterior -
gigi posterior tidak berkontak)

Materi Pre Klinik IKGA 2 4


Bila oklusi fungsional tidak tercapai, misalnya terjadi
halangan pada sisi keseimbangan (bukan sisi kerja), maka
hal tersebut dapat meningkatkan timbulnya temporo
mandibular joint disorder.

B. Good Profile
• Ketegangan bibir negatif
• Tidak ada lip trap (misal : posisi bibir bawah di permukaan
palatal gigi insisivus atas)
• Senyum lebar tidak disertai adanya bagian / area gelap di
sudut mulut sewaktu tersenyum
• Posisi bibir bawah relatif terhadap garis etetik

Materi Pre Klinik IKGA 2 5


Identification
mark
SLOT
1.

Base

TIE WING Vertical sribe


line

KOMPONEN STRAIGHT WIRE APPLIANCE

Bracket ortho
a. Bagian-bagiannya
Tiap braket dipasarkan secara unik untuk identifikasinya.
Tanda identifikasi ini diletakkan pada braket, yaitu pada tie-
wing disto gingival (dengan tanda identifikasi ini, kita bida
membedakan mana braket kanan dan kiri).

• Slot : 0,018 ; 0,022

• Identification mark : biasanya menunjukkan RA atau RB


(dengan warna), serta menunjukkan orientasi braket, yakni

Materi Pre Klinik IKGA 2 6


disto-gingival.
• Hook : biasanya pada cuspid bracket
• Scribe line : fungsi utamanya adalah untuk menunjukkan letak
sumbu gigi mahkota klinis (long axis of the clinical crown /LACC)
• Lebar braket : pada braket anterior lebih lebar ^ lebih efektif
dalam pengaturan tip.

Materi Pre Klinik IKGA 2 7


• Tie wing : untuk meletakkan ligatur, biasanya ginginval wing
lebih panjang dari oklusal, pada posterior sama (biasanya 2 ,
synergy 3 tie wing)
• Bracket thicknes/offset : mengatur in-out-nya gigi.
• Bracket base : (macamnya : Dyna lock, mesh stainless steel,
microcrystalline)

b. Sistim bracket
• Edge wise standar (tip & torque 00) ^ Thn 1925 Edward Angle
Tinggi-rendah, tip-torque, in-out dari masing-masing gigi
diatur dengan melakukan tekukan kawat (bending wire).

Materi Pre Klinik IKGA 2 8


Materi Pre Klinik IKGA 2 9
Edgewise standar SW A

Terlalu Menggunakan
banyak variasi ketebal-
tekukan an dan tidak
yang harus membutuhkan
dibuat aplikasi tekukan
pada kawat
busur

out

Braket edgewise standar membutuhkan first order bends


pengaturan in-out)

Braket edgewise standar dipasang


pada sumbu panjang mahkiota klinis
gigi, membutuhkan tekukan /
manipulasi tertentu pada kawat
untuk memperoleh tip yang
dikehendaki pada giginya (second
order bend).

Agar masuk ke slot, edgewise


standar membutuhkan torque ^
untuk itu dilakukan third order bend

Materi Pre Klinik IKGA 2 10



m w VbMA |W — V
'I\\
i i
Wy \

A r/K
# / .5-
•r i
t
-r -r*
/

■J
-r l
-»• -i •* -a t
-w*
\ \ r -rr
\

u
k V'
1
/


xf A w
\

7
t

Materi Pre Klinik IKGA 2 11


A B

Materi Pre Klinik IKGA 2 12


:
Titik sumbu labial

Bidang acuan horisontal


Lokasi
b
raket dan slot harus
horisontal

Materi Pre Klinik IKGA 2 13


Kemudian, untuk menentukan tinggi braket dari insisal / oklusal
ada beberapa panduan, yakni relatif atau absolute. Hal ini
timbul karena ternyata tidak semua kasus dapat menggunakan
tinggi braket absolute, contoh seperti gambar di bawah. Pada
kasus B tinggi braket sesuai dengan tinggi mahkota gigi, tetapi
pada kasus A, jika kita meletakkan braket dengan panduan
absolute, maka braket akan terletak terlalu servikal.

Panduan letak tinggi braket secara :

a. Absolut

I1 I2 C P1 P2 M1 M2
Max 4mm 3,5mm 4,5mm 4mm 4mm 4mm 4mm
Mand 4mm 4mm 4,5mm 4mm 4mm 4mm 4mm

b. Relatif
Gigi di maksila maupun mandibula memiliki ukuran
ketingginggian X mm, kecuali untuk gigi kaninus atas dan
bawah ^ X + 0,5mm dan gigi insisivus lateral atas ^ X -
0,5mm.

Dalam penentuan tinggi braket (Xmm), sebaiknya ditentukan


dengan melihat gigi premolar, karena gigi ini biasanya
merupakan gigi paling pendek dibandingkan dengan gigi
lainnya. Pemasangan juga sebaiknya dimulai dari gigi premolar
ini kea rah gigi insisivus sentral di sisi yang sama dan

Materi Pre Klinik IKGA 2 14


dilanjutkan dari gigi insisivus sentral di sisi lainnya untuk
memudahkan kita melihat ketepatan dan keselarasan tinggi
braket pada kedua gigi insisivus tersebut.

d. Karakteristik Bracket
Tersedia berbagai jenis bracket di pasaran, untuk itu perlu tahu
apa saja yang harus dilihat :
Preskripsi : missal : Roth, Andrew, Hilger
Ukuran slot
0,018” ; 0.022”
Bahannya
Seramik, metal, plastik
Pabrik Ukuran
American orthodontic, RMO
Produsen
Mini, standar, dsb
Cast - metal injection molded (MIM) ^ lebih bagus, karena lebih
halus, sehingga friksinya kecil. Friksi pada braket akan
dipengaruhi oleh desain braket, jenis kawat busur, bahan
yang dipakai untuk membuat braket dan mekanik yang
digunakan.

e. Teknik pemasangan
1. Gunakan pumis dan air dengan instrumen sikat kecil untuk
membersihkan permukaan gigi tempat braket akan
dipasang. Jangan menggunakan rubber cup (krn
mengandung minyak).Minta pasien berkumur untuk
menghilangkan pumis tersebut.
2. Pasang retraktor pipi, dan termpatkan cotton rolls.

3. Mulailah etsa permukaan gigi (tempat braket akan dipasang).


Caranya : gunakan spon kecil pada pinset untuk menepuk-
nepuk permukaan tadi. Jangan digosokkan, karena dapat

Materi Pre Klinik IKGA 2 15


menyebabkan fraktur rod email. Waktu etsa ini adalah 60

Materi Pre Klinik IKGA 2 16


detik. Untuk gigi yang hipoplastik, fluorosis serta gigi yang baru
erupsi, waktu etsa menjadi lebih lama, yakni 90 detik. Untuk
perekatan pada mahkiota porselen, maka yang halus harus
dikasarkan dulu. Kemudian aplikasikan bahan etsa untuk
menghasilkan media asama di permukaan itu, selama 10 detik,
dan terakhir oleskan porselain primer (silane coupling agent) ke
permukaan gigi tempat braket akan direkatkan. Jadi aplikasi
etsa asam di sini tidak berfungsi sebagai etsa, melainkan untuk
memberi media asam yang memungkinkan terjadinya hidrolisa
silane sehingga dapat mengikat resi dengan baik (ikatan
kemis).
4. Irigasi bahan etsa, ganti cotton roll dan keringkan giginya
dengna udara (semprotan) sampai
tampak pola berkapur di permukaan
giginya.
5. Gunakan bahan adesif yang terpisah
6. Lakukan pemasangan dalam runtutan
sebagai berikut : sebaiknya mulai dari ^
kiri atas (dari premolar kedua ke insisivus
sentral); kiri bawah (dari premolar dua ke
insisivus sentral); kanan atas (dari
insisivuss sentral ke premolar kedua) dan kanan bawah
(insisivus sentral ke premolar kedua).
7. Oleskan cairan primer ke kuadran kiri atas dan bawah
8. Oleskan cairan primer pada tiap dasar braket, setelah anda
mengambilnya dengna bantuan bracket holder.
9. Siapkan satu bagian dari pasta adesif (Sepanjang 1 cm untuk 5
braket) pada alas kertas adukan. Oleskan pasta ini tipis-tipis
pada dasar braket. Kebanyakan tipe adesif no-mix ini memiliki
katalis dalam pasta adesifnya dan aktivator dalam primernya.
10. Bila cairan primer dan pasta adesif berkontak, maka operator
hanya memiliki waktu selama 15 detik untuk mengatur posisi
braket (mulai pengerasan awal).

Materi Pre Klinik IKGA 2 17


11. Setelah posisi braket yang benar dicapai, sisa bahan adesif di
tepi-tepi braket dihilangkan dengan bantuan sonde.
12. Bila semua braket sudah terpasang, biarkan dulu sesaat, jangan
disentuh selam kira-kira 7 menit.

2. Arch Wire / Kawat busur


Kawat busur dipasarkan dalam bentuk batangan, gulungan tau
bahkan bentuk yang sudah jadi / lengkung rahang. Untuk pemula,
dianjurkan memakai kawat busur yang sudah jadi / bentuk lengkung
rahang. Namun demikian jangan dipasang langsung begitu saja
setelah diambil dari kemasannya, melainkan sesuaikan dulu
dengan bentuk lengkung gigi pasien.

> Bahan:
Stainless steel (ss); Nickel Titanium alloy (NiTi); Thermal
alloy.Aesthetic archwire (coated metal & non metallic materials).
> Diameter :
Pada dasarnya, fleksibilitas kawat busur ini dipengaruhi oleh :
ukuran(diameter), makin kecil ukurannya, makin fleksibel kawat
busur terebut. Ada yang berukuran :
0, 0155 (twist flex/ braided);
0,011”(ligature wire)
0,012”, 0,014”; 0,016” (ss, NiTi)
0,016”x0,016”; 0,016”x0,022”; 0,017”x0,025” (ss,NiTi)

> Penampang :
Bisa bulat, persegi (rectangular), bujur
sangkar (square), braided.

Penampangnya bulat (lebih fleksibel)


dibandingkan bentuk persegi panjang /
retrakngular atau bujur sangkar / square.

Materi Pre Klinik IKGA 2 18


• Kegunaan:
Kawat busur ini memiliki fungsi yang berbeda, tergantung pada tahap
perawatan. Kawat busur bisa digunakan untuk meratakan gigi pada tahap
inisial dari perawatan, namun pada tahap berikutnya, kawat busur ini
mungkin hanya berfungsi sebagai panduan jalur gerak gigi agar gigi tidak
keluar dari jalur lintasan pergerakan gigi yang dikehendaki. Karena itu,
kawat busur inisial memiliki fleksibilitas lebih tinggi dibandingkan
dengan kawat busur pada fase-fase berikutnya yang umumnya lebih kaku.
• Urutan pemakaian kawat dalam SWA
(dengan bracket slot 0,018”)
I. Align : 0,014” NiTi
Align & level : 0,014” ss; 0,16”ss
II. Space closure / Penutupan ruang
-0,016” ss (gerak tipping yang terjadi masih bisa diterima, namun
dengan kawat ini tidak ada control torque )
- 0,016” x 0,016” ss (sedikit control torque masih bisa)
- 0,016” x 0,022” ss (Kontrol torque sangat baik)
III. Finishing
- 0,017” x 0,025” ss
- Atau 0,16” ss
- atau 0,016”x0,016” NiTi/ 0,016” x 0,022” NiTi pada lengkung
rahang atas dengan elastic triangular.

Dot merah / hitam yang terdapat di kawat busur sebagai indicator sentral
pada kawat busur, yang diletakkan berhimpit dengan garis tengah wajah.

Kesimpulan urutan penggunaan kawat pada SWA, dengan slot 0,018” :


1. NiTi 14
2. SS 16

Materi Pre Klinik IKGA 2 19


SS16x 16
SS 16 x
22
3. SS 17 x 25

3. Anchorage in SWA
a. Penjangkaran maksimum :
ruang yang dibutuhkan 11 mm lebih
Tidak boleh ada pergerakan molar ke mesial
i *

(seluruh ruang bekas pencabutan digunakan


- c
-—:------------------------ — —

untuk retraksi anterior)


Supaya molar tidak bergeser :
- digunakan TPA (transpalatal arch) / LA (Lingual Arch),
- pada waktu penggunaan NiTi 14 jangan lupa
laceback dan bendback.
- Space closure dengan teknik sequential.

b. Penjangkaran moderate :
ruang yang dibutuhkan 7 - 10,5mm Terdapat
pergerakan resiprokal dari gigi molar.
Bisa tanpa TPA / LA, tetapi tetap gunakan laceback
dan bendback pada inisial archwire.
Space closure dapat menggunakan teknik enmasse

c. Penjangkaran minimum :
ruang yang dibutuhkan 4 - 6,5mm Penutupan ruang
bekas pencabutan terutama dicapai dengan
pergerakan gigi molar ke depan, sedikit sekali
pergerakan dari gigi anterior ke posterior.
Tidak membutuhkan TPA/LA, penutupan ruang
secara enmasse.

Materi Pre Klinik IKGA 2 20


Komponen penjangkaran :

Materi Pre Klinik IKGA 2 21


• Band / Cincin ortodontik
Teridiri dari cincin dan tube bukal yang disolderkan ke
cincin. Buka tube terdiri dari 3 tube (1 .untuk insersi
kawat busur; 2.untuk headgear; 3.untuk auksilaris),
sebuah kait / hook ditambahkan untuk
memungkinkan pemakaian elastic. Hook menghadap
ke distogingival.

Groove bukal
diletakkan tepat di
groove bukal gigi Tepi oklusal
membulat

Sistim identifikasi
permanent dengan
notasi palmer
Groove lingual
diletakkan tepat
di groove
lingual gigi

❖ Cara seleksi Band


- Identifikasi band ( jenis gigi dan ukuran) ^ lihat kodenya.
- Paskan band sampai tidak dapat dikeluarkan dengan
jari, tetapi dengan band remover.
- Periksa, tidak ada bagian yang mengganjal dengan
antagonis.
- Gunakan instrument untuk mendorong band masuk ke
kedudukannya.
Sementasi sebaiknya menggunakan semen yang
melepaskan fluoride (mis : Zinc Fosfat dengan fluoride)
Beberapa jenis semen yang dapat dipertimbangkan : Semen
Seng fosfat, semen polikarvoksilat, semen perekat
glassionomer (Fuji I).

Materi Pre Klinik IKGA 2 22


• Head gear / retractor
Dikategorikan sebagai alat ekstraoral. Istilah retraktor mengacu
pada facebow yang dimilikinya terdiri dari dua bagian, yaitu
innerbow dan outerbow. Istilah retraktor untuk alat ini juga
didasarkan atas kenyataan bahwa alat ini sebenarnya dapat
digunakan meretraksi gigi di maksila.
a. High pull - head gear / occipital head gear (indikasi untuk high
mandible plane angle) ^ efek pemakaiannya dapat membantu
menghambat pertumbuhan maksila ke anterior
b. Low pull head gear / neck strep/ cervical headgear (indikasi untuk
low mandible plane angle) ^ arah traksinya akan menghasilkan
gaya ekstrusif pada gigi molar pertama atas, selain gaya ke distal.

Materi Pre Klinik IKGA 2 23


• Transpalatal arch / Lingual arch
Merupakan busur yang membentang dari gigi molar pertama
kanan ke kiri sepanjang kontur palatal / lingual. Kegunaannya
untuk kontrol penjangkaran dalam 2 jurusan ( horizontal :
mencegah gigimolar bergerak ke anterior; serta vertical :
mencegah gigi molar intrusi pada waktu dilakukan ekstrusi pada
gigi insisivus. nuMn-iin-uai
TAHAPAN KLINIS PEMBUATAN TPA
1. Pemilihan Band
Pilih band yang sesuai dan tepat, lpaskan pada gigi molar
pertama
2. Pencetakan bahan dengan alginate Dengan band masih dalam
mulut, lakukan cetakan, ketika cetakan dikeluarkan dari mulut,
band harus tetap tinggal di gigi molar
3. Transfer band dari mulut ke dalam posisinya yang benar dalam
cetakan alginate Band dilepas dari gigi molar,
pindahkan dengan tepat ke dalam cetakan, lakukan
satu persatu untuk menghidari tertukarnya band.
Cetakan siap dicor dengan stone gips. Setelah stone
gips mengeras ^ siap dikirim ke lab.

TAHAPAN LABORATORIS PEMBUATAN TPA

Materi Pi

d e
4. Bahan adhesive
- Bahan:
Diacrylate, Cyanoacrylate, Glass polyalkenoate cement
Compomer.
- Mekanisme setting :
• Chemical cured (metal & seramik braket)
* Twin paste : activator dicampur dengan inisiator
* No-mix : enamel dietch. Braket base&enamel diberi
inisiator
cair, kemudian tambahkan resin
aktivator pada
base.
• Light cured (seramik braket, metal kurang efektif) Setting
dengan halogen, plasma, LED.
• Dual cured
Kombinasi chemical cured & light cured

0 Demonstrasi dan Hands-on I :


“Bracket positioning & bonding” (pada model
gips)
1
Masing-masing gigi digambar garis servikal &
2 insisal/oklusalnya
Menentukan & menggambar long axis of clinical
3 crown (LACC) masing-masing gigi.
Menentukan titik tengah panjang gigi klinis masing-
masing gigi

Materi Pre Klinik IKGA 2 26


4 Menggambar garis horisontal dari
pertemuan antara LACC dan titik tengah (X)
5 Menentukan posisi braket sesuai dengan
panduan relatif (tinggi braket= X; I2 atas X-
0,5; Catas dan bawah =X+0,5)
sesuai dengan
6 Menempatkan braket dan merekatkan
panduan relatif
Bagian horisontal dari dasar braket diletakkan sejajar dengan
insisal, jangan menggunakan slot kawat busur sebagai acuan.

5. Separator

a. Separator elastomerik.
Bentuknya bulat, dari bahan karet, dipasang di interproksimal di

antara titik kontak.


- cara pemakaian
Pemasangan dilakukan dengan bantuan tang separasi
(khsusus) atau jika tidak ada tang dapat digunakan dengan
dental floss

Materi Pre Klini


Lama pemakaian : 5 - 7 hari (pasien dewasa)
3 - 5 wire
b. Separasi dengan Brass hari (Pasien anak-anak)

Brass wire dapat dibeli dalam bentuk yang ”pre-formed” atau


yang gulungan. Diameter .25”; Ujung yang satu harus dipipihkan
untuk memudahkan insersinya.

Caranya : masukkan brass wire di bawah daerah kontak dari


arah bukal ke ligual. Satukan kedua ujungnya di atas titik kontak
ke arah okluslas dan dipilih searah jarum jam sampaik tampak
kawat ini sedikit penekan pada daerah kontak. Potong kawat
dan sisakan sedikit (1mm) untuk ditekuk masuk ke interdental.

c. Pengasahan email
Kadang-kadang hal ini harus ditemput, indikasinya jika : ada
restorasi dengan kontur yang tidak benar, jika rencana
perawatan memang melibatkan pengasahan email, titik kontak
yang sangat rapat.
Teknik pengasahan email :
a. Pita dari bahan logam abrasive.
b. Air rotor spring (jangan melukai gingiva & bulatkan
proximalnya)

Materi Pre Klinik IKGA 2 28


6.
Elastomeric
• Separator
• Power O (untuk meligasi kawat busur pada braketnya,
tersedia dalam beberapa pilihan warna)
• Elastomeric chain / Linking elastic (untuk meretraksi,
tersedia dalam beberapa warna dan tipe-
close,medium,long)
• Elastomeric thread / benang karet (kekuatan disesuaikan
dengan kebutuhan)

7. Auxiliary
- Lingual attachment (Button, cleat,ball hook, elasticclug), ada
yang dasarnya flat ataupun curved. Tersedia dalam bentuk
solderan maupun yang utuh. Gunanya untuk meletakkan
power chain/ligature.
- Coil spring : open
coil spring
ada yang terbuat dari niti maupun ss. Gunanya untuk
membuka ruang, distal/mesial movement close coil spring
terbuat dari ss, gunanya untuk menutup ruang.

Materi Pre Klinik IKGA 2 29


8. Arch Wire ligation
• Rotation tie (0,011” ss ligature wire atau elastic tie/ power O)
• Traction tie (0,011” ss ligature wire)
• Figure-* tie (0,011 ” ss ligature wire)
• Kobayashi tie (0,011” ss ligature wire)

9. Orthodontic elastic
Class I elastic (3/16”,%”) - Penutupan ruang intra-arch Elastik
diletakkan pada hook caninus ke hook molar band dalam satu sisi
rahang yang samaI Indikasi : Reciprocal movement (space closure)
Cuspid distalisasi dengan reinforced molar anchorage

Class II elastic (3/16”, %”) -retraksi anterior atas sambil menggerakan


gigi posterior bawah ke depan.
Elastik diletakkan pada hook caninus rahang atas ke hook molar
band rahang bawah dalam satu sisi.
Indikasi : Koreksi overjet/overbite
Koreksi oklusi sentrik maupun relasi sentrik.
Koreksi midline
Efek samping : ekstrusi anterior atas dan molar bawah ^
untuk itu lakukan tip back pada kawat busur daerah molar

bawah.

Materi Pre Klinik I KG A 2 30


Class III elastic (3/16", %") -retraksi anterior bawah sambil
menggerakan gigi posterior atas ke depan.
Elastik diletakkan pada hook caninus rahang bawah ke hook
molar band rahang atas dalam satu sisi.
Indikasi : Koreksi anterior crossbite
Koreksi midline
Efek samping : ekstrusi kaninus bawah dan molar atas

dl
Box elastic (5/16", %")
Indikasi : anterior - koreksi / menutup open bite anterior ( pada
gigi 3 kiri atas-3 gigi kanan atas ke 3 gigi kanan
bawah - 3 kiri bawah Posterior - menutup open bite
posterior

Zig-zag elastic (3/16",5/16", %")


Indikasi : Koreksi vetical bite , harmonisasi intercusp.

10 . Alat-alat yang digunakan

Order Package
Number Contains

Force Module Separator


Designed fa easy plocement of elastomeric ligatures and separating
elastics
T01010 1

Mathieu Wide-Tip
Mathieu-slyle needte holder with serrated tips Positive locking ratchet
peimits instant opening end ctosing' ■ Very usedil In ligating
T00501 1

Mathieu Hole-Tip
Mathieu-styte needle holder with groove at tips fa non-s6p ptacement of
elastic Igatures and other intraaal elastics
T00504 ]

Materi Pre Klinik IKGA 2 31


Order Package
Number Contains

Direct Bond Bracket Holder


■ Unique reverse acton iweezer with
finely serrated beaks fa a non-sip grip
Easy release of bath metal and olasttc direct bond brackets
■ Fits narTcw to wide twin
T00100 1

Direct Bonding Tweezer, Self-Locking w/Thin Tips


Self-locking action
Ideal fa posteria bracket placement
Thin tips to fit between bracket wings and base
Recommended fa use wtth the RMO" Bendable Ungual Retainer
TO! 102 1

Direct Bond and Cement Remover -Straight


Precisian grooved tips wedge between the bracket base and the tooth
surface to safety and easily remove brackets,
T00346 1
Replacement Tip T003461 2

Direct Bond Remover - Angled


■ Quickly and safely removes direct bond brackets
Has 60 angle to alow better access to criteria and posteria brackels,
T00344 1

Order Package
Number
C
ontains

How Plier - Straight


.093 ball
Matching serrated pads assure a fiim, postittve grip.
Rounded tips fa patient comfort and safety 3/32' diameter
1
pads
T00110

How Plier - Curved


Efficient uttily plier with serrated beaks fa a firm grip the 45 angled
lips allcw access fa had to reach aeas
T00111 1

Weingart Plier
Serrated 1ps hold wires firmly at a convenient waking angle
Tapered Peaks fit easily between brackets
T00158 1

Materi Pre Klinik IKGA 2 32


Older Package
Number Contains

Mini Pin and Ligature Cutter


Fine lips to easily access hard to reach
areas ■ Cuts wire ligatures, pins and
elastics
Maximum cuffing capacity soft wire up
to .012" • ?’ cutting angle 1
T01002

Micro Pin and Ligature Cutter


Compact tip size allows easy access to tight intertxacket aeas
Super sharp, diamond honed edges are effects for cutting al soft
wres, pins and elastics up to .012"
T cutting angle Has
a stop screw
T01021 1
Mini Pin and Ligature Cutter
Fine tips to easily access hard to reach aeas
• Cuts wire ligatures, pins and elastics Maximum cutting capacity:
soft wire up to .012"
Order Package
Number Contains

• 7’ cutting cngle
TO 1002

Micro Pin and Ligature Cutter


Compact tip size alows easy access to
tight interbracket aeas ■ Super shop,
diamond honed edges ae effective fa
cutting al soft wres, pins and etaslics up 1
to .012"
1 cuffing cngle Has
a stop 9Ci©w
T01021

Materi Pre Klinik IKGA 2 33


Order Package
Number Contains

Distal End Cutter


Safety hold is ideal for cutting wires within fhe patient's mouth Pier
shea-cuts hard wires close 1o the buccal tube and hotels loose wire -
Maximum cutting capacity: archwires up to .022" x .028"
T01016 1

Distal End Cutter (compact tip)


Compact tip fa easier access
- Safety hold is ideal fa cutting wires within the patient's mouth Pier shea
cuts hard wires close to Ihe buccd tube and holds loose wire Maximum
cutting capacity: achwires up to ,022"x .028
T01016S 1

Distal End Cutter (compact tip with long handle)


Smal Distal End Cutter with safety hold • Has tonga handles than
T01016S
T01016L 1

Hard Wire Cutter


• 15° cutting angle fa easy irrlraaal access The extra strong edges make it
one of the most poputor cutters - Designed to cut all aichwires ■ Cuts
aichwires up to .022" x .028"
T01000

Materi Pre Klinik IKGA 2 34


Order Package
Number Contains

Optical Ptier
Round and concave beaks bend found or rectangular
wire Ffrn grp 1tnat will not nick wire Bends wies up to
,020'
T00207 1

Stop Plier
■ Special design makes 1mm 'V' bends to shorten archwires a provide a
positive stop
Excellent fa placing stops in Nickel-Titanium wires
■ Fa round and rectangutar wires up to .022'
T00220 1

Loop Forming and Closing Plier (Nance Style)


Precision loop taming wllh four step tip (3, 4, 5, and 6mm)
Excelent fa wires up to .022'
Beveled edges prevent wire scoring and one serrated
beak prevents wire slippage
T00230 1

Tweed Loop Forming Plier


Convex/concave beak makes precise Omega loops Tp
has 3 famng seclions: .045", .060", end .075"
Etched tip surfaces prevent wire slippage
T00352 1
Replacement tip T00352I 1

Lingual Arch Forming Plier


■ Pfer makes consistent and repeatable bends Ferns double-back end
triple-back bends in .030" and .036" wire fa use wilh lingual sheaths
T00410 1

Rectangular Arch Forming Plier (Tweed Style)


Ideal fa faming squae a rectangular achwlres Beveled
edges prevent scoring of archwie Bends wires up to
.022V .028"
T00810S 1

www.rmortho.com

Materi Pre Klinik IKGA 2 35


Order Package
Number Contains

Bird Beak Plier


Versatile plier for working with round wire up to .030"
Round and pyramid beaks are smooth to prevent wire scoring
• Can ato be used to form springs
TOO 139 1

Light Wire Plier


Designed fa working with small wires and forming wire springs
Tapered beaks make it eas^ to bend small diameter loops
Bends wires up to .020'
TOO! 40 1

Cinch Back Plier


The latest design fa faming and cinching round a rectangda wire up
to .028"
Serrated lips ae tapered to a fine point aicwing access to had to
reach areas
T00157 1

3-Jaw Plier
Precision lips fa accuate wire and clasp adjusting and contounng
Also excellent fa bending of orthopedic appliances Supeita strength
fa wires up to .030'
T00200 1

ire Contouring Plier


Smoolh waking area is ideal fa faming and contouring archwires
Useful in placing accentuated curves in wires Excellent pile fa
forming Nicket-Titanium archwlres
T00203 1

0 Demonstrasi dan Hands-on II :


“Bracket positioning & bonding” (pada model typodont)
1 Penempatan bracket sesuai tinggi absolut (lihat tabel)
2 Bonding bracket
STRAIGHT WIRE APPLIANCE

Materi Pre Klinik IKGA 2 36


Konsep SWA
Tahun 1970 dikembangkan oleh Dr. Lawrence Adrews, sistem ini
menggunakan braket dengan presribsi dimana tip dan torgue, in
dan out ditambahakn secara khusus pada braket, sehingga
memungkinkan kawat lurus mengkoreksi kelainan yang ada, dan
menempatkan gigi pada posisi yang diinginkan dalam lengkung
yang normal.

Apek yang paling berharga dari SWA adalah kemudahan yang


diberikannya dalam tahap akhir / penyelesaian, dimana 80% dari
kasus tidak membutuhkan aplikasi tekukan kawat pada tahap akhir
asalkan braket dipasang dalam posisinya yang benar dan secara
akurat.

Kekurangan SWA
* Tip yang ditambahkan / terdapat pada braket untuk gigi anterior
akan menyebabkan tipping ke depan selama tahap inisial (dengan
kawat busur inisial), karenanya laceback dan bendback dibutuhkan
pada tahap awal untuk mencegah hal ini., tetapi hal ini tidak
dibutuhkan jika kita menginginkan gigi anterior protraksi, atau dengan
kata lain jika kita menginginkan gerakan ke posterior / retraksi dari
gigi insisivus dan mempertahankan posisi pra perawatan dari gigi
insisivus, maka perlu hal di atas

* Jika gaya dari elastik diaplikasikan terlalu dini untuk mengatasi tipping
tersebut, maka gigi kaninus akan tipping ke distal dan mengakibatkan
bertambah dalamnya gigitan, serta timbulnya open bite posterior ^
pemakaian power chain tidak dianjurkan dalam tahap level dan align.

Tahapan pada SWA :


1. Levelling & Aligning
2. Space closure (extraction case)
3. Finishing
4. Retention

Materi Pre Klinik IKGA 2 37


1. Levelling & Aligning
Pengertian
■ Levelling : membuat curve of spee relatif
flat.
Terdiri dari : Vertikal & horizontal, rotasi
koreksi

■ Aligning : meratakan gigi supaya tidak berjejal


Mengatur in&out, sehingga mengatur gigi dalam lengkung
yang benar.
- Kawat busur yang digunakan dalam tahap ini adalah niti 14,
Tahap I: level dan align

karena kekurangan pada penggunaan kawat inisial ini, yakni


proklinasi gigi-gigi anterior, maka untuk mencegah terjadinya
hal tersebut, maka dilakukan lace back & bend back

Materi Pre 38
Hands on 3 : Levelling & Alligning (pemasangan kawat busur niti 14)
1 Pemasangan ligature wire (figure 8) dari 6-5 kanan dan 5-6 kiri
2 Potong kawat busur niti 14 RA/RB sampai distal 6 ka-ki
3 Lakukan heatsoftening pada ujung kawat
4 Pencabutan 4 ki-ka
5 Masukkan kawat pada slot masing-masing gigi
Sisaka m 1-2mm etelah tube gigi 6 --> bend back
Pasan gs power O pada masing-masing braket
<an dalam air panas sampai levelling & alligning
.

Bend back (tekukan diakhir bukal tube dari molar band, sebelumnya
dilakukan dulu heat softening kurang lebih 5 mm dari ujung kawat),
tekukan diarahkan ke oklusal atau interdental / lingual atau gingival.
Laceback (ikatan 8 dengan ligature wire dari gigi 6,5) dilakukan
sebelum insersi kawat busur inisial, dan sering kali dibiarkan terus
sampai beberapa bulan pertama dari perawatan. Laceback ini harus
pasif dan tidak boleh terlalu kencang

Lace back akan memberikan efek sebagai berikut :


1. Menyebabkan pergerakan gigi ke distal
2. Mengikat kawat busur ke dalam braket
3. Mencegah kembali terbukanya ruang / celah
4. Mencegah proklinasi gigi insisvus

2. Space closure

Materi Pre Klinik IKGA 2 39


Gambar >5 A) Disam closing loop
pada kawat busur bila
menggunakan sistim standart
edgewise. B) Sliding mechanics
yang terjadi pada kawat
bus lur den sisti bra
ur us gan m ket
preadjusted

Teknik penutupan :
- en-masse ^ 6 gigi anterior ditarik secara bersama-sama.
Pada kasus dengan penjangkaran minimal sampai moderat
Lebih mudah, lebih cepat
Mekaniknya bisa dengan Short power chain atau long power
chain.
Short power chain (Lace 3 - 3 : 6 - 5 : power chain 5 - 3)
Long power chain (Lace 3 - 3;6-5 , power chain 6 - 3) ^
kasus dengan tipe wajah brakifasial.

- Sequential ^ bertahap
retraksi kaninus dulu, kemudian retraksi 4 gigi anterior Pada

Materi Pre Klinik IKGA 2 40


penjangkaran maksimum

Materi Pre Klinik IKGA 2 41


Mekaniknya ada 2 tahap yaitu :
Tahap I : Power chain 6 -3 ; Lace 6 - 5 & 2 - 2
Atau
Power chain 5 - 3, lace 6 -5 & 2 -2
Tahap II : Lace 6 - 3 & 2 - 2 power chain 3 - 2
Gambar >5 A) Disam closing loop
Hands on 4 : Space closure (sequential 1) dg ss 0.016
1 Lepas kawat busur niti 14
2 Ikatan 8 pada 6-5 ki & ka jangan dilepas
3 Pasang ikatan 8 dari 2-2
4 Pasang arch wire 0.016ss dari 6-6
5 Pasang power chain dari 6,5-3 ki-ka, power O di 2-2
6 Celupkan dalam air panas, aktivasi terus sampai gigi 3
menempel pada gigi 5

Hands On 5 : Space closure (Sequential 2) dg ss 0.016 RA/RB


1 Arch wire 0.016 dilepas (jangan dibuang, akan digunakan lagi)
2 Ikatan 8 pada 6,5,3 ki-ka
3 Ikatan 8 pada 2-2 dicek
4 Sesuaikan kembali panjang kawat busur ss 0.016 kembali
dari 6-6
5 pasang power chain dari 6,5,3 ke 2 ki dan ka
6 celupkan air panas, aktivasi terus sampai tidak ada space lagi

3. Finishing
a. Koordinasi lengkung
Kawat atas bentuk dan ukuran saling menyesuaikan,
rahang atas 2mm lebih besar disekeliling lengkung rahang
bawah

Materi Pre Klinik IKGA 2 42


b. Overjet bertambah / tidak memadai

Materi Pre Klinik IKGA 2 43


Gunakan klas II / klas III elastik

c. Overbite tidak memadai


Gunakan anterior box elastik
d. Open bite posterior
Betulkan posisi braket, gunakan up & down elastik
e. Periksa ruang bekas pencabutan
f. Periksa ketidak selarasan marginal ridge
Rebond braket, buat offsets pada kawat
busur
g. Periksa torque
Buat sefalogram, kawat busur Niti 17 x 25 jika torque tidak
memadai
h. Periksa profil pasien
i. Periksa statik oklusi
j. Periksa fungsional oklusi
- Sesuaikan dengan tujuan
■ Oklusi statis (Andrew six keys)
■ Oklusi fungsional ( dapat digunakan elastic dengan
konfigurasi "W” ata "M” untuk mendapatkan relasi cusp -
fossa yang baik. Untuk itu pada gigi dapat ditambahakan
hook, seperti Kobayashi hook sebagai tempat kaitan bagi
elastic yang digunakan.
■ Overbite & overjet 2mm
■ Profil
Ketegangan bibir negative, tidak ada lip trap (posisi bibir
bawah dipermukaan palatal gigi insisivus atas)
Senyum lebar pasien tidak disertai area gelap di sudut
mulut
Posisi bibir bawah relatif terhadap garis estetik

Materi Pre Klinik IKGA 2 44


4. Retention
Sebaiknya retensi dilakukan 2 hari setelah bracket
dilepas ■ Jenis & macam retainer
- Retainer lepas
> Hawley ( Standar maupun Spring =
jika masih ada yang harus dikoreksi)
> Invisible retainer/trutain type - clear
retainer overlay (dari plastik keras)
- Retainer cekat
> Braided wire di lingual (dari kaninus
ke kaninus, tetapi pada kasus
dengan pencabutan, retainer dari
premolar pertama ke premolar
pertama) ^ dilekatkan dengan fissure
sealant atau composite flowable

■ Waktu / lamanya retensi


- Untuk pemakaian retensi standard (retainer lepas)
II. 3 bulan - pemakaian di rumah (12 jam)
III. 3 bulan - (8 jam/ setiap malam)
IV. 3 bulan - 2 malam sekali
V. 3 bulan - 3 kali seminggu
VI. 3 bulan - 2 kali seminggu
VII. 3 bulan - sekali seminggu
VIII. 3 bulan - dua minggu sekali
IX. 3 bulan - sekali sebulan
- Untuk yang cekat : selama 2 - 5 tahun

-
WFp
■ Pericision ............. MS** -\-

(Fiberotomi
sirkumferensial) ^
suprakrestal
untuk gigi rotasi
if AV\
Materi Pre Klinik IKGA 2
Materi Pre Klinik IKGA 2

mPi 46
- Untuk pasien dewasa ^ makin lama retainer digunakan
makin baik

Sulkus Gingiva
0.69 mm

Junctional Epithelium
0.97 mm

Perlekatan Jaringan
ikat
1.07 mm
(mengurangi kemungkinan terjadinya relaps).
Pada gigi insisif hanya dilakukan partial (di palatal atau lingual
saja), karena adanya frenulum labial ^ dapat tertarik dan
mengakibatkan reseksi gingiva.

PELEPASAN FIXED APPLIANCE


1. Debonding bracket :
Gunakan tang khusus (Bracket remover), jepit braket pada
insisal dan gingival wing (lokasi terbaik adalah di daerah basis),
kemudian gerakkan tang memutar dengan tumpuan pada
insisal wing. Sementara ini dilakukan, pasien dianjurkan
mengigit tampon dan kawat busur tidak perlu dibuka. Jadi
braket dilepas dalam satu kesatuan berikut kawat busurnya.
2. Debanding molar band :
Gunakan tang khusus (Band remover), letakkan ujung satunya
(karet) pada permukaan oklusal gigi, dan ujung satunya pada
dasar bukal tube dari band, jepit , sehingga menghasilkan
gerakan mengunkit, dan band akan lepas.
3. Pembersihan adhesive pada permukaan email
Dengan menggunakan highspeed tungsten carbide bur atau
highspeed ultrafine diamond bur. Setelah itu poles dengan
pasta poles, rubber cup dan topical fluoride aplikasi.
4. Jika memungkinakan lakukan bleaching

Hands on 6 : Finishing (mengintrusi geligi anterior dengan utility arch wire


(0,016x0,016)
1 Semua ikatan wire dilepas
2 Ambil kawat busur ss 0,016x0,016 RA/RB
3 Tandai busur dengan marker pada distal 2 ki & ka
4 Lakukan second order bend untuk mengintrusi 4 gigi anterior pada distal braket 2 ka & ki
5 massukkan busur dalam slot, sesuaikan, pasang power O di setiap gigi
6 Celupkan air panas sampai terlihat keempat gigi anterior intrusi.

Materi Pre Klinik IKGA 2 48

Anda mungkin juga menyukai