Anda di halaman 1dari 5

2.

7 Faktor yang mempengaruhi penentuan pembiayaan praktik dokter gigi 


a.  Biaya dokter
Dalam hubungannya dengan penetapan tarif pelayanan gigi, biaya Dokter
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi aktifitas pelayanan
tindakan Odentectomy. Biaya ini ada karena adanya aktifitas sumber daya maka
aktifitas ini termasuk dalam kategori Direct tracing karena biaya dokter ini dapat
ditelusuri secara langsung. Berdasarkan hasil perhitungan peneliti diperoleh rincian
biaya sebesar Rp. 125.000
b. Biaya obat per pasien
Seluruh pelayanan tindakan Odentectomy setiap pasien memerlukan obat
untuk proses pengobatan. Biaya ini termasuk dalam kategori Driver tracing karena
biaya ini ada disebabkan oleh adanya pemeriksaan tindakan pelayanan oleh dokter
terhadap tindakan Odentectomy. Biaya obat dibebankan setiap kali tindakan per
pasien, berdasarkan hasil perhitungan peneliti diperoleh rincian biaya sebesar Rp
10.600.
c.  Biaya pemakaian bahan material habis pakai
Seluruh pelayanan Odentektomy memerlukan Pemakaian material bahan habis
pakai dalam proses tindakan Odentektomy. Merupakan biaya yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan ruang pelayanan gigi. Biaya ini termasuk dalam kategori
Driver tracing karena biaya ini terjadi karena disebabkan oleh adanya pemeriksaan
tindakan pelayanan oleh dokter terhadap tindakan Odentectomy dan jumlah tindakan
pelayanan yang dilakukan kepada pasien. Biaya pemakaian bahan material habis
pakai dibebankan setiap kali tindakan per pasien. Berdasarkan hasil perhitungan
yang dilakukan peneliti di peroleh rincian biaya bahan material habis pakai sebesar
Rp 18.600.
d. Biaya perawat dan petugas Rekam Medis
Biaya operasional perawat dan petugas rekam medis, diperlukan dalam setiap
proses pelayanan pasien, maka biaya ini termasuk kedalam unit level activities.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti diperoleh rincian biaya perawat dan petugas
rekam medis sebesar Rp 16.600.
e.  Biaya administrasi
Biaya administrasi diperlukan untuk setiap kali melakukan tindakan, biaya ini
masuk dalam katagori Batch level activities, berdasarkan hasil perhitungan yang
dilakukan peneliti diperoleh rincian biaya administrasi sebesar Rp 700.
f.  Biaya listrik
Biaya listrik digunakan setiap kali melakukan pelayanan tindakan. Biaya
listrik pelayanan termasuk dalam ketegori Batch level activity karena biaya
diperlukan pada setiap melakukan tindakan pencabutan gigi. Biaya listrik ruang
pelayanan dihitung berdasarkan lamanya pelayanan yang diberikan kepada pasien.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan peneliti diperoleh rincian biaya
sebesar Rp 1.500.
g. Biaya perlengkapan dan depresiasi (penyusutan) Poliklinik gigi
Biaya ini merupakan biaya yang digunakan untuk mernelihara perlengkapan
dan alat-alat yang ada di ruang pelayanan kesehatan gigi. Biaya ini termasuk dalam
kategori facility sustaining activities karena digunakan untuk mempertahankan
fasilitas yang dimiliki unit pelayanan kesehatan gigi dan digunakan untuk semua
pasien yang melakukan tindakan di poliklinik gigi. Rincian biaya perlengkapan dan
depresiasi ruangan sebesar Rp 8.500.
h. Biaya Kebersihan
Biaya kebersihan digunakan untuk memberikan fasilitas kenyamanan untuk
seluruh pasien poliklinik gigi. Biaya ini termasuk dalam kategori Facility sustaining
activite karena biaya ini diperlukan untuk semua jenis pelayanan. Biaya kebersihan
ruangan dihitung berdasarkan jumlah lamanya jam kerja. Rincian biaya kebersihan
sebesar Rp 200 (Pangestuti dan Purbasari, 2019).

Pangestuti, D.F.R. dan Purbasari, I. (2019) “Penentuan Tarif Layanan Kesehatan Gigi
dan Mulut dengan Metode Activity Based Cost System,” Surya Medika: Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, 14(2), hal. 72. 
2.8 Standar penentuan tarif praktik dokter gigi 

-          Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2015 Tentang Pola
Tarif Nasional Rumah Sakit pada pasal 4 yang menyatakan bahwa tarif Rumah Sakit yang
dikelola oleh swasta ditetapkan oleh Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit atas
persetujuan pemilik Rumah Sakit. Pola tarif nasional adalah pedoman dasar yang berlaku
secara nasional dalam pengaturan dan perhitungan untuk menetapkan besaran tarif rumah
sakit yang berdasarkan komponen biaya satuan (unit cost) dan dengan memperhatikan
kondisi regional.

-          Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik
pasal 35 menyatakan klinik swasta memiliki kewajiban melaksanakan kendali mutu dan
kendali biaya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

-          Peraturan perundangan-undangan Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 42


ayat 1 menyatakan bahwa menteri menetapkan pola tarif nasional rumah sakit. Kemudian
dilanjutkan dalam ayat 2 menyatakan pola tarif nasional dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan komponen biaya satuan (unit cost) pembiayaan dan dengan memperhatikan
kondisi regional.

Merujuk pada ketiga Peraturan tersebut, sebuah klinik swasta memiliki hak untuk
menentukan tarif pelayanannya sendiri, namun dengan standar-standar dan pengelolaan biaya
yang telah diatur oleh pemerintah, salah satunya dengan berdasarkan pada biaya satuan (unit
cost) sesuai dengan kondisi klinik masing-masing.

Batalipu NR, Sudirman, Kadri A. 2020. Gambaran Penentuan Tarif Layanan Kesehatan di
Poliklinik Gigi pada Klinik Siti Fadilah Supari Pku Muhammadiyah Kota Palu. Jurnal
Kolaboratif Sains. 3(4):197-202.
2.9 Simulasi unit cost tumpatan bahan GIC

Simulasi Unit Cost Tumpatan GIC 


Perhitungan fixed cost per pasien yang diperoleh dari total fixed cost dibagi usia  ekonomis
barang dibagi jumlah pasien. Misalnya dari perhitungan fixed cost diperoleh Rp. 60.000 /
pasien. Perhitungan variable cost untuk penumpatan GIC,  contohnya pembelian bahan GIC,
dentin condisioner dll misalkan total pembelian  bahan untuk penumpatan GIC adalah 1,5 jt
dan bisa digunakan untuk 60 pasien  maka biaya yang dibebankan per pasien untuk variable
cost adalah 25rb. Maka  unit cost = 60.000 + 25.000 = 85rb (Sulistiadi W, 2014). 
a) Dilakukan simulasi perhitungan untuk unit cost tumpatan GIC. Asumsi hari  kerja per
bulan 25 hari kerja dengan libur 5 hari. Kira-kira jumlah pasien per  hari 5 orang 
b) Dilakukan perhitungan fixed cost 
c) Dilakukan perhitungan variabel cost 
d) Dilakukan perhitungan unit cost 
Total Unit cost = Fixed cost + Variabel cost 
 = Rp 37.700,- + Rp. 38.000,- 
 = Rp. 75.700,- 
Jasa pelayanan tumpatan GIC dari Buku Panduan. Pelaksanaan Pelayanan  KG dalam Sistem
JKN adalah sebesar Rp. 84.000 
Tarif : Unit cost + Jasa Pelayanan = Rp. 75.700 + Rp. 84.000 = Rp. 159.700

Anda mungkin juga menyukai