Anda di halaman 1dari 17

DOSEN : RAFIDAH, S.ST.,M.

Kes

MATA KULIAH :PENYEHATAN AIR-A

LOGAM-LOGAM BERAT

Oleh

KELOMPOK VII

D-IV II B

ADELIA SURYANI JONATHAN PO.71.4.221.15.1.044


DEVI MARDIANA PO.71.4.221.15.1.053
FATMAWATI RAHIM PO.71.4.221.15.1.056
MONIKA TRESIA KAMANDA PO.71.4.221.15.1.065
NURUL HASANAH RAHMAH PO.71.4.221.15.1.073

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D.IV

TAHUN 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa karena atas
anugrah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul LOGAM-
LOGAM BERAT dengan tepat waktu dan penuh rasa tanggung jawab, mengingat
ini merupakan salah satu kriteria penilaian Dosen terhadap siswa khususnya dalam
mata pelajaran kimia.

Adapun dalam penulisan makalah ini kami dihadapkan dengan berbagai


kesulitan dan hambatan-hambatan, namun semua itu dapat teratasi berkat adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moral, maupun materiil.

Oleh karena itu, ijinkan kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu, akhirnya kami menyadari
bahwa tiada gading yang tak retak begitu pula kami selaku insan manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Olehnya saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.

Makassar, 06 Maret 2017

penulis

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ........................................................................................................ i

Daftar isi .................................................................................................................ii

BAB I. Pendahuluan

A. Latar belakang ............................................................................................ 1


B. Tujuan penelitian ........................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian logam ........................................................................................ 1


B. ARSEN...................................................................................................... 1
C. TIMBAL ................................................................................................... 2
D. MERKURI ................................................................................................ 7
E. KADMIUM ............................................................................................... 9
F. ROMIUM .................................................................................................. 11

BAB III . PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................................... 13

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran oleh logam berat merupakan salah satu penyebab penting
menurunnya fungsi dan produktivitas tanah. Logam berat secara alamiah berada
di alam dan bersifat persisten. Berbagai aktivitas manusia menyebabkan
konsentrasi logam berat menjadi meningkat melebihi batas toleransinya di dalam
tanah. Berbagai sumber logam berat antara lain kegiatan pertambangan dan
peleburan bijih logam, kegiatan perindustrian, penggunaan bahan bakar fosil serta
pembuangan limbah rumah tangga. Kegiatan industri pada dasarnya membuang
limbah ke sungai yang berpotensi mencemari lahan-lahan pertanian. Selain itu,
Penggunaan pupuk dan pestisida yang intensif dalam jangka panjang dapat
menyebabkan pencemaran logam berat sehingga menurunan kualitas tanaman.
Logam berat merupakan komponen alami tanah. Logam berat masih termasuk
golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain.
Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini
berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Sebagai contoh, bila
unsur logam besi (Fe) masuk kedalam tubuh, meski dalam jumlah agak
berlebihan, biasanya tidaklah menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh.
Karena unsur besi (Fe) dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen.
Sedangkan unsur logam berat baik itu logam berat beracun yang dipentingkan
seperti tembaga (Cu), bila masuk kedalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan
menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologi tubuh. Jika
yang masuk kedalam tubuh organisme hidup adalah unsur logam berat beracun
seperti hidragyrum(Hg) atau disebut juga air raksa, maka dapat dipastikan bahwa
organisme tersebut akan langsung keracunan. Logam berat dapat masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti
tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja
metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi
1
dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem
bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia didalam tubuh manusia.

B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian logam berat.
2. Mengetahui apa saja yang termasuk logam-logam berat.
3. Mengetahui dampak dan cara pengendalin pencemaran air oleh logam
berat terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian logam

1. Pengertian logam

Istilah logam biasanya diberikan kepada semua unsur-unsur kimia dengan


ketentuan-ketentuan atau kaidah kaidah tertentu.setiap logam haruslah memiliki
kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik atau konduktor, memiliki
kemampuan sebagai penghantar panas yang baik, memiliki repatan tinggi, untuk
logam padat dapat ditempa dan dibentuk.Sedangkan logam berat masih termasuk
golongan logam dengan logam-logam lain, perbedaanya terletak pada pengaruh
yang dihasilkan logam berat ini bila berikatan atau masuk kedalam tubuh organisme
hidup.

B. Sumber pencemaran lingkungan akibat logam dan limbah berbahaya

A. ARSEN
Arsen (As) atau arsenik sebagian besar terdapat di alam dalam bentuk senyawa
dasar yang berupa substansi anorganik. Arsen anorganik dapat larut dalam air atau
berbentuk gas dan terpapar pada manusia. Menurut National Institute for
Occupational Safety and Health (1975), arsen anorganik merupakan racun yang
sangat kuat jika masuk ke dalam tubuh manusia, senyawa tersebut dapat merusak
ginjal, dapat menjadi penyebab gangguan kesehatan kronis, terutama kanker.

Asal Arsen berada dalam air

Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat
merembes ke air tanah. Kebanyakan wilayah dengan kandungan arsen tertinggi
adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan tanah dengan
kaya bahan organik. Arsenik dalam air tanah bersifat alami dan dilepaskan dari
sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah
permukaan tanah.

3
Arsen terlarut dalam air dalam bentuk organik dan anorganik (Braman, 1973;
Crecelius, 1974). Jenis arsen bentuk organik adalah methylarsenic acid dan
methylarsenic acid, sedang anorganik dalam bentuk arsenit dan arsenat. Arsen
dapat ditemukan pada air permukaan, air sungai, air danau, air sumur dalam, air
mengalir, serta pada air di lokasi di mana terdapat aktivitas panas bumi
(geothermal).

Standar Arsen

Menurut PERMENKES No: 416?MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat


dan pengawasan kualitas air, kadar maksimum Arsen yang diperbolehkan di dalam
air minum dan air bersih 0,05 mg/L, sedangkan WHO menetapkan ambang aman
tertinggi arsen di air tanah sebesar 50 ppb (bagian per miliar).

Efek Kesehatan Arsen


Tingkat arsenik dalam makanan umumnya cukup rendah sehingga tidak
membahayakan.Tingkat arsenik dalam ikan dan seafood mungkin tinggi karena
mereka menyerap arsenik dari air.Untungnya, arsenik dalam ikan terutama dari
jenis organik tidak terlalu berbahaya. Namun, ikan yang mengandung sejumlah
besar arsenik anorganik dapat membahayakan kesehatan manusia.Paparan arsenik
mungkin lebih tinggi pada orang yang bekerja dengan arsenik atau yang tinggal di
rumah kayu yang diawetkan dengan senyawa arsenik.
Paparan pada arsenik anorganik akan memicu berbagai efek kesehatan, seperti
iritasi lambung dan usus, penurunan produksi sel darah merah dan putih, perubahan
kulit, dan iritasi paru-paru. Penyerapan sejumlah besar arsenik anorganik juga
dikaitkan dengan peningkatan resiko perkembangan kanker, terutama kanker kulit,
kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker getah bening.
Paparan arsenik yang sangat tinggi bisa menyebabkan kemandulan dan keguguran
pada perempuan, gangguan kulit, gangguan jantung, dan kerusakan otak baik pada
pria maupun wanita. Dosis mematikan arsenik oksida umumnya adalah 100 mg.

4
Dampak Lingkungan Arsenik
Siklus arsenik semakin diperluas akibat campur tangan manusia.Arsenik terutama
dihasilkan oleh industri pengolahan tembaga, seng, dan timbal.Arsenik tidak dapat
dihancurkan setelah memasuki lingkungan, sehingga jumlah yang ditambahkan
manusia dapat menyebar dan menimbulkan efek kesehatan bagi manusia dan hewan
pada banyak lokasi.Tanaman mudah menyerap arsenik sehingga akan terserap ke
manusia jika dimakan.Konsentrasi arsenik anorganik yang berada di permukaan air
meningkatkan kemungkinan terjadinya perubahan materi genetik pada ikan.
Burung yang memakan ikan yang mengandung sejumlah tinggi arsenik dapat mati
keracunan.

Pemeriksaan Arsen

Dengan berkembangnya tehnik pemeriksaan arsen yang amat sensitif pada saat ini,
maka data temuan arsen harus dianalisis secara berhati-hati. Ditemukannya arsen
dalam jaringan belum tentu menunjukkan adanya intoksikasi kecuali jika data
anamnesis, sindroma klinis, pemeriksaan fisik antermortem dan temuan
laboratorium serta perubahan anatomi sangat menyokong kemungkinan adanya
keracunan arsen. Konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, yang disemprot
dengan lead arsenat anti ulat dan tidak cukup dicuci sebelum dimakan, konsumsi
seafood dalam jumlah besar serta inhalasi asap rokok dapat menghasilkan
akumulasi arsen dalam jaringan dalam jumlah yang cukup besar sehingga dapat
terdeteksi secara kimiawi, meskipun tidak dijumpai adanya gejala klinis maupun
kelainan anatomik.

Untuk mendeteksi adanya racun dilakukan terhadap sampel urin, isi lambung, darah
perifer, dan rambut (dicabut dari pangkalnya). Untuk korban keracunan yang
meninggal bahan pemeriksaan diambil juga dari jaringan otak dan hati, ginjal,
cairan empedu serta humor vitreus. Selain bahan-bahan tersebut, sebagai
pembanding dapat juga dilakukan pemeriksaan atas bahan makanan, minuman,
obat-obatan yang dicurigai. Pemeriksaan toksikologi terhadap arsen dilakukan
dengan metode kolorimetrik maupun atomic absorption spectroscopy,
5
yang mendeteksi total arsen. Arsen biasanya telah dapat terdeteksi dalam 2-4
jam setelah masuk secara per oral. Batasan nilai toksik arsen dalam
berbagai jaringan adalah sbb: dalam darah 0,69,3 mg/L, dalam hepar 2 20 mg/kg,
dalam ginjal 0,270 mg/kg, dalam otak 0,2-4 mg/kg, dalam rambut atau kuku lebih
dari 1 g/gram berat kering.

B. TIMBAL
Timbal adalah logam keperakan yang lembut dengan warna kebiru-biruan. Timbal
menjadi abu-abu gelap setelah bersentuhan dengan udara. Logam Timbal sangat
lunak (dapat dipotong menjadi lembaran tipis) dan elastis (dapat ditarik menjadi
kawat panjang). Timbal adalah konduktor listrik yang buruk bila dibandingkan
dengan logam lain.

Asal Timbal berada dalam air

Timbal dapat masuk dalam ke perairan melalui pengkristalan di udara yang


merupakan pembakaran hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dengan
bantuan hujan. Dapat pula sebagai akibat proses korosifikasi bahan mineral akibat
hempasan dan angin. Timbal (Pb) yang masuk kedalam bahan perairan sebagai
dampak aktifitas manusia, di antaranya dalam air buangan (limbah) industri yang
berkaitan dengan timbal (Pb) yang jatuh pada jalur-jalur perairan seperti anak
sungai dan terbawa menuju laut.

Standar Timbal
Menurut PERMENKES No: 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air, kadar maksimum timbal yang diperbolehkan di dalam
air minum dan air bersih 0,05 mg/L.

Efek bagi kesehatan

Terlalu banyak timbal dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan timbal. Timbal
dapat terakumulasi dalam tulang dan jaringan lunak. Jika terlalu banyak
6
terakumulasi timbal akan merusak sistem saraf dan dapat menyebabkan gangguan
otak. Timbal adalah racun bagi banyak organ tubuh termasuk jantung, ginjal, dan
usus. Terlalu banyak timbal dapat menyebabkan sakit kepala, kebingungan, kejang,
dan bahkan kematian. Keracunan timbal sangat berbahaya pada anak-anak. Salah
satu penyebab utama keracunan timbal adalah timbal dalam cat.

Dampak Timbal terhadap lingkungan


Timbal dapat menimbulkan pencemaran baik di udara, air, maupun tanah. Timbal
yang terkandung dalam udara, air, dan tanah akan berdampak bagi kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan. Apabila terdapat di air, akan ikut terkonsumsi oleh
makhluk hidup dan akhirnya akan menimbulkan penyakit dan dampak negatif
lainnya. Dampak pada lingkungan dan ekosistem akan selalu berhubungan satu
sama lain karena adanya keterkaitan yang tidak bisa diputuskan, seperti manusia
dan hewan mengonsumsi tumbuhan. Tumbuhan menyerap zat hara dari tanah yang
mengandung timbal, maka manusia dan hewan pun akan terkena dampaknya.

C. MERKURI

Air Raksa atau Mercury (Hg) adalah salah satu logam berat dalam bentuk cair.
Terjadinya pencemaran mercury di perairan laut lebih banyak disebabkan oleh
faktor manusia dibanding faktor alam. Meskipun pencemaran mercury dapat
terjadi secara alami tetapi kadarnya sangat kecil. Pencemaran mercury secara
besar-besaran disebabkan karena limbah yang dibuang oleh manusia.

Asal Merkuri berada dalam air

Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan
industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-
senyawa merkuri di bidang pertanian. Penggunaan merkuri di dalam industrti sering
mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui
sistem ventilasi udara. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-
senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di perairan dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan perindustrian seperti pabrik

7
cat, kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua oleh alam itu sendiri
melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi.

Standar Merkuri

Menurut PERMENKES No: 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat


dan pengawasan kualitas air, kadar maksimum merkuri yang diperbolehkan di
dalam air minum dan air bersih 0,001 mg/L. Menurut WHO, air raksa/merkuri di
alam umumnya terdapat sebagai metil merkuri (CH3-Hg), yaitu bentuk senyawa
organik dengan daya racun tinggi (diatas 0,005 ppm) dan sukar terurai
dibandingkan zat asalnya

Efek bagi kesehatan


Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan,
minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan
dan sistem syaraf atau gingvitis.[butuh rujukan]
Akumulasi Hg dalam tubuh dapat
menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu,
serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka
terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian,
dan akhirnya kematian.[butuh rujukan] Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa
menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada
bayi yang dilahirkan.

Dampak Merkuri terhadap lingkungan

Dampak Merkuri terhadap Lingkungan yaitu mengurangi jumlah klorofil tanaman


hijau, mengurangi pertumbuhan tanaman, merusak pertumbuhan akar dan fungsi,
merusak daun dan menurunkan produksi, mematikan tanaman, mengurangi
perkembang biakan di hewan, menganggu perkembangan, tingkah laku yang
abnormal, bahkan kematian. Dampak merkuri juga dapat menyebabkan kepunahan
lokal dari jenis hewan tertentu dan menurunkan biodiversitas. Pengurangan
biodiversitas berarti lebih sedikit individu yang dapat didukung ekosistim.

8
Kepunahan atau pengurangan spesies tertentu seperti insectivor, polinator dan
penyebar biji dapat menyebabkan pengurangan diversitas tanaman.

Pemeriksaan Merkuri

Penetapan jumlah merkuri dilakukan dengan spektrofotometer serapan atom tanpa


nyala (flameless AAS) dimana unsur merkuri positif ini selanjutnya direduksi
dengan Natrium borohidrid menjadi Hg netral dalam bentuk kabut uap
merkuri. Kabut uap merkuri didorong oleh gas mulia argon menuju sel penyerapan
pada AAS, dan berinteraksi dengan sinar yang berasal dari lampu katoda merkuri
(Hallow Cathode Lamp). Interaksi tersebut berupa sinar yang besarnya dapat
dilihat pada layar monitor AAS. Jumlah serapan sinar sebanding dengan kadar
merkuri yang ada dalam contoh. Metoda ini dapat diterapkan untuk menetapkan
kandungan mercury pada kerang-kerangan, udang, air tambak, dan lumpur tambak
serta produk perikanan lainnya.

D. KADMIUM

Kadmium adalah logam yang ditemukan dalam endapan alam seperti bijih dan
berikatan dengan unsur-unsur lainnya. Logam ini digunakan untuk pelapisan logam
dan pengerjaan pelapisan termasuk peralatan transportasi, mesin, fotografi dan lain-
lain. Logam ini juga berpengaruh pada kesehatan dimana beberapa orang yang
minum air yang mengandung kadar kadmium berlebihan dari maximum
contaminant level (MCL) dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Sumber utama
kadmium dalam air minum adalah korosi pada pipa galvanis, erosi endapan alam,
debit dari kilang logam, limpasan dari sampah baterai dan cat. Metode perlakuan
berikut telah terbukti efektif untuk menghilangkan kadmium hingga di bawah 0,005
mg/L atau 5 ppb yaitu dengan koagulasi / filtrasi, pertukaran ion, lime
softening dan reverse osmosis.

Asal Kadmium berada dalam air


Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya diakibatkan oleh buangan
industri (industrial wastes) dan akibat sampingan dari penggunaan senyawa-
9
senyawa merkuri di bidang pertanian. Penggunaan merkuri di dalam industrti sering
mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui
sistem ventilasi udara. Merkuri dapat berada dalam bentuk metal, senyawa-
senyawa anorganik dan senyawa organic. Terdapatnya merkuri di perairan dapat
disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama oleh kegiatan perindustrian seperti pabrik
cat, kertas, peralatan listrik, chlorine dan coustic soda; kedua oleh alam itu sendiri
melalui proses pelapukan batuan dan peletusan gunung berapi.

Standar Kadmium
Konsentrasi Cd maksimum dalam air minum yang diperbolehkan oleh Depkes RI
dan WHO adalah 0,01,mg/l. Sementara batas maksimum konsentrasi atau
kandungan Cd pada daging makanan laut yang layak bagi kesehatan yang
direkomendasikan FAO dan WHO adalah lebih kecil dari 0,95 mg/kg. Sebaliknya
Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan merekomendasikan tidak lebih dari 2,0
mg/kg.

Efek bagi kesehatan


Diare, sakit perut dan muntah yang parah Fraktur tulang Kegagalan Reproduksi
dan bahkan mungkin infertilitas Kerusakan pada sistem saraf pusat Kerusakan
pada sistem kekebalan tubuh Gangguan Psikologis Mungkin kerusakan DNA
atau perkembangan kanker.

Dampak Kadmium terhadap lingkungan


Aliran limbah kadmium dari industri terutama berakhir di tanah. Penyebab aliran
limbah ini untuk produksi misalnya seng, bijih fosfat implikasi dan pupuk industri
bio. Aliran limbah kadmium juga dapat memasukkan udara melalui (rumah tangga)
pembakaran limbah dan pembakaran bahan bakar fosil. Karena peraturan hanya
sedikit kadmium sekarang memasuki air melalui pembuangan air limbah dari
rumah tangga atau industri.
Sumber lain yang penting dari emisi kadmium adalah produksi pupuk fosfat buatan.
Bagian dari kadmium yang berakhir di tanah setelah pupuk diterapkan pada lahan

10
pertanian dan sisanya kadmium berakhir di permukaan air ketika limbah dari pupuk
produksi yang dibuang oleh perusahaan produksi. Kadmium dapat diangkut melalui
jarak besar ketika diserap oleh lumpur.
Lumpur kaya kadmium ini bisa mencemari air permukaan serta tanah. Kadmium
sangat adsorbsi untuk bahan organik dalam tanah. Ketika kadmium hadir di tanah
itu bisa sangat berbahaya, karena penyerapan melalui makanan akan meningkat.
Tanah yang diasamkan meningkatkan penyerapan kadmium oleh tanaman. Ini
adalah potensi bahaya bagi hewan yang bergantung pada tanaman untuk bertahan
hidup.

E. KROMIUM

Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi
mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis
pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada
sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang dilapisi
oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan Kromium
dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.

Asal Kromium berada dalam air

Senyawa kromium terdapat di lingkungan, karena erosi dari batuan yang


mengandung kromium dan dapat didistribusikan oleh letusan gunung berapi.
Rentang konsentrasi dalam tanah adalah antara 1 dan 3000 mg/kg, dalam air laut 5-
800 g /liter, dan di sungai dan danau 26 g / liter dengan 5,2 mg/liter.

Standar Kromium

Menurut PERMENKES No: 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat


dan pengawasan kualitas air, kadar maksimum kromium yang diperbolehkan di
dalam air minum dan air bersih 0,005 mg/L.

11
Efek bagi kesehatan
Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver) dan ginjal. Jika
kontak dengan kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit
perut dan muntah, lalu bisa menyebabkan juga masalah pernafasan, kulit ruam dan
sistem kekebalan tubuh yang rendah.

Dampak Kromium terhadap lingkungan


Ada beberapa jenis kromium yang berbeda dalam efek mereka pada organisme.
Kromium memasuki udara, air dan tanah di krom (III) dan kromium (VI) bentuk
melalui proses alam dan aktivitas manusia.
Kegiatan utama manusia yang meningkatkan konsentrasi kromium (III) yang
mencuri, kulit dan manufaktur tekstil. Kegiatan utama manusia yang meningkatkan
kromium (VI) konsentrasi adalah kimia, kulit dan manufaktur tekstil, lukisan
elektro dan kromium lainnya (VI) aplikasi dalam industri. Aplikasi ini terutama
akan meningkatkan konsentrasi kromium dalam air. Melalui batubara kromium
pembakaran juga akan berakhir di udara dan melalui limbah kromium pembuangan
akan berakhir di tanah.
Sebagian besar kromium di udara akhirnya akan menetap dan berakhir di perairan
atau tanah. Kromium dalam tanah sangat melekat pada partikel tanah dan sebagai
hasilnya tidak akan bergerak menuju tanah. Dalam air kromium akan menyerap
pada sedimen dan menjadi bergerak. Hanya sebagian kecil dari kromium yang
berakhir di air akhirnya akan larut.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1. logam berat masih termasuk golongan logam dengan logam-logam
lain, perbedaanya terletak pada pengaruh yang dihasilkan logam
berat ini bila berikatan atau masuk kedalam tubuh organisme hidup.
2. Logam berat terdiri dari Arsen, Timbal, Merkuri, Cadmium, dan
Cromium, yang memiliki dampak bagi kesehatan manusia serta
lingkungan.
3. Logam berat masing-masing memiliki ambang batas penggunan
yang di atur dalam PERMENKES No:
416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan
kualitas air
B. Saran
Saran yang penyusun makalah iniadalah masyarakat lebih bijak lagi
dalam memilih dan mengkomsumsi air, harus memperhatikan apakah
air itu layak minum, karena tidak semua air jernih itu bersih.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bluefame.com/topic/135886-pencemaran-air-oleh-logam-berat/

https://id.wikipedia.org/wiki/Arsen

https://id.wikipedia.org/wiki/Timbal

https://id.wikipedia.org/wiki/Raksa

https://id.wikipedia.org/wiki/Kromium

https://id.wikipedia.org/wiki/Kadmium

iii

Anda mungkin juga menyukai